Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN

"Nilai, Norma, Dan Moral"

Oleh:

NAMA : HELMA RAMADANI

NIM : 1 0 5 1 1 1 1 0 3 2 2 1

PRODI : D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH swt. Tuhan yang maha esa, yang telah
memberikan rahmat dan petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tema “Nilai, Norma dan Moral”. Makalah ini saya susun berdasarkan referensi dari
media Internet.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari harapan dan
kesempurnaan. Namun demikian, Saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki. Oleh karenanya, dengan rendah hati dan tangan terbuka, Saya mohon
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Baik itu kepada
penulis terlebih kepada Pembaca, Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarokatu.

2
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5

C. Tujuan.................................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A. Pengertian Nilai, Norma dan Moral....................................................................................................6

1. Pengertian Nilai...............................................................................................................................6

2. Pengertian Norma............................................................................................................................6

3. Pengertian Moral.............................................................................................................................7

B. Pengertian Nilai, Norma dan Moral Keperawatan..............................................................................7

1. Pengertian Nilai dalam Keperawatan...............................................................................................7

2. Pengertian Norma dalam Keperawatan............................................................................................7

3. Pengertian Moral dalam Keperawatan.............................................................................................7

C. Pembentukan Nilai dan Moral............................................................................................................8

1.Tingkat Prakonvensional..................................................................................................................8

2. Tingkat Konvensional.....................................................................................................................9

3. Tingkat Pasca-konvensional............................................................................................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan.......................................................................................................................................11

B. Saran.................................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang diingginkan oleh

manusia. Oleh karena itu nilai bersifat normatif yang merupakan

keharusan untuk mengwujudkan dalam tingkah laku kehidupan manusia.

Moral itu sendiri berarti kelakuan atau tingkah laku. Setiap manusia dalam

tindakan dan tingkah laku perbuatan digerakkan oleh niali-nilai. Semua

tingkah laku perbuatan manusia harus berpedoman pada norma-norma

kehidupan, seperti norma hukum, norma kesopanan, norma kesusilaan,

norma kejujuran, dan lain sebagainya. Dengan demikian, hubungan nilai,

moral, dan norma adalah nilai merupakan suatu keharusan, berupa ide dan

ide ini memberi pedoman, ukuran bagi manusia, pedoman/ ukuran ini

berupa norma, baik dalam hubungannya dengan manusia lain, alam dan

dengan Tuhan yang Maha Esa.

Nilai adalah suatu ukuran terhadapa suatu objek tertentu. Moral

adalah nilai-nilai dan norma-norma menjadi pegangan bagi seseorang atau

suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Seseorang yang

bersikap sesuai dengan nilai-, akhlak, norma dan moral yang diyakininya

dan diaplikasikan dalam kehidupan akan memperoleh kehidupan yang

lebih baik. Jadi, moral, akhlak, nilai dan norma merupakan hal yang paling

penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian nilai?

2. Apa pengertian norma?

3. Apa pengertian Moral?

4. Pembentukan Nilai dan Moral?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui pengertian Nilai, Norma dan Moral

2. Untuk Mengetahui Pembentukan Nilai dan Moral

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai, Norma dan Moral

1. Pengertian Nilai
Menurut Djahiri (1999) nilai adalah harga makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang
tersirat dan tersurat dalam fakta, konsep dan teori, sehingga bermakna secara fungsional.
Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan dan menentukan kelakuan
seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku.

Menurut Dictionary dalam Winatapura (1989), nilai adalah harga atau kualitas sesuatu.
Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara intrinsik memang
berharga.Disini, Nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan
kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku.

Menurut Frankel (1978) dalam Sapria dkk., nilai adalah konsep. Seperti umumnya
konsep, makna nilai sebagai konsep tidak muncul dalam pengalaman yang dapat diamati
melainkan ada dalam pikiran orang.

2. Pengertian Norma
Norma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan
manusia. Normal juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu yang
menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah.

Menurut isinya norma berwujud perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban
bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. larangan
merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat.

6
3. Pengertian Moral
Istilah moral berasal dari bahasa latin, mores, yaitu adat kebiasaaan. Istilah ini erat
dengan proses pembentukan kata, ialah mos, moris, manner, manners, morals. Dalam bahasa
Indonesia kata moral hampir sama dengan akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna
tata tertib batin atau hati nurani yang dapat menjadi pembimbing tingkah laku lahir dan batin
manusia dalam menjalankan hidup dan kehidupannya. Oleh karena itu moral erat kaitannya
dengan ajaran- ajaran tentang sesuatu yang baik dan buruk yang menyakngkut tingkah laku
dan perbuatan manusia.

Menurut Suseno (1998),moral adalah ukuran baik buruk seseorang, baik sebagai pribadi
maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara. Sedangkan pendidikan moral adalah
pendidikan untuk menjadikan anak manusia bermoral baik dan manusiawi.

B. Pengertian Nilai, Norma dan Moral Keperawatan

1. Pengertian Nilai dalam Keperawatan


Nilai-nilai keperawatan merupakan keyakinan tentang suatu ide yang meliputi; sikap,
objek, perilaku, menjadi standar dan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
menjalankan peran dan fungsinya dalam praktik keperawatan.

2. Pengertian Norma dalam Keperawatan


Norma adalah sebuah aturan, patokan atau ukuran, yaitu sesuatu yang bersifat pasti dan
tidak berubah. Dengan adanya norma kita dapat memperbandingkan sesuatu hal lain yang
hakikatnya, ukurannya, serta kualitasnya kita ragukan. Norma berguna untuk menilai
baik-buruknya tindakan masyarakat sehari-hari. Sebuah norma bisa bersifat objektif dan
bisa pula bersifat subjektif. BIla norma objektif adalah norma yang dapat diterapkan
secara langsung apa adanya, maka norma subjektif adalah norma yang bersifat moral dan
tidak dapat memberikan ukuran.

3. Pengertian Moral dalam Keperawatan


Secara umum etika dan moral sama tetapi etik memiliki terminologi yang sedikit
berbeda dengan moral. Bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan
filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu sedangkan moral biasanya

7
merujuk pada standar personal tentang benar atau salah. Hal ini sangat penting untuk
mengenal antara etika dalam agama hukum adat dan praktek professional. Moral
mendeskripsikan perilaku aktual kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang
ataukelompok tertentu sedangkan etik digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola
ataucara hidup sehingga etik merefleksikan sifat prinsip dan standar seseorang
yangmempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan
sebagai etik perawatan. Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan
standarddan prinsip'prinsip yang menjadi panutan dalam

C. Pembentukan Nilai dan Moral


Terbentuknya etika dan moral di masyarkat, tidak terlepas dari perjalanan sejarah dari
tokoh-tokoh filsafat mulai dari abad Yunani purba sampai pada abad moderen. oleh karena itu,
untuk mengetahui dasar pembentukannya, perlu diikuti riwayat dan perjalanan dari tokoh-
tokoh filsafat tersebut. Tahap Perkembangan Etik Dan Moral Menurut Kohlberg (1995)

Tahap-tahap perkembangan penalaran moral dibagi menjadi 3 tingkat, yang terdiri dari
prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional. Tiga tingkat tersebut kemudian dibagi
atas enam tahap (Kohlberg, 1995).

1.Tingkat Prakonvensional
Pada tahap ini anak tanggap terhadap aturan-aturan budaya dan ungkapan-ungkapan
budaya mengenai baik dan buruk, atau benar dan salah. Akan tetapi hal ini ditafsirkan dari
segi menghindari hukuman atau untuk mendapatkan hadiah. Tingkat ini biasanya terdapat
pada usia 4 sampai 10 tahun. Tingkat ini ada 2 tahap:
Tahap 1) : Orientasi hukuman dan kepatuhan.Akibat-akibat fisik suatu perbuatan
menentukan baik buruknya, tanpa menghiraukan arti dan nilai manusiawi dari akibat
tersebut. Anak hanya semata-mata menghindarkan hukuman dan tunduk pada kekuasaan
tanpa mempersoalkannya. Dinilai sebagai hal yang bernilai dalam dirinya sendiri dan
bukan karena rasa hormat terhadap tatanan moral yang melandasi dan yang didukung oleh
hukuman dan otoritas.
Tahap 2) : Orientasi relativis-instrumentalPerbuatan yang benar adalah perbuatan yang
merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga
kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dipandang seperti hubungan di pasar.
Terdapat elemen kewajaran tindakan yang bersifat resiprositas dan pembagian sama rata,
tetapi ditafsirkan secara fisik dan pragmatis. Resiprositas ini merupakan hal ”Jika engkau
menggaruk punggungku, nanti aku juga akan menggaruk punggungmu”, dan bukan karena
loyalitas, rasa terima kasih atau keadilan.

8
2. Tingkat Konvensional
Individu pada tingkat konvensional menemukan pemikiran-pemikiran moral pada
masyarakat. Pada tingkat ini seseorang menyadari dirinya sebagai seorang individu
ditengah-tengah keluarga, masyarakat dan bangsanya. Keluarga, masyarakat, bangsa
dinilai memiliki kebenarannya sendiri, karena jika menyimpang dari kelompok ini akan
terisolasi. Oleh karena itu, kecenderungan individu pada tahap ini adalah menyesuaikan
diri dengan aturan-aturan masyarakat dan mengidentifikasikan dirinya terhadap kelompok
sosialnya. Kalau pada tingakat prakonvensional perasaan dominan adalah takut, pada
tingkat ini perasaan dominan adalah malu. Tingkat ini berkisar usia 10 sampai 13 tahun.
Tingkat ini mempunyai dua tahap.

Tahap 3) : Orientasi kesepakatan antara pribadi / orientasi ”Anak Manis”. Perilaku yang
baik adalah yang menyenangkan dan membantu orang lain serta yang disetujui oleh anak.
Terdapat banyak konformitas terhadap gambaran stereotip mengenai apa itu perilaku
mayoritas atau alamiah. Perilaku sering dinilai menurut niatnya, ungkapan dia bermaksud
baik untuk pertama kalinyamenjadi penting. Orang mendapatkan persetujuan dengan
menjadi baik. Konsep seperti kesetiaan, kepercayaan dan rasa terima kasih mulai dikenal.
Individu mulai mengisi peran sosial yang diharapkan masyarakatnya. Sesuatu dikatakan
benar jika memenuhi harapan masyarakat dan dikatakan buruk jika melanggar aturan
sosial.

Tahap 4) : Orientasi hukum dan ketertiban. Pada tahap ini, individu dapat melihat sistem
sosial secara keseluruhan. Aturan dalam masyarakat merupakan dasar baik atau buruk,
melaksanakan kewajiban dan memperlihatkan penghargaan terhadap otoritas adalah hal
yang penting. Alasan mematuhi peraturan bukan merupakan ketakutan terhadap hukuman
atau kebutuhan individu, melainkan kepercayaan bahwa hukum dan aturan harus dipatuhi
untuk mempertahankan tatanan dan fungsi sosial. Perilaku yang baik adalah semata-mata
melakukan kewajiban sendiri, menghormati otoritas dan menjaga tata tertib sosial yang
ada, sebagai yang bernilai dalam dirinya sendiri.

3. Tingkat Pasca-konvensional
Tingkat ini disebut juga moralitas yang berprinsip (principled morality). Pada tingkat ini
terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki
keabsahan dan dapat diterapkan terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang
berpegang pada prinsip-prinsip itu dan terlepas pula dari identifikasi individu sendiri
dengan kelompok tersebut. Baik atau buruk didefinisikan pada keadilan yang lebih besar,
bukan pada aturan masyarakat yang tertulis atau kewenangan tokoh otoritas. Tahap ini
sudah dimulai dari remaja awal sampai seterusnya. Ada dua tahap pada tingkat ini.

9
Tahap 5) : Orientasi kontrak sosial legalistis. Pada umumnya tahap ini amat bermakna
semangat utilitarian. Perbuatan yang baik cenderung dirumuskan dalam kerangka hak dan
ukuran individual umum yang telah diuji secara kritis dan telah disepakati oleh seluruh
masyarakat. Terdapat kesadaran yang jelas mengenai relativisme nilai dan pendapat
pribadi bersesuaian dengannya, terdapat suatu penekanan atas aturan prosedural untuk
mencapai kesepakatan. Terlepas dari apa yang telah disepakati secara konstitusional dan
demokratis, hak adalah soal nilai dan pendapat pribadi. Hasilnya adalah penekanan pada
sudut pandangan legal, tetapi dengan penekanan pada kemungkinan untuk mengubah
hukum berdasarkan pertimbangan rasional mengenai manfaat sosial (dan bukan
membekukan hukum itu sesuai dengan tata tertib gaya tahap 4).

Tahap 6) : Orientasi prinsip etika universal. Hak ditentukan oleh keputusan suara batin,
sesuai dengan prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri dan yang mengacu pada
komprehensivitas logis, universalitas, konsistensi logis(Kohlberg, 1995)

10
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat kami simpulkan Nilai adalah kualitas dari sesuatu
atau harga dari sesuatu yang diterapkan pada konteks pengalaman manusia. Norma adalah
adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan manusia.
Moral adalah segala sesuatu yang berkaitan erat dengan akhlak yang mengandung makna tata
tertib yang datang dari hati nurani manusia.

B. Saran
Walau saya sadar bahwa Makalah ini masih ada kesalahan dalam penulisan dan atau
masih ada materi yang kurang dalam makala yang saya buat.

Semoga makalah berjudul "Nilai Norma dan Moral" Saya buat dapat dijadikan
Pembelajaran. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
https://sahiradian.blogspot.com/2017/12/konsep-nilai-norma-dan-moral.html?m=1

https://www.academia.edu/28898199/Nilai_Etik_dan_moral_keperawatan

https://prezi.com/vmmjcqb5amzy/konsep-prinsip-dan-nilai-etika-keperawatan-berdasarkan-
kode/#:~:text=%2D%20Nilai%2Dnilai%20keperawatan%20merupakan%20keyakinan,dan
%20fungsinya%20dalam%20praktik%20keperawatan.

http://rahayusulistyo.blogspot.com/2014/04/norma-etika-dan-konsep-dasar-keperawatan.html?
m=1

http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2018/02/dasar-pembentukan-etik-moral-
dan_8.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai