FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2023 TUGAS REVIEW
Judul SYNTHESIS OF A NOVEL CHALCONE
DERIVATIVE FROM MYRISTICIN FOR SKIN CANCER PREVENTIVE ACTIVITY
Nama jurnal Rasayan J.Cham
Vol & Halaman Vol. 14 No. 3 Hal. 1493 – 1498
Tahun 2021
Penulis Hery Muhammad Ansory, I. N. Fitriani, S.
Handayani, N. Aznah Reviewer Yola Aprilyan Harmin ( A28226936 )
Tanggal 26 Maret 2023
Abstrak penelitian
Subjek penelitian Dengan adanya metoksi dan dua substituen
teroksigenasi yang di prediksi memiliki aktivitas antikanker yang baik. Dan skrining target molekuler padan kanker kulit Yang terdiri dari turunan myristicin adalah Heat shock protein 90, prostaglandin synthase, dan dihydroorotate dehydrogenase. Kata kunci Myristicin, akitivitas antikanker, turunan chalcone, dan molekuler docking. Pendahuluan
Dasar teori penelitian Myristicin ( 6-allyl-4-methoxybenzo-1,3 dioxole )
adalah molekul utama dalam minyak Atsiri pala. Myristicin memiliki gugus alil yang dimana gugus alil ini dapat diubah menjadi gugus aldehida, dan gugus aldehida akan menjadi turunan benzaldehida. Kemudian turunan benzaldehida dapat di reaksikan dengan metil fenol keton untuk menghasilkan turunan chalcone baru. Chalcone ini memiliki manfaat biologis yang beragam seperti, antikanker, antioxidant, antimalaria, dan antialergi.
Kanker kulit merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat, yang dimana ditandai dengan munculnya angka 40% pasien yang mengidap kanker kulit saat ini kanker kulit mengandung Squamous Cell Carcinoma (SCC), Basal Cell Corcinoma (BCC), Malignant melonoma. SCC dan BCC adalah dua kanker kulit non – melonoma yang timbul dari keratinosit epidermis yang berkolerasi dengan paparan sinar matahari yang berkepanjangan, sedangkan Malignant melonoma melanosit dengan paparan sinar matahari yang terputus – putus.
Pada penelitian ini, turunan Myristicin melakukan
analisis Docking molekuler Terhadap protein kanker aktif. Metode molekuler Docking merupakan metode yang menggabungkan molekul dengan struktur makromolekul dan ligan dari protein yang di indentifikasi membentuk pose pengikat. Bahan dan Metode penelitian
Bahan penelitian Myristicin ( yang sudah diisolasi dengan
kemurnian 92% ), etanol, potasium hydroxide, Anhydrous Na2SO4, kloroform, Tween 80, potassium permanganate, dichloromethane, methyl phenyl ketone, sodium hydroxide, all chemical e-merch Dengan grade PA. Prosedur penelitian • Prosedur umum sintesis isomyristicin • Prosedur umum sintesis 7- metoksibenzol[1,3]dioksol-s-karbaldehida • Metode analisis GC-Ms • Metode Bocking Molekuler Investigasi Docking ini dilakukan dengan menggunakan Autodock Tools. Dan selanjutnya dilakukan Binding Site Study oleh Discovery Studio. Hasil penelitian • Isomyristicin 1 disintesis menghasilkan dua isomer geometri E dan Z. Spekta GC- Ms menunjukkan adanya dua puncak dengan M/Z yang sama pada 25, 703 min 5,88 % area dan 27,057 min 91,40 %. Hal Tersebut menunjukkan bahwa produksi reaksi 1 memiliki isomer. Isomer tersebut adalah isomer geometri E dan Z. Konfigurasi dalam keadaan transisi anion Z anilik memiliki energi lebih tinggi dari pada anion Z alilik, sehingga rasio KE/KZ Akan menentukan rasio E dan Z dari produk reaksi. Dari Spektra IR dan 1H- NMR menunjukkan kecocokan sempurna untuk pergeseran kimia hidrogen. • Senyawa 2 berhasil disintesis, hal tersebut dapat dilihat dari Spektra GC dan IR. Spektra GC menunjukkan adanya satu puncak utama pada 21,246 menit dengan 97,47 % area. Sedangkan Spektra IR dapat terlihat serapan gugus fungsi aldehida yang menandakan reaksi tersebut berhasil. • Senyawa 3 disintesis dengan TCC scanner menunjukkan RF : 0,22 dengan kemurnian 95,56 %. Dan memiliki gugus fungsi molekul sesuai Spektra IR. Pada tabel 1, Spektra 1H-NMR menunjukkan reaksi telah selesai dengan hilangnya pergeseran Proton aldehida. Spektra ini menunjukkan bahwa geometri Chalcone ini adalah E. Hal ini menunjukkan bahwa nilai J Proton Ca dan Cβ lebih tinggi dari 15. Sintesis turunan Chalcone dengan peperonal menghasilkan % yield yang lebih baik yaitu 68% dengan 10% NaOH dalam etanol dan waktu reaksi yang sama. • Ketiga senyawa tersebut merapat ke situs pengikatan target protein. Liga yang tertambat terbaik di Hsp90A adalah 3. Skor energi pengikat adalah -7,5 kkal/mmol. Skor pengikat terbaik pada senyawa DHODH adalah -10,3 kkal/mol tanpa interaksi ikatan hidrogen. • Pada metode hasil Docking antara protein PTGS2 Dengan ligan menunjukkan bahwa semua ligan dapat berinteraksi dengan PTGS2. Kelemahan • Terdapat beberapa kata singkat yang asing • Dan banyak penggunaan istilah asing yang sulit untuk di mengerti Kelebihan • Memiliki bukti dari isi jurnal penulis • Mulai dari isi dan kesimpulan Jelas. • Pada metode penelitian, uji coba dilakukan secara menyeluruh Sehingga meningkatkan hasil penelitian Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mensintesis turunan Chalcone baru dari Myristicin molekul melalui tiga langkah. Sintesis 1 & 2 yang diuji menggunakan GC-Ms, IR, dan 1H-NMR. Pada sintesis senyawa 3 melalui nilai Gbind-7,5 kcal/mol pada HSP90A. Selain itu hasil Docking menunjukkan bahwa sebagian besar ligan dari senyawa turunan myristicin dapat berinteraksi dengan kedua target molekuler yang diuji yaitu PTGS2 dan DHODH. Namun dengan ligan nilai terendah memiliki interaksi terbaik dengan kedua target molekuler tersebut, yaitu -10,3 kkal/mol pada DHODH dan -8,6 kkal/mol pada PTGS2. Oleh karena itu, turunan Myristicin Chalcone diprediksi sebagai senyawa yang efektif melawan kanker kulit dengan metode molekuler Bocking.