Anda di halaman 1dari 4

Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas REO

Nomor : 885/445.6/SK.03/PUSK.REO/IX/2017
Tanggal : 18 September 2017

MANAJEMEN RESIKO KLINIS


A. PENDAHULUAN
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko Klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinis yang diberikan kepadanya.

B. TUJUAN
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan
‘harms’ pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah
kerugian finansial bagi Puskesmas) dan dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas.
2. Puskesmas Pembantu.
3. Poskesdes.
4. Posyandu.
5. Polindes

D. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit
medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang
Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error,
FMEA: perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.

E. INCIDENT REPORT
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien (Patient Care and Ptient
Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran
untuk mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.

F. SUMBER MEDICAL REPORT


1. Manusia:
a. Kelelahan.
b. Kurang terlatih.
c. Komunikasi yang buruk.
d. Kekuasaan/pengendalian.
e. Keterbatasan waktu.
f. Poor judgment.
g. Keragu-raguan.
h. Logic error.
i. Over confidence.
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja.
b. Perencanaan kebijakan.
c. Adminidtrasi/ pembiayaan.
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan.
e. Manajemen supplai.
f. Supervisi/umpan balik.
g. Ketidakjelasan tugas.
h. Salah menempatkan personil.
3. Teknikal
a. Poor automation.
b. Peralatan yang buruk.
c. Keterbatasan peralatan.
d. Tidak memiliki decision support.
e. Kompleksitas.
f. Kurang integrasi.
g. Terlalu banyak informasi.
h. Tidakmenggunakan checklist.

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. Kekeliruan Konsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. hasil pemeriksaan penunjang.
3. Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan sistem lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas REO.

Ditetapkan di : Reo
pada tanggal :18 September 2017
KEPALA PUSKESMAS REO

Fabiola Lelly Djemat


Nip. 19670227 198803 2 002

Anda mungkin juga menyukai