Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan keempat bersama Syaikh Kahilah

Daurah waqaf dan ibtida

Pada hari ini kita akan menyelesaikan pembahasan mengenai waqaf qabih yaitu waqaf yang buruk. Yaitu
engkau membaca dan berhenti di pertengahan kalimat. Sehingga engkau meninggalkan kalimat yang
bermakna sempurna. misalnya engkau menyebutkan indonesia adalah negara yang besar, tapi engkau
berhenti sampai kata indonesia saja, maka makna kalimat tersebut menjadi tidak sempurna. engkau
menyebutkan mubtada dan meninggalkan khabar. engkau menyebutkan ‫ وجاء‬dan emninggalkan fa'il
yaitu ‫ رجل‬atau engkau menyebutkan fi'il dan fa'il dan meninggalkan maf'ul bihiny misalnya engkau
menyebutkan ‫ جعل هللا‬saja apa yang Allah jadikan? atau engkau menyebutkan sampai maf'ul pertama saja
dan meninggalkan maf'ul bihi tsani misalnya ‫ جعل هللا الكعية‬harusnya ‫ قياما‬juga disebutkan atau engkau
meinggalkan hal, yaitu ‫ رأيت محمدا‬padahal; ada hal iaitu ‫مسرورا‬

engkau menyebutkan ‫ جاءهم كتاب‬dan meninggalkan sifat ‫ مصدق‬padahal sifat di situ adalah yang
ditanyakan

ini dinamakan muta'alliqaat jumlahnya ada 20:


1 khabar

2 khabar inna

3 khabar kaana wa akhawatiha

4 fail

5 maful awwal

6 maful tsani

7 badal

8 sifat, badal, mudhaf ilahi

9 mudhaf ilaih

10 taukid

11 ma'thuf

12 shilah

13 hal

14 jumlah syarth dipisahkan dengan jawabnya

15 nida'
16 adat istifham

17 istitsna ‫وما من إله‬

18 sebelum ‫لكن‬

19 sebelum tarajji ‫كتب عليكم لعلكم‬

20 atas mubham atau kata2 yang membutuhkan qarinah ‫ وال تيمموا الخبيث‬pada ‫ تمموا‬saja

maksudnya ‫ ال تقصدوا الخبيث‬atau ‫ عزروه‬maknanya ‫نصرة‬

Waqaf Lazim

waqaf lazim adalah diistilahkan oleh imam sajawandi. ia adalah engkau memaksudkan jika engkau
menyambungkan satu kalimat dengan kalimat lain maka artinya menjadi rusuk. itu masksudnya bukan
kewajiban syari yang jika engkau lakukan engkau melakukan keharaman. lazim yang dimaksudnya adalah
harus, yang mana engkau harus waqaf agar memahami kalimat yang mana engkau jika memnbaca
dengan washal artinya menjadi salah.

Sebab2 waqaf lazim ada 5:

dan tempat2 di waqaf lazim di mushaf mesir dan saudi ada ... 22 saja

di mushaf indonesia ada lebih dari 80 yaitu 84 pada cetakan tertentu, ini mengambil semuanya dari
madzhab sajawandi

kita memilih darinya sebagian tempat saja yaitu pada mushaf mesir

sebab pertama

engkau memasukkan perkataan satu orang dengan orang lain

misalnya engkau memasukkan perkataaan orang mukmin dan orang kafir

maka artinya jadi salah

misalnya di firman Allah

‫وأما الذين كفروا فيقولون مذا أضل هللا بهذا مثال‬

perkataan di ‫يضل به كثيرا ويهدي به كثيرا‬

ataupada perkataan ‫ وقالت اليهود يد هللا مغلولة‬dan perkaatan Allah ‫غلت أيديهم‬
=====================

Sebab kedua dari waqaf lazim adalah kembalinya dhamir

kembalinya dhamir tidaklah kecuali kepada sebabnya

misalnya ‫ رأيت محمدا‬kemudian ‫وقلت له‬

maka lahu itu kembali ke Muhammad

misalnya ‫ فآمن له لوط‬dan selanjutnya ‫ وقال إني مهاجر‬yang kedua qaala kembali ke Ibrahim bukan Luth

kalau engkau menyambungkan maka engkau memahami bahwa yang berkata adalah ‫لوط‬

pada perkataan ‫سبحانه أن يكون له ولد‬

seanjutnya ‫له ما في السوت‬

seolah2 Allah tidak memiliki anak yang memiliki apa yang ada di langit dan bumi

=============

Sebab yang berikutnya adalah

sebab yang ketiga adalah meniadakan kalimat negatif

di dalam bahasa arab nafyun nafyi bermakna itsbat atau kalimat positif

misalnya ‫ أنت لست إنسانا‬harusnya disambung ‫ شريرا‬harusnya disambung hingga artinya engkau b ukan
orang jelek

misalnya ‫وما هم بمؤمنين‬

kalau disambung ‫يخادعون هللا‬

‫ لم يأتوك يحرفون‬artinya juga salah

==============

setelah itu zharf

misalnya kita mengatakan ‫تول عن فالن يوم السبت‬


aku memerintahkanmu untuk meninggalkan seseorang pada hari sabtu

hari sabtu adalah zharf atau keterangan

vontoh di quran

‫فتول عنهم‬

‫يوم يدعو الداع‬

apakah Allah menyuruh untuk meninggalkan orang kafir di hari kiamat saja?

========================

ini adalah sebab keempat

sebab terakhir adalah athf yang tidak boleh

engkau menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain yang merusak makna

misalnya engkau mengatakan

‫عسى ربكم أن يرحمكم‬

‫وإن عدتم عدنا‬

untuk mengadzab kalian masuknya

‫ وإن عدتم‬itu sarat

‫ عدنا‬adalah jawab syarat

‫وجعلنا جهنم للكافرين حصيرا‬

itu bukan jawab sarat dari ‫وإن عدتم‬

setiap sebab ada lima atau 10 ayat, di kitab ada banyak contohnya

=======================

Muta'alliqaatusy syarthi

ada kalimat2 yang tidak memiliki jawab

‫ولبئس ما شروا به أنفسهم لو كانوا يعلمون‬


apakah tidak mengetahui menjadi sebab untuk mereka tidak dinobatkan sebagai berbuat buruk yaitu
menjual diri mereka kepada keburukan

===============

Tinggal waqaf jaiz

dan ebebrapa maklumat tentang mushaf indonesia

adapun waqaf jaiz adalah sama antara dua perkara, yaitu perkara yang mewajibkan waqaf dan perkara
yang melarang waqaf

misalnya pada ayat

‫إن الصفا والمروة من شعائر هللا‬

‫فمن حج البيت أو اعتمر‬

apabila kita mengatakan ‫ ف‬disitu tersambung dengan kalimat sebelumnya maka tidak boleh waqaf

apabila ‫ ف‬itu kalimat baru, maka harus waqaf

di situ ada perbedaan, maka boleh waqaf pada suatu pendapat, dan boleh washal pada pendapat
lainnya

=============

InsyaAllah kita telah mengkhatamkan kitab

ada beberapa tanda waqaf lainnya di mushaf indonesia yaitu yang memiliki sebab atau pembagian lain

yaitu waqf murakhkhas dan mujawwaz

murakhkhas adalah waqaf hasan

yaitu engkau berhenti di tengah kalimat tapi tidak merusak makna

‫يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام‬

mereka mengatakan di situ boleh waqaf karena kalimatnya panjang

misalnya satu kalimat sepanjang 4 baris, maka boleh waqaf di waqaf hasan dan memulai setelahnya

‫الذي جعل لكم األرض فراشا والسماء يبناء‬

‫وأنزل من السماء ماء‬


ini khusus bagi yang tidak sampai nafasnya

ini tandanya ‫ص‬

================

yang terakhir adalah tanda ‫ ز‬artinya mujawwaz

artinya

jaiz itu ada satu pendapat berhenti dan pendapat lain sambung

dua2nya diterima sebagai pendapat yang benar

adapun pada waqaf mujawwaz ada pendapat yang lebih kuat yaitu pendapat yang mengatakan
sambunglah

jadi lebih baik menyambung di sini

contohnya ‫وال تشتروا بآياتي ثمنا قليال‬

pendapat kuatnya tidak boleh berhenti di situ karena ‫ و‬di situ adalah waw athaf

adapun pendapat lain boleh berhenti karena bentuk kalimat dari waw itu berbeda dengan kalimat
sebelumnya

==================================

Anda mungkin juga menyukai