Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Sari Handayani

Nim : 041804408

Matkul : TAP

1. a) Sumber rekrutmen yang dilakukan PT Tristar Indonesia menggunakan sumber perekrutan


internal di mana sumber internal adalah karyawan yang saat ini sedang memegang jabatan
lain di dalam perusahaan PT Tristar Indonesia.Berikut penjelasannya menurut Manajer HRD
PT Tristar Indonesia, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika mencari orang-orang
lama yang berkompetensi baik untuk menempati posisi karyawan untuk mengoperasikan
mesin yang baru , karena jika menggunakan orang-orang baru dari luar perusahaan ,maka
akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit .Untuk itu sumber Internal yaitu orang-
orang lama terbukti mempunyai loyalitas yang tinggi yang telah mendukung perusahaan
selama ini sehingga layak untuk mendapatkan posisi yang lebih baik.

b) Perusahaan dapat merekrut karyawan yang ada di perusahaan pada saat ini melalui metode
job posting(Noe,et al., 2007) yaitu proses mengomunikasikan informasi tentang lowongan
jabatan pada papan buletin perusahaan, publikasi karyawan, intranet korporat atau tempat
lain di mana organisasi biasa berkomunikasi dengan karyawan.Para Manajer PT Tristar
Indonesia juga dapat mengidentifikasi para calon untuk direkomendasikan mengisi lowongan
menekankan pada promosi dan bahkan perpindahan secara lateral untuk memperoleh
pengalaman karir yang lebih luas dapat memberi pelamar suatu impresi yang bagus bagi
jabatan-jabatan di perusahaan. Seleksi awal yang akan dilakukan adalah menilai komitmen,
kedisiplinan, dan masa kerja karyawan. Setelah terpilih, para calon karyawan tersebut akan
diberi pelatihan terlebih dahulu mengenai pengoperasian mesin tersebut karena mesin yang
dibeli adalah mesin otomatis sehingga memerlukan keterampilan dalam menjalankan
komputer.

c) Dalam pemberian upah karyawan mesin baru tersebut, perusahaan akan mengutamakan
pada keadilan pengupahan dengan melihat struktur upah saat ini dan hubungan antar jabatan
di dalam perusahaan. Artinya, karyawan yang memiliki level lebih tinggi tentu saja akan
menerima upah lebih besar daripada karyawan dengan level di bawahnya.

Keadilan dalam pengupahan pada umumnya dibedakan dalam tiga jenis yaitu keadilan
internal ,keadilan eksternal dan keadilan Individual jenis keadilan pengupahan yang
diterapkan perusahaan untuk karyawan mesin baru pada PT Tristar Indonesia yaitu
menggunakan keadilan internal keadilan internal mengacu pada hubungan antar jabatan di
dalam suatu organisasi.
Contohnya secara umum karyawan berpendapat bahwa direktur perusahaan akan mendapat
penghasilan lebih besar daripada wakil direktur dan wakil direktur akan memperoleh gaji
lebih besar daripada manajer pabrik dan seterusnya asumsi dasar dari keadilan internal ini
adalah bahwa kompensasi berhubungan langsung dengan level pengetahuan, keahlian dan
pengalaman yang dipersyaratkan untuk melaksanakan jabatan dengan baik. Oleh karena itu
tidak mengherankan jika seseorang yang berada pada struktur yang tinggi dalam organisasi
memperoleh penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang berada pada level
di bawahnya karena mereka yang berada pada struktur yang lebih tinggi dituntut untuk
memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang lebih tinggi. Dikatakan terdapat
keadilan internal apabila perbedaan upah di antara jabatan di dalam organisasi dianggap Fair.
Karyawan pada umumnya akan melakukan perbandingan upah dengan level jabatan yang
lebih rendah, sama atau lebih tinggi. Hasil dari pembandingan tersebut akan mempengaruhi
sikap umum karyawan seperti kesediaan dipindah ke jabatan lain di dalam organisasi:
Kesediaan menerima promosi: Kesediaan bekerja sama lintas jabatan : Dan komitmen
terhadap organisasi.

2.Diketahui :

Harga Perolehan = Rp. 500.000.000,-


Nilai Sisa = Rp. 30.000.000,-

Laba setelah pajak = Rp 120.000.000,-


Umur Ekonomis = 5 Tahun
Tingkat Bunga = 15%

Ditanya : Net Present Value (NPV)

Dijawab :

Penyusutan per tahun = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis

= (500.000.000. – 30.000.000) / 5

= 470.000.000 / 5

= Rp 94.000.000

Maka, kas masuk bersih tahun I – tahun V =Rp 120.000.000 + 94.000.000

= Rp 214.000.000

PV kas masuk tahun I = 214.000.000 / (1+0,15)1 = 186.086.956,52

PV kas masuk tahun II = 214.000.000 / (1+0,15)2 = 161.814.744,8


PV kas masuk tahun III = 214.000.000 / (1+0,15 )3 = 140.708.473,74

PV kas masuk tahun IV = 214.000.000 / (1+0,15 )4 = 122.355.194,56

PV kas masuk tahun V = 900.000.000 /( 1+0,15 )5 = 106.395.821,35 +


717.361.190,97

PV nilai sisa di tahun V = 30.000.000/(1+0,15)5 = Rp 14.915.302,059

NPV = PV Kas bersih + PV Nilai sisa – Harga Perolehan

NPV = 717.361.190,97 + 14.915.302,97 - 500.000.000

= Rp 232.276.493,94

Dengan demikian, karena NPV bernilai positif, maka berarti membeli mesin otomatis untuk
membuat desain sapatu tersebut menguntungkan sehingga keputusannya adalah layak untuk
dibeli

Sumber Referensi :
YUN ISWANTO,DKK.. 2021. Analisis Kasus Bisnis.Tanggerang Selatan
:Universitas Terbuka 1-9/EKMA4478/3 sks/Modul 1- 9

Materi Inisiasi

Anda mungkin juga menyukai