Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mochamad Agung Daniswara

Kelas: 12 IPS 3

Liburan di Yogyakarta

Aku bernama Mochamad Agung Daniswara, aku adalah anak pertama dari dua
bersaudara. Aku adalah seseorang yang lahir dari keluarga yang sederhana, ayahku
adalah seorang project manager di sebuah perusahaan asal Swiss, sedangkan ibuku
adalah seorang ibu rumah rumah tangga. Saat ini aku duduk di bangku kelas 12 SMAN
9 kota Tangerang Selatan. Sangat banyak pengalaman didalam hidupku yang sudah ku
alami baik senang maupun sedih, dan saat ini aku akan membagikan kisahku Ketika
berlibur ke Yogyakarta Bersama keluarga besarku tahun 2008 silam.
Pada tahun 2008 tepatnya di malam hari aku dan keluarga besarku berangkat dari
Bandung menuju ke Yogyakarta menggunakan bus yang di. Didalam perjalanan itu aku
dan keluargaku benar-benar menikmati perjalanan, walaupun di saat itu dalam keadaan
mengantuk, tetapi ada satu hal itu membuatku agak sulit untuk tertidur, yakni karena
banyaknya lontaran lelucon dan candaan yang dikeluarkan oleh sepupuku pada saat
itu, walaupun pada akhirnya aku bisa tertidur. Setibanya aku dan keluargaku di
Malioboro, kami langsung menuju kamar masing-masing yang sudah disiapkan oleh
pihak hotel, setelah memasuki kamar masing-masing kamipun bersiap-siap untuk tidur
agar tidak terlambat untuk sarapan besok.
Pagipun telah tiba dan ibuku membangukanku untuk sarapan, tetapi jujur saja
ketika ibuku mencoba membangunkanku aku masih dalam keadaan yang sangat
mengantuk. Namun disisi lain ibuku mengancamku dengan mengatakakan “kalau kamu
tidak bangun kamu akan ditinggal disini sendirian oleh yang lain” setelah
mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut ibuku akupun langsung bangun dan
mandi. Setelah aku mandi akupun bergegas menyusul keluargaku yang lain untuk
sarapan. Ditengah aku sedang menyantap makananku nenek ku bertanya kepadaku
kenapa aku telat sarapan dan aku pun menjawabnya dengan nada anak-anak “ iya nih
mamih(panggilan ku kepada nenek) sarapannya terlambat soalnya aku ngantuk banget
”. setelah aku menyelesaikan sarapanku, kami pun bersiap-siap untuk berkeliling
daerah Yogyakarta untuk berburu kuliner dan mencari tempat-tempat wisata disana
sampai sore hari pun telah tiba dan mengharuskan kami bergegas untuk Kembali ke
hotel untuk makan malam dan beristirahat.
Haripun berganti ini adalah ke-dua aku di Yogyakarta, pagi ini aku dan keluargaku
memutuskan untuk berenang di pagi hari sebelum sarapan. Setelah berenang aku dan
keluargaku akan sarapan, dan setelah sarapan kami melakukan kegiatan masing-
masing di hotel. Di malam hari beberapa saudaraku mengajak aku dan ibuku untuk
berkeliling di sekitar malioboro menggunakan becak dan mencari beberapa souvenir
sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang. Ketika ditempat souvenir aku melihat
sebuah mainan mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, melihat mainan tersebut akupun
menjadi lapar mata dan meminta ibuku untuk membelikannya. Awalnya ibuku menolak
dengan mengatakan” kan tadi baru dibelikan mainan sepeda, masa minta lagi” aku pun
memaksanya sehingga aku menangis dalam suasana yang menyebalkan seperti itu
ibuku dengan nada keras mengatakan “ Kamu itu cuman lapar mata, nanti pas kamu
bosan juga mainan itu akan menjadi rongsokan”. Walaupun ibuku memarahiku sampai
air mataku mengalir aku tidak berhenti untuk memaksa ibuku untuk membelikannya
sehingga singkat cerita ibuku mau membelikan mainan mobil-mobilan itu untukku,
setelah selesai berputar putar ke Malioboro dan mencari souvenir kami pun pulang ke
hotel untuk beristirahat menggunakan becak.
Hari ketiga dan keempat berjalan seperti biasa, hanya di hotel dan keluar hanya
untuk mencari makan, hingga tibalah dihari terakhir aku di Yogyakarta yaitu hari kelima.
Di hari kelima aku dan keluargaku akan bersiap-siap untuk berangkat ke Candi
Borobudur sebagai destinasi terakhir kami dan akan langsung pulang setelah setelah
kami selesai mengunjungi Candi Borobudur dan membeli beberapa souvenir khas
disana. Setelah aku dan keluargaku sampai di Candi Borobudur aku sangat benar-
benar sangat senang dan antusias, karena pada saat itu adalah kali pertama aku
menginjakan kakiku di Candi Borobudur. Pada saat aku dan keluargaku sedang
berkeliling di Candi Borobudur, dan hal yang tidak diinginkan pun terjadi karena
keantusiasanku yang begitu tinggi ketika sudah naik di Candi Borobudur aku pun berlari
kesana kemari, walaupun ibuku sudah memperingatkanku untuk tidak pecicilan aku
tetap tidak menghiraukannya sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan, akupun terjatuh
dan mendapatkan luka ringan pada kakiku disaat itupun aku menangis setelah itu Ibuku
menasihatiku dengan nada yang sedikit kesal ”Makanya kalau dinasihati itu nurut! Kan
sudah bilangin untuk tidak pecicilan” kata ibuku, untungnya sepupuku membawa
antiseptic untuk meringkankan lukaku, sambil mengeluarkan antiseptic dari tasnya ia
juga sempat mengingatkanku untuk jangan pecicilan, aku pun hanya mengganggukan
kepala sebagai jawabannya. Setelah suasanya mulai membaik aku dan keluargaku
melanjutkan kunjungannya ke pasar Borobudur. Disana aku dan keluargaku membeli
miniatur dan oleh-oleh berupa makanan yang nantinya akan diberikan kepada kerabat-
kerabat yang ada di bandung dan juga ayahku yang pada saat itu tidak ikut karena
sedang dinas di Medan, setelah dari pasar Borobudur aku dan keluargaku menyantap
makan siang dan pulang setelahnya.
Masa liburan ke Yogyakarta tahun 2008 silam adalah liburan yang paling cukup
berkesan bagiku diantara liburan yang lain. Cukup banyak kenangan yang berharga
ketika aku liburan disana, meskipun ada suka dan duka yang kualami ketika berlibur
disana. Bagiku Yogyakarta adalah salah satu surga yang pernah kudatangi di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai