Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN BIAYA ATK PERKARA PENGADILAN AGAMA

1
SE KALIMANTAN BARAT

Oleh : Naffi, S.Ag., M.H

( Wakil Panitera Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A)

A. PENDAHULUAN

Lahirnya Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2

tahun 2009 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya

Pada Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Badan Peradilan Yang

berada di bawahnya yang telah dicabut dengan Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2012, tujuan Peraturan ini adalah untuk

melaksanakan Ketentuan Pasal 81 A ayat (5) Undang-Undang Nomor 3 tahun

2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 14 tahun 1985

tentang Mahkamah Agung, filosofi lahirnya peraturan ini mendekateratkan

pengelolaan keuangan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.

Biaya Proses Penyelesaian selanjutnya disebut biaya proses adalah

biaya yang digunakan untuk proses penyelesaian perkara perdata, Perkara

tatausaha Negara dan hak uji Materil pada Mahkamah Agung dan badan

Peradilan yang berada di bawahnya yang dibebankan kepada pihak atau pihak

yang berperkara, biaya proses untuk tingkat banding, Kasasi, Peninjauan

kembali telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI, sedangkan biaya proses

1
Tulisan ini merupakan catatan dalam sebuah kegiatan Rakor Pengelolaan Biaya proses Pengadilan
Tinggi Agama Pontianak, dalam menghadapi akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015, Rakor ini di
pimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak ( Drs. H Bahrussam Yunus, SH, MH)

Pengelolaan biaya proses .hal 1


untuk Pengadilan Tingkat Pertama ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tingkat

pertama sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.2

Khusus untuk biaya proses pada tingkat pertama yang didalamnya termasuk

biaya Alat Tulis Kantor ( ATK). Dalam pengelolaan biaya ini masih tidak

seragam dan peruntukannya juga sangat bervariatif, berangkat dari

permasalahan ini Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak bertekad untuk

melakukan pembenahan, sehingga menjelang awal tahun tahun 2015 melakukan

evaluasi administrasi pengelolaan Alat Tulis Kantor ini pada pengadilan

Agama se Kalimantan Barat, dari hasil evaluasi ternyata perlu dilakukan

pembenahan secara menyeluruh terkait barang dan pembukuannya

Berdasarkan keadaan diatas, maka penulis berminat untuk mencatat

dalam bentuk tulisan sederhana seputar “ PENGELOLAAN BIAYA ATK

PERKARA PENGADILAN AGAMA SE KALIMANTAN BARAT “ mudah-

mudahan ini menjadi bacaan bersama dalam upaya menuju peningkatan

kualitas administrasi Alat Tulis Kantor perkara ini.

B. PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah “ Bagaimana

Pengelolaan Biaya Alat Tulis Kantor (ATK) pada Pengadilan Agama se

Kalimantan Barat Pasca Evaluasi oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak?

C. PEMBAHASAN

Sebelum lebih lanjut membahas tentang biaya proses/ATK perkara,

penting kiranya untuk bersama memahami terminologi biaya perkara dengan

merujuk kepada pasal 121 ayat (4) HIR dan 145 ayat (4) RBg, yang

2
Perma 3 tahun 2012 pasal 2 ayat (1) huruf i

Pengelolaan biaya proses .hal 2


menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan biaya perkara adalah biaya yang

terlebih dahulu harus dibayar oleh Penggugat ketika memasukkan/mendaftarkan

perkara perdata, sesuai pula dengan asas “ tidak ada biaya, tidak ada

perkara” , kemudian macam biaya perkara adalah sebagai berikut :

1. Biaya Kepaniteraan (griffier kosten) hak-hak kepaniteraan yang merupakan

pungutan sebagai pelayanan/ jasa pengadilan yang distor ke kas negera, jenis

dan tarif telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2008

yang secara garis besar dikelompok dalam 5 jenis, yaitu :

1) Hak-Hak Kepaniteraan Mahkamah Agung

2) Hak-Hak Kepaniteraan Peradilan Umum

3) Hak-Hak Kepaniteraan Peradilan Agama

4) Hak-Hak Kepaniteraan Tata Usaha Negara

5) Hak-Hak Kepaniteraan Lainnya 3

2. Ongkos/ Biaya Proses

Biaya yang merupakan biaya pelaksanaan peradilan yang digunakan

untuk penyelesaian perkara perdata pada pengadilan di luar biaya

Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP), sebagaimana diatur pada Pasal 2

ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia 3 tahun 2012,

menetapkan bahwa biaya proses diatur sebagai berikut:

a. Kasasi perkara perdata, Perdata Agama dan tata Usaha Negara sebesar

Rp. 500.000,- ( Lima ratus ribu rupiah )

3
Baca Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2008 tentang jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP) yang berlaku pada Mahkamah Agung
Republik Indonesia dan Badan Peradilan yang Berada di bawahnya.

Pengelolaan biaya proses .hal 3


b. Peninjauan Kembali perkara perdata, Perdata Agama dan Tata Usaha

Negara sebesar Rp.2. 500.000,- ( Dua juta lima ratus ribu rupiah )

c. Kasasi perkara perdata niaga Rp. 5.000.000,- ( Lima juta rupiah )

d. Peninjauan kembali perkara perdata niaga Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh

juta rupiah )

e. Kasasi perkara perselisihan Hubungan industrial yang nilai gugatannya

Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah ) ke atas sebesar Rp.

500.000 (lima ratus ribu rupiah )

f. Peninjauan kembali perkara perselisihan Hubungan industrial yang nilai

gugatannya Rp. 150.000.000,- ( Seratus lima puluh juta rupiah ) ke atas

sebesar Rp. 2.500.000 ( Dua juta lima ratus ribu rupiah )

g. Permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-

undang (keberatan hak uji materil) sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta

rupiah)

h. Tingkat banding sebesar Rp. 150.000 (lima puluh ribu rupiah ) , Kecuali

Pengadilan Tinggi Tata Usaha negara sebesar Rp. 250.000 (Dua ratus

lima puluh ribu rupiah)

i. Sedangkan biaya tingkat pertama di atur dan ditetapkan oleh Ketua

Pengadilan Tingkat pertama sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Terhadap pengelolaan biaya proses perkara selain harus dipertanggungjawabkan

kepada pihak berperkara juga menjadi ranah pemeriksaan Badan Pemeriksa

Keuangan ( BPK). Tentang hal ini memang pernah menjadi perseteruan menarik

antara Mahkamah Agung RI dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang

Pengelolaan biaya proses .hal 4


puncaknya pada tahun 2007 lalu BPK melaporkan Mahkamah Agung ke

Kepolisian karena pencegahan terhadap pemeriksaan, terpenting bukan soal

berwenang dan tidaknya BPK memeriksa, tetapi bagaimana malakukan

manajemen keuangan pihak berperkara menjadi lebih tertib dan transparan.

Berpegang kepada undang-undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara yang dilakukan oleh BPK

meliputi seluruh unsur keuangan negara, nah keuangan negara ini merujuk

kepada Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pada

pasal 2 dinyatakan ruang lingkup keuangan negara termasuk kekayaan pihak

lain yang dikuasai oleh pemerintah dan/atau kepentingan umum. Pungutan

biaya perkara kepada pihak berperkara adalah atas nama negara, sehingga harus

dianggap keuangan negara, oleh karena itu sesuai dengan pasal 24 ayat (2)

undang-undang nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan dan tanggungjawab

keuangan negera, intinya menyatakan bahwa “setiap orang yang dengan sengaja

mencegah,menghalangi dan/atau menggagalkan pemeriksaan diancam dengan

pidana dan/atau denda “terhadap kewenangan BPK ini kita harus sama-sama

memahami dan tidak perlu diperdebatkan kembali, terpenting masa yang akan

datang melakukan pengadministrasian dengan baik dan transparan.

Beberapa contoh pengelolaan biaya proses/ atk dibawah ini dan akan

dijadikan pedoman pengelolaan selanjutnya. 4

1. Contoh Buku Kas Umum (BKU)

4
Bagaimana pengelolaan atk perkara pada pengadilan agama se kalimantan barat, oleh Ketua PTA
Pontianak ( Drs. H. Bahrussam Yunus, SH. MH) dilakukan bimbingan langsung terhadap panitera dan
bendara biaya proses)

Pengelolaan biaya proses .hal 5


BUKU KAS UMUM
BIAYA PROSES/ATK PERKARA TAHUN 2015

BULAN : Pebruari 2015

No tanggal No. bukti Uraian debet Kredit saldo

2-2-15 - Saldo awal 500.000 500.000

1 2-2-15 - Terima bp pkr no. 21/Pdt.G/2015/PA.Ptk 50.000 550.000

2 2-2-15 k.1 Pembelian 1 rim kertas A4/70 gram 50.000 500.000

3 dst dst

PPK Pontianak, 31 januari 2015


Bendahara Biaya Proses

Naffi Hj. Nurhayati, SH


Nip................... Nip..................................

Mengatahui
Panitera

Abang Muhammad Hasbi, SH


Nip............................................

2. Contoh Daftar Belanja ATK

DAFTAR BELANJA BARANG ATK


PENGADILAN AGAMA PONTIANAK
BULAN JANUARI 2015
No Nama Barang Volume Harga satuan Jumlah
1 Map berkas perkara 1 buah 4.500 4.500
2 Map sampul berkas perkara 1 buah 4.500 4.500
3 Map putusan 1 buah 4.500 4.500
4 Map biasa 1 buah 500 500
5 Kertas HVS A4/70 2 rim 50.000 100.000
6 Tinta Printer 1 buah 58.000 58.000
7 Benang 1 buah 7.500 7.500
8 Stiker jilid berkas minutasi 10 buah 1.000 10.000
9 Spidol 10 buah 10.000 100.000
10 CD 20 buah 2.000 40.000
11 Catric 1 buah 215.000 215.000
Jumlah 545.000

Pengelolaan biaya proses .hal 6


3. Contoh Pengeluaran/penyerahan ATK

CATATAN PENYERAHAAN ATK

No Nama Barang Jumlah Penerima Tanggal Faraf

1 Map berkas perkara 1 buah Suriani

2 Map sampul berkas 1 buah Zakaria

perkara

3 Map putusan 1 buah Burhan

4 Dst...

4. Contoh Penerimaan dan Pengeluaran Barang ATK

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG ATK


TAHUN 2015
BULAN : JANUARI 2015

No Uraian Sisa Masuk Keluar Sisa


Jumlah Rp Jumlah Rp Jumlah Rp Jumlah Rp
1 Map
berkas
perkara
2 Map
sampul
berkas
perkara
3 Map
putusan
4 Map
biasa
5 Kertas
A4/70
6 Tinta
Printer
7 Benang

Pengelolaan biaya proses .hal 7


8 Stiker
berkas
9 Spidol
10 CD
11 Catric
Pontianak,...........2015
PPK Staf Pelaksana

Naffi Hanafia

5. Contoh Lampiran SK Penggunaan Biaya Proses/ ATK

Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Pontianak


Nomor ..............................................., tanggal .......................
Tentang : Penggunaan Biaya ATK perkara Pengadilan Agama Pontianak

No Nama Barang Volume Harga satuan Jumlah


1 Map berkas perkara 1 buah 4.500 4.500
2 Map sampul berkas perkara 1 buah 4.100 4.100
3 Map putusan 1 buah 4.100 4.100
4 Map biasa 1 buah 600 600
5 Kertas HVS A4/70 1/4 rim 48.000 12.000
6 Tinta Printer 1/10 buah 58.000 5.800
7 Benang 1/10 buah 7.500 750
8 Stiker jilid berkas minutasi 1 buah 1.000 1.000
9 Spidol 1/10 buah 14.000 1.400
10 CD 1 buah 5.000 5.000
11 Catric 1/20 buah 215.000 10.750
Jumlah 50.000

Ditetapkan di : Pontianak
Pada tanggal : 2 Januari 2015
Ketua

Drs. H. Rijal Mahdi, M.Hi

D. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan biaya proses/ Atk

perkara perlu disesuaikan dengan peraturan tentang pengelolaan Alat Tulis

Pengelolaan biaya proses .hal 8


pada DIPA satuan kerja, mudah-mudahan beberapa contoh pembukuan ini

dapat memberikan gambaran bagaimana penatausahaan ATK Perkara.

Pengelolaan biaya proses .hal 9

Anda mungkin juga menyukai