Anda di halaman 1dari 10

IBN KATSIR

(Telaáh Tafsir al-Quránnul Azim Karya Ibn Katsir)


Jul Hendri
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkululu
Email:
jul.hendri@iainbengkulu.ac.id

Abstrak: Tafsir al-Quránnul Azim, karya ibn katsir ini merupakan salah satu kitab yang
menjadi referensi dari sebagian banyak kitab tafsir, tidak asing ditelinga ketika seorang
mubaliqh, ulama, mahasiswa menyebutkan referensinya terhadap tafsir ibn katsir. Adapun
pembahasaan kali ini hanya berkisar dari setting penyusunan tafsir ibn Katsir, Sahsiah(
Biografi) pengarangnya, corak dan Metode penafsirannya, serta kelebihan dan kekurangannya.
Tafsir al-Qurán al-Azim yang lebih dikenal dengan Tafsir ibn Katsir sudah sangat familiar bagi
pengkaji kitab tafsir, bahkan di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim Tafsir ibn
Katsir sudah menjadi rujukan para ulama terkemuka Indonesia sebut saja semisal, Hamka,
Ahmad Hasan.bahkan dilembaga-lembaga, halakoh-halokah Talaqqi (kelompok-kelompok
pengajian) kajian terhadap tafsir ibn Katsir sudah sangat familiar di Indonesia.

Kata Kunci: Tafsir, Ibn Katsir

242
243
PENDAHULUAN khazanah literatur keilmuan Islam. Adapun
Sebagai karya yang momental Tafsir pembahasaan kali ini hanya berkisar dari
al-Quránnul Azim, karya ibn katsir ini setting penyusunan tafsir ibn Katsir,
merupakan salah satu kitab yang menjadi Sahsiah( Biografi) pengarangnya, corak
referensi dari sebagian banyak kitab tafsir, dan Metode penafsirannya, serta kelebihan
tidak asing ditelinga ketika seorang dan kekurangannya. Yang diharapkan dari
mubaliqh, ulama, mahasiswa menyebutkan pemakalah adalah agar bisa memahami
referensinya terhadap tafsir ibn katsir. kitab tafsir karya ibn Katsir tersebut, dan
Sebagai seorang ulama besar pada tidak lupa juga pemakalah akan
zamanya, ibn katsir bukan saja dikenal memberikan contoh-contoh dan komentar
sebagai seorang musfasir, tapi juga seorang atau penilaian terhadap kitab tersebut.
muhaddis( ahli hadist), muarikh(
sejarahwan),fiqh( Ahli Fiqh), yang di akui Biografi Ibnu Katsir
akan kedalaman ke ilmuanya. Banyak Adapun nama lengakap Ibnu Katsir
ulama yang memuji ibn Katsir terutama adalah Ímad al-Din Ismail ibn Umar ibn
akan keutamaan kitab tafsir al-Quránnul Katsir al-Quraisy al-Dimsyqi. Yang lebih
Azimnya yang banyak mempunyai familiar dengan sebutan Abu Al-Fida’.
keistimewaanya, menurut Muhammad Beliau dilahirkan di Basrah Iraq pada tahun
Husain Al-Zahabi, ia berkata:”Imam ibn 700 H/1300 M.
Katsir adalah seorang pakar fiqih yang Pada awalnya Ibn Katsir lebih
sangat ahli, seorang ahli hadis dan mufasir dikenal dengan kedalaman Ilmu Hadisnya,
yang sangat sempurna, dan juga Mualif karena ia banyak belajar ilmu-ilmu hadis
(pengaranga) dari banya buku” yang tafsir kepada ulama-ulama terkemuka di Hijaz.
ibn Katsir ini tetap berpedoman kepada Dan Ibn Katsir mendapatkan ijazah hadis
masodir tafsir, yaitu al-Qurán bil Qurán, dari al-Wani, dan juga ibn Katsir menimba
al-Qurán bissunnah, al- Qurán bi qauli ilmu kepada seorang pakar hadis terkenal
sahabat, dan bi kaidah loqhotil arabiyah. dari Suriah yakni Jamal Ad-Din al-Mizzi(
Tafsir al-Qurán al-Azim yang lebih w. 742H/1342M), yang pada akhirnya ibn
dikenal dengan Tafsir ibn Katsir sudah Katsir menikah dengan putri gurunya
sangat familiar bagi pengkaji kitab tafsir, sendiri. Sebelum ia dikenal dikalangan para
bahkan di Indonesia yang mayoritas ulama, ibn Katsir tidak lebih dari seorang
penduduknya Muslim Tafsir ibn Katsir yang senderhana rakyat biasa di Suriah,
sudah menjadi rujukan para ulama namanya mencuat kepermukaan ketika ia
terkemuka Indonesia sebut saja semisal, terlibat dalam penelitian kasus untuk
Hamka, Ahmad Hasan.bahkan dilembaga- menentukan hukuman bagi seorang zindiq
lembaga, halakoh-halokah Talaqqi( yang dituduh menganut paham hulul (
kelompok-kelompok pengajian) kajian inkarnasi) yang mana penelitian ini di
terhadap tafsir ibn Katsir sudah sangat tangani langsung oleh Gubernur Suriah,
familiar di Indonesia. Altunbuga al-Nasiri di akhir tahun 741
Maka pada kali ini pemakalah H/1341 M). Dan sejak saat itu naman Ibn
mencoba menelaah sedikit dari tafsir ibn Katsir banyak dikenal dikalangan para
Katsir sebagai bentuk kecintaan terhadap pencari ilmu hadis, dan setelah menangani
Jul Hendri│ Ibn Katsir : Telaah Tafsir Al-Quranul Azim Karya Ibn Katsir……..…….. 244
kasus tersebut Ibn Katsir menduduki karya-karya, akan tetapi sebagian besar dari
jabatan sesuai dengan ilmu yang ia kuasai. karyanya adalah dalam bidang hadist
Dalam bidang ilmu hadis, pada tahun seperti2
748H/1348 M ia menggantikan posisi a. Kitab Jami’al-Masanid wa al-Sunan,
gurunya Muhammad ibn Muhammad al- yaitu kitab koleksi Musnad dan Sunan,
Zahabi(1284-13348 M), sebagai guru Di yang terdiri dari delapan jilid, yang
Turba Umm Salih, yaitu sebuah lembaga didalamnya berisi nama-nama para
pendidikan, pada tahun 756H/1355 M, sahabat yang meriwayatkan hadis yang
sepeninggal kewafatan Hakim Taqiuddin terdapat dalam Musnad Ahmad bin
al-Subki(683-756 H/1284-1355M) ibn Hanbal yang ia susun sesuai dengan
Katsir di angkat menjadi kepala dalam huruf alfabet.
sebuha lembaga pendidikan bernama “Dar b. Al-Kutub al-Sittah(enam koleksi hadis)
al-Hadis al-Asyrafiyah” lalu pada tahun c. At-Takmilah fi Ma’rifat al-Siqat wa ad
768H/1366 M ibn Katsir di angkat menjadi Du’afa wa al-Mujahal ( penyempurna
guru besar oleh Gubernur Mankali Buga untuk mengetahui para periwayat yang
disebuah Masjid Umayah Damaskus.1 Terpercaya, Lemah dan Kurang
Telah disebutkan diatas bahwa selain Dikenal). Yang disusun dengan jumlah
terkenal dengan kepiawaianya dalam lima jilid.
Hadist Ibn Katsir juga dikenal sebagai d. Al-Mukhtasar ( Ringkasan), dari
pakar dalam ilmu Tafsir,sejarah,Fiqih. Muqaddimah li Ulum al Hadis karya
Sebagaimana yang telah dikutif oleh Ibnu Salah (w.642H/1246M).
Faudah, dari Muhmmad Husain Al- e. Adillah al-Tanbih li Ulum al-Hadis,
Zahabi”Imam ibn Katsir adlaah seorang sebuha kitan hadis yang lebih dikenal
pakar fiqih yang sangat ahli, seorang ahli dengan al-Ba’is al Hasis.
hadis dan mufasir yang sangat parpurna, Adapun dalam bidang sejarah ibn
dan pengarang dari banyak kitab” demikian Katsir menelorkan karya seperti3
juga dalam bidang fiqih/hukum, ia a. Qasas al-Anbiya( kisah-Kisah para
dijadikan tempat konsultasi olah para Nabi)
penguasa, seperti pengesahan keputusan b. Al-Bidayah wa Nihayah( awal dan
yang berhubungan dengan akhir). Kitab ini adalah kitab yang
korupsi(761H/1358M), dalam mewujudkan banyak dijadikan referensi ahli sejarah
rekonsiliasi dan perdamain pasca perang dan sangat penting, metode penulisan
saudara yakni pemberontakan yang lakukan ibn Katsir dalam
Baydamur(763H/1361M), serta dalam menyusun kitab ini termasuk metode
menyerukan jihad(770-771H/1368-1369). yang ulung, yang menunjukan
Sebagai seorang yang ilmuan dan kedalaman ilmu beliau. Adapun
pakar dalam segala bidang, sudah barang metodenya dibagi menjadi dua bagian
tentu ibn Katsir banyak menghasilkan pembahasan besar, pertama ibn Katsir

1
. Dadi Nurhaedi”Studi Kitab tafsir ” yang 2
. Ibnu Katsir : Ensiklopedia Islam Jilid 2,(
ditulis oleh Dosen Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Jakarta: Ictiar Baru Vanhoeve,1994),hlm.156-158.
3
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pengantar DR. . Ibid, hlm. 156-158.
Hamim Ilyas.( Teras,2004) hlm.132
245
memuat sejarah-sejarah kuno dengan bersebelahan dengan maqam seorang
memulai dari penciptaan samapi masa ulama terkenal juga yaitu Syaikhul Islam
kenabian Muhammad Saw. Kedua ibn Ibnu Taimiyah di sebuah Daerah bernama
Katsir memulainya dari sejarah Islam Sufiyah Damaskus.
pada masa periode Nabi Muhammad
Saw. Di Mekkah samapi pada Tafsir al-Qurán Al-Azim
pertengahan abad ke 8 H.4 1. Seputar Pemberian Nama
c. Al-Fusul fi Sirah al-Rasul( jabaran yang Sebenarnya tidak ada data yang
berkaitan dengan Sejarah Rasul) valid dalam segi penamaan terhadap
d. Tabaqat al-Syafiíyah ( pembagian tafsir yang dikarang oleh ibn Katsir ini,
kelompok-kelonpok ulama yang enta apa yang melatar belakangi Ibn
bermazhab Syafií) Katsir tidak menamai atau menulis
e. Manaqib Al-Imam Al-Syafií ( krikulum judul tafsir yang ia karang, dan hal ini
Vitee Imam Syafií) sungguh sangat berbeda dengan karya-
Adapun dalam bidang tafsir beliau karya beliau yang lainya yang mana Ibn
mempersembahkan kepada generasi Islam Katsir memberikan judul atau nama
saat ini dengan karnyanya Tafsir al- terhadap karyanya yang lain. Sehingga
Quránnul al-Azim atau yang lebih dikenal setelah sampai kepada pengkaji-
dengan tafsir Ibn Katsir,dan kitab tafsir ini pengkaji kitab tafsir para ulama
merupakan satu-satunya karya beliau dalam memberikan nama terhadap tafsir yang
bidang tafsir yang terdiri dari empat jilid dikarang oleh Ibn Katsir ada yang
yang cetak oleh Maktabah As-Saffah dan memberikan naman Tafsir al-Qurán al-
Maktabag Misr/ Dar Misr li-at-Tiba’ah Azim ada juga yang memberikan nama
Mesir dan terdiri dari delapan jilid yang Tafsir Ibn Katsir. Akan tetapi
dicetak oleh Maktabah Darul Hadis Mesir perbedaan dalam pemberian nama
yang mana pada pembahasan kitab tersebut tidak berpengaruh terhadap isi
tafsirnya akan di bahasa secara khusus sesui kitab tafsirnya sendiri, yang artinya
dengan judul makalah ini. isinya sama hanya namanya yang
Ibarat kata kehidupan didunia ini berbeda. Seperti Muhammad Husain al-
tidaklah selamanya dan semuanya akan Zahabi dan Muhammad Ali al-Sabuni,
mengalami kematian, tidak memandang ia lebih memilih memberikan nama
seorang Nabi,Raja,Orang Kaya, Berilmu, kepada tafsir karangan ibn Katsir ini
Bodoh, Miskin, terpandang ataupun dengan Tafsir al-Qurán al-Azim.5
terhina, akhirnya pada bulan Sya’ban 774H Sedangkan dalam beberapa penerbit
atau Februari 1373 ulama kesohor dan ada yang menggunakan judul Tafsir Ibn
piawai dalam berbagai bidang ilmu ini Katsir.dengan tujuan agar lebih untuk
meninggal dunia pada usia 74 tahun di membedakan dengan karya-karya
Damaskus. Dan Jenazahnya di Maqamkan mufasir lainya.

4 5
. yang mana kejadian-kejadian setelah . Muhammad Ali al-Sabuni, Mukhtasar
hijrah di susun berdasarkan tahun kejadianya, yang Tafsir Ibnu Katsir( Beirut: Dar al-Qurán al-
mana lebih dikenal dengan metode al- tarikh ala al- Karim,1402H/1981M),juz I hlm.7.
sinin
Jul Hendri│ Ibn Katsir : Telaah Tafsir Al-Quranul Azim Karya Ibn Katsir……..…….. 246
Kitab tafsir karya ibn Katsir ini assahabat wa tabi’in ( penadapat para
muncul pertama kali pada abad ke sahabat dan tabi’in),akan tetapi juga
8H/14M. Lalu kitab ini diterbitkan terkadang ibn Katsir dalam menafsiri
pertama kali di Kairo pada tahun juga menggunakan rasio atau penalaran
1342H/1923M, yang terdiri dari empat ketika menafsirkan ayat.
jilid.6 Dan sebagainya dewasa ini Manhaj atau metode yang dipakai
dengan kemajuan teknologi maka sudah oleh Ibn Katsir dalam menafsiri Al-
banyak kitab-kitab yang berbentuk CD, Qur’an masuk dalam kategori metode
Sofwere termasuk salah satunya kitab analitis( Manhaj Tahlili) ini disebabkan
tafsir karya ibn katsir ini.7 Yang mana karena ibn Katsir menafsirkan ayat
dalam pengaksesan lebih memudah dan demi ayat secara analitis menurut uratan
cepat lagi akurat. mushaf al-Qur’an, akan tetapi juga
2. Corak dan Metode Penafsiran metode ibn Katsir ini masuk dalam
Ibnu Katsir menyusun tafsirnya kategori semi tematik( Maudu’i),
dengan berdasarkan sistematika tertib dikarenakan ketika menafsiri ayat ia
ayat dan surat dalam musyhaf al-Qur’an mengelompokan ayat-ayat yang masih
yang dalam bahasa arabnya disebut dalam satu konteks permbicaraan ke
dengan tartib mushafi, secara rinci dalam satu tempat baik atau beberapa
kandungan dan urutan tafsir yang terdiri ayat. Lalu kemudian menampilkan
dari empat jilid ini adalah sebagai ayat-ayat yang lain yang terkait untuk
berikut: menjelaskan ayat yang sedang di
a. jilid pertama berisi tafsir surat al- tafsirkan tersebut. Maka dapat ditarik
Fatihah sampai dengan surat an- benang merah langkah-langkah yang
Nisa. ditempuh oleh ibn Katsir dalam
b. Jilid kedua berisi tafsir surat al- tafsirnya
Maidah sampai dengan surat An- 1. Menyebutkan ayat yang ditafsirkan,
Nahl. kemudian menafsirkanya dengan
c. Jilid ketiga berisi surat al-Isra’ bahasa yang mudah dan ringkas,
sampai dengan surat Yasin. jika kemungkinan, ia menjelaskan
d. Jilid keempat berisi tafsir surat as- ayat tersebut dengan ayat yang lain,
Syafat sampai dengan surat an-Nas kemudian membandingkannya
Tafsir ibn Katsir ini dapat juga sehingga makna dan maksudnya
dikelompokan dalam bentuk corak al- jelas.
laun wa al-ittijah atau tafsir bi al- 2. Mengemukakan hadis-hadis atau
Maksur8, atau tafsir bi al-riwayah. riwayat yang marfu’( yang
Karena dalam tafsir ini banyak disandarkan kepada Nabi
menggunakan hadist riwayat, ru’yul Muhammad Saw, baik dlaam hal

6
. Dadi Nurhaedi”Studi Kitab tafsir ” yang 7
. Seperti, Sofwere Maktabah Syamilah,
ditulis oleh Dosen Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Ebook, Pdf.
8
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pengantar DR. . lihat al-Farmawi, al-Bidayah fi Tafsir al-
Hamim Ilyas.( Teras,2004) hlm.135. Maudu’’i ( Cairo: Dar al-Kutub al-
Arabiyyah,1976)hlm.20.
247
sanadnya yang bersambung ataupun tafsirkan atau juga dipakai untuk
tidak, yang sekiranya hal itu mengkuatkan tafsir ayat dengan ayat
berhubungan dengan ayat yang hanya sebagai penjelas saja, dan ini lah
sedang di tafsirkan juga ia pun yang menjadi ciri khas Tafsir ibn Katsir,
sering menjelaskan antara hadis sehingga tidak sedikit ibn Katsir
atau riwayat yang dapat dijadikan mengutip hadis-hadis yang dapat
argumentasi dan yang tidak tanpa menjelaskan ayat-ayat yang tafsirkan
mengabaikan pendapat para meskipun porsinya sangat banyak,
sahabat, tabi’in dan ulama salaf contohnya ketika beliau menfsiri yang
3. Ia menjelaskan pendapat para ulama menjelaskan tentang Ghibag:
tafsir atau ulama sebelumnya, ‫وال يغتب بعضكم بعضا‬
dalam hal ini ibn Katsir terkadang ia menegaskan dengan sabda
menentukan pendapat yang paling Rasul
kuat di antara pendapat para ulama ‫ك اخاك بما يكرهذكر‬
yang dikutipnya, atau Yang maksudnya adalah( kamu
mengemukakan pendapatnya membicarakan saudaramu dengan
sendiri. perkataan yang tidak disenanginya).
3. Menafsirkan Ayat dengan Ayat Al- Sebagai pakar hadist sudah
Qur’an barang tentu ibn Katsir menjelaskan
Ibn katsir terkadang sering kedudukan hadis yang ia muat dalam
memakai ayat-ayat yang lain untuk tafsirnya dengan mengkritik atau
menafsiri ayat yang sedang ia tafsirkan, penilaian, semisalnya ia menyebutkan
ayat-ayat tersebut menurutnya dapat hadis tertentu sandanya da’if, da’if
menopang penjelasan dan maksud ayat- jiddan atau semisalnya.
ayat yang sedang ditafsirkan, ayat yang 5. Menafsiri dengan Ru’yul sahabat
bersesuaian artinya. Contohnya ketika dan tabi’in
ibn Katsir menafsiri ayat surat al- Menurut ibn Katsir perkataan dan
Baqoroh ayat 2 : pendapat para sahabat dan tabi’in
:‫هدى للمتقين‬ merupakan salah satu masodir( Sumber
( sebagai petunjuk bagi ) dalam tafsir al-Qur’an itu dikarenakan
orang-orang yang para sahabat dan tabi’in mengalami dan
bertakwa) menyaksikan langsung proses turunya
Lalu ia menafsirinya dengan ayat-ayat al-Qur’an dan hal itu barang
ayat lain dari surat Fussilat ayat 44 tentu para sahabat dan tabi’in lebih
dan surat al-Isra’ ayat 82, surat Yunus banyak mengetahui al-Qur’an dan
ayat 85. Sehingga pengertinya tafsirnya, adapun sahabat yang sering
khususnya adalah petunjuk khusus dikutip oleh ibn Katsir adalah Ibn
bagi orang-orang yang beriman. Abbas dan Qatadah, sedangkan dari
4. Menafsiri dengan hadis kalangan tabi’in dijadikan hujjah jika
Langka ini ditempuh oleh Ibn
Katsir ketika ia tidak menemukan ayat
lain untuk menafsiri ayat yang sedang ia
Jul Hendri│ Ibn Katsir : Telaah Tafsir Al-Quranul Azim Karya Ibn Katsir……..…….. 248
pendapat tersebut sudah menjadi menceritakan Tuhan memerintahkan
kesepakatan di antara mereka.9 kepada bani Israil untuk mencari dan
6. Menafsirkan dengan Pendapat menyembelih sapi betina, ia
Ulama meriwayatkan dua unsur yang masuk
Ibn Katsir juga banyak mengutip kategori Israiliat. Juga ketika menafsiri
pendapat para ulama tafsir sebelumnya surat al-Baqoroh ayat 102, yang berisi
ketika menafsirkan ayat, baik itu dari tentang Harut dan Mak’rut juga ketika
sisi Bahasa, teologi, hukum, ia menafsiri surat al-Maidah ayat 22
kisah/sejarah. Dan pendapat ulama yang menceritakan tentang keengganan
yang sering ia kutip adalah pendapat kaum Nabi Musa As. Untuk memasuki
Ibn Jarir al-Tabari dari segi riwayat- negeri Palistina karena ketakutan akan
riwayat dan sanad, dan bahkan ia juga sebuah kaum yang digambarkan
sering mengkritik atau menilai kualitas sebagai kaum Qaumun Jabbarun ( yaitu
hadis yang ia kutip orang-orang yang gagah perkasa)
7. Menafsirkan dengan Ru’yu sendiri dikisahkan bahwa kaum tersebut
Memahami pemikiran dan terdapat salah seorang masih keturunan
kedalaman ilmu seorang mualif( dekat dengan Nabi Adam As. Yang
pengarang) ia tidak hanya sekedar mempunyai tinggi badanya 3.333 atau
mengutif dan menjabarkannya saja, sekitar 1/3 hasta. Ibn Katsir menyatakan
akan tetapi akan ada pendapat sang bahwa hal tersebut tidaklah mungkin
pengarang itu sendiri, maka disini ibn dan mustahil, bertentangan dengan dalil
Katsir sering kali mengatakan qultu ( yang kuat lagi soheh dalam yang
pendapatku atau menurutku) dan hal ini diriwayatkan Imam Bukhari dalam
jelas membedakan antara pendapat ia kitabnya, bahwa Allah menciptakan
sendiri dengan pendapat para ulama Adam dengan tinggi badan 60 hasta,
yang ia kutip dalam menafsirkan ayat. hingga sampai sekarang Allah
Dan metode ini ia lakukan setelah menciptkan Manusia kurang dari situ10
menempuh empat langka yang telah Juga ketika ia menafsiri kata ra’ad
disebutkan diatas. dan barq dalam surat al-Maidah ia
8. Sikap Ibn Katsir terhadap Israiliat mengatakan yang dimaksud dengan
Meski juga dikenal sebagai ra’ad adalah “sesuatu yang
seorang sejarahwan Ibn Katsir juga mencemaskan atau menggelisahkan
tidak bisa berlepas dari israiliat dalam hati karena keadaan sangat takutnya
tafsirnya, akan tetapi disini ibn Katsir orang-orang munafik” sedangkan al-
ketika ia meriwayatkan sumber Israiliat Barq adalah ‫ضربه السحاب بخراق من جديد‬.
ia memberikan pandangan terhadp Juga begitu ketika ia menafsiri surat al-
periwayatan yang ia kutip tersebut, Kahfi dan ayat-ayat lainya yang ada
sebagai contoh ketika ia menafsirkan unsur Israiliatnya tidak dipakai oleh Ibn
surat al-Baqoroh ayat 67: yang mana Katsir. Akan tetapi adakalanya Ibn

9 10
. ibn Katsir, Abu al-Fida Ismail ( Tafsir al- . ibn Kasir, Tafsir al-Quran al-Karim, Juz
Qur’an al-Azim) Dar Misr li al-Tiba’ah jilid III, III,hlm.492
hlm.2-24
249
Katsir ketika meriwayatkan yang ada 10. Sikap terhadap ayat-ayat Tastbih
unsur Israiliatnya ia berdiam diri juga Sepertinya ibn Katsir cendrung
tidak mengomentari dan mengikuti pendapat para ulama salaf,
membiarkanya. yang berpendapat bahwa tidak ada
Maka dapat di ambil kesimpulan penyerupaan perbuatan Allah dengan
bahwa tanggapan ibn Katsir saat hamba-hambaNya. Ia lebih cenderung
bersinggungan dengan Israiliat sebagai membiarkan atau tidak mengertikan
berikut: lafaz-lafaz tasbih dalam al-Qur’an
a. Ia meriwayatkan israiliat akan tetapi seperti Kursi, Arsy, dan Istawa yang
juga menjelaskan sikapnya yang terdapat dalam al-Qur’an intinya dalam
tidak membenarkan juga tidak hal ini Ibn Katsir lebih bersikap hati-
menolak riwayat tersebut kecuali hati12
jika ia cocok atau tidak 11. Sikap terhadap Ayat-Ayat Hukum
bertentangan dengan kebenaran Sebagai orang ahli hukum dalam
ajaran Islam. Islam, ketika menafsirkan ayat-ayat
b. Juga meriwayatkan riwayat israiliat yang bernuansa hukum, Ibnu Katsir
yang ia nilai tidak dapat dicerna memberikan penjelasan yang relatif
oleh rasio tapi juga memberi lebih luas, apalagi ketika menafsirkan
peringatan terhadap riwayat ayat-ayat yang dipahami secara berbeda
tersebut dan bahkan membantah dikalangan para ulama. Dalam hal ini,
dengan keras. ia kerap kali menyajikan diskusi dengan
c. Ia juga meriwayatkan israiliat mengemukakan argumentasi masing-
dalam tafsirnya akan tetapi ia masing, termasuk pendapatnya sendiri.
bersikap diam tidak memberikan Dari penafsiran-penafsirannya dalam
komentar dan membiarkanya. masalah fiqih ini terlihat bahwa ia
9. Sikap terhadap Nask( penghapusan) adalah seorang yang moderet dan
Menurut ibn Katsir nashk dalam toleran.
al-Qurán itu ada, ia mengatakan bahwa 12. Pendapat para Ulama terhadap
penghapusan hukum atau ketentuan Tafsir ibn Katsir
yang terdahulu dengan hukum yang Para mufasir menyatakan bahwa
muncul belakangan hal itu adalah sesuai karya ibn katsir ini adalah kitab tafsir bil
dengan kehendak Allah demi ma’sur terbesar kedua setelah tafsir al-
kemaslahatan, sebagai al-Qurán banyak Tabari13.
menghapus ajaran-ajaran sebelumnya, Menurut Subhi al-Salih, dalam
seperti penghapusan hukum pernikahan beberapa sisi tafsir ibn Katsir
antara saudara kandung pada zaman mempunyai bebarap kelebihan jika
Nabi Adam.11 dibandingkan dengan Tafsir al-Tabari
seperti dalam hal kejelianya sisi sanad,

11 12
. ibn Katsir, Tafsir al-Quran Al-karim. . ibn Katsir, Tafsir al-Quran Al-karim.
juz, I hlm.149-151 juz, I hlm. 35-39
13
. A.Malik Madani,” Ibn Katsir. Hlm, 40
Jul Hendri│ Ibn Katsir : Telaah Tafsir Al-Quranul Azim Karya Ibn Katsir……..…….. 250
kesederhanaan ke jelasan ide sertaan para ulama sesudahnya andil
pemikiranya.14 dalam mempermudah dan
Imam Suyuti mengatakan bahwa menyempurnkannya, sehingga ada
kitab tafsir ibn Katsir adalah kitab tidak sebagian dari ulama yang mencoba
ada tandinganya, hal ini karena ia meringkas dan menulis ulang Tafsir ibn
berpendapat bahwa tafsir ibn Katsir Katsir, bahkan di indonesia sudah ada
metode penafsiranya ayat dengan ayat, terjemhan berbahasa Indonesia, akan
dan hadist yang tersusun secara semi tetapi sepengetahuan penulis
tematik,bahkan boleh dikatakan ia terjemahan-terjemahan yang ada di
adalah perintis pertamanya, juga Indonesia tidak memuat seluruh isi
banyak memuat kritik terhadap yang ada didalam kitab Tafsir ibn Katsir
Israiliat.15 lebih cendrung menghilangkan riwayat-
Adapun kritik-kritik terhadap riwayat yang bersifat do’ifah. Adapun
tafsir ibn Katsir sebagai berikut: para ulama yang telah meringkas tafsir
Muhammad al-Ghazali, ia ibn Katsir seperti:
mengatakan bahwa meskipun ibn Katsir - Muhammad Ali al-Sabuni, seorang
berupaya keras menyeleksi hadis-hadis guru besar fakultas hukum dan studi
secara ketat akan tetapi masih ada Islam Universitas King Abd al-
beberapa hadis yang sanadnya da’if dan Aziz, Makkah. Ia meringkas tafsir
kontradiktif16 ibn Katsir dengan judul Mukhtasar
Menurut Mahmud Basuni ia Tafsir ibn Katsir terdiri dari tiga
mengatakan bahwa ibn Katsir suka jilid, yang mana jilid, pertama
melantur jauh dalam membahas terdiri dari tafsir surat al-Fatiha
masalah-masalah fiqih ketika sampai surat al-An’am. Untuk jilid,
17
menafsirkan ayat-ayat hukum. kedua memuat tafsir surat al-A’raf
Menurut Husain al-Zahabi ia sampai dengan surat al-Naml. Jilid,
menilai bahwa diskusi-diskusi masalah ketiga tafsir surat al-Qasas sampai
fiqih itu masih dalam batas kewajaran dengan surat al-Nas. Dan ringkasan
tidak berlebihan sebagaimana ini sudah diterjemahkan ke bahasa
umumnya mufasir dari kalangan Indonesia oleh. H. Salim Bahreisy
fuqaha.18 dan H. Said Bahreisy dengan judul.
13. Muktasar Tafsir Ibn Katsir Terjemah Singkat Tafsir ibn Katsir
Sebagai karya yang banyak di terdiri dari delapan jilid.19 Adapun
baca dan ditelaah orang, maka ke ikut pola yang dilakukan oleh

14
. Subhi Salih, Mabahis fi Ulum al- Masykur Hakim dan Ubaidilah( Bandung:
Qur’an,( Beirut: Dar al-Ilm li al-Malayin,1977), Mizan,1997)hlm. 267.
17
hlm.291. . Muhammad Basuni Faudah, Tafsir-
15
. Al-Suyuti, Zail Tabaqat, hlm.361, tafsir, hlm.59
sebagaimana dikutip oleh A. Malik Madani,” ibn 18
. Muhammad Husain Al-Zahabi, at-Tafsir
Katsir” hlm.41. wa al-Mufassirun( Beirut; Dar al-Fikr,1978), juz 1
16
. Syaikh Muhammad al-Ghazali. hlm.246.
19
Berdialog dengan al-Qur’an: Memahami pesan . diterbitkan oleh Bina Ilmu, Surabaya
Kitab Suci dalam Kehidupan Masa Kini. Terj. secara bertahap dan lengkap, jilid I-VIII, sejak tahun
1986.
251
Muhammad Ali al-Sabuni yaitu Al-Zahabi. Muhammad Husain. Al-Tafsir
berkutat dalam masalah teknis, wa Al-Mufasirun. Beirut: Dar al-
memangkas semua sanad hadis Fikr,1971.
yang dirujuk, kecuali riwayat ___________________________. Al-
pertamanya, membuang atau Israiliyat fi al-Tafsir wa al-Hadis,
menyederhanakan redaksi yang Mesir: Majma’ al-Buhus al-
dianggap tidak signifikan. Islamiyah,1971.
Faudah.Muhammad Basuni. Tafsir-Tafsir
PENUTUP al-Qur’an: Perkenalan dengan
Demikianlah sekilas tentang ibn metodologi tafsir, terj.Moeh Zurni
Katsir dan tafsir Ibn Katsir semoga dapat Bandung: Pustaka,1987.
kita jadikan cambuk untuk terus menimba Ibn Kasir, Tafsir al-Quran al-Karim,
ilmu sebagaimana beliau yang dikenal Maktabah assafah,2004.
sebagai ulama yang menguasi berbagai Ibn Khaldun. Muqaddimah ibn Khaldun.
bidang ilmu pengetahun. Sebagai seorang Beirut: Dar al-Fikr,t.th.
muhaddis maka ketika ia menafsikan ayat Ibn Taimiyah. Daqa’iq al-Tafsir. Beirut:
al-Qur’an sebagian besar ia menggunakan Mu’assasah Ulum a;-Qur’an.1986.
hadis. Begitupun dengan bidang-bidang Subhi Salih, Mabahis fi Ulum al-Qur’an,(
ilmu pengetahuan yang ia kuasi terlihat Beirut: Dar al-Ilm li al-
jelas ketika ia menafsirkan ayat-ayat al- Malayin,1977
Qur’an. Tabtabai. Muhammad Husain .
Mengungkap Rahasia al-Qurán,
DAFTAR PUSTAKA terj.A.Malik Madani dan Hamim
al-Farmawi, al-Bidayah fi Tafsir al- Ilyas Bandung: Mizan,1987.
Maudu’’i ( Cairo: Dar al-Kutub al-
Arabiyyah,1976)

al-Ghazali. Muhammad. Berdialog dengan


al-Qur’an: Memahami pesan Kitab
Suci dalam Kehidupan Masa Kini.
Terj. Masykur Hakim dan
Ubaidilah( Bandung: Mizan,1997)
Al-Qattan. Manna’. Mabahis fi Ulum Al-
Qur’an, Beirut: Mansurat al-Asr al-
Hadis,1973.
As-Sidqi. Hasbi. Sejarah dan Pengantar
Ilmu al-Qurán atau Tafsir. Jakarta:
Bulan Bintang, 1980.

As-Sabuni. Ali Muhammad. Muktasar


Tafsir ibn Katsir, Beirut: Dar al-
Qur’an al-Karim,1402H/1981M.

Anda mungkin juga menyukai