Anda di halaman 1dari 3

MACAM MACAM MODEL

A. Model Black Box Tyler


Model ini dianamakan black box karena tyler sebagai
pengembangnya tidak pernah memberikan nama resmi.
Model ini dibangung dengan dua dasar yaitu evaluasi
harus ditunjukkan pada peserta didik dan bahan evaluasi
diharuskan pada tingkah laku awal peserta didik
( Zainal Arifin, konsep dam Model Pengembangan
Kurikulum, ( Bandung, PT. Rosda Karya , 2014) Hal 281)

B. Model Teoritik Taylor dan Maguire


Model ini lebih menitik beratkan pada pertimbangan
teoritik suatu model evaluasi kurikulum. Dalam
menjalankanya model evaluasi taylor dan maguire
meliputi dua hal yaitu, pertama, mengumpulkan data
objektif yang dihasilkan dari berbagai sumber, mengenai
komponen tujuan, metode, personlia, konten, hasil belajar
secara langsung maupun hasil dalam jangka panjang.
Kedua, Pengumpulan data yabg merupakan hasil dari
pertimbangan individual terutama dalam hal kualitas,
tujuan, masukan, dan hasil belajar.
( Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum,(Bandung; PT .
Rosda karya 2009), Hal 188
EVALUASI
KUANTITATIF C. Model Pendekatan Sistem Alkin
Model yang dikembankan oleh Alkin ini adalah model
yang unik karena ia selalu memasukkan pendekatan
ekonomi mikro dalam proses melakukan evaluasinya.
dalam evaluator model ini perlu memperhatikan
pengukuran dan kontrol variable.
Sistem Alkin Juga tetao memakai tiga kompondeen
pembagian ( masuakan, perantara juga keliara) seperti
pendekatan sistem umumnya.
( Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum,(Bandung; PT . Rosda
karya 2009), Hal 188
D. . Model Countenance Stake
Model Countake stake adalah model yang mendasarkan
pada evaluasi formal evaluasi formal merupakam evaluaso
yang dilakukan pihak luat yang tidak terlibat dengan
evaluan. Dalam menlaksanakannya evaluator harus
memperhatikan pertimbangan akan perbedaan yang terjadi
antara yang direncanakan dengan realita yang ada
dilapangan. Kelebihan dari model ini adalah adanya
analisi secara rinci, sehingga setiap aspek dikasji
kesesuaiannya.
( Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum,(Bandung; PT .
Rosda karya 2009), Hal 212

E. Model CIPP
Model ini merupakan model yang dikembangakan melalui
tim yang diketuahi oleh stufflebean. Maka sesuai dengan
jumplah namanya maka model CIPP memiliki empat jenis
evaluasi yaitu evaluasi Context, Evaluasi Input, Evakuasi
Process dan Product.
(Mohamad Asyar, kurikulum hakikat, fondasi, desain.dan
pemgembangan, (Jakarta ; Kencana Prenadamedia group,
2015) Hal. 487

A. Model Connoisseurship
EVALUASI Model ini dikembangkan oleh Elliot W. Eisner dan
KUALITITATIF kemudian dinamakan model evaluasi Connoisseurship.
Ciri khas dari model ini adalah adanya pendekatan
humanistic, Naturalistik, evaluan berpatisipasi langsung
sebagai observer pada proses penelitiannya. Ciri khas
lainnta adalah penggunaan teknologi sebagai media
didalam penelitiaannya seperti penggunaan film, kamera,
dsb
(Nana Syaodih sukmadinata, pengembangan
kutikulum;Teori dan prakek( Bandung : PT Remaja
Rosdakarnya, 2012), hal 27 – 28
B. Model Illuminative
Model Illmunative diperkenalkan oleh hanley dan
dikembangkan oleh parlett dan hamilton. Mereka
mengatakan bahwa model ini tidak membatasi diri dalam
pengumpulan datanya seperti pada evaluasai tradisional.
Model ini lebih fokus pada deskripsi dari pada interpretasi
angka dalam memprediksi penelitian
( Tim Pengembanga MKDP Kurikulum dan
Pembelajaran, Kurikulum dan pembelajaran( Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada, 2012), Hlm. 113.
C Model Rensponsive Stake
Model ini dikembangakan oleh stake yang digunakan
untuk memberikan penegasan kepada beberapa hal dengan
ciri, deskripsi beberapa variabel yang tidak terlalu bisa
diisolasi, data berasal dari obsevasi personal, komparasi
yang mungkin implisit dari pada eksplisit, dan pentinga
pemahaman tentang kasus studi itu sendiri.
Mohamad Asyar, kurikulum hakikat, fondasi, desain.dan
pemgembangan, (Jakarta ; Kencana Prenadamedia group,
2015) Hal. 491 - 492

Anda mungkin juga menyukai