Anda di halaman 1dari 7

PANCASIL A #2

Ketuhanan
Yang Maha Esa

Risalatul Hukmi, S.Fil., M.A.


Pasal 29 UUD 1945:
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa; (2) Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agama
dan kepercayaannya itu.
Beberapa (kemungkinan)
interpretasi

a): Percaya kepada satu Tuhan Pencipta dengan


nama yang berbeda-beda.
b): Percaya minimal kepada satu Tuhan.
c): Percaya kepada salah satu Tuhan di dalam
agama-agama.

ARISTOTLE
Theism: Tuhan eksis dalam
semesta tetapi melampauinya.

Deism: Tuhan eksis, tetapi tidak


memiliki intervensi terhadap
semesta (watchmaker).

Pantheism: Tuhan ekuivalen


dengan Alam atau semesta fisis
(imanen).

Panentheism: Alam semesta


berada di dalam Tuhan.
Atheism: Tuhan tidak ada (oposisi
diametral dari theism)

Agnosticism: Eksistensi Tuhan


tidak dapat diketahui dan
dibuktikan.

Misotheism: Tuhan ada, tetapi ia


merupakan entitas jahat.

Ditheism: Ada dua Tuhan yang


sama-sama kuat.
Apa konsekuensi
dari penafsiran?
Contoh Kasus

Agama Bali:
Definisi agama dikonstruksi berdasarkan
keyakinan mayoritas (Islam) dengan
kombinasi (Kristen).

Adat/tradisi yang tidak sesuai dengan


definisi tidak dianggap agama (Orang jang
beloem beragama). → label yang
diasosiasikan dengan primitif.

Anda mungkin juga menyukai