Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KIMIA PANGAN

“KARBOHIDRAT SECARA TEST IODIUM”

OLEH:
KHAIRUNNISA’
202210617

DOSEN PEMBIMBING:
HERIYENNI, SP.d, MSi
DR. Ir. AISMAN. MSi

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA IB


POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
Uji Karbohidrat Melalui Uji Yodium

A. Tujuan
Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari karbohidrat melalui pengujian test yodium

B. Dasar Teori
Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi yang memiliki gugus fungsional
aldehida atau alkanon,dan juga karbohidrat adalah satu senyawa organik
biomakromolekul alam yang banyak ditemukan dalam mahluk hidup. Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,  terutama sebagai  bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur. 

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,


atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.

Karbohidrat diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan jumlah


molekulnya, yaitu

1. Monosakarida adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat, yaitu terdiri dari
3-6 atom C dan tidak dapat dihidrolisis oleh larutan asam menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana.

2. Disakarida, yaitu golongan senyawa yang terbentuk daru 2 monosakarida baik


yang sejenis maupun tidak. Disakarida dapat dihidrolisis dengan larutan asam
dengan air menjadi 2 molekul monosakarida.
3. Polisakarida, merupakan gabungan dari banyak molekul monosakarida dengan
ikatan glukosakarida
C. Alat dan Bahan
Alat :  Tabung reaksi Bahan :  Amilum 4,5ml
 Beaker glass  Iodin 1,3 gram
 Pipet tetes  Kalium Iodida
 Rak tabung 1,8 gr
 Lampu spiritus  Aquades
 Kaki tiga  HCl 6 N
 Kawat kasa  NaOH 6N
 Korek
 Lap halus
D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan:
2. Memipet masing-masing 1,5 ml larutan amilum
3. Tabung I ditambahkan 2 tetes air, tabung II ditambahkan 2 tetes HCl, dan tabung III
ditambahkan NaOH 2 tetes;
4. Semua tabug dikocok
5. Ditambahkan larutan iodine dan diamati.
E. Gambar
1. Larutan sampel + reagen iodine (sebelum dipanaskan) :
2. Larutan sampel + reagen iodine (setelah dipanaskan) :

F. Pengamatan

No. Nama Sampel Hasil Uji Warna

1 Tabung I Positif (+) Biru tua


2 Tabung II Positif (+) Biru tua
3 Tabung III Negatif (-) Bening

Pembahasan
Hasil pengamatan uji iodium :
·           Tabung I berisi larutan amilum ditambahkan dengan aquades akan menghasilkan uji
positif (+) yang ditandai dengan munculnya warna cokelat bening. Terbentuknya larutan
berwarna cokelat bening pada penambahan aquades disebabkan karena amilum dapat
bereaksi dengan iodine dalam suasana larutan netral. Dan terbentuknya warna cokelat
bening disebabkan oleh terbentuknya kompleks berwarna cokelat bening dengan iodine.
Terbentuknya warna cokelat bening ketika ditambahkan dengan aquades karena dalam
suasana larutan netral amilum dapat terhidrolisis sehingga memudahkan untuk bereaksi
dengan iodine membentuk kompleks berwarna cokelat bening dan jika dipanaskan maka
akan berubah warna menjadi biru tua.
·           Tabung II berisi arutan amilum ditambahkan HCl akan menghasilkan uji yang positif
(+) yang ditandai dengan munculnya warna cikelat keruh. Terbentuknya larutan
berwarna cokelat keruh pada penambahan HCl disebabkan karena amilum dapat
bereaksi dengan iodine dalam suasana asam. Dan terbentuknya warna cokelat keruh
disebabkan oleh terbentuknya kompleks berwarna cokelat keruh dengan iodine. Iodine
membentuk kompleks polisakarida yang besar dengan amilosa menghasilkan warna
cokelat keruh ketika ditambahkan HCl, karena dalam suasana asam amilum dapat
terhidrolisis sehingga memudahkannya untuk bereaksi dengan iodine membentuk
kompleks berwarna cokelat keruh dan jika dipanaskan maka akan berubah warna
menjadi biru tua.
·           Tabung III berisi larutan amilum ditambahkan dengan NaOH akan menghasilkan uji
negatif (-) yang ditandai dengan munculnya hasil berwarna bening. Fungsi penambahan
NaOH adalah untuk memberikan suasana basa pada uji iodium. Pada pengujian larutan
amilum dan iodium, NaOH menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan
iodium. Hal ini disebabkan karena iodium bereaksi dengan basa sehingga tidak
mengalami reaksi dengan amilum. Sehingga uji dengan penambahan NaOH tidak
menunjukkan perubahan warna (bening) pada larutan amilum dan bila dipanaskan tidak
akan terjadi perubahan warna.

Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa penambahan air dengan HCl, dipanaskan
dan terjadi perubahan warna maka dinyatakan positif amilum.

Daftar pustaka
http://aynansunardi.blogspot.com/2018/07/laporan-praktikum-uji-iodin.html

Anda mungkin juga menyukai