Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

Rahmat adalah seorang dosen di salah satu PT Negeri di Indonesia.


Selain sebagai seorang akademisi Rahmat juga ahli dalam bidang bisnis
properti. Ia mempunyai beberapa usaha dengan salah satunya adalah rumah kos-kosan
bertaraf paviliun. Pada suatu ketika datanglah seorang tamu yang tak lain adalah
temannya sewaktu sekolah dulu yang bernama Gunawan. Singkat cerita ternyata
kedatangan Gunawan itu tak lain untuk menyewa 1 unit rumah kos paviliun untuk
ditempati bersama keluarganya. Akhirnya terjadilah suatu kesepakatan perjanjian sewa
rumah tersebut dengan jangka waktu setahun. Dalam perjanjian tersebut Gunawan
wajib membayar 40% dari total harga sewa pertahun Rp. 60.000.000,-. Dengan sisanya
60% dibayarkan perbulan selama setahun kepada Rahmat. Berjalannya
waktu Gunawan selalu menyetor kepada Rahmat setiap bulannya, namun pada bulan
ke-6  Gunawan mengalami kecelakaan akibat bencana alam sehingga biaya sewa
bulanan tak dapat ia bayarkan dengan alasan uangnya dipakai untuk biaya berobat. Atas
kejadian tersebut Rahmat sama sekali tak memperdulikannya dan meminta untuk
membayarnya jika tidak Gunawan disuruh pergi keluar dari rumah kosannya. 

1. Analisis hukum Anda apakah contoh kasus di atas dikategori sebagai perbuatan


wanprestasi adalah
wanprestasi menggambarkan suatu keadaan di mana seorang debitur tidak mampu
memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian hutang piutang yang telah
dibuat. Contohnya debitur tidak melakukan pembayaran angsuran atau pelunasan
pokok hutang, sesuai dengan kesepakatan.
Dalam hal ini perbuatan wanprestasi terlihat pada bulan ke-6  Gunawan mengalami
kecelakaan akibat bencana alam sehingga biaya sewa bulanan tak dapat
ia bayarkan dengan alasan uangnya dipakai untuk biaya berobat. Atas kejadian
tersebut Rahmat sama sekali tak memperdulikannya dan meminta untuk
membayarnya jika tidak Gunawan disuruh pergi keluar dari rumah kosannya. 

2. Gunawan disangkakan melakukan perbuatan wanprestasi. Cara penyelesaiannya


secara hukum adalah Teguran secara lisan dapat dilakukan asal cukup tegas
menyatakan desakan si kreditur supaya perjanjian dilakukan seketika atau dalam
waktu yang disingkat. Teguran (sommatie) ini diperlukan jika dalam perjanjian
tidakditetapkan waktu yang tertentu untuk melakukan perjanjian. Biasanya
suratTeguran (sommatie) dilakukan 3 (tiga) kali, dan jika tidak dilaksanakan
prestasisudah dapat diajukan gugatan ke Pengadilan. Serta upaya lain yaitu dengan
cara memanggil kedua belah pihak yang bersengketa untuk di mediasi.
3. Apakah Gunawan dapat membela dirinya dari tuduhan ingkar janji yang disangkakan
Rahmat adalah Menurut Pasal 1245 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPer) dalam keadaan memaksa atau overmacht debitur tidak dapat dimintakan
pertanggungjawaban karena keadaan ingkar janji timbul di luar kemauan atau
kemampuan debitur (Pasal 1244 KUHPer)

Selengkapnya Pasal 1245 KUHPer berbunyi:

 “tidaklah biaya ganti rugi dan bunga, harus digantinya, apabila lantaran keadaan
memaksa atau lantaran suatu kejadian tak disengaja si berutang beralangan
memberikan atau membuat sesuatu yang diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama
telah melakukan perbuatan yang terlarang”

Dalam hal ini Gunawan mengalami kecelakaan akibat bencana alam sehingga biaya


sewa bulanan tak dapat ia bayarkan dengan alasan uangnya dipakai untuk biaya
berobat.

Anda mungkin juga menyukai