Anda di halaman 1dari 4

SOAL 1

Udin (ber-NPWP) menerima pembayaran Uang Pesangon karena berhenti bekerja yang
dilakukan dalam beberapa kali pembayaran, sbb : Bulan des 2017 Rp. 70 juta dan
bulan April 2018 sebesar 130 juta Diminta Hitung PPh pasal 21 uang pesangon
JAWAB :
Udin menerima Pesangon secara bertahap. Sebanyak 2 kali dalam 2 tahun kalender.
Berarti tarif yang digunakan adalah masih Tarif khusus
PPh 21 pada saat menerima uang pesangon pertama Des 17 = 70 juta:
= Tarif khusus x penghasilan bruto
50 juta x 0%= 0
20 juta x5% = 1.000.000+
= 1.000.000
Berarti pada waktu udin menerima pesangon pertama 70 juta dia akan dipotong PPh 21
sebesar `1,000.000
PPh 21 pada saat menerima uang pesangon Kedua April 18 = 130 juta:. Karena masih
dalam 2 tahun kalender, maka perhitungan PPh 21 atas pesangon tersebut masih
melanjutkan tarif sebelumnya
= Tarif khusus x penghasilan bruto
Karena tarif lapisan kedua sebelumnya baru terisi 20 juta. Padahal lapisan kedua itu
mulai>50 juta – 100juta jadi isinya 50juta. Maka dari uang pesango yang 130 juta, 30
jutanya akan dikenakan tarif 5%. Baru sisa pensangon ( 130 Juta – 30 Juta = 100juta)
akan masuk ke lapisan ketiga
5% x 30 juta = 1.500.000
15% x100juta =15.000.000+
=16.500.00
Jadi waktu menerima pesangon 130 juta udin akan dipotong PPh 21 sebesar
16.500.000 Jadi pesangon bersih 113.500.000

SOAL 2.
Badu memasuki masa pensiun pada bulan april 2018. Dia menerima uang tebusan
pensiun sebesar Rp 834.000.000. diminta Hitunglah PPh pasal 21 atas uang tebusan
pensiun tersebut
JAWAB :
Badu menerima uang Tebusan Pensiun sekaligus 1 tahap. Jadi PPh 21 atas uang
tebusan pensiun tersebut adalah :
50juta x 0%= 0
784juta x5%= 39.200.000+
PPh 21 = 39.200.000

SOAL 3
Perusahaan pada bulan Juli 2019 membayar honor kepada Bobo S.E., M.Si., BKP
seorang konsultan pajak yang bekerja atas nama pribadi untuk memberikan pelatihan
(inhouse training) kepada pegawai bagian pajak perusahan mengenai perkembangan
terbaru perpajakan dan implikasinya terhadap perusahaan. Perusahaan memberikan
honor kepada Bobo sebesar Rp. 70.000.000. Hitung PPh 21 atas honor Bobo

JAWAB :

Bobo berarti termasuk kedalam kategori BUKAN PEGAWAI (tidak bekerja disebuah
kantor konsultan, dia bekerja atas nama pribadi). Karena hanya memberikan pelatihan
sekali saja, berarti penghasilannya TIDAK BERKESINAMBUNGAN

PPh 21 nya (Nomr 1di kelompok Bukan pegawai lihat PPT)

PPh 21 = Tarif pasal 17 x (50% x penghasilan bruto)

50% X Penghasilan bruto = 50% x 70 juta = 35 juta

Karena 35 juta hasinya berarti Bobo akan dikenakan tarif lapisan 1 = 5%

Karena soal nya tahun 2019 = maka tarif yang dipake adalah tarif aturan lama

PPh 21 Bobo = 5% x 35 juta = 1.750.000

Penghasilan bersih Bobo adalah 70juta – 1.750.000 = 68.250.000

SOAL 4

Berikut ini adalah data yang diperoleh dari RS. Sehati. Atas salah satu dokternya yaitu
dokter Ali (sudah punya NPWP) status K/3. Selama tahun 2019:
Bulan Honor Bruto Dokter Potongan Biaya Adm
Rumah Sakit 1%
Jan 40.000.000 400.000
Feb 30.000.000 300.000
Mar 28.000.000 280.000
April 32.000.000 320.000
Mei 36.000.000 360.000
Juni 20.000.000 200.000
Juli 50.000.000 500.000
Agus 40.000.000 400.000
Sept 120.000.000 1.200.000
Okt 54.000.000 540.000
Nov 80.000.000 800.000
Des 90.000.000 900.000

Selain praktek di RS Sehati dia juga praktek di 2 RS lainnya dan dirumahnya sendiri.
Diminta :
a. Berdasarkan data diatas, Hitunglah besarnya PPh pasal 21 Dr. Ali atas
penghasilan dari RS. Sehati.
b. Jika Dr.Ali hanya bekerja di RS sehati saja dan tidak mempunyai penghasilan lain.
Hitunglah besarnya PPh pasal 21 Dr. Ali atas penghasilan dari RS. Sehati

JAWAB : LIHAT EXCEL

SOAL 5
PT Jaya mempekerjakan seorang tenaga lepas lagi yaitu Badu dengan upah satuan
dan dibayar secara mingguan. Status Badu adalah K/2, untuk memperbaiki mesin dan
3computer yang sudah rusak di perusahaan tersebut dengan upah Rp. 350.000 per
mesin dan Rp. 300.000 per komputer. Badu bekerja selama 3 hari dengan
menyelesaikan 10 mesin dan 5 komputer.
Diminta : Apakah Badu dipotong PPh 21

JAWAB :
Badu adalah Penerima Upah Satuan .
Besarnya upah Badu selama 3 hari = (10mesin x 350.000) + 5 komputer x300.000)
Upah satuan Badu total 3 hari = 3.500.000 + 1.500.000 = 5.000.000

Kesimpulannya
Upah Per hari = 5.000.000 : 3 hari = 1.666.667 per hari

Artinya Upah Per hari melebihi 450.000 dan upah perbulan melebihi 4.500.000
Jadi PPh 21 Badu atas upah satuan = Lihat PPT kelompom 5 no 3

PPh Pasal 21 = upah/uang saku harian atau rata-rata upah/uang saku harian
setelah dikurangi PTKP sehari ) x 5%.

Status PTKP Badu = K/2 = 54jt + 4,5jt + (2x4,5jt) = 67.500.000per tahun


PTKP per hari = 67.500.000 : 360 hari = 187.500

PPh 21 per hari = (1.666.667 – 187.500) x 5%


PPh 21 per hari = 1.479.167 x 5% = 73.958,35 per hari

Karena 3 hari kerja maka PPh 21 nya adalah = 3 x 73.958,35 = Rp. 221.875,05

PPh 21 ini biasanya dipotong pada saat badu menerima upahnya.

Anda mungkin juga menyukai