Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala rahmat,
anugerah, dan karunia, sehingga dengan izin-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah public relation.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga dapat membantu kelompok kami menyelesaikan makalah ini dan kami pun dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni. Kami sangat menyadari sepenuhnya
bahwa dalam pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang harus
diperbaiki, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang masing-masing kami miliki, untuk
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................
BAB I................................................................................................................................................................
PENDAHULUAN
..........................................................................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................................
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................
BAB III...........................................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................
REFERENSI ........................................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemerintah, lembaga pemerintah dengan media dan antara lembaga pemerintah dengan
aparaturnya serta masyarakat luas. Dalam perannya sebagai jembatan penghubung ini, Humas
program/kebijakan, aktivitas dan capaian yang diraih oleh lembaga hingga tanggapan lembaga
atas respon, aspirasi dan opini yang berkembang di masyarakat terhadap lembaga tersebut.
Di tengah beragamnya media komunikasi yang ada saat ini, Humas Pemerintah dituntut
untuk dapat memilih media yang sesuai baik untuk publik internal maupun publik eksternal.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mempergunakan internet, komunikasi melalui media
online menjadi salah satu alternatif yang cukup menarik. Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pada tahun 2012, pengguna internet di
Indonesia mencapai 63 Juta orang dan pada tahun 2013 ini diperkirakan mencapai 82 juta jiwa.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan masyarakat berusia berusia
12 - 34 tahun mendominasi pengguna Internet di Indonesia yaitu sebesar 64,2% (Santoso 2012).
Data Komingo April 2012 mencatat bahwa sebanyak 44,6 juta orang pengguna internet di
Indonesia adalah pengguna facebook dan sebanyak 19,5 juta adalah pengguna twitter di Indonesia
(Yustiningsih 2012). Jumlah ini menunjukkan betapa besarnya potensi media sosial sebagai media
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4
BAB II PEMBAHASAN
elektronik (seperti website untuk jejaring sosial dan microblogging) dimana pengguna membangun
komunitas online untuk berbagi informasi, ide, pesan-pesan personal dan konten lainnya (seperti
video) (Merriam-Webster 2013) Lebih lanjut, Ron Jones menjelaskan bahwa media sosial ini
berjejaring dan ditandai dengan aktivitas online. Sebagian besar media sosial mendorong pengguna
untuk berdiskusi, memberikan umpan balik, voting, komentar dan berbagi informasi sesuai dengan
minatnya masing-masing. Masih menurut Jones, media sosial lebih dari sekedar percakapan dua
arah, lebih dari broadcast satu arah seperti media tradisional, media sosial memiliki keunikan yaitu
dengan adanya ide tetap terhubung dengan site, sumber dan orang-orang lainnya (Jones
2009)
Media sosial telah terbukti menjadi media penyebaran informasi yang cukup efektif bagi banyak
kalangan. Tidak jarang akibat cepatnya penetrasi informasi di media sosial sebuah issu yang belum
jelas kebenarannya bergerak liar di luar kendali pihak-pihak yang terkait. Dalam kondisi seperti
ini, Humas Pemerintah dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola media sosial agar
informasi-informasi yang berkaitan dengan lembaga penaung dapat tersampaikan dengan baik.
Selain itu, Humas juga harus mampu mengelola berbagai sumber informasi dan saluran
komunikasi secara efektif, agar informasi yang seharusnya diketahui oleh masyarakat dapat
pada tanggal 30 Agustus 2007 di Bali, memaparkan secara gamblang gamblang betapa pentingnya
5
masyarakat untuk mengetahui suatu kebijakan atau program yang dicanangkan oleh pemerintah,
sebagai berikut :
“Pejabat Humas Pemerintah harus bisa menyampaikan kebijakan dan program pemerintah
dengan jelas dan sederhana sehingga mudah dipahami masyarakat. Ia bukan sekadar harus
bisa menyampaikan sebuah kebijakan atau program, melainkan latar belakang mengapa
tindakan itu diambil, apa tujuannya, dan apa pentingnya bagi masyarakat. Hanya dengan
cara seperti ini masyarakat bisa memahami, menerima, mendukung, dan berperanserta
dalam kebijakan dan program yang dijalankan.” dalam (Kiswiyanti 2012)
Media sosial dalam hal ini memberikan tantangan baru bagi pemerintah dalam menjalankan
fungsi kehumasan yang lebih interaktif dengan jangkauan yang lebih luas dan penetrasi informasi
Saat ini ada banyak media sosial yang dapat kita temui ketika kita
berselancar di internet. Untuk ini kita perlu mengetahui jenis-jenis media sosial yang cocok atau
sesuai dengan tujuan kita. Ron Jones mengklasifikasi media sosial sebagai berikut :
1. Social news
Disini kita dapat membaca topic-topik berita dan kemudian mem-vote dan atau memberi
komentar di dalam artikel. Artikel yang mendapat suara lebih banyak akan dipromosikan
di paling depan.
2. Social sharing
Disini kita dapat membuat, meng-upload dan membagi video dan foto dengan yang lain.
3. Social networks
6
Contoh : Facebook, LinkedIn, MySpace dan Twitter
Pada jejaring sosial kita dapat menemukan dan terhubung dengan orang lain. Ketika
terhubung, kita dapat terus mengikuti up-date informasi dari yang bersangkutan, seperti
4. Social bookmarking
Disini kita dapat menemukan site bookmark dan informasi yang menarik. Kita dapat
Seorang Humas harus dapat mengidentifikasi kebutuhan media sosialnya sehingga sampai pada
keputusan media sosial apa yang akan dipergunakan untuk menunjang tugas-tugas kehumasannya
tersebut. Setelah itu, Humas mempersiapakan strategi komunikasi dan konten yang disesuaikan
dengan karekteristik media sosial yang dipilih. Adapun hal yang perlu diketahui ketika terjun ke
3. Media sosial adalah media interaktif, hal ini harus dimanfaatkan oleh Humas untuk lebih
dekat dengan publik. Humas harus dapat mengikuti ritme media sosial, berkomunikasi
4. Media sosial adalah dokumentasi online. Mengingat sifatnya yang terbuka dan bergesernya
privacy, segala macam yang disajikan di sana akan terrekam oleh mesin pengindeks dan
dapat dijadikan bukti yang berkekuatan hukum. Dalam hal ini, seorang Humas harus
mengetahui informasi apa yang patut dan tidak patut di sampaikan kepada publik serta
bagaimana menyampaikannya.
7
Keterbukaan dan akses terhadap informasi publik ini telah tertuang dalam UU Nomor 14
disebutkan bahwa :
“Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi
merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat. Keterbukaan informasi publik sekaligus menjadi sarana dalam mengoptimalkan
pengawasan publik dan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat
informasi yang makin berkualitas. Lebih lanjut dalam pasal 2 UU Nomor 14 Tahun 2008
disebutkan: setiap informasi publik harus dapat diperoleh dengan cepat, tepat waktu dan
biaya ringan dan cara yang sederhana. Pemanfaatan teknologi informasi, khususnya melalui
jejaring media sosial dalam melaksanakan diseminasi informasi publik menjadi salah satu
terobosan yang perlu karena sifatnya cepat, tepat waktu, murah dan mudah.” dalam
(Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI 2013)
Berkaitan dengan dokumen elektronik yang memiliki ketentuan hukum, berikut ini
beberapa pasal dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
“Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik
yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang
digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.”
c. Bab II Pasal 3
8
b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam
bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.”
e.Bab VI Pasal 25
5. Akun media sosial suatu lembaga merupakan representasi dari lembaga tersebut, sehingga
akibat dari penggunaannya menjadi tanggung jawab lembaga atau pengelola media sosial
sekali akun-akun yang menyerupai, akun palsu atau akun para pegawai yang di luar
pengelolaan yang mungkin dianggap sebagai akun resmi oleh penggunjung. Untuk
menghindaari hal tersebut, Humas harus merilis akun resminya agar diketahui masyarakat.
Reformasi Birokrasi (PAN-RB) telah menerbitkan surat edaran Nomor 06 Tahun 2013
tertanggal 27 Mei 2013 tentang “Penggunaan Alamat Email Resmi Pemerintah Pada Instasi
Pemerintah”. Dalam surat edaran tersebut PAN-RB meminta seluruh Pegawai Negeri Sipil
(PNS) agar dalam melakukan urusan kedinasan dengan memanfaatkan media surat
@pnsmail.go.id atau dengan alamat go.id. lainnya yang sesuai pengelolaannya dengan
9
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Sistem Transaksi
tentang hal ini dapat diakses melalui www.pnsmail.go.id Diharapkan, pada 1 Januari 2014,
seluruh instansi pemerintah telah menggunakan alamat email resmi pemerintah sebagai alat
RB) 2013)
6. Media sosial menjangkau publik yang sangat luas sehingga diperlukan pemahaman dalam
7. Media sosial bagi sebagian kalangan dianggap sebagai antisosial. Untuk menghindari
stigma ini, tentu seorang Humas harus mampu menyeimbangkan peran media komunikasi
bermedia online dengan komunikasi langsung dengan publiknya, terutama publik internal
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa setidaknya ada empat jenis media sosial. Humas
Pemerintah dapat memilih salah satu atau beberapa media sosial sekaligus. Saat ini media sosial
yang paling popular dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah adalah Facebook,
LinkedIN, Flicker, Blog, Fourqguare, Path, Pinterest, Instagram dan Ask.fm. Masing-masing
media sosial tersebut memiliki kekhasan. Beberapa diantaranya akan dibahas disini.
1. Facebook
Facebook adalah situs jejaring sosial yang dapat menghubungkan penggunanya dari
berbagai belahan dunia melalui keterhubungan profil, berkirim pesan personal melalui
inbox maupun melalui wall/news feed, chating, bermain bersama, berbagi file dan foto,
dengan publiknya, Divisi Humas dapat memilih apakah akan mempergunakan akun regular
a. Akun regular memiliki keterbatasan dalam hal jumlah teman, yakni hanya untuk 5000
teman dan sisanya hanya dapat menjadi followers. Walaupun terbatas dalam jumlah
pertemanan, tetapi akun regular ini lebih personal sifatnya. Admin akun dapat
mensetting akunnya menjadi sangat pribadi (hanya dapat dilihat sendiri), terbuka bagi
seluruh orang yang ada dalam daftar pertemanan, custom bagi orang-orang tertentu
atau setting terbuka untuk publik. Biasanya followers hanya dapat mengakses konten
yang disetting secara terbuka (Public). Akun regular ini baik digunakan untuk media
relations dengan publik internal atau dengan ingin lebih dekat secara personal dengan
publik eksternal.
b. Grup Facebook didesain untuk keperluan sebuah komunitas. Sebuah grup dibuat
biasanya karena memiliki kesamaan ketertarikan dalam suatu hal kemudian
berdiskusi dan berkerja sama di dalamnya. Di sini setiap anggota dapat saling berbagi
informasi di dalam grup melalui fasilitas wall. Sementara fasilitas inbox dan chatting
hanya dapat menghubungkan anggota dengan admin grup. Setiap grup dapat memiliki
admin lebih dari satu orang. Divisi Humas dalam hal ini mendiskusikan siapa yang
menjadi penanggung jawab grup. Di dalam grup, seorang admin harus selalu megecek
apakah akun anggotanya aman atau telah ada anggota yang diretas, untuk memastikan
kemanan dan kerahasiaan grup tetap terjaga. Kemudian admin juga harus memastikan
bahwa grupnya aman dari spam. Grup facebook dapat dipergunakan untuk media
c. Fans Page (halaman penggemar) biasanya disebar melalui feed. Fans page biasanya
berisi informasi mengenai sesuatu (baik tentang orang (biasanya orang terkenal),
produk, layanan, dsb). Kelebihan fans page dibandingkan dengan akun personal dan
grup adalah bahwa untuk fans page tidak ada batasan jumlah penggemar dan
11
memungkinkan adanya penambahan berbagai aplikasi pada Pages. Apabila Humas
Pemerintahan akan mempergunakan Fans Page sebagai media relation, ini akan lebih
baik apabila ditujukan untuk publik eksternal karena jangkauannya lebih luas dan lebih
terbuka.
2. Twitter
Twitter adalah layanan jejaring sosial dalam bentuk mikroblog yang memungkinkan
penggunanya untuk mengirim dan membaca kicauan (tweet) teks hingga 140 karakter,
Untuk mempermudah pengenalan dan pencarian terhadap suatu tema atau kegiatan yang
dalam Facebook dikenal dengan pertemanan, makan di Twitter istilah yang dipergunakan
adalah Follower dan Following. Hanya ada dua setting skun untuk Twitter, yaitu Protected
(dikunci) dan Tidak dikunci. Apabila sebuah akun disetting Protected, ini artinya hanya
follower yang di follow kembali (follow back) yang akan dapat melihat Tweet pemilik akun.
Lain halnya apabila akun tidak dikunci, maka setiap orang baik follower maupun bukan
follower dapat melihat semua tweet dari akun tersebut. Setiap tweet dapat di-retweet oleh
follower dan bukan follower (bergantung setting pada akunnya), kemudian antar follower
juga bisa saling mention untuk memberikan umpan balik. Apabila ingin berkicau secara
lebih pribadi, Twitter menyediakan fitur DM (Direct Message). Tentu saja DM hanya dapat
dipergunakan bagi mereka yang saling follow. Setiap tweet favourite dapat ditandai sebagai
Favorite dan follower juga dapat dimasukkanke dalam daftar (list) pada sebuah akun. Hal
menarik lainnya di dalam Twitter adalah bahwa Twitter meranking katakata dalam setiap
tweet, sehingga kata-kata yang paling sering di tweet akan masuk kedalam daftar 10
Worldwide Trends atau paling tidak trending topic dari sebuah Negara. Selain itu kita juga
12
(tidak dikunci) dan memfollow kembali follower sebanyak mungkin sehingga Twitter dapat
menyerap aspirasi maupun opini publik dan menjadikan Twitter sebagai media yang
interaktif.
3. Google+, merupakan jejaring sosial yang diciptakan oleh Google. Berbeda dengan Facebook
dan Twitter, teman atau follower di dalam Google+ disebut Circles. Lebih lanjut fitur-fitur
a. Automatic Circles
kenalan, keluarga, dan lain-lain dalam satu lingkaran. Di sini kita juga dapat mengatur
apakah posting itu dapat dilihat oleh publik secar luas atau hanya untuk lingkaran
tertentu.
b. Hangouts
Ini merupakan fasilitas video chat dalam Google+ dan dapat melakukan obrolan
langsung (live).
c. Huddle
Merupakan fitur SMS atau instant messeging dengan circles yang dapat dipergunakan
d. Sparks
Yaitu fitur seperti mesin pencari yang memberikan informasi yang instan dan akurat.
e. Instan Upload
Merupakan fitur upload foto yang dapat ditambahkan komentar lucu pada foto.
Google.
13
4. Instagram dan Flicker merupakan jejaring sosial untuk berbagi momenmomen yang dilalui
mempergukan kedua media sosial ini? Tentu saja bisa, apabila memang penyebaran
informasinya banyak mempergunakan foto atau video berdurasi pendek (hanya sampai
dengan 30 detik).
5. Youtube/ Vimeo/Vine
Youtube/ Vimeo/Vine adalah sama-sama situs web berbagi video. Saat ini Youtube menjadi
situs berbagi video terpopuler. Humas Pemda Jakarta dapat dijadikan contoh bagaimana
Youtube menjadi media relation dengan masyarakat. Bagaimana Wakil Gubernur DKI
pengambilan sebuah keputusan. Tentu saja ini akan sangat bergantung pada kebijakan
masingmasing lembaga, video apa saja yang dapat diunggah disana. Akan tetapi setidaknya
setiap lembaga dapat menampilkan profil lembaganya ke Youtube. Hal ini dapat membantu
apabila ada masyarakat yang ingin mengetahui tentang lembaga kita, masyarakat bias
6. LinkedIN
mempergunakan LinkedIN untuk menjalin hubungan atau kerja sama dengan lembaga-
lembaga lain maupun dengan para profedional individual yang bergerak di bidang
kehumasan atau bidang lain yang terkait. Humas juga dapat mempergunakan LinkedIN
untuk mencari bibit-bibit unggul untuk bekerja di instansinya sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan.
7. Ask.fm
Merupakan situs yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk bertanya kepada
14
tokoh-tokoh yang belum banyak dikenal oleh masyarakat atau tokoh-tokoh yang sudah
dikenal tetapi masih mengundang rasa penasaran masyarakat. Melalui situs ini, Humas
8. Blog
Blog merupakan singkatan dari web log yang berisi aplikasi web dengan sejumlah
posting tulisan pada sebuah halaman web. Humas Pemerintah dapat mempergunakan blog
untuk menyampaikan informasi yang panjang yang tidak mungkin tersampaikan melalui
9. Forum Online
Saat ini ada banya forum online. Forum-forum ini biasanya membahas sebuah tema.
membahas issu-issu tentang lembagany, kemudian apabila diperlukan dapat masuk dan
memberikan klarifikasi di dalam forum tersebut. Contoh Forum Online : Kaskus dan
Detik Forum.
Selain media sosial, email dan instan messaging juga merupakan saluran komunikasi yang dapat
Melalui email, Humas dapat langsung secara personal menyampaikan informasi yang ingin
disampaikan atau Humas juga dapat membuat milis untuk penyebaran informasi yang luas dan
serentak. Seperti telah dijelaskan di atas, untuk keperluan kedinasan, Humas dihimbau
mempergunakan akun resmi kedinasan dan mempergunakan tanda tangan elektronik. Dalam hal
tanda tangan elektronik sesuai dengan UU ITE Pasal 11 ayat (1) disebutkan
“Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama
memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait
hanya kepada Penanda Tangan; b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat
proses penandatanganan elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan; c. segala
perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu penandatanganan
15
dapat diketahui; d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan
Tanda Tangan Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui; e.
terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa Penandatangannya; dan f.
terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah memberikan
persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.”
Sementara itu instant messeging dapat dijadikan media relations yang sangat interaktif.
Berbeda dengan email yang jawabannya bisa menunggu, instant messaging memerlukan respon
segera. Apabila Humas Pemerintah memilih instant messeging sebagai media relations dengan
publiknya, maka hal terpenting adalah memastikan ada staf yang khusus menangani komunikasi
melalui fasilitas chatting. Ada banyak instant messeging yang dapat dipergunakan, antara lain :
Black Berry Messeger, Yahoo Messeger, Hangout Google+, Skype, menu chatting pada
Facebook, LINE, Kakao, WeChat, dll. Semuanya berfungsi sama yaitu sebagai media penghubung
melalui pesan singkat dan bebarapa diantaranya memberikan fasilitas voice chat dan video chat.
Kita tentu sangat bangga ketika banyak aparatur yang langsung memberikan PIN BB-nya atau
nomor teleponnya secara langsung kepada masyarakat. Ini menunjukkan adanya keinginan untuk
terus menyerap aspirasi msyarakat, tetapi untuk urusan kedinasan sebaiknya berikan akun atau
nomor dinas.
Setelah memilih media sosial dan memiliki akun dalam media sosial
tersebut, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengisi profil lembaga pada media sosial
tersebut.
1. Memastikan bahwa profil lembaga kita dapat tercermin dalam media sosial. Pisahkan antara
2. Memastikan alamat web dan kontak person mempergunakan email dinas dan nomor telepon
kantor sebagai alternatif apabila media sosial suatu saat error atau tidak dapat diakses.
online.
16
4. Manfaatkan akun baik akun regular maupun group atau fans page untuk keperluan
6. Perkenalkan akun media sosial yang telah ada baik malaui saluran pribadi maupun saluran
kelembagaan.
7. Membuat chirpstory dari setiap posting dalam media sosial, kemudian hubungkan ke blog
11. Menggunakan iklan untuk mensosialisasikan media relations yang dimiliki lembaga.
(Gallagher 2009)
Mengingat adanya perbedaan karakteristik antara media sosial dengan media konvensional, maka
PR 2.0. harus memahami asas media sosial. Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi
Pemerintah yang dikeluarkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
yaitu :
1. faktual, yaitu informasi yang disampaikan melalui media sosial berlandaskan pada
data dan fakta yang jelas.
2. disampaikan melalui media sosial sehingga dapat diakses dengan mudah dan
diketahui oleh siapa saja, kapan saja, di mana
3. mendorong keikutsertaan dan keterlibatan (engagement khalayak dengan cara
menerima komentar, tanggapan, dan masukan kepada instansi pemerintah;
4. interaktif, yakni komunikasi instansi pemerintah yang dilakukan melalui media
sosial bersifat dua arah;
17
5. harmonis, yaitu menciptakan hubungan sinergis yang saling menghargai,
mendukung, dan menguntungkan di antara berbagai
pihak yang terkait;
6. etis, yaitu dengan menerapkan perilaku sopan, sesuai dengan etika dan kode etik
yang ditetapkan, serta tidak merugikan orang lain dan menimbulkan konflik;
7. kesetaraan, yaitu terbina hubungan kerja yang baik dan setara antara instansi
pemerintah dan pemangku kepentingan;
8. profesional, yaitu pengelolaan media sosial yang mengutamakan keahlian
berdasarkan keterampilan, pengalaman, dan konsistensi;
9. akuntabel, yaitu pemanfaatan media sosial yang dapat
dipertanggungjawabkan.
(Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI
(PAN-RB) 2012)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Begitu banyak media sosial yang saat ini dapat kita temui dengan mudah di dunia maya, namun
seorang Humas harus jeli dalam mengidentifikasi media sosial apa yang paling efektif
dipergunakan sebagai media relation antara lembaga penaung dengan publiknya. Penggunaan
media sosial yang tepat dapat meningkatkan citra atau reputasi lembaga, namun kesalahan dalam
18
penggunaan media sosial dapat berakibat fatal. Oleh karena itu pemanfaatan media sosial harus
terus dibarengi oleh peningkatan kemampuan dalam hal pengelolaan konten dan strategi
kehumasan.
Referensi
Gallagher, Christine. “Create Visibility For Your Business on Facebook: Top Ten Ways.”
Articlesbase. 1 April 2009. http://www.articlesbase.com/social-marketingarticles/create-
visibility-for-your-business-on-facebook-top-ten-ways845996.html (accessed September
23, 2013).
Jones, Ron. “Social Media Marketing 101, Part 1.” Search Engine Watch. 29 Februari 2009.
http://sbinfocanada.about.com/gi/o.htm?zi=1/XJ&zTi=1&sdn=sbinfocanada&cd
n=money&tm=22&f=00&tt=8&bt=9&bts=83&zu=http%3A//searchenginewatch.c
om/3632809 (accessed September 23, 2013).
Kiswiyanti, Dian Novita. ““Sosialisasi dan Persiapan Penyelenggaraan Asian Ministerial Conference
on Disaster Risk Reduction (AMCDRR) Ke-5”.” Kementrian Kelautan dan Periklanan . 13
Juli 2012.
http://www.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/8001/FORUM-BAKOHUMASBADAN-
NASIONAL-PENANGGULANGAN-BENCANA-BNPB-Sosialisasi-danPersiapan-
Penyelenggaraan-Asian-Ministerial-Conference-on-Disaster-RiskReduction-AMCDRR-Ke-
5/?category_id=2 (accessed September 23, 2013).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) . “SE No.06 Tahun
2013.” Penggunaan Alamat email Resmi Pemerintah pada Instansi Pemerintah. Jakarta:
KemenPAN-RB, 27 Mei 2013.
19