Anda di halaman 1dari 18

STUDI KENAL ALAM DAN LINGKUNGAN (SKAL)

Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban setelah mengikuti


kegiatan SKAL

Disusun oleh :

1. SAUSAN ZIKHA MAHMUDAH (12 IPS 4)


2. NAYLAL HIDAYAH (12 IPS 6)
3. NADIATUZ ZAHRIN NAJA (12 IPS 2)
4. INDAH SETIANI (12 IPS 1)

MA SUNAN KALIJOGO
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2022/2023

YAYASAN AL - HISYAMY KEDIRI


MA SUNAN KALIJOGO
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
STUDI KENAL ALAM DAN LINGKUNGAN

(SKAL)

Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban setelah mengikuti kegiatan


SKAL

Disusun oleh :

1. SAUSAN ZIKHA MAHMUDAH (12 IPS 4)


2. NAYLAL HIDAYAH (12 IPS 6)
3. NADIATUZ ZAHRIN NAJA (12 IPS 2)
4. INDAH SETIANI (12 IPS 1)

YAYASAN AL- HISYAMY KEDIRI


MA SUNAN KALIJOGO
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Halaman Pengesahan

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada:


Hari :
Tanggal :

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Guru Bahasa Indonesia Guru Pendamping

Mengetahui,
Kepala MA Sunan Kalijogo

Drs. Tamam

Kata Pengantar

1. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan SKAL(Studi Kenal
Alam dan Lingkungan) sebagai syarat kelulusan dan juga laporan
pertanggung jawaban.

2. Tempat-tempat yang dituju:


a) Religi: Makam KH.Hamim Thohari Djazuli(Gus miek)
b) Wisata Alam: Taman Ngadiluwih
c) Industri: Pabrik Gula Ngadirejo
d) Pendidikan: UIN Sayyid Ali Rahmatullah

3. Ucapan terima kasih kepada:


1) Drs. Tamam selaku kepala MA Sunan Kalijogo
2) Indah Setiani, selaku ketua panitia SKAL
3) Bapak Fajar AnhariS, pd, selaku pembimbing penyelesaian
laporan kegiatan SKAL
4) Bapak Shohih HabiebieS, pd, selaku wali kelas (12 IPS 4)
5) Segenap Bapak dan Ibu guru, selaku pendamping SKAL
6) Teman-teman SKAL yang sudah membantu demi terselesainya
laporan ini

4. Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk


menambah wawasan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa laporan
SKAL ini masih jauh dari kata sempurna.maka dari itu, dengan segala
kekurangan dan kerendahan hati,kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembimbing dan para pembaca sekalian demi perbaikan laporan
SKAL ini kedepannya atas saran, kritik maupun bantuan kami ucapkan
terima kasih.

Kediri, 27 Maret 2023


Ketua,

Indah Setiani

Daftar Isi

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang SKAL
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
BAB II : Deskripsi Hasil Pengamatan
2.1. Makam KH.Hamim Thohari Djazuli (Gus Miek)
2.2. Taman Ngadiluwih
2.3. Pabrik Gula Ngadirejo
2.4. UIN Sayyid Ali Rahmatullah
BAB III : Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


SKAL (Studi Kenal Alam dan Lingkungan) merupakan kegiatan yang
dilakukan rutin setahun sekali oleh pihak sekolah dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan siswa serta menambah pengalaman dan juga sebagai
persyaratan kelulusan. Setelah dilaksanakan SKAL ini siswa diwajibkan untuk
membuat laporan pertanggung jawaban. Laporan ini adalah hasil dari kegiatan
yang telah dilaksanakan. Berbagai macam lokasi yang telah ditentukan oleh
pihak sekolah seperti wisata religi, industri, alam dan pendidikan

1.2 TUJUAN
1. Sebagai wawasan tambahan informasi serta memperbanyak
pengetahuan
2. Sebagai sarana pengetahuan tentang sejarah suatu tempat
3. Sebagai tambahan wawasan tentang perguruan tinggi

1.3 MANFAAT
1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
2. Melatih diri untuk bekerjasama khususnya saling menukar informasi
antar siswa dalam kelompok maupun di luar kelompok
3. Menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjalankan semua tugas
yang diberikan
4. Disiplin dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas
5. Berlatih menerima hal-hal baru
6. Menumbuhkan rasa cinta alam

BAB II

DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN

2.1 Makam Gus Miek


KH. Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek adalah seorang pendiri
amalan dzikir Jama’ah Mujahadah Lailiyah, Dzikrul Ghofilin dan Sema’an
Jantiko Mantab. Terlahir sebagai putra pendiri pesantren,ia justru
menghabiskan Sebagian besar hidupnya di luar tembok pesantren untuk
mengamalkan ilmunya dan berdakwah. Gus Miek juga diyakini sebagai
wali atau kekasih Allah karena memiliki banyak karomah atau kelebihan
yang sulit dijangkau akal.

a. Masa kecil dan Pendidikan

Gus Miek lahir di Kediri pada 17 Agustus 1940 dari pasangan


KH.Ahmad Djazuli Usman,yang merupakan pengasuh pondok pesantren
Al-Falah di Ploso,Mojo dengan Nyai Rodliyah. Sejak kecil, ia memiliki
suara yang merdu dan fasih saat membaca Al-qur’an. Disisi lain, ia
dikenal sebagai anak yang pendiam dan suka menyendiri.

Pada awalnya, Gus Miek mendapat Pendidikan di Sekolah Rakyat


(SR), tetapi tidak lulus karena sering membolos. Setelah itu, ia
memperdalam ilmu agama, khususnya membaca alquran, dengan
dibimbing langsung oleh ibunya. Sedangkan Pendidikan pembahasan
kitab,Gusa Miek melanjutkan pendidikanya di pondok pesantren Lirboyo,
Kediri. Akan tetapi, awal pendidikanya di Lirboyo hanya bertahan 16 hari
saja. kepulangannya yang mendadak itu sempat membuat resah orang
tuanya. Namun, Gus Miek mampu membuktikan dirinya menguasai
beberapa kitab, seperti Shahih Bukhari (kitab hadis), Shahih Muslim (kitab
hadis), dan Tafsir Jalalain (kitab tafsir Al quran)

Beberapa bulan kemudian, Gus Miek Kembali belajar ke Lirboyo.ia


diketahui cukup rajin,tetapi memiliki kebiasaan buruk,yakni selalu tidur
saat santri lainnya sedang mengaji Meski demikian.ketika gurunya
mengajukan pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan,Gus Miek
selalu mampu memjawabnya dengan baik.

Selama di pesantren Lirboyo,Gus Miek berteman dekat dengan


beberapa santri,salah satunya adalah Abdulah dari Magelang. Abdulah
inilah yang kemudian membawanya melanjutkan belajar di pondok
pesantren yang diasuh oleh K.H.Dalhar di Watucongol,Magelang,Jawa
Tengah

b. Amalan dzikir Gus Miek

Gus Miek Menyusun Kembali wirid-wirid yang diajarkan oleh para


gurunya,seperti KH.Djazuli Usman, KH. Machrus Ali, dan KH. Dalhar
Watucongol. Mulanya, Gus Miek mendirikan Jama’ah Mujahadah
lailiyah pada 1962 yang mampu menarik jama’ah cukup luas. Melalui
jama’ah ini, Gus Miek menampakkan bahwa ia mengembangkan
tradisiwirid di luar kelompok tarekat NU (Nahdlatul Ulama) yang
sudah mapan. Jama’ahnya kemudian berkembang dan menjadi Dzikrul
Ghofilin. Selanjutnya antara 1971 hingga 1973, susunan wirid-
wiridnya dicetak setelah jangkauan dakwahnya sampai ke jember.
Pada akhirnya, naskah wirid Gus Miek berhasil di cetak oleh sahabat
sekaligus penentangnya, yaitu KH. Achmad Shidiq. Selang beberapa
waktu, sema’an ini berkembang dan menjadi Jantiko pada 1987 di
jember, yang lebihcepat berkembangnya. Jantiko kemudian berubah
nama menjadi Jantiko Mantab pada 1989.

c. Dakwah Gus Miek

Dakwah yang dilakukan Gus Miek terbilang unik.pasalnya,ia


sering masuk ke tempat yang tidak biasa untuk dilakukan dakwah
islam. Adapun tempat yang didatangi adalah Diskotik dan tempat
perjudian, yang kemudian mendapat tentangan dari gurunya di
Lirboyo,KH.Machrus Ali. Terjadi cerita luar biasa Ketika Gus Miek
pergi ke diskotik,dimana beliau bertemu dengan orang yang sedang
menenggak minuman keras. Gus Miek kemudian menghampirinya lalu
memasukkan minuman it uke mulutnya.namun,beliau mengatakan
tidak menelan minuman keras tersebut,tetapi membuangnya ke laut.
Orang tersebut tidak percaya lalu melihat mulut Gus Miek, dan
seketika kaget melihat adanya gelombang laut yang besar. Saat itu
juga.orang yang mabuk di diskotik tersebut bertobat dan meninggalkan
kebiasaan buruknya.

d. Karomah Gus Miek


Jauh sebelum kejadian di diskotik,orang tua Gus Miek menyadari
akan adanya karomah atau kelebihan kewalian dalam diri putranya.
Hal itu disadari Ketika Gus Miek ikut mengasuh pondok pesantren
dengan mengajarkan berbagai kitab kepada para santri.

Adapun kitab-kitab yang diajarkan adalah sebagai berikut:

 Kitab Tahrir (kitab fikih tingkat dasar)


 Fathkul Mu’in (kitab fiqih tingkat menengah)
 Jam’ul Jawami’ (kitab Ushul Fiqih)
 Fathkul Qarib (kitab fiqih tingkat menengah)
 Shahih Bukhari (kitab hadis)
 Shahih Muslim (kitab hadis)
 Tafsir jalalain (kitab tafsir AL-Qur’an)
 Iqna (kitab fiqih penjabaran dari fathkul Qarib)
 Shaban (kitab tata Bahasa Arab)
 Ihya’ Ulumuddin (kitab tasawuf)

Selain itu, pada suatu hari Ketika sedang ikut memancing, kail Gus
Miek dimakan ikan yang besar hingga membuatnya ikut tercebur ke
sungai dan tenggelam. Pengasuhnya pun panik dan mencoba
mencarinya akan tetapi, pencarian itu tidak membuahkan hasil hingga
membuat pengasuhnya melarikan diri dari pondok. Selang berapa
lama, pengasuh tersebut mendengar bahwa Gus Miek selamat dan
Kembali ke pondok. Dalam ceritanya, Gus Miek mengatakan bahwa
ikan yang tersangkut tersebut adalah peliharaan gurunya, yang
kemudian membawanya menghadap ke Nabi Khidir. Oleh karena itu,
Gus Miek justru memarahi Afifufin, temannya saat mancing ikan,
yang pernah menyelamatkannya saat tercebur ke sungai.

e. Wafat

Pada pertengahan tahun 1992 Gus Miek jarang terlihat dan


hanya orang-orang terdekatnya saja yang mengetahui keberadaannya.
Selama itu, ternyata Gus Miek di rawat di RS Budi Mulya Surabaya
dengan menggunakan identitas palsu untuk menjaga kerahasiaannya.
Pada akhirnya, Gus Miek wafat pada 5 Juni 1993 di rumah sakit Budi
Mulya Surabaya, atau sekarang dikenal menjadi Siloam.

2.2 Taman Ngadiluwih

Taman ini baru diresmikan tepatnya pada tanggal 18 Desember


2017 yang diresmikan ileh Menteri sosial RI, Khofifah Indar Parawansa.
taman ini terletak di jalan Dr. Moestopo no.30 desa Ngadiluwih,kecamatan
Ngadiluwih. Taman Ngadiluwih memiliki lokasi yang strategis, yang
berada di ruas pinggir jalan provinsi atau jalan nasional serta berdekatan
dengan sekolah-sekolahan yang berada disekitarnya. tepatnya SMPN 1
Ngadiluwih. Taman ngadiluwih ini akan menjadi tempat refreshing
jujukan keluarga hingga bernilai edukatif. pasalnya, taman tersebut
berkonsep historis. hal itu ditandai dengan adanya patumng pahlawan
nasional, Mayjend Moestopo, ditengah-tengahnya.

Dalam pembangunan taman ini selain membuka tempat hijau wilayah


kabupaten kediri selatan. Taman ini juga bisa menjadi taman pengingat
bahwa di kabupaten kediri memiliki pahlawan nasional yang merupakan
putra daerah. Sehingga karena memang taman ini identic dengan
Moestopo. di taman tersebut juga akan mendapatkan pengetahuan sejarah
tentang pahlawan nasional ini.
2.3 Pabrik Gula Ngadirejo
Pabrik Gula Ngadirejo merupakan salah satu unit usaha milik
PT.Perkebunan Nusantara (persero)yang bergerak di bidang usaha
pengelolaan bahan baku tebu menjadi produksi utama gula pasir dengan
hasil sampingan tetes, ampas, dan blotong. Pabrik Gula Ngadirejo
memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak yaitu sebanyak 1121 orang
sehingga mengharuskan Pabrik Gula Ngadirejo menerapkan program K3
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 pasal 5 tentang
penerapan system menejemen keselamatan dan Kesehatan kerja yang
menyebutkan bahwa “setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga
kerja sebanyak seratusorang atau lebih atau mengandung potensi bahaya
yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan system manejemen
keselamatan kerja”. K3 merupakan faktor yang sangat penting dalam
kelancaran produksi khususnya dalam prusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur. Proses produksi mesin-mesin berukuran besar yang memiliki
potensi resiko operasional cukup tinggi.

Risiko-risiko tersebut harus dapat diidentifikasi, dikelola, di kendalikan


secara serius untuk terciptanya kestabilan dalam proses produksi.salah satu
upaya penangan risiko tersebut adalah dengan meminimalkan kecelakaan
kerja dalam kegiatan industry secara terpadu (santoso, Parwati, dan Yusuf
2016)

2.3 UIN Sayyid Ali Rahmatullah

Institut Agama Islam Negeri Tulungagung resmi berubah bentuk menjadi


universitas islam negeri sayyid ali rahmatullah tulungagagung (UIN SATU).
Transformasi kelembagaan ini didasarkan pada terbitnya peraturan presiden
nomer 40 tahun 2021 tentang universitas sayyid ali rahmatullah (lembaran negara
republik indoinesia tahun 2021 nomer 119) yang ditanda tangani oleh presiden RI
ir. H. Joko Widodo pada tanggal 11 mei 2021.

Nama sayyid ali rahmatullah diambil dari nama asli sunan ampel. Ia merupakan
salah satu sunan dari Sembilan wali (wali songo) yang membawa dan
memyebarkan agama islam di pulau jawa. Sayyid ali rahmatullah tinggal dan
mengajarkan islam diwilayah muara sungai berantas, ampel denta, yang saat ini
terletak disuarabaya.

Pemilihan nama UIN Sayyid Ali Rahmatullah merupakan upaya untuk menjaga
ingatan kolektif tentang akar dan sejarah institusi UIN SATU Tulungagung. UIN
SATU Tulungagung bermula dari fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel cabang
tulungagung. Ia kemudian beberapa kali bertransformasi hingga menjadi institute
agama islam negeri (IAIN) pada tahun 2013 dan UIN pada tahun 2021.

Perubahan status menajdi universitas merupakan untuk peningkatan akses kepada


masyarakat yang lebih luas dan beragam. Penguatan SDM (sumberdaya manusia)
dan peningkatan infrastuktur. Kapasitas SDM UIN SATU harus terus ditingkatkan
baik kepada kemampuan akademik maupun pada pengelolaan Lembaga. Saat ini
UIN SATU menyelenggarakan 48 program studi dengan rincian 34 prodi jenjang
S1, 12 prodi jenjang S2, dan 2 prodi jenjang S3. Dengan telah resminya
perunahan status menjadi universitas, maka UIN SATU segera menyiapkan
pengajuan pembukaan prodi baru bidang ilmu umum. Sesuai dengan prospek
yang dimiliki oleh wilayah kabuoaten tulungagung dan sekitarnya, prodi yang
rencananya akan dibuka adalah prodi kedokteran, prodi perikanan, dan prodi
pertambangan. UIN SATU menargetkan jumlah mahasiswa sebanyak 30 ribu
mahasiswa dalam kurun 5 tahun kedepan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan SKAL (Studi Kenal Alam dan
Lingkungan) yang telah dibuat di atas yaitu meliputi:makam
KH.Hamim Thohari Djazuli, Taman Ngadiluwih, Pabrik Gula
Ngadirejo dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah.

Dari tempat-tempat diatas kami dapat banyak memperoleh ilmu


pengetahuan dan juga tambahan wawasan tentang berbagai hal
baru,sebagai sarana merefresh atau menyegarkan pikiran Ketika
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan juga sebagai pengalaman
baru ke tempat yang mungkin belum pernah didatangi sebelumnya.

3.2 SARAN

Kami berharap SKAL (studi kenal alam dan lingkungan) ini


bisa dilakukan secara rutin setiap tahun dengan tujuan dan tema yang
berbeda -beda.sehingga kesan yang kami terima semakin beragam dan
menambah pengalaman. Mungkin untuk tahun yang akan datang bisa
juga mengunjungi suatu tempat yang sangat kental dengan budaya dan
adat istiadatnya untuk menambah wawasan tentang kebudayaan di
negara Indonesia ini yang sangat beragam.

DAFTAR PUSTAKA

https://challengerofthedream.blogspot.com

https://www.kompas.com
https://petalokasi.org

https://id.m.wikipedia.org

https://onesearch.id

https://radarkediri.jawapos.com

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai