FISIKA
RANGKAIAN LISTRIK
12 IPA
“MEMBUAT MINI RISIT TENTANG PENGELUARAN BIAYA
OLEH KONSUMSI DAYA LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI
RUMAH SELAMA 1 BULAN”
DIKERJAKAN OLEH:
KELOMPOK 7
1. Calvin Sheva Liando
2. Jenita Kendek Tandiongan
3. Maega Diorenna Pabontong
4. Pricilla Stevina Palimbong
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MATERI TITIK BERAT
Tujuan praktikum : untuk menganalisis pengeluaran biaya oleh konsumsi daya listrik
untuk penerangan rumah selama 1 bulan
Variabel
Langkah kerja :
1) Akses link aplikasi https://phet.colorado.edu/in/simulations/circuit-construction-kit-dc
2) Susun rangkaian dalam bentuk aplikasi PHET seperti rancangan gambar pada kertas
LAMPIRAKAN GAMBAR RANGKAIAN DALAM PHET
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Daya listrik adalah
ukuran energy listrik yang diberikan atau yang dikerjakan pada suatu muatan listrik tiap
satuan waktu atau laju energi listrik yang dibutuhkan. Daya listrik sendiri dalam bahasa
inggris disebut dengan electrical power yang artinya jumlah energy yang diserap atau
dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Melihat rumus daya listrik dapat diartikan
sebagai energy per satuan waktu. Daya pada suatu sistem tegangan bolak-balik (AC) dikenal
dengan tiga macam yaitu daya aktif (nyata) dengan symbol (P) dengan satuan Watt (W),
kemudian daya reaktif dengan symbol (Q) dengan satuan vol ampere reactive (VAR), dan
terakhir yaitu daya semua dengan symbol (S) bersatuan volt ampere (VA).
Daya aktif adalah daya rata-rat yang sesuai dengan kekuatan sebenarnya
ditransmisikan atau dikonsumsi oleh beban (Von Meier Aleander,2006). Beberapa contoh
daya aktif adalah energy panas, energy mekanik, cahaya, dengan satuan berupa watt (W).
data reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet (Von
Meier Alexander, 2006). Contoh daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar, dll.
Terakhir yaitu daya semua yang memiliki pengertian sebagai perkalian antara tegangan dan
arus dalam suatu jaringan (Von Meier Alexander, 2006). Hbungan ketiganya ditandai dengan
rumus sebagai berikut:
Energy listrik adalah tenaga yang dibutuhkan untuk memaksa electron agar dapat
bergerak dari potensial(-) ke potensial (+). Selain itu energy listrik pada umumnya adalah
suatu bentuk energy yang dihasilkan dari pergerakan suatu muatan, terlepas dari jenis
muatannya dari suatu potensial ke potensial lainnya.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
electron-elektron yang mengalir melewati suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan kala.
Timbulnya arus listrik dikarenakan adanya beda potensial pada kedua ujung penghantar
yang terjadi karena mendapatkan suatu tenaga untuk mendorong electron-elektron
tersebut berpindah-pindah tempat. Gerakan aliran electron ini akan emnuju tempat yang
lebih lemah tekanannya. Tenaga yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik menjadi faktor
besar kecilnya arus listrik. Arus lsitrk mampu diukur dengan satuan Coulomb/detik atau
Ampere. Terdapat dua jenis arus yaitu:
1. Arus searah (direct current)
Arus searah adalag arus listrik yang nilainya tidak berubah yaitu positif atau hanya
negatif saya dan emmiliki nilai yang tetap (konstan) terhadap satuan waktu.
Sumber arus ini adalah dari elemen-elemen yang memberikan energy listrik yang
mengalir secara merata seperti elemen volta, baterai, dan akumulator.
2. Arus bolak-balik (alternating current)
Arus bolak-balik merupakan arus listrik yang emmiliki arah arus yang berubah-
ubah dengan bolak-balik. Arus AC ini adalah arus yang umumnya digunakan
dalam kehdiupan sehari-hari seperti alat-alat elektronik untuk kebutuhan
manusia. Arus ini dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik yaitu generator pada
pembangkit listrik.
Muatan listrik yaitu muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang menciptakannya
merasakan gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga mempunyai muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan kepada menggambarkan muatan. Sistem Satuan
Internasional dari satuan Q yaitu coulomb, yang adalah 6.24 x 1018 muatan dasar.
Tegangan Listrik adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan unit
muatan listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, tegangan listrik yang dinyatakan dengan
satuan Volt. Semakin tinggi tegangan listriknya maka semakin besar energy potensial
dikarenakan semakin banyak electron yang dilepaskan. Terdapat dua tegangan listrik yaitu
tegangan listrik DC (searah) dan tegangan listrik AC (bolak-balik). Berikut rumusnya:
B. Rumus
1. Energy listrik
W = V.I.t
Dimana V = I.R dan I = V.R
𝑣2
Maka W = I2.R.t atau W = × 𝑡
𝑅
Keterangan:
W= Energi Listrik
V =Tegangan listrik (volt)
I = Kuat Listrik
W = Waktu (sekon)
R = Hambatan
2. Daya Listrik
𝑣2
𝑊 𝑅 𝑣2
P= atau P = ×t=
𝑡 𝑡 𝑅
Keterangan:
P = Daya listrik (watt)
V = Tegangan listrik (Volt)
I = Kuat listrik (Ampere)
t = Waktu (sekon)
3. Tarif biaya listrik/bulan
W = 𝑃×𝑡 KWH
1.000
Besar biaya listrik yang harus dikeluarkan :
B x W (KWh)
B = Biaya listrik per 1 KW
Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik
sehingga dapat dikatakan bahwa ketika daya listriknya tinggi maka tingkat konsumsi energinya pun
juga tinggi. Semakin tinggi nilai Watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa daya listrik setiap lampu itu berbeda-beda mungkin ada yang
sama namun biasanya hanya dipengaruhi jenis lampu yang sama atau bergantung pada konsumen
lampu dalam memilih atau membeli jenis lampu yang akan digunakan. Maka dengan kata lain,
setiap lampu memiliki konsumsi energi yang berbeda-beda juga dan energi inilah yang nantinya
akan menyalakan lampu atau mempengaruhi intensitas cahanya. Semakin besar energi yang
digunakan maka intensitas lampu juga akan semakin besar/terang. Dikarenakan daya listrik adalah
besarnya usaha dalam memindahkan muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah
Energi Listrik yang digunakan tiap detik maka dapat dikatakan bahwa tingkat konsumsi energi
(daya listrik) juga dipengaruhi oleh waktu atau durasi pemakaian lampu. Semakin lama lampu
tersebut digunakan maka daya listrik yang digunakan juga semakin banyak.
Lampu 1
5 Watt = 0.005 kw × Rp. 1.440,70 = 7,20 × 12 jam = Rp. 86,4 × 30 hari = Rp. 2.592,00
Lampu 2
15 Watt = 0,015 kw × Rp. 1.440,70 = 21,61 × 12 jam = Rp. 259,32 × 30 hari = Rp. 7.779,60
Lampu 3
15 Watt = 0,015 kw × Rp. 1.440,70 = 21,61 × 12 jam = Rp. 259,32 × 30 hari = Rp. 7.779,60
Lampu 4
15 Watt = 0,015 kw × Rp. 1.440,70 = 21,61 × 12 jam = Rp. 259,32 × 30 hari = Rp. 7.779,60
Lampu 5
15 Watt = 0,015 kw × Rp. 1.440,70 = 21,61 × 12 jam = Rp. 259,32 × 30 hari = Rp. 7.779,60
Lampu 6
10 Watt = 0.01 kw × Rp. 1.440,70 = 14,41 × 24 jam = Rp. 345,84 × 30 hari = Rp. 10.375,20
Total anggaran yang dikeluarkan untuk konsumsi daya listrik rumah (toko) setiap
bulannya sebesar Rp. 44.085,60
KESIMPULAN
Listrik adalah hal yang paling penting dalam kehidupan kita karena banyak hal yang hanya
bisa dilakukan ketika terdapat listrik. Salah satu contohnya adalah lampu, dimana lampu sangat
membantu kita terutama saat malam hari. Namun, utnuk mendapatkan listrik tentunya kita juga harus
membayar atau menukarkannnya dengan biaya yang cukup tinggi tergantung dengan penggunaan
listri. namun melihat anggaran yang dikeluarkan pada salah satu toko pada observasi kami, maka
dapat dikatakan bahwa sebenarnya harga listrik lampu itu tidak terlalu mahal atau tidak semahal biaya
listrik yang biasa dibayarkan hal ini mungkin karena dipengaruhi oleh peralatan listrik lainnya.
Terlepas dari itu, dari observasi ini dapat disimpulkan bahwa ketika daya lampu yang digunakan besar
seiring dengan waktu pemakaian maka biayanya akan sangat tinggi sehingga kedua hal tersebut
adalah penunjang biaya tinggi dalam membayar listrik.
LAMPIRAN 1 – Jurnal Proses
JURNAL PROSES
1 11/04/2022 wa
Cat : durasi pemakaian lampu konsisten karena yang diteliti adalah berupa toko (toko Calvin) sehingga waktu penyalaan lampu mulai dari
jam 8 pagi (saat toko buka) dan dimatikan saat jam 8 malam (saat toko tutup) dan hanya terdapat satu lampu yang selalu dinyalakan selama
24 jam.