Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS ISU INSTANSI

Disusun oleh

Nama : Sri Herlinawati Simarmata,S.E.

NIP :198802162022022001

Angkatan :VI/ No Absen : 02

Nama Pengampu :Zul Pahmi,M.Pd

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) Kabupaten Deli Serdang angkatan 2022
dilaksanakan pada tahun 2023 dan saya sebagai penulis merupakan salah satu dari peserta
latsar tersebut. Latsar tahun 2023 dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sumatera Utara. Pada awal pengangkatan penulis bertugas di instansi
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BKPSDM ) di bidang
Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan, sub bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja
Aparatur II dengan jabatan sebagai Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur. Penulis menjadi
staf langsung dari Ibu Sri Ridhayati Utami, S.Psi yang sekarang jabatannya menjadi Analis
Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Muda.

BKPSDM kabupaten Deli Serdang dipimpin oleh Kepala Badan yaitu Drs. M.
ABDUH RIZALI SIREGAR, M.Si dengan dibantu oleh 42 ( empat puluh dua ) pegawai
Aparatur Sipil Negara ( ASN ) ( Tabel 1. 1 ) dan juga pegawai Non ASN 7 ( tujuh ) orang
(Tabel 1.2 ).

Tabel 1.1 Daftar nama pegawai ASN di BKPSDM Kabupaten Deli Serdang

No. NAMA GOL JABATAN

Drs. M. ABDUH RIZALI SIREGAR, M.Si


1 IV/c Kepala BKPSDM
19710602 199101 1 002

SEKRETARIAT BADAN

M. YUSUF, S.Kom
2 IV/b Sekretaris
19740608 200003 1 007

MULIANA BARUS, S.Sos Kepala Sub Bagian Umum dan


3 III/d
19721116 199203 2 006 Kepegawaian

NURFAZRINA, S.Psi
4 III/a Analis Jabatan
19930808 202202 2 001

RIANTY SINAMBELA, A.Md


5 II/d Pengelola Kepegawaian
19960819 201903 2006

ERWIYANDARI PASARIBU, SE Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli


6 III/d
19831129 201001 2 033 Muda

CINDY SERE HUTAGALUNG, S.Kom


7 III/b Analis Keuangan
19840621 200904 2 004

RAHMADANI SAFITRI NASUTION,SE


8 III/a Penata Keuangan
19860531 202012 2 001
No. NAMA GOL JABATAN

MUHAMMAD ZULHADI
9 II/d Bendahara
19830304 201001 1 006

ARIFIN, S.Kom., M.A.P


10 III/c Kepala Sub Bagian Program
19850528 201101 1 002

MUHAMMAD TAUFIQ, SE
11 III/a Analis Diklat
19890305 202202 1 001

BIDANG PENGADAAN, PEMBERHENTIAN DAN INFORMASI

GENTO HERLAMBANG, S.Sos., M.Si Kepala Bidang Pengadaan,


12 IV/a
19740228 199503 1 004 Pemberhentian dan Informasi

AHMAD ZUNAEDI NST, S.STP Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


13 III/b
19940601 201708 1 001 Ahli Muda

RAHMAH FIRMANIA FARDANI, S.Psi Analis Kesejahteraan Sumber Daya


14 III/b
19960608 201903 2 006 Manusia Aparatur

ARI SYAHBANA SIREGAR, S.Tr.IP Analis Kesejahteraan Sumber Daya


15 III/a
19991124 202108 1 001 Manusia Aparatur

SISKA FLORENCIA, S.Ak


16 III/a Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur
19990313 202202 2 002

FIRMANSYAH, S.Kom
17 III/a Analis Sistem Informasi dan Jaringan
19890630 202012 1 001

SUHAIDA, S.Sos Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


18 III/d
19650411 198510 2 002 Ahli Muda

AHMAD NUR, SE
19 III/b Pengelola Kepegawaian
19800708 200309 1 002

BIDANG PENILAIAN KINERJA APARATUR DAN PENGHARGAAN

DINA SYLVANI, S.IP., M.Si Kepala Bidang Penilaian Kinerja Aparatur


20 III/d
19850411 200312 2 001 dan Penghargaan

SRI RIDHAYATI UTAMI, S.Psi Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


21 III/d
19770409 200012 2 004 Ahli Muda

SRI HERLINAWATI SIMARMATA, S.E


22 III/a Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur
19880216 202202 2 001
No. NAMA GOL JABATAN

ADE YULIA ARINI, A.Md


23 II/c Pengelola Profesi Sumber Daya Manusia
19870714 202012 2 002

KHAIRATUN HISAN, S.Psi Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


24 III/d
19680613 200003 2 005 Ahli Muda

AINUL YAQIN HARAHAP, S.STP Analis Penegakan Integritas dan Disiplin


25 III/b
19941209 201609 1 002 SDM Aparatur

PUTRI CAROLYN SITEPU, SE


26 III/a Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur
19880124 202012 2 001

BIDANG MUTASI DAN PROMOSI

KAMALUDDIN, SE
27 IV/a Kepala Bidang Mutasi dan Promosi
19651227 198602 1 010

RUKINA HATI, S.Sos Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


28 III/d
19720729 199203 2 006 Ahli Muda

MARISKA TRESIA SITUNGKIR, A.Md


29 II/c Pengelola Kinerja Pegawai
19890321 202012 2 001

MUHAMMAD HENRI, S.Kom Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


30 III/c
19860818 201001 1 002 Ahli Muda

RAHMA MAYANI DALIMUNTHE, S.Tr. IP Analis Kesejahteraan Sumber Daya


31 III/a
19990524 202108 2 002 Manusia Aparatur

ADIL SARJONO, S.AP Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


32 III/d
19800101 200502 1 009 Ahli Muda

RISMAYA SARAGIH, S.Psi


33 III/a Analis Jabatan
19910928 202202 2 001

AULIA HABIB HASUGIAN, S.IP


34 III/a Analis Jabatan
19970716 201908 2 001

BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR

SUGENG, S.Sos.,M.Si Kepala Bidang Pengembangan


35 IV/a
19730311 199703 1 007 Kompetensi Aparatur
No. NAMA GOL JABATAN

FAISAL RAHMAN, S.STP Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


36 III/c
19940711 201609 1 004 Ahli Muda

MUHAMMAD YUSUF, S.STP Analis Penegakan Integritas dan Disiplin


37 III/b
199606242018081003 Sumber Daya Manusia Aparatur

BOBY KURNIAWAN BRUTU, SE


38 III/a Analis Pengembangan Kompetensi
19970314 202012 1 001

TOMI MAXS ESPERANZA MARPAUNG,


Analis Sumber Daya Manusia Aparatur
39 S.Sos III/d
Ahli Muda
19851228201101 1 001

SARA LUPITA WEHELMINA MAWUNTU,


40 S.Psi III/a Analis Diklat
19950115 202202 2 001

SURAMAIDI, SH
41 III/a Analis Diklat Teknis
19810729 201101 1 005

LISDA HELENA RAY, S.Sos Analis Sumber Daya Manusia Aparatur


42 III/c
19850809 200903 2 006 Ahli Muda

REGINA MEILYANI BR TARIGAN, A.Md


43 III/a Pengelola Kepegawaian
19960512 202012 2 001

Tabel 1.2 Daftar Pegawai Non ASN di BKPSDM Kabupaten DeliSerdang

No Nama Status

1 DODI ISWANTO Tenaga Teknis

2 NURUL FATLA Tenaga Teknis

3 DZULVI SINTYA LUBIS Tenaga Teknis

4 PRASTOWO HADI Tenaga Teknis

5 NADHIRA TRI SYARAH Tenaga Teknis

6 HAZAR AZWAR Tenaga Teknis

7 M. RIZKI NUGRAHA Tenaga Ahli

8 YUSUF PUTRA SIBURIAN Tenaga Ahli


Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Deli
Serdang merupakan unsur penyelenggaran fungsi penunjang urusan pemerintah di bidang
kepegawaian serta bidang pendidikan dan pelatihan yang menjadi kewenangan daerah.

Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri
dari :

a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi;
d. Bidang Mutasi dan Promosi;
e. Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur;
f. Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB. II

IDENTIFIKASI ISU DAN PENETAPAN ISU

2. 1. Identifikasi Isu

Mengidentifikasi isu dapat diperoleh dari unit kerja Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Deli Serdang. Adapun isu yang pertama
yang ditemukan adalah ketidak rapian tamu yang datang untuk mengurus berkas ke BKPSDM
dengan tidak memakai pakaian sopan ( memakai celana pendek / memakai sandal jepit )
disebabkan oleh kurangnya kesadaran tamu jika berkunjung ke kantor pemerintahan
sebaiknya memakai pakaian yang sopan padahal mayoritas tamu adalah Aparatur Sipil Negara
( ASN ) , ini juga diakibatkan kurangnya pegawasan satpam yang berjaga sehingga tamu
tersebut dapat lolos memasuki ruangan kerja staff yang ingin mereka jumpai. Isu yang kedua
adalah kurang efisiensi dalam proses pengajuan cuti untuk ASN masih manual hal tersebut
terjadi dikarenakan belum adanya aplikasi yang langsung dapat mengajukan cuti ASN ke
BKPSDM. Isu yang ketiga adalah kurang optimalnya sosialisasi pengisian Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP ) di link eKinerja BKN tahun 2023 khususnya tenaga pendidik/ guru, hal
tersebut dapat terjadi karena banyaknya ASN tenaga pendidik/ guru di kabupaten Deli
Serdang sehingga informasi yang disampaikan belum maksimal. Isu yang keempat ketidak
pahaman sekolah dalam pengumpulan berkas verifikasi Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP ) di Kabupaten Deli Serdang dikarenakan masih banyak Operator Sekolah yang biasa
ditugaskan oleh sekolah untuk mengirim pemberkasan TPP tidak mengetahui bagaimana cara
upload berkasdi Google Drive yang terlah disediakan oleh BKPSDM. Isu yang kelima adalah
kurang optimalnya pengarsipan berkas / dokumen verifikasi TPP dikarenakan masih memakai
pengarsipan manual.

Tabel 2. 1 Identifikasi Isu

No. Isu/ Permasalahan Sumber Isu Penyebab Isu

1. Kurangnya kerapian tamu saat Pelayanan Publik 1. Masih kurangnya kesadaran


mengurus berkas ke kantor para tamu untuk mengunakan
pemerintahan pakaian yang rapi ( memakai
celana pendek/ memaka
sandal)
2.Masih kurangnya pegawasan
satpam yang berjaga di pintu
masuk.
2 Kurang Efisiensi dalam proses Manajen ASN 1. Pengajuan masih memakai
pengajuan cuti Pelayanan Publik system manual
2. Kurangnya pengetahuan
dalam proses pengajuan cuti.
3. Kurang optimalnya sosialosasi Manajemen ASN 1.Masih banyak guru yang
pengisian SKP 2023 di Pelayanan Publik tidak memahami cara
eKinerja BKN khususnya guru mengunakan smart phone/
internet.
2. Banyaknya jumlah ASN
yang tersebar di Kabupaten
Deli Serdang
3. Masih banyak guru yang
tidak peduli dalam pengisian
SKP
4. Kurang mengertinya pihak Pelayanan Publik 1. Masih banyak guru sekolah
sekolah dalam pengumpulan yang tidak tau cara
berkas TPP mengupload file ke Googl
Drive.
2. Informasi yang dibagikan
tidak sampai ke guru- guru
yang lain
5. Kurang efisiensinya Manajemen ASN 1.Masih mengunakan system
pengarsipan berkas/ dokumen pengarsipan manual
verifikasi TPP 2. Kurangnya sarana untuk
dapat mengarsipkan dengan
optimal.

Gambar 1 Isu Pertama

Kurangnya kerapian tamu saat mengurus berkas ke kantor pemerintahan


Gambar 2 Isu Kedua

Kurang Efisiensi dalam proses pengajuan cuti


Gambar 3 Isu Ketiga

Kurang optimalnya sosialosasi pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN khususnya guru

Gambar 4 Isu keempat

Kurang mengertinya pihak sekolah dalam pengumpulan berkas TPP


Gambar 5 Isu kelima

Kurang efisiensinya pengarsipan berkas/ dokumen verifikasi TPP

Berdasarkan identifikasi isu table 2. 1 sumber isu dan penyebab isu maka untuk
menentukan isu terpilih penulis mengunakan 2 ( dua ) teknik analisis isu yaitu APKL (
Aktual, Problematika, Kekhayakan dan Kelayakan ) dan USG ( Urgency, Seriousness,
Growth).

1. Metode APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak )

APKL merupakan singkatan dari Aktual ( A ) yaitu isu tersebut masih dibicarakan
atau belum terselesaikan hingga masa sekarang, Problematik ( P ) yaitu isu yang menyimpang
dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) yaitu isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang, Layak ( L ) yaitu isu yang masuk akal ( logis ) pantas, realistis dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya
diangkat menjadi isu yang prioritas. Metode APKL ini bertujuan untuk menguji kelayakan
atas permasalahan yang ada untuk mendapatkan solusi dalam kegiatan aktualisasi.

Isu- isu yang behasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu
menggunakan prangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat
item, yaitu Aktual artinya isu tersebut benar- benarterjadi dan sedang hangat, Problematik
artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks, Kekhalayakan artinya menyangkut hajat
hidup orang banyak, Layak artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan
solusinya. Pada tabel 2. 2 adalah hasil penetapan isu menggunakan metode APKL.

Tabel 2.2 Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL

Kriteria
No. Isu/ Permasalahan Keterangan
A P K L
Kurangnya kerapian tamu saat
Tidak Memenhi
1. mengurus berkas ke kantor √ x x √ syarat
pemerintahan

Kurang Efisiensi dalam proses


2.
pengajuan cuti √ √ √ √ Memenuhi Syarat

Kurang optimalnya sosialosasi


3. pengisian SKP 2023 di eKinerja √ √ √ √ Memenuhi Syarat
BKN khususnya guru
Kurang mengertinya pihak
4. sekolah dalam pengumpulan √ √ √ √ Memenuhi Syarat
berkas TPP
Kurang efisiensinya pengarsipan Tidak Memenhi
5.
berkas/ dokumen verifikasi TPP √ √ x √ syarat

Berdasarkan Tabel 2.2 menunjukkan bahwa ada 2 ( dua ) isu yang tidak memenuhi
syarat dalam metode APKL yaitu, isu pertama adalah Kurangnya kerapian tamu saat
mengurus berkas ke kantor pemerintahan, dimana Problematik ( P ) tidak memenuhi
dikarenakan tidak adanya yang menyimpang dalam hal ini dan Kekhalayakan ( K ) tidak
memenuhi karena tidak menyakunt hajat hidup banyak orang hanya saja perlu kesadaran para
tamu dan juga pegawasan dari satpam yang bertugas. Isu kelima Kurang efisiensinya
pengarsipan berkas/ dokumen verifikasi TPP , dimana Kekhalayakan ( K ) tidak memenuhi
dikarenakan belum adanya system yang dapat memuat pengarsipan berkas / dokumen
verifikasi TPP dengan baik.

Berdasarka Tabel 2. 2 juga menunjukkan bahwa ada3 ( tiga ) isu yang memenuhi
syarat yaitu isu kedua Kurang Efisiensi dalam proses pengajuan cuti dimana kriteria Aktual
(A) sedang terjadi saat ini dan belum dselesaikan, Problematik ( P ) perlu segera dicari
penyebabnya dan pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) menyangut kehidupan banyak orang,
Layak ( L ) sangat logis untuk dicari penyelesaiannya. Isu yang ketiga yaitu Kurang
optimalnya sosialosasi pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN khususnya guru dimana kriteria
Aktual (A) sedang terjadi saat ini dan belum dselesaikan, Problematik ( P ) perlu segera dicari
penyebabnya dan pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) menyangut kehidupan banyak orang,
Layak ( L ) sangat logis untuk dicari penyelesaiannya. Isu yang keempat Kurang mengertinya
pihak sekolah dalam pengumpulan berkas TPP dimana kriteria Aktual (A) sedang terjadi saat
ini dan belum dselesaikan, Problematik ( P ) perlu segera dicari penyebabnya dan
pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) menyangut kehidupan banyak orang, Layak ( L ) sangat
logis untuk dicari penyelesaiannya.

Setelah mendapatkan penetapaan isu dengan metode APKL, langkah selanjutnya


ketiga isu tersebut akan dianalisis lagi dengan metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth )
agar ditemukan solusi yang tepat. Metode ini adalah salah satu alat yang digunakan untuk
menyusun urutan prioritas isu yang akan diselesaikan dengan ketentuan melalui angka.

2. USG ( Urgency, Seriousness, Growth )

USG merupakan singkatan dari Urgency ( U ) yaitu dlhat dari tersedianya waktu
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan, Seriousness yaitu dilihatdari dampak
masalah tersebut terhadap roduktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak, Growth ( G ) yaitu seberapa kemungkinan isu tersebut
menjadi penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Kelebihan dari metode USG adalah

1. Merupakan pandangan orang banyak dengan kemampuan sama sehingga dapat


dipertanggungjawabkan,
2. Diyakini bahwa hasil proritas dapat membrikan objektifitas,
3. Bisa diidentifikasi lebih lanjut apakah masalah tersebut dapat diselesaikan secara
menadai atau tidak.

Penilaian dengan metode USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan skala 1- 5 .
Seperti pada table berikut :

Tabel 2. 3 Skala Kriteria Metode USG

Urgency ( U ) Seriousness ( S ) Growth ( G )


Mendesak Masalahnya Keseriusan Masalah Berkembangnya Masalah
1 : Sangat Tidak Mendesak 1: Sangat Tidak Seius 1: SangatTidak Berkembang
2 : Tidak Mendesak 2: Tidak Serius 2: Tidak Berkembang
3: Cukup Mendesak 3: Cukup Serius 3: Cukup Cepat Berkembang
4: Medesak 4: Serius 4: Cepat Berkembang
5: Sangat Mendesak 5: SangatSerius 5: Sangat Cepat Berkembang
Sedangkan hasil validasi isu dengan menerapkan metode USG dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Metode
No Isu/ Permasalahan Jumlah Prioritas
U S G

Kurang Efisiensi dalam


1. 30 III
proses pengajuan cuti

Membuat Google Form untuk


4 3 3
pengusulan pengajuan cuti

Membuat brosur tentang tata


4 3 3
cara pengajuan cuti

Membagikan brosur dan Link


4 3 3
Google Form pengajuan cuti

Tabel 2.4 Analisis isu dengan Metode USG

Metode
No Isu/ Permasalahan Jumlah Prioritas
U S G
Kurang optimalnya
sosialosasi pengisian SKP
2. 39 I
2023 di eKinerja BKN
khususnya guru
Sosialisasi cara pengisian SKP
di eKinerja BKN secara
lansung dengan memanggil 4 3 4
perwakilan setiap sekolah
perkecamatan
Sosialisasi cara pengisian SKP
di eKinerja BKN membuat
zoom meeting untuk 4 5 4
menjangkau sekolah- sekolah
yang jauh dari BKPSDM
Sosialisasi cara pengisian SKP
di eKinerja BKN dengan
membuat vidio tutorial dan
5 5 5
diupload di Youtube agar guru-
guru dapat memutar ulang jika
lupa

Kurang mengertinya pihak


3. sekolah dalam pengumpulan 35 II
berkas TPP
Membuat brosur pemberkasan
apa saja yang dibutuhkan saat 4 3 5
pengumpulan TPP
Membuat Lnk Google Drive
agar pengumpulan berkas dapat 4 4 4
efisien
Membuat Tutorial cara upload
berkas/ file TPP ke Google 3 3 5
Drive

Berdasarkan hasil dengan menganalisis isu memakai metode USG , dari 3 ( tiga ) isu atau
permasalahan dapat disimpulkan isu no 2 ( dua ) adalah isu prioritas utama karena memiliki
scor tertinggi yaitu 39 ( tiga puluh sembilan ) dengan rincian Urgency ( U ) atau
mendesaknya masalah 11 ( sebelas ) , Seriousness ( S ) atau seriusnya masalah 13 ( tiga
belas ), Growth ( G ) atau berkembangnya masalah 15 ( lima belas ), oleh karna itu isu/
permasaahan yang terpilih adalah “ Kurang optimalnya sosialosasi pengisian SKP 2023
di eKinerja BKN khususnya guru”.
BAB. III PENETAPAN ISU DAN IDE KREATIF

Setelah melakukan analisis dengan metode APKL ( Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, Layak ) dan metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth ) maka ditetapkan
isu yang terpilih adalah “ Kurang optimalnya sosialosasi pengisian SKP 2023 di eKinerja
BKN khususnya guru”.

Adapun gagasan yang dapat disampaikan dengan sarana pemecahan isu diatas adalah

1. Mensosialisasikan pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN dengan cara memanggil


beberapa perwakian sekolah perkecamatan. Yang mewakii sekolah perkecamatan
haruslah cakap menangkap/ menerima apa yang akan disampaikan dan juga cakap
dalam menyebarkan informasi yang telah diterimanya.
2. Mensosialisasikan pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN dengan cara mebuat Group
WhatsApp ( WA ) dan menyebarkan informasi di group WA tersebut.
3. Mensosialisasikan pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN dengan cara membuat Group
Telegram dan menyebarkan informasi di group tersebut.
4. Mensosialisasikan pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN dengan cara membuat zoom
meeting agar sekolah- sekolah yang jauh dari BKPSDM dapat mengkutinya juga.
5. Mensosialisasikan pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN dengan cara membuat video
tutorial dan menguploadnya di Youtube.

Demikianlah cara penulis menetapkan isu dan ide kreatif yang ada dilingkungan
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai