Disusun oleh
NIP :198802162022022001
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) Kabupaten Deli Serdang angkatan 2022
dilaksanakan pada tahun 2023 dan saya sebagai penulis merupakan salah satu dari peserta
latsar tersebut. Latsar tahun 2023 dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sumatera Utara. Pada awal pengangkatan penulis bertugas di instansi
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BKPSDM ) di bidang
Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan, sub bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja
Aparatur II dengan jabatan sebagai Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur. Penulis menjadi
staf langsung dari Ibu Sri Ridhayati Utami, S.Psi yang sekarang jabatannya menjadi Analis
Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Muda.
BKPSDM kabupaten Deli Serdang dipimpin oleh Kepala Badan yaitu Drs. M.
ABDUH RIZALI SIREGAR, M.Si dengan dibantu oleh 42 ( empat puluh dua ) pegawai
Aparatur Sipil Negara ( ASN ) ( Tabel 1. 1 ) dan juga pegawai Non ASN 7 ( tujuh ) orang
(Tabel 1.2 ).
Tabel 1.1 Daftar nama pegawai ASN di BKPSDM Kabupaten Deli Serdang
SEKRETARIAT BADAN
M. YUSUF, S.Kom
2 IV/b Sekretaris
19740608 200003 1 007
NURFAZRINA, S.Psi
4 III/a Analis Jabatan
19930808 202202 2 001
MUHAMMAD ZULHADI
9 II/d Bendahara
19830304 201001 1 006
MUHAMMAD TAUFIQ, SE
11 III/a Analis Diklat
19890305 202202 1 001
FIRMANSYAH, S.Kom
17 III/a Analis Sistem Informasi dan Jaringan
19890630 202012 1 001
AHMAD NUR, SE
19 III/b Pengelola Kepegawaian
19800708 200309 1 002
KAMALUDDIN, SE
27 IV/a Kepala Bidang Mutasi dan Promosi
19651227 198602 1 010
SURAMAIDI, SH
41 III/a Analis Diklat Teknis
19810729 201101 1 005
No Nama Status
Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri
dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi;
d. Bidang Mutasi dan Promosi;
e. Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur;
f. Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB. II
2. 1. Identifikasi Isu
Mengidentifikasi isu dapat diperoleh dari unit kerja Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Deli Serdang. Adapun isu yang pertama
yang ditemukan adalah ketidak rapian tamu yang datang untuk mengurus berkas ke BKPSDM
dengan tidak memakai pakaian sopan ( memakai celana pendek / memakai sandal jepit )
disebabkan oleh kurangnya kesadaran tamu jika berkunjung ke kantor pemerintahan
sebaiknya memakai pakaian yang sopan padahal mayoritas tamu adalah Aparatur Sipil Negara
( ASN ) , ini juga diakibatkan kurangnya pegawasan satpam yang berjaga sehingga tamu
tersebut dapat lolos memasuki ruangan kerja staff yang ingin mereka jumpai. Isu yang kedua
adalah kurang efisiensi dalam proses pengajuan cuti untuk ASN masih manual hal tersebut
terjadi dikarenakan belum adanya aplikasi yang langsung dapat mengajukan cuti ASN ke
BKPSDM. Isu yang ketiga adalah kurang optimalnya sosialisasi pengisian Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP ) di link eKinerja BKN tahun 2023 khususnya tenaga pendidik/ guru, hal
tersebut dapat terjadi karena banyaknya ASN tenaga pendidik/ guru di kabupaten Deli
Serdang sehingga informasi yang disampaikan belum maksimal. Isu yang keempat ketidak
pahaman sekolah dalam pengumpulan berkas verifikasi Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP ) di Kabupaten Deli Serdang dikarenakan masih banyak Operator Sekolah yang biasa
ditugaskan oleh sekolah untuk mengirim pemberkasan TPP tidak mengetahui bagaimana cara
upload berkasdi Google Drive yang terlah disediakan oleh BKPSDM. Isu yang kelima adalah
kurang optimalnya pengarsipan berkas / dokumen verifikasi TPP dikarenakan masih memakai
pengarsipan manual.
Kurang optimalnya sosialosasi pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN khususnya guru
Berdasarkan identifikasi isu table 2. 1 sumber isu dan penyebab isu maka untuk
menentukan isu terpilih penulis mengunakan 2 ( dua ) teknik analisis isu yaitu APKL (
Aktual, Problematika, Kekhayakan dan Kelayakan ) dan USG ( Urgency, Seriousness,
Growth).
APKL merupakan singkatan dari Aktual ( A ) yaitu isu tersebut masih dibicarakan
atau belum terselesaikan hingga masa sekarang, Problematik ( P ) yaitu isu yang menyimpang
dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) yaitu isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang, Layak ( L ) yaitu isu yang masuk akal ( logis ) pantas, realistis dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya
diangkat menjadi isu yang prioritas. Metode APKL ini bertujuan untuk menguji kelayakan
atas permasalahan yang ada untuk mendapatkan solusi dalam kegiatan aktualisasi.
Isu- isu yang behasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu
menggunakan prangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat
item, yaitu Aktual artinya isu tersebut benar- benarterjadi dan sedang hangat, Problematik
artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks, Kekhalayakan artinya menyangkut hajat
hidup orang banyak, Layak artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan
solusinya. Pada tabel 2. 2 adalah hasil penetapan isu menggunakan metode APKL.
Kriteria
No. Isu/ Permasalahan Keterangan
A P K L
Kurangnya kerapian tamu saat
Tidak Memenhi
1. mengurus berkas ke kantor √ x x √ syarat
pemerintahan
Berdasarkan Tabel 2.2 menunjukkan bahwa ada 2 ( dua ) isu yang tidak memenuhi
syarat dalam metode APKL yaitu, isu pertama adalah Kurangnya kerapian tamu saat
mengurus berkas ke kantor pemerintahan, dimana Problematik ( P ) tidak memenuhi
dikarenakan tidak adanya yang menyimpang dalam hal ini dan Kekhalayakan ( K ) tidak
memenuhi karena tidak menyakunt hajat hidup banyak orang hanya saja perlu kesadaran para
tamu dan juga pegawasan dari satpam yang bertugas. Isu kelima Kurang efisiensinya
pengarsipan berkas/ dokumen verifikasi TPP , dimana Kekhalayakan ( K ) tidak memenuhi
dikarenakan belum adanya system yang dapat memuat pengarsipan berkas / dokumen
verifikasi TPP dengan baik.
Berdasarka Tabel 2. 2 juga menunjukkan bahwa ada3 ( tiga ) isu yang memenuhi
syarat yaitu isu kedua Kurang Efisiensi dalam proses pengajuan cuti dimana kriteria Aktual
(A) sedang terjadi saat ini dan belum dselesaikan, Problematik ( P ) perlu segera dicari
penyebabnya dan pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) menyangut kehidupan banyak orang,
Layak ( L ) sangat logis untuk dicari penyelesaiannya. Isu yang ketiga yaitu Kurang
optimalnya sosialosasi pengisian SKP 2023 di eKinerja BKN khususnya guru dimana kriteria
Aktual (A) sedang terjadi saat ini dan belum dselesaikan, Problematik ( P ) perlu segera dicari
penyebabnya dan pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) menyangut kehidupan banyak orang,
Layak ( L ) sangat logis untuk dicari penyelesaiannya. Isu yang keempat Kurang mengertinya
pihak sekolah dalam pengumpulan berkas TPP dimana kriteria Aktual (A) sedang terjadi saat
ini dan belum dselesaikan, Problematik ( P ) perlu segera dicari penyebabnya dan
pemecahannya, Kekhalayakan ( K ) menyangut kehidupan banyak orang, Layak ( L ) sangat
logis untuk dicari penyelesaiannya.
USG merupakan singkatan dari Urgency ( U ) yaitu dlhat dari tersedianya waktu
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan, Seriousness yaitu dilihatdari dampak
masalah tersebut terhadap roduktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak, Growth ( G ) yaitu seberapa kemungkinan isu tersebut
menjadi penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Penilaian dengan metode USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan skala 1- 5 .
Seperti pada table berikut :
Metode
No Isu/ Permasalahan Jumlah Prioritas
U S G
Metode
No Isu/ Permasalahan Jumlah Prioritas
U S G
Kurang optimalnya
sosialosasi pengisian SKP
2. 39 I
2023 di eKinerja BKN
khususnya guru
Sosialisasi cara pengisian SKP
di eKinerja BKN secara
lansung dengan memanggil 4 3 4
perwakilan setiap sekolah
perkecamatan
Sosialisasi cara pengisian SKP
di eKinerja BKN membuat
zoom meeting untuk 4 5 4
menjangkau sekolah- sekolah
yang jauh dari BKPSDM
Sosialisasi cara pengisian SKP
di eKinerja BKN dengan
membuat vidio tutorial dan
5 5 5
diupload di Youtube agar guru-
guru dapat memutar ulang jika
lupa
Berdasarkan hasil dengan menganalisis isu memakai metode USG , dari 3 ( tiga ) isu atau
permasalahan dapat disimpulkan isu no 2 ( dua ) adalah isu prioritas utama karena memiliki
scor tertinggi yaitu 39 ( tiga puluh sembilan ) dengan rincian Urgency ( U ) atau
mendesaknya masalah 11 ( sebelas ) , Seriousness ( S ) atau seriusnya masalah 13 ( tiga
belas ), Growth ( G ) atau berkembangnya masalah 15 ( lima belas ), oleh karna itu isu/
permasaahan yang terpilih adalah “ Kurang optimalnya sosialosasi pengisian SKP 2023
di eKinerja BKN khususnya guru”.
BAB. III PENETAPAN ISU DAN IDE KREATIF
Adapun gagasan yang dapat disampaikan dengan sarana pemecahan isu diatas adalah
Demikianlah cara penulis menetapkan isu dan ide kreatif yang ada dilingkungan
pekerjaan.