Anda di halaman 1dari 11

Covid oh Covid 

Ketika kau datang

Semua menjadi berwarna 

Ketika kau datang

Semua merasa resah

Ketika kau datang

Semua menjadi berubah

Ketika kau datang 

Semua terasa hampa

Ketika kau datang

Nyawa banyak terancam

Ketika kau datang

Nyawa banyak melayang

Ketika kau datang

Nyawa tiada harganya

Ketika kau datang

Nyawa tak lagi aman

Ketika kau datang

Semua merasa takut

Ketika kau datang

Semua  tutup mulut

Ketika kau datang

Sekolah-sekolah tutup
Ketika kau datang 

Susah bertahan hidup

Ketika kau datang

Semua tinggal dirumah

Ketika kau datang

Semua bosan dirumah

Ketika kau datang

Aktivitas semua dirumah

Ketika kau datang 

Sulit mencari nafkah

Ketika kau datang

Tak ada yang tahu

Ketika kau datang 

Tak tahu kapan hilang

Ketika kau datang

Dan harus tetap tenang

Ketika kau datang 

Harus tetap waspada

2. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul "Terserah" Karya Khansa Belva Maritza

Terserah

Makhluk kecil itu datang kemari


Tak ada yang mau peduli
Makhluk kecil itu mulai berulah
Memporak-porandakan negeri ini

Berita-berita tersebar luas


Korban makin banyak berjatuhan
Keringat tenaga medis bercucuran
Tangis keluarga korban mengalir deras
 
“Ayo begini, ayo begitu,” kata pemerintah
Tapi rasa angkuh telah menguasai hati manusia
Merasa berkuasa,merasa paling hebat
“Hanya makhluk kecil. Apa masalahnya?” kata mereka

Apa yang merasuki mereka?


Apakah mereka tak takut mati?
Apakah mereka tak merasa kasihan?
Apakah mereka tak punya hati?

Sebagian ada yang mencaci


Sebagian tak peduli
Sebagian takut,dan panik

Bagaimana denganku?
Aku hanya bisa berdoa dan berharap 
Semoga makhluk kecil itu segera pergi
Bagaimana denganmu? Terserah 

3. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul "Virus Corona" Karya Kartika


Prabaningrum

Virus Corona 

Tak ada satu pun yang memiliki segalanya

Terkadang yang dimiliki hilang


Seperti nyawa pasiennya

Yang seakan nyawa tak berharga

Banyak nyawa dipertaruhkan untuknya

Semakin banyak keluarga ditinggalkan orang tersayang

Dan kondisi yang semakin buruk

Semua ini akibat ulahnya

Makhluk nyata tak terlihat 

Yang cepat menumbangkan nyawa

4. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul "Covid-19" Karya Malihah Audrey Zahra
Adi 

Covid-19  

Covid-19
Kau adalah makhluk yang tak kasat mata
Kau makhluk yang kecil
Kau telah menyebar ke seluruh dunia
Kau membuat kami semua takut
Karnamu kami tak bisa beraktivitas seperti biasa
Membuat kami tak bisa bersekolah
Membuat orang tua kami tak bisa bekerja
Membuat kami harus tetap di rumah

 Covid-19
 Kau membuat banyak orang menderita
 Banyak teman kami yang kehilangan keluarganya karenamu
 Banyak orang yang kehilangan nyawa karena terinfeksi olehmu
 Banyak rumor-rumor yang beredar 
 Membuat rasa takut kami bertambah
 Sekarang kami tak bisa bertemu dengan nenek dan kakek
 Sekarang kami harus tetap tinggal di rumah
 Membuat jalanan sepi
 Membuat perekonomian kami menurun

  Pergilah covid-19
  Pergilah kau dari bumi ini
  Pergilah kau dari sisi kami
  Biarkanlah kami hidup tenang
  Biarkanlah kami hidup bahagia
  Pergilah covid-19
BACA JUGA

 Sinopsis Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari


 Profil Pramoedya Ananta Toer: Menulis dengan Penuh Keberanian
 Sinopsis Trilogi Novel Ronggeng Dukuh Paruk
5. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul "Rindu di Tengah Corona" Karya Nabila
Agustina Kamil

Rindu di Tengah Corona

Virus corona sudah menyebar


Di berbagai negara belahan dunia
Orang sakit setiap harinya
Dan orang meninggal setiap harinya

Hanya diam di rumah


Tak boleh berpergian
Belajar di rumah
Tak bisa bertemu teman

Menahan rindu dengan guru


Menahan rindu dengan teman
Yang selalu bisa belajar bersama
Dan yang selalu bisa bermain bersama

Kini terpisah oleh jarak


Karena adanya social distancing
Tak bisa belajar bersama
Dan tak bisa bermain bersama

Oh corona
Segeralah berakhir
Agar aku bisa melepas rindu dengan teman
Agar dunia ini bisa kembali normal

6. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul  "Gara-Gara Corona" Karya Elvina Putri

Gara-Gara Corona

Wahai corona....
Kini kau telah menyebar ke berbagai negara
Dan akhirnya negeriku pun juga terkena oleh mu
Kau membuat negeriku lockdown
Hingga perekenomian menjadi turun drastis
Wahai corona....
Cepatlah kau pergi dari negriku
Kau membuat berbagi masalah
Membuat warga sekitar khawatir
Hingga menjadi sengsara
Wahai corona...
Kau menyebabkan libur sekolah
Yang membuatku rindu pada sekolah
Kau juga menyebabkan banyak pasien
Yang membuat dokter menjadi kelelahan
Wahai corona....
Kini situasi negriku sudah berubah
Sekarang warga wajib menggunakan masker
Adanya social distancing dan jaga jarak
Dan warga harus di rumah 
Wahai corona....
Kini aku tidak bisa bertemu siapa pun
Kecuali keluargaku
Aku ingin sekali bertemu temanku
Aku ingin sekali bertemu guruku
Doaku hanya ada satu
Semoga kau segera hilang dari tanah air
Agar aku bisa bertemu teman dan guru

7. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul  "Corona, Pulanglah" Karya Muhamad Aira
Fitrah Arshy Putra

CORONA, PULANGLAH

Engkau datang tiba-tiba


Tanpa ada tanda tanda
Membawa bencana
Bagi seluruh dunia

Menebar ketakutan
Akan kelaparan
Akan kemiskinan
Akan kehilangan
Pada jiwa setiap insan

Karenamu, kami tak bisa bersekolah


Tak bisa mencari nafkah
Kami hanya bisa diam termangu di dalam rumah

Sudah lelah kami mencegah


Masker menjadi langka
Alkohol dan antiseptik meroket harganya 
Ekonomi lemah tidak bisa apa-apa

Kejahatan dimana-mana
Hoaks menyebar di sosial media
Korban mati bergelimpangan
Ibadah pun di rumah saja

Sudah cukup corona


Sudah cukup kau menyengsarakan kami
Aku rindu memakai seragam
Aku rindu terjatuh saat bermain bersama teman
Aku rindu sholat berjamaah di masjid
Sudah cukup kau memberi pelajaran pada kami
Corona, pulanglah

8. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul  "Surat untuk Tuhan dan Dunia" Karya
Rahma Khairunnisa

Surat untuk Tuhan dan Dunia

Entah apa yang sedang terjadi di bumi ini


Seluruh orang dilanda kekhawatiran
Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai
Membuat seluruh masyarakat menjadi bimbang
Para tenaga medis tengah berjuang
Dipenuhi dengan seperangkat APD
Bersusah payah menjaga para pasien
Hingga tak bisa berjumpa sanak saudara

Krisis ekonomi melanda


Sejumlah barang menjadi langka
Tak bisa sekolah hingga bekerja
Seberat inikah cobaan darimu, Tuhan?

Oh Tuhan..
Tolong, beri kami kekuatan
Beri kami ketabahan 
Untuk berjuang bersama-sama

Oh Tuhan..
Tolong sembuhkan bumi ini
Tolong pulihkan dunia kami kembali
Dan tolong, jagalah negeri kami

Untuk para pejuang di garda depan


Untuk para masyarakat yang telah patuh aturan
Terima kasih
Karena telah berjuang bersama-sama

9. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul  "Datanganya Corona" Karya Shafiya


Evelyn Ardiya

Datangnya Corona

Kala dunia mencekam

Terusik datangnya sang corona

Panik cemas menghampiri

Seribu pertanyaan terpikirkan

Siapa dan dimanakah corona?

Wahai corona

Kau buat kami takut dan cemas

Kau paksa kami mengunci diri di rumah

Kau jauhkan kami dari teman, guru, dan sanak - saudara

Kau korbankan banyak orang

Tak terhitung lagi berapa nyawa melayang

Ribuan keluarga harus terpisahkan

Jutaan orang kehilangan pekerjaan

Wajah – wajah sedih menahan lapar


Entah sampai kapan ini berlangsung

Apa yang harus kami lakukan?

Adakah cara membuatmu pergi?

Ataukah kami harus hidup berdampingan denganmu

Hanya doa yang bisa kami panjatkan

Semoga kami dijauhkan darimu

10. Puisi Bertema Covid-19 yang Berjudul  "Kecil Mematikan" Karya Nitya Rafi
Arsanti
Kecil Mematikan

Hari-hari yang berbeda dari hari sebelumnnya


Jalan yang sepi dari pejalan kaki dan pengguna motor
Pedagang yang terpaksa harus menutup tokonya
Sekolah-sekolah yang harus diliburkan
Hingga kunjungan wisata yang sepi dari keramaian pengunjung

Dunia yang amat resah di tahun ini


Keluarga yang berduka karena kehilangan salah satu dari anggota mereka
Pemerintah yang harus bekerja keras untuk melindungi rakyat mereka
Tenaga medis yang berusaha menyembuhkan mereka yang terpapar
Usaha keras dan kedisiplinan perlu dalam keadaan saat ini

Ekonomi masyarakat yang menurun


Masalah masayarakat yang susah untuk memenuhi kebutuhan mereka
Banyaknya kejahatan yang muncul dimana mana
Masyarakat yang bingung harus bekerja apa
Sampai pedagang yang terpaksa bekerja walau bahaya mengancam
Lebaran yang berbeda dari tahun sebelumnya
Larangan mudik bagi mereka para perantau
Ibadah yang harus dilakukan dirumah
Stay home untuk memutus wabah ini
Sering cuci tangan dan memakai masker
untuk menghindari mereka yang terpapar

https://www.dapurimajinasi.com/2021/06/10-contoh-puisi-bertema-covid-19.html

Anda mungkin juga menyukai