Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 2

KLS : 16 C

LD.M.YAHYA AL FATAH ( 16 3145 453 099 )

RISKI HI KADER ( 16 3145 453 099 )

AMELIA ( 16 3145 453 099 )

FATMA DEWI JAMION ( 16 3145 453 099 )

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T.


karena atas berkat ramat serta kehendak-Nya lah kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak
kesulitan yang kami hadapi. Namun berkat bimbingan dari Dosen Bahasa
Indonesia kami yaitu Ibu Septi Daruyani, makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Seperti yang kita ketahui beberapa tantangan yang dihadapi oleh
tenaga medis guna meningkatkan kinerja, salah satunya ialah peran
komunikasi kesehatan untuk membangun hubungan yang ideal antara
tenaga medis dengan pasiennya. Karenanya kami mengangkat tema
“Komunikasi Kesehatan” pada makalah ini untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia.
Kami menyadari, sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum
seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, makalah
ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi para pembaca ke depannya.
MAKASSAR, 17 MEI 2017
Penulis

KELOMPOK 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………
BAB II Pembahasan….…………………………………………………………….
A. Konsep Komunikasi Kesehatan…………………………………………
B. Jenis – Jenis Komunikasi……………………………………………….
BAB III Penutup………………………………………………………………….
A. Kesimpulan...………………………………………………………….
B. Saran…….……………………………………………………………..
Daftar Pustaka……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk
yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu tidak dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan
dengan manusia lainnya. Hubungan manusia dengan manusia lainnya, atau
hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan kelompok dengan
kelompok inilah yang disebut sebagai interàksi sosial. Banyak pakar menilai
bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm
menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi
tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka
manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm;
1982).
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan
manusia lainnya. Teori dasar Biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni
kebutuhan untük mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Harold D. Lasswell salah
seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi
dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi :
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada
untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang
mengancam alam sekitamya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui
suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat
mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dan pengalamannya,
maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat Sesungguhnya
tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan
lingkungannya. Penyesuaian di sini bukan saja terletak pada kemampuan
manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa
bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga
lingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan. Dalam
lingkungan seperti ini diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup
dalam suasana yang harmonis.
Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi.
Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka
anggota masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku,
dan peranan. Misalnya bagaimana orang tua mengajarkan tatakrama
bermasyarakat yang baik kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah
difungsikan untuk mendidik warga negara Bagaimana media massa
menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan bagaimana pemerintah dengan
kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi kepentingan anggota
masyarakat yang dilayaninya.
Ketiga fungsi tersebut menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam
berhubungan dengan sesama anggota masyarakat. Profesor David K. Berlo
dari Michigan State University menyebut secara ringkas bahwa komunikasi
sebagai instrumen dan interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan
memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri
dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat (Byrnes, 1965). Jadi
komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan
untuk mengatur tata krama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi
dengan baik akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan
seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer,
pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan, pramuniaga dan
lain sebagainya. Pendek kata, sekarang ini keberhasilan dan kegagalan
seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka,
banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada
khalayak massa dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu
faktor yang membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat
atau saluran..

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, rumusan
masalah yang ingin dungkapkan yaitu :

1. Seperti apakah konsep komunikasi kesehatan ?

2. Seperti apakah jenis – jenis komunikasi ?

3. Apa saja ruang lingkup komunikasi kesehatan ?

4. Apa dampak komunikasi kesehatan dalam pembangunan kesehatan?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan, tujuan


penelitian yang ingin disajikan penulis adalah :
1. Untuk mengetahui konsep komunikasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis komunikasi.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi kesehatan.
4. Untuk mengetahui dampak komunikasi kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Komunikasi Kesehatan
1. Komunikasi
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin
‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan
demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi
untuk mencapai kebersamaan
Secara harfiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: “Communis”
yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi
adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam
suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah
komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan
kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Berikut merupakan definisi
komunikasi menurut beberapa ahli :
Effendi (1995)
Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk
mengubah sikap, pendapat atu prilaku baik secara langsung (lisan) maupun
tak langsung (tulisan).
Hoyland, Janis dan Kelley (1953)
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khalayak).
Barelson dan Steiner (1964)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian
dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-
gambar, angka-angka dan lain-lain.
Louis Forsdale (1981)
Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu
sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah
Brent D. Ruben (1988)
Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatuaktivitas yang
mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi
berhubungan.
William J. Seller (1988)
Komunikasi adalah proses dengan nama simbol verbal dan nonverbal
dikirimkan, diterima, dan diberi arti.
Palo Alto
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus
menerus karena mereka tidak dapat berperilaku.
Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui
suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak - sinyal,
maupun perilaku atau tindakan.
Bovee
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Harold D. Lasswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa
dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
Theodorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi
dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang
kepada orang lain.
Delton E, Mc Farland
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara
sesama manusia.
William Albig
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang
yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua
proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
Charles H. Cooley
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan
dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan
menyimpan dalam waktu.
Winnet
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber
kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian
atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
Karfried Knapp
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem
simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal.
Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui
media lain (tulisan, oral, dan visual).
adi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan
verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk
mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku maksudnya yaitu perubahan
yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif,
ataupun psikomotor.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu
juga halnya suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,
kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau
berantakan.
2. Kesehatan
Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun
rohani. Jadi, kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan
namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan
sukarnya mendefinisikan kesehatan,kesakitan dan penyakit (Gochman,1988.
De Clereq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling
tidak komponen biomedis, personal dan sosiokultural.
Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial,
bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung
diamati dan jelas. Tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang
diteliti dan diukur secara tidak langsung.

3. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan
untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai
kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani) dan sosial.
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia
pada umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana
individu dalam masyarakat berupaya menjaga kesehatannya, berurusan
dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam
komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan
secara spesifik, termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap
transaksi yang dimaksud.
Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang
– bidang seperti program – program kesehatan nasional dan dunia,
promosi kesehatan, dan rencana kesehatan publik.
Dalam konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan merujuk pada
bidang – bidang seperti rapat – rapat membahas perencanaan pengobatan,
laporan staf, dan interaksi tim medis.
Dalam konteks interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam
komunikasi manusia yang secara langsung mempengaruhi profesional –
profesional dan profesional dengan klien. Komunikalevasi kesehatan
dipandang sebagai bagian dari bidang – bidang ilmu yang relevan, fokusnya
lebih spesifik dalam hal pelayanan kesehatan.

B. Jenis – Jenis Komunikasi

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau


meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis
komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dengan kata-kata dan komunikasi
non verbal disebut dengan bahasa tubuh.

a. Komunikasi Verbal, mencakup aspek - aspek berupa ;


Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif
bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu
olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila
kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat.
Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik
sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi
suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan
hambatan dalam berkomunikasi.
Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan
psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya
selingan dalam berkomunikasi.
Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara
singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih
mudah dimengerti.
Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan
karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.

b. Komunikasi Non Verbal.


Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan
komunikasi non
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi
non verbal :
Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi
wajah cerminan suasana emosi seseorang.

Kontak mata
sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan
sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan
pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya.
Sentuhan
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari
pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-
sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan.
Postur tubuh dan gaya berjalan
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan
ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,
konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
Suara
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non
verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang
sangat jelas.
Gerak isyarat
Gerak yang dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai
bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam
keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku
dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga
tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan
pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal
adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam
kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang
sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan
keputusan, dan pertumbuhan personal.

Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :


a.) Bentuk komunikasi berdasarkan medianya :
Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-
kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya
kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita
A-------- -----------B

Komunikasi tidak langsung


Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah
penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan
geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
Contoh : “Buanglah sampah pada tempatnya”

b.) Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :


Komunikasi massa
Komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar,
umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
a. Pesan disusun dengan jelas
b. tidak rumit dan tidak bertele-tele
c. Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
d. Bentuk gambar yang baik
e. Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)

Komunikasi kelompok
Komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat
dihitung, dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat----- ------Pengunjung puskesmas

Komunikasi perorangan
Komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ------Pasien

c.) Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :


Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak
dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik
atau bertanya, misalnya radio.
A ------------------ B

Komunikasi timbal balik.


Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.
Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi
timbal balik

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka penulis menarik
beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut:
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan
untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai
kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani), dan sosial.
Jenis – jenis komunikasi ada dua yaitu komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal.
Ruang lingkup komunikasi kesehatan adalah pencegahan penyakit,
promosi kesehatan, kebijakan kesehatan, dan bisnis perawatan kesehatan
serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam masyarakat.
Dampak komunikasi kesehatan terhadap pembangunan kesehatan
sebenarnya berbanding lurus. Makin berhasil komunikasi kesehatan, maka
makin berhasil pula pembangunan kesehatan itu.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah komunikasi dalam
kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan
lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau
komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan
informasi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Alo, Lilliweri.2008.Dasar – Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta:


PustakaPelajar.

Arikunto, Dr. Suharsimi.1988.Organisasi dan Administrasi Pendidikan


Teknologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arni, Dr. Muhammad.2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi


Aksara.

Anda mungkin juga menyukai