Makalah Komunikasi Dan Komunikasi Kesehatan
Makalah Komunikasi Dan Komunikasi Kesehatan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 2
KLS : 16 C
2017
KATA PENGANTAR
KELOMPOK 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………
BAB II Pembahasan….…………………………………………………………….
A. Konsep Komunikasi Kesehatan…………………………………………
B. Jenis – Jenis Komunikasi……………………………………………….
BAB III Penutup………………………………………………………………….
A. Kesimpulan...………………………………………………………….
B. Saran…….……………………………………………………………..
Daftar Pustaka……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk
yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu tidak dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan
dengan manusia lainnya. Hubungan manusia dengan manusia lainnya, atau
hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan kelompok dengan
kelompok inilah yang disebut sebagai interàksi sosial. Banyak pakar menilai
bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm
menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi
tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka
manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm;
1982).
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan
manusia lainnya. Teori dasar Biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni
kebutuhan untük mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Harold D. Lasswell salah
seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi
dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi :
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada
untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang
mengancam alam sekitamya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui
suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat
mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dan pengalamannya,
maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat Sesungguhnya
tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan
lingkungannya. Penyesuaian di sini bukan saja terletak pada kemampuan
manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa
bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga
lingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan. Dalam
lingkungan seperti ini diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup
dalam suasana yang harmonis.
Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi.
Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka
anggota masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku,
dan peranan. Misalnya bagaimana orang tua mengajarkan tatakrama
bermasyarakat yang baik kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah
difungsikan untuk mendidik warga negara Bagaimana media massa
menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan bagaimana pemerintah dengan
kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi kepentingan anggota
masyarakat yang dilayaninya.
Ketiga fungsi tersebut menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam
berhubungan dengan sesama anggota masyarakat. Profesor David K. Berlo
dari Michigan State University menyebut secara ringkas bahwa komunikasi
sebagai instrumen dan interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan
memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri
dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat (Byrnes, 1965). Jadi
komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan
untuk mengatur tata krama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi
dengan baik akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan
seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer,
pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan, pramuniaga dan
lain sebagainya. Pendek kata, sekarang ini keberhasilan dan kegagalan
seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka,
banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada
khalayak massa dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu
faktor yang membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat
atau saluran..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, rumusan
masalah yang ingin dungkapkan yaitu :
C. Tujuan Penulisan
3. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan
untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai
kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani) dan sosial.
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia
pada umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana
individu dalam masyarakat berupaya menjaga kesehatannya, berurusan
dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam
komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan
secara spesifik, termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap
transaksi yang dimaksud.
Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang
– bidang seperti program – program kesehatan nasional dan dunia,
promosi kesehatan, dan rencana kesehatan publik.
Dalam konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan merujuk pada
bidang – bidang seperti rapat – rapat membahas perencanaan pengobatan,
laporan staf, dan interaksi tim medis.
Dalam konteks interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam
komunikasi manusia yang secara langsung mempengaruhi profesional –
profesional dan profesional dengan klien. Komunikalevasi kesehatan
dipandang sebagai bagian dari bidang – bidang ilmu yang relevan, fokusnya
lebih spesifik dalam hal pelayanan kesehatan.
Kontak mata
sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan
sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan
pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya.
Sentuhan
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari
pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-
sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan.
Postur tubuh dan gaya berjalan
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan
ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,
konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
Suara
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non
verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang
sangat jelas.
Gerak isyarat
Gerak yang dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai
bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam
keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku
dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga
tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan
pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal
adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam
kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang
sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan
keputusan, dan pertumbuhan personal.
Komunikasi kelompok
Komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat
dihitung, dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat----- ------Pengunjung puskesmas
Komunikasi perorangan
Komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ------Pasien
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka penulis menarik
beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut:
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan
untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai
kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani), dan sosial.
Jenis – jenis komunikasi ada dua yaitu komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal.
Ruang lingkup komunikasi kesehatan adalah pencegahan penyakit,
promosi kesehatan, kebijakan kesehatan, dan bisnis perawatan kesehatan
serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam masyarakat.
Dampak komunikasi kesehatan terhadap pembangunan kesehatan
sebenarnya berbanding lurus. Makin berhasil komunikasi kesehatan, maka
makin berhasil pula pembangunan kesehatan itu.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah komunikasi dalam
kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan
lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau
komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan
informasi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA