Anda di halaman 1dari 12

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by STAIN Pamekasan Jurnal Online (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri / State College of...

BURGELIJK WETBOEK
(Menelusuri Sejarah Hukum Pemberlakuannya
di Indonesia)

Erie Hariyanto
(Dosen jurusan Syari’ah ST A I N Pamekasan, Jl. Raya Panglegur Km.
04 Pamekasan, email: erie.mh@gmail.com)

Abstract :
Burgelijk Wetboek or the book of civil law is historically
derived from Dutch. It has been applied on the basis of
concordancy principle; in fact, the legislative institution
has not published civil laws that being coded and unified
yet. It is urgent to apply new laws that exclusively manage
law of contract (in particular or general) as a part of civil
laws, in order to support the economic activity of nation.
Dutch has already revised their own Burgelijk Weboek that
has been applied in Indonesia.

Keywords:
Burgelijk Wetboek, K U H Perdata , dan H u k um Perdata

Pendahuluan
Sebagai mak hluk sosial setiap manusia selalu mengadakan
hubungan dengan manusia lain. H ubungan itu terjadi sejak manusia
dilahirkan sampai meninggal d unia. Timbulnya hubungan antar
manusia secara kodrati artin ya mak hluk hid up sebagai manusia itu
dikodratkan untu k selalu hid u p bersama. M elaksanakan kodrat
hid u p sebagai proses kehid u pan manusia yang terjadi dilak u kan
sejak lahir sam pai meninggal d unia. Bagi setiap manusia dikodratkan
memilik i kekayaan diperoleh selama hid u pnya yang akan diberikan
kepada yang berhak untuk melanjutkan kalau telah meninggal dunia.
Erie Hariyanto

M anusia dikodratkan untu k selalu hid up bersama demi


hid u pnya, menimbulkan satu jenis huk um yang ketentuannya
mengatur tentang kehid upan itu dan dinamakan huk um perdata
(privat recht ”.1 Perkataan hu ku m perdata dalam arti luas melip uti
ketentuan-ketentuan dalam huk um perdata materiil yang mengatur
kepentingan-kepentingan perseorangan. H u ku m perdata materiil ini
sering juga disebut “huk u m sipil”, tetapi karena kata “sipil” lazim
digunakan sebagai la w an dari kata “ militer”, sebaik n ya terhadap
pemakaian istilah k ita gunakan “huk um perdata” saja. Perkataan
hu ku m perdata ada juga yang memberikan dalam arti sempit yaitu
la w an dari hu k u m dagang. Sebenarn ya kalau dilihat dari skematik
lama yang dimaksu d huk um perdata itu terdiri dari hu k um sipil dan
hu ku m dagang kurang dapat memberikan suatu kesatuan sistem
keperdataan, karena pembagian itu han ya berdasar kepada
pembagian un dang-un dang hu ku m perdata Belan da sebagai ak ibat
dari sejarah pengkodifikasian sam pai ada d ua k itab un dang-un dang
hu ku m dalam satu sistem kaidah huk um perdata.
K alau dilihat dari ken yataan yang ada, maka sebenarn ya
hu ku m perdata di In donesia terdiri dari: Pertama, hu k um perdata
adat yaitu ketentuan-ketentuan huk um yang mengatur hubungan
antar in divid u dalam masyarakat adat yang berkaitan dengan
kepentingan perseorangan. M asyarakat yang dimaksu d di sini adalah
kelom pok sosial bangsa In donesia. K etentuan-ketentuan hu ku m
perdata adat ini pada u m um n ya tidak tertulis dan berlak u secara
turun menurun dalam kehid upan masyarakat adat. Kedua, huk um
perdata Eropa yaitu ketentuan-ketentuan hu ku m yang mengatur
hubungan hu ku m yang men yangk ut mengenai kepentingan orang-
orang Eropa dan orang-orang yang diberlak ukan ketentuan itu.
Ketiga, bagian hu ku m perdata yang bersifat nasional yaitu bidang-
bidang hu ku m perdata sebagai hasil prod u k nasional. Bagian hu ku m
perdata nasional yang dibuat itu misaln ya huk um perka w inan yang
tertuang dalam U n dang-un dang N omor 1 Tahun 1974 dan H u ku m
A graria yang tertuang dalam U n dang-un dang N omor 5 Tahun 1960.2

1 Vollmar, Pengantar Studi H ukum Perdata, (Jakarta: Rajaw ali, Jakarta, 1989), hlm. 3.
2 K artini M uljadi, Perikatan pada Umumnya, (Jakarta: RajaG rafindo Persada, 2003), hlm.
2

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 142


Burgelijk Wetboek

Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah huk u m Perdata


Eropa atau disebut dengan Burgelijk Wetboek (B W) yang kalau
diterjemah kan ke dalam Bahasa In donesia lazim disebut dengan
K itab U n dang-un dang H u ku m Perdata (selanjutn ya disebut K U H
Perdata)
D engan diun dangkannya K U H Perdata dan K itab U n dang-
un dang H u ku m D agang pada tahun 1847 untuk golongan Eropa di
H in dia Belan da, maka tugas-tugas kerja yang bersangk ut paut
dengan upaya kodifikasi yang diprakarsai dan ditata oleh eksponen-
eksponen bewuste rechtspolitiek untuk menguk uhkan supremasi
hu ku m di H in dia Belan da.3 A lasan diterap kannya K U H Perdata di
H in dia Belan da antara lain di sebutkan oleh C ow an yaitu: Pertama,
hu ku m adat yang tak tertulis akan menimbulk an ketidakpastian
hok um, dan apabila orang cuman bersan dar pada hu ku m adat maka
sulit untu k mem perk irakan apa yang boleh dijangka akan diputus
oleh hak im. Kedua, penerapan berbagai hu ku m untu k berbagai ragam
golongan-golongan pen d u du k akan melahirkan situasi yang
membingungkan dan kritis.
Su dah dijelaskan bah w a yang dimaksu d dengan hu ku m
perdata adalah rangkaian peraturan yang mengatur hubungan antara
w arga negara perseorangan dengan w arga negara perseorangan yang
lain. Sedangkan hu ku m perdata tertulis yang dimaksu d dalam
makalah ini adalah huk um perdata yang diatur di dalam K U H
Perdata (Burgelijk Wetboek).
Sejak a w al kemerdekaan su dah ada usaha untu k mengantikan
seluruh hu ku m kolonial dengan sistem hu k um nasional, namun
kegagalan karena adanya perbedaan pan dangan dalam melihat
pembangunan huk um, yaitu apakah harus mengunakan huk um
nasional dan membuang sama sekali hu kum sisa peninggalan
kolonial, di lain pihak masih ban yak yang menghen dak i berlak u
bersama-sama, selain itu ada pan dangan untuk mengunakan huk um
adat sebagai hu ku m nasional.

3 Soetandjo W ingjosoebroto, Dari Hukum Kolonial ke H ukum Nasional, (Jakarta:


Raja wali Press, 1995), hlm.56

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 143


Erie Hariyanto

K ita tahu bah w a w alau p un K U H Perdata di atas pada


a w aln ya (sebelum negara In donesia merdeka) din yatakan berlak u
bagi orang Belan da, namun kenyataannya sampai sekarang
masyarakat In donesia tetap menggunakan K U H Perdata sebagai
salah satu huk um yang akan menentu kan dalam pergaulan
masyarakat.4 A palagi sam pai saat ini lembaga legislatif k ita belu m
mamp u membuat hu ku m perdata yang su dah terkodifikasi dan
berlak u secara unifikasi.5 Tetapi untu k In donesia m utlak diperlukan
un dang-un dang baru yang khusus mengatur hu k um kontrak, baik
yang k husus, maup un yang meru pakan bagian dari un dang-un dang
hu ku m perdata6.
Berkenaan dengan hal itu, masalah yang disajikan dalam
tulisan ini adalah: (1) Bagaimanakah sejarah berlak un ya dan
sistematika K U H Perdata (B W) di In donesia?; (2) Sejauh manakah
perubahan-perubahan terhadap K U H Perdata (B W) oleh perun dang-
un dangan Republik In donesia dan di negara Belan da .

Sejarah Hukum Burgelijk W etboek


H u k um perdata semula berasal dari bangsa Roma w i yaitu
lebih k urang 50 SM pada masa pemerintahan Y ulius Caesar berk uasa
di Eropah Barat yang sejak w aktu itu huk um Roma w i diberlak u kan
di Perancis w alau p un bercam p ur dengan hu ku m asli yang su dah ada
sebelu m orang Roma w i menguasai G alis (Perancis). K eadaan seperti
ini terus berlangsung sampai pada masa pemerintahan Louis X V
yaitu dengan dia w alin ya usaha kearah adan ya kesatuan hu ku m yang
kem u dian menghasilkan suatu kodifikasi yang diberi nama “ Code
Civil D es Francois ” 7 pada 21 M aret 1804 yang kem u dian pada 1807
diun dangkan kembali menjadi “ Code Napoleon ”.
K odifikasi ini sangat berbau Roma w i tetapi para pen yusunnya
ban yak juga memasuk kan kedalam nya unsur-unsur hu ku m asli yaitu

4Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, cet. X X V II, (Jakarta: Intermasa,1995), hlm. 10.
5 Ibid.
6 A hmadi M iru, H ukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, (Jakarta: Raja G rafindo
Persada, 2007), hlm.4
7 W irjono Projodikoro, Azas-azas H ukum Perdata, Cet. IX, (Band ung: Sum ur Band ung,

1983), hlm. 9.

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 144


Burgelijk Wetboek

hu ku m adat Perancis K uno (huk um Jerman) yang telah berlaku di


Eropah Barat sebelum orang-orang Roma w i menguasai Perancis.
Sebagai cam p uran ketiga di dalam isi Code Civil itu adalah hu ku m
gereja atau huk um K atolik yang did uk ung oleh gereja Roma K atolik
ketika itu.
Pada 1811, Belan da di jajah oleh Perancis dan seluruh Code
Civil yang memuat ketiga unsur yaitu hu kum Roma w i, H uk um
G erman dan huk um G ereja diberlak u kan di negeri Belan da dan oleh
karena In donesia pada w aktu itu meru pakan jajahan Belan da maka
hu ku m perdata Belan da yang sebagian besar berdasarkan pada Code
Civil itu diberlak u kan p ula untuk In donesia sejak 1 Januari 1848
dengan Staatsblad tahun 1847 N o. 23. N am un demik ian, hu ku m
perdata di In donesia agak berlainan dengan hu k um perdata yang
berlak u di negeri Belan da apalagi jika diban dingkan dengan Code
Civil Perancis, hanya asas-asasnya banyak diambil dari Code Civil.
Berlak un ya hu k um perdata Belan da tersebut di In donesia
bertalian erat dengan politik huk um pemerintah H in dia Belan da yang
membagi pen du d uk H in dia Belan da menjadi 3 golongan yaitu: (1)
Golongan Eropa yaitu sem ua orang Belan da, orang yang berasal dari
Eropa, orang Jepang, orang yang hu ku m keluargan ya berdasarkan
azas-azas yang sama dengan huk um Belan da beserta anak keturunan
mereka; (2) Golongan Timur Asing Tionghoa dan Tim ur A sing bukan
Tionghoa misaln ya orang A rab, In dia dan Pak istan; (3) M ereka yang
telah meleburkan diri dan men yesuaikan hid upnya dengan golongan
Bu mi Putera.
Penggolongan tersebut diatur dalam pasal 163 IS (Indische
Staatsregeling) yang sampai sekarang masih tetap berlak u berdasarkan
ketentuan pasal 2 A turan Peralihan U n dang-un dang D asar 1945.8
M engenai huk um apa yang berlak u bagi masing-masing
golongan diatur dalam pasal 131 IS yang menentu kan, bah w a:
Pertama, bagi golongan Eropa berlak u huk um perdata dan huk um
D agang yang berlaku di N egara Belan da atas dasar azas
kon kordansi. Kedua, bagi golongan Tim ur A sing Tiongha berlak u
hu ku m perdata yang diatur dalam B W dan H uk u m D agang yang
diatur dalam K U H D (W v K ) dengan beberapa pengecuaian dan

8Subekti, Pokok-pokok, hlm 34

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 145


Erie Hariyanto

penambahan sebagaimana diatur dalam stablad tahun 1917 N omor


129 jo Stb. Tahun 1925 N omor 557. Pengecualian dan penambahan
melip uti : (a) U pacara Perka w inan; (b) Pencegahan Perka w inan; (c)
K antor Pencatatan Sipil (Burgerlijk Stand); (d) Pengangkatan anak
(adopsi ); (e) Peraturan tentang kongsi. Bagi golongan tim ur asing
bu kan Tinghoa berlak u hu ku m perdata Eropa sepanjang mengenai
hu ku m harta kekayaan sedang mengenai huk um kekeluargaan dan
hu ku m w aris tun d uk pada huk u m asli mereka sen diri. H al ini
diatur dalam Staatblad tahun 1924 N omor 556 yang mulai berlak u
sejak 1 M aret 1925. Ketiga, dari golongan bumi p utra berdasarkan
ketentuan pasal 131 ayat 6 IS berlak u hu ku m perdata adat yaitu
keseluruhan peraturan huk um yang tidak tertulis tetapi hid u p dalam
tin dakan – tin dakan rak yat sehari –hari. D alam pada itu hu k u m
perdata adat masih belu m seragam sesuai dengan banyakn ya
lingk ungan hu k um adat (adat rech skiringen ) di In donesia.
D alam pada itu, berdasarkan ketentuan pasal 131 ayat 2 IS
peraturan–peraturan untu k orang Eropa dapat diberlak u kan untuk
golongan In donesia asli / Tim ur A sing secara utuh mau pun dengan
perubahan–perubahan, untu k membuat peraturan baru yang berlak u
untuk semua golongan bersama- sama dan diadakan peny im pangan–
pen y im pangan u mu m / masyarakat memerlu kan. Pertama, beberapa
ketentuan B W dan W v K yang din yatakan berlak u bagi golongan
bu mi p utra, yaitu: (a) Pasal-pasal tentang perjanjian kerja atau
perburuhan (Ps. 1601- 1603 lama B W ); (b) Pasal – pasal tentang
permainan dan perju dian pasal 1788- 1791 B W); (c) Pasal–pasal
mengenai huk um laut (bu k u II titel I V K U H D Stb. 1933 N omor 49).
Kedua, beberapa peraturan yang berlak u bagi sem ua golongan
( Gemeen schappelijk recht), yaitu: (a) U n dang – un dang H ak Pengarang
( A uterswet St. 1912- 308); (b)Peraturan u m um tentang koperasi (Stb.
tahun 1933 N omor 108); (c) O rdonansi pemberantasan riba (Stb. 938
N o. 524); (d) O rdoonansi pengangk utan u dara (Stb. 1939 N o. 98).
Ketiga, beberapa peraturan yang secara k husus di buat untu k orang
In donesia, yaitu: (a) O rdonansi perhim puan In donesia (Stb. 1939 N o.
570 ); (b) O rdonansi maskapai an dil In donesia (Stb. 1939 – N omor
569) dan (c) O rdonansi perka w inan orang In donesia K risten (Stb. 1933
N omor 74 jo S. 1933 N omor 73).

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 146


Burgelijk Wetboek

Sistimatika Burgelijk W etboek


Sistematika Burgelijk Wetboek terdiri atas: Pertama, Perihal
O rang ( Van Personen ), yang mengatur tentang hu k um badan pribadi
dan huk um keluarga. Kedua Perihal Ben da ( Van Zaken ), yang
mengatur tentang ben da termasuk di dalam n ya hu k um w aris. Ketiga,
Perihal Perikatan ( Van Verbintenissen ), yang mengatur tentang hu ku m
kekayaan yang mengenai hak-hak dan ke w ajiban-ke w ajiban yang
berlak u terhadap orang-orang atau pihak-pihak tertentu. Keempat,
Perihal pembuktian dan Le w at W aktu ( Van Bewijaeu Veryaring).
Sistimatika tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh sistem
institutiones Justiniasnse.
Jika k ita ban dingkan ked ua sistematika tersebut di atas,
terdapat perbedaan atau ketidaktepatan-ketidaktepatan sebagai
berik ut, yaitu: Pertama, BW mengatur hu ku m keluarga sebagai bagian
dari bu k u I (hu ku m badan pribadi) dengan alasan bah w a di dalam
hu ku m keluarga terdapat hubungan-hubungan yang mempengaruhi
kecakapan bertin dak dari subyek hak atau person. Kedua, B W
mengatur huk um w aris sebagai bagian dari bu k u II (bu k u ben da)
dengan alasan karena pembentuk U n dang-undang meman dang hak
w aris itu sebagai suatu hak keben daan atas harta kekayaan dari orang
yang meninggal d unia. Pe w arisan dianggap sebagai salah satu cara
untuk mem peroleh eigendom, sedangkan eigendom adalah meru pakan
suatu hak keben daan. Ketiga, dalam sistimatik ilm u pengetahuan
hu ku m ben da dan huk um perikatan tidak diatur tersen diri sebab
hu ku m harta kekayaan sebagai aturan yang mengatur hubungan
hu ku m yang dapat dinilai dengan uang dapat ditimbulkan karena
hak– hak keben daan yang diatur dalam bu ku II B W maup un yang
ditimbulkan karena perikatan seperti diatur dalam bu k u III B W.
Keempat, pengaturan alat bu kti dan le w at w aktu dalam bu ku I V B W
di pan dang kurang tepat karena meru pakan soal huk um acara,
sedang B W mengatur tentang hu ku m perdata pokok.

Perubahan-perubahan terhadap Berlakunya KUH Perdata di


Indonesia

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 147


Erie Hariyanto

D alam mempelajari dan menerap kan ketentuan-ketentuan


hu ku m perdata perlu diperhatikan adan ya ketentuan peraturan
perun dang-un dangan In donesia yang mem pengaruhi dan mengubah
isi serta berlak un ya K U H Perdata di In donesia. D engan demik ian
dapat diketahui pasal-pasal mana yang dianggap tidak berlak u atau
dicabut sehubungan dengan adanya peraturan-peraturan baru
tersebut.
D engan ditetapkann ya U n dang-un dang N omor 5 tahun 1960
tanggal 24 September 1960, Stb. tahun 1960 N omor 104 tentang
U n dang-U n dang Pokok A graria (U UP A ) mencabut semua ketentuan-
ketentuan mengenai hak-hak keben daan yang bertalian dengan tanah
dari bu k u II BW (K U H P) kecuali mengenai hipotek. A rtin ya sem ua
ketentuan-ketentuan yang mengenai hak kebendaan yang bertalian
dengan tanah men dapat pengaturannya di dalam hu ku m A graria dan
tidak menjadi obyek huk um perdata lagi.
D engan adanya Surat E daran M ah kamah A gung tanggal 5
September 1963 N omor 3 Tahun 1963, beberapa pasal atau ketentuan
dipan dang tidak berlaku lagi, yaitu: (a) Pasal 108 –110 B W tentang
ketidak w enangan bertin dak seorang istri; (b) Pasal 284 ayat 3 B W
tentang pengak uan anak luar ka w in yang lahir dari seorang w anita
In donesia; (c) Pasal 1682 B W tentang keharusan dilak u kann ya hibah
dengan akte notaris; (d) Pasal 1579 B W tentang penghentian se w a
men ye w a dengan alasan akan memakai sen diri barang itu; (e) Pasal
1238 B W tentang pengajuan gugat pelaksanaan suatu perjanjian. (f)
Pasal 1460 B W tentang resiko dalam perjanjian jual beli barang; dan
(g) Pasal 1603 ayat 1 dan 2 B W diskriminasi orang Eropa dan bukan
Eropa dalam perjanjian perburuhan.
D engan berlak unya U n dang-un dang N omor 1 tahun 1974
tanggal 2 Januari 1974 Jo. Peraturan Pemerintah N omor 9 tahun 1975
tanggal 1 A pril 1975 tentang U n dang-U n dang Pokok Perka w inan
yang mengganggap tidak berlak u lagi semua peraturan-peraturan
yang mengatur perka w inan sepanjang telah diatur dalam U n dang-
un dang tersebut yaitu: (1) K etentuan-ketentuan perka w inan dalam
K U H Perdata (B W); (2) O rdonansi Perka w inan In donesia K risten
(Buwelijksor donantio chesten Indonesiers) seperti tercantu m dalam
Staatsblad tahun 1933 nomor 74; (3) Peraturan Perka w inan C am p uran
(Regeling Opde Gemengde H uwelijkken) seperti tercantu m di dalam

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 148


Burgelijk Wetboek

staatsblad tahun 1898 nomor 158; (4) Peraturan-peraturan lain yang


mengatur tentang perka w inan.
U n dang-un dang no. 42 tahun 1999 tentang jaminan fid usia
telah mengantikan pengaturan tentang jaminan fid usia telah
digunakan di In donesia sejak zaman penjajahan Belan da sebagai
suatu bentuk jaminan yang lahir dari y urispru densi. Bentuk jaminan
ini digunakan secara luas dalam transaksi pinjam-meminjam karena
proses pembebanann ya dianggap sederhana, m u dah, dan cepat,
tetapi tidak menjamin adan ya kepastian huk um. Lembaga Jaminan
F id usia mem ungk in kan kepada para pemberi fid usia untu k
menguasai ben da yang dijamin kan, untu k melaku kan kegiatan usaha
yang dibiayai dari pinjaman dengan menggunakan jaminan fid usia.
Pada a w aln ya, Ben da yang menjadi objek fidusia terbatas pada
kekayaan ben da bergerak yang ber w uju d dalam bentuk peralatan.
A kan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, ben da yang menjadi
objek fid usia termasuk juga kekayaan ben da bergerak yang tak
ber w uju d, maup un ben da tak bergerak.
D alam perkembangann ya selama ini, kegiatan pinjam-
meminjam dengan menggunakan hak tanggungan atau hak jaminan
telah diatur dalam U n dang-un dang N omor 4 Tahun 1996 tentang H ak
Tanggungan yang merupakan pelaksanaan dari Pasal 51 U n dang-
un dang N omor 5 Tahun 1960 tentang U n dang-un dang Pokok
A graria, dan sekaligus sebagai pengganti dari le mbaga hipotek atas
tanah dan credietverband. D i samping itu, hak jaminan lainnya yang
ban yak digunakan pada de w asa ini adalah gadai, hipotek selain
tanah, dan jaminan fid usia. U n dang-un dang yang berkaitan dengan
jaminan fid usia adalah Pasal 15 U n dang-un dang N omor 4 Tahun 1992
tentang Peru mahan dan Perm uk iman, yang menentu kan bah w a
ru mah-rumah yang dibangun di atas tanah yang dimilik i oleh pihak
lain dapat dibebani dengan jaminan fid usia. Selain itu, U n dang-
un dang N omor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun mengatur
mengenai hak milik atas satuan rumah susun yang dapat dijadikan
jaminan utang dengan dibebani fid usia, jika tanahn ya tanah hak pakai
atas tanah negara.
Burgelijk Weetbook Baru Belan da (B W BB) telah berhasil diubah,
dirombak, singkatn ya dimodernisasi, sehingga dapat mengikuti
perkembangan jaman, khususnya menunjang berbagai kegiatan
kegiatan ekonomi dalam arti luas. U paya perubahan dan modernisasi

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 149


Erie Hariyanto

dia w ali dalam tahu 1947 dan baru berhasil ak hir tahun 1992 dengan
pengun dangan B W BB yang din yatakan berlaku m ulai 1 januari 1992.
bu k u 1 (orang dan keluarga) dan Buk u 2 (Badan H u k um) su dah
din yatakan berlak u, yaitu berturut –turut tentang jual beli dan tu kar
menukar (koop en huur ), pemberian kuasa (lestgeving), Penitipan
(bewaargeving), dan penanggungan (borgtocht)9. Buk u 7A akan mem uat
kontrak-kontrak k husus yang terdapat di dalam B W lama Belan da di
luar B A B 1,7,9 dan 14 bu ku 7. Bu ku 8 tentang alat-alat angk ut dan
pengak utan (verkeermiddlen en vervoer ) berisi U n dang-un dang
pengangk utan yang dinyatakan berlaku sejak 1 A pril 1992
D engan demik ian, ternyata masih ada yang belu m tuntas
dalam kegiatan modernisasi tersebut, w alaup un mereka mem punyai
ban yak tenaga ahli dengan d u kungan dana serta fasilitas yang cu ku p,
masih diperlu kan w aktu hampir limap uluh tahun. Bagaimana dengan
In donesia kelihatannya modernisasi han ya dapat dilak u kan dengan
membuat aturan hu ku m perdata secara parsial dalam un dang yang
mengatur secara k husus seperti U n dang-un dang Pokok A graria,
U n dang-un dang Perka w inan, Lembaga H u ku m Jaminan fid usia dan
dalam bidang huk um perdata yang lain.

Penutup

Burgelijk Wetboek atau dalam bahasa In donesia lebih dikenal


dengan K U H Perdata menurut sejarah adalah berasal dari Belan da
yang diberlak u kan di In donesia berdasarkan azas kon kordansi.
W alau p un pada a w aln ya diberlak u kan bagi orang keturunan Belan da
(termasuk di dalam nya orang Eropa dan Jepang), nam un setelah
In donesia merdeka ternyata masyarakat In donesia tetap
mempergunakannya dalam memecahkan masalah-masalah perdata.
K U H Perdata (B W) yang dibuat pada a w al abad 18 dan
diberlak u kan di In donesia pada abad 19 ternyata ada beberapa yang
su dah ketinggalan jaman atau dengan kata lain su dah tidak sesuai
lagi dengan kebutuhan dalam masyarakat. D engan demik ian
diharap kan badan legislatif beru paya semaksimal m ungk in

9Redaksi, Jurnal hu kum E konom i, New Burgelijk Wetboek Belanda E disi III (Pebruari
1996), hlm. 12

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 150


Burgelijk Wetboek

menciptakan huk um perdata nasional atau kalau memang belum


mamp u mencipta un dang-un dang pengganti B W.
Burgelijk Wetboek (K U H Perdata) yang berlak u di In donesia
berdasarkan asas kon kordansi dalam ken yataann ya terdapat
beberapa hal yang tidak sesuai nilai-nilai atau p un dengan
perkembangan masyarakat. K arenan ya hak im nantin ya dalam
menafsirkan pasal-pasal yang terdapat dalam B W tersebut harus
mengedepankan keadilan. Selanjutnya dengan harapan semoga
badan legislatif mam pu membuat huk um perdata nasional yang
mamp u diterima oleh sem ua kalangan masyarakat, dimana belan da
sen diri su dah melaku kan modernisasi terhadap Burgelijk Wetboek
laman ya.
N am un dalam pembangunan H uk u m yang akan datang
diharap kan tidak melupakan sejarah, artinya asas-asas yang su dah
sesuai tidak perlu dibuang, adan ya U n dang-un dang tentang F id usia,
U n dang-un dang Perka w inan yang baru, atau un dang-un dang
tentang Pengelolaan Sumber D aya A lam dan ban yak lainn ya yang
mengatur masalah perdata maka peran dari K U H Perdata (B W)
mak in bisa dik urangi yang pada ak hirnya akan han ya menjadi
naskah akademik bu kan lagi sebagai sebuah U n dang-un dang yang
harus ditaati oleh rak yat In donesia

Daftar Pustaka:

M asjchun, Soede w i Sri. H ukum Badan Pribadi . Yogyakarta: Yayasan


Penerbit G adjah M ada, 1984

M iru, A hmadi. Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak. Jakarta:


Raja G rafin do Persada, 2007

M uljadi, K artini. Perikatan Pada Umumnya, Jakarta: Raja G rafin do


Persada, 2003

Pra w irohamidjojo, Soetojo. H ukum O rang dan Keluarga. Ban d ung :


A lu m ni, 1982

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 151


Erie Hariyanto

Prodjodik uro, W irjono. A zas-azas H ukum Perdata. Jakarta: PT


Intermasa, 1974

Redaktur, Jurnal Hukum Ekonomi , E disi III (Pebruari, 1996)

Subekti. Pokok-pokok H ukum Perdata. Jakarta: PT Intermasa, 1980

V ollmar. Pengantar Studi H ukum Perdata. Jakarta: Raja w ali, 1989

W ignjosoebroto, Soetan djo. Dari Hukum Kolonial ke H ukum Nasional.


Jakarta: Raja w ali Pers, 1995

al - Ihkâ V ol.IV N o . 1 Ju n i 2 0 0 9 152

Anda mungkin juga menyukai