Tedhak Siten
Tedhak Siten
Putri Maharani.
Pendidikan Sejarah, STKIP Pacitan
E-mail: mhrnptri686@gmail.com
Abstrac
Abstrak
Tulisan ini menjelaskan tentang tradisi “Tedhak Siten”. Tedak siten merupakan
bagian dari adat dan tradisi masyarakat jawa, upacara ini dilakukan untuk anak
yang baru pertama kali belajar berjalan atau pertama kali menginjakkan pada
tanah dan selalu ditunggu-tunggu oleh orang tua atau kerabat. Dalam artikel ini
akan dibahas tentang apa itu tedhak siten serta bagaimana prosesi dari tradisi
tedhak siten ini. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah kualitatif
dengan pendekatan deskriptif dan untuk pengumpulan datanya melalui observatif.
PENDAHULUAN
Tradisi merupakan adat kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam
masyarakat, penilaian, atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling
baik dan benar.1 Beranekaragamnya tradisi Jawa merupakan kekayaan budaya yang
merupakan kekuatan sejarah. Salah satu tradisi ritual atau slametan dalam adat Jawa yaitu
Tedhak Siti atau Tedhak Siten yang merupakan salah satu rangkaian ritual dalam peristiwa
kelahiran. Tedhak Siten dilaksanakan saat anak menginjak usia 7 lapan (245 hari/7 x 35 hari),
atau delapan bulan kalender Masehi. Orang tua melaksanakan tradisi tersebut mempunyai
niat untuk berdoa kepada Sang Maha Pencipta agar anaknya kelak mempunyai sifat jujur, ahli
ibadah, senang kepada ilmu, dan etos kerjanya tinggi.
1
Heppy El Rais, Kamus Ilmiah Populer (Yogyakarta: Pusat Belajar, 2012), hlm. 686
METODE
Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif
sedangkan teknik pengumpulan data melalui observasi.
DAFTAR PUSTAKA
Gatot Saksono. dkk. Faham Keselamatan Dalam Budaya Jawa. Ampera Utama.
(Yogyakarta: 2012).
http://chandrarini.com/upacara-tingkeban-nujuh-bulanan. 31 oktober 2022.Jam. 09.55 PM
http://www.jelajahbudaya.com dikutip pada tgl. 31/10/2022 pukul. 11.41 PM
Iswah Adriana. Neloni. Mitoni. atau Tingkeban (Perpaduan Antara Tradisi Jawa dan
Ritualitas Masyarakat Muslim). Artikel. (Pamekasan: 2011).
Nanik herawati. Mutiara Adat Jawa. (Klaten: Intan Parawira. 2010)
Pius A Partanto. M Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. (Surabaya; Arkola.2006).
3
Ibid, hal. 328-330
4
Ida Sholihatin, Makna Tradisi Tedhak Siti Dan Relevansinya Dengan Ajaran Islam (Di Desa Sukosono
Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara, (Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015), hlm. 63- 66 .