Anda di halaman 1dari 11

BUDAYA MASYARAKAT JAWA

“ TEDHAK SITEN “
Ontologi TEDHAK SITEN

• Apakah sesungguhnya hakikat realita Tradisi


Tedhak Siten ?
• Apakah Tradisi Tedhak Siten ini suatu realita ?
• Apakah ada sesuatu di balik Tradisi Tedhak
Siten itu ?
TEDHAK = TURUN/MENAPAK KAKI
SITEN SITI = TANAH/BUMI

TURUN TANAH
upacara adat Jawa berupa
proses pertama kali bayi menginjak tanah
usia 7 bulan pasaran jawa / 8 masehi
1 bln kalender jawa = 35 hari

Anak selalu sehat, selamat dan sejahtera dalam menapaki jalan


kehidupannya.
PROSESI TEDHAK SITEN
• Diadakan pada pagi hari dihalaman depan
rumah.
• kedua orang tua bocah, mengundang kakek
nenek, saudara, keluarga dan para pinisepuh
serta tetangga dekat.
Disediakan Tumpeng dan
perlengkapannya serta ayam utuh.
• Tumpeng = simbol permohanan orang tua
agar si bayi kelak menjadi anak yang berguna
• Kacang panjang = simbol umur panjang,
• Kangkung = simbol kesejahteraan,
• Kecambah = simbol kesuburan,
• Ayam = simbol kemandirian.
Rangkaian Prosesi Tedhak Siten :
1. Anak dituntun untuk berjalan maju dan menginjak
Jadah tujuh warna : hitam, biru, merah, kuning,merah
muda, ungu dan putih yang disusun berurutan dari
warna gelap ke terang. ketan

2. Anak dituntun menaiki tangga yang terbuat dari


batang tebu Arjuna, lalu turun lagi. Tebu

3. Turun dari tangga tebu, si anak  dituntun untuk


berjalan dionggokan pasir. Disitu dia mengkais pasir
dengan kakinya, bahasa Jawanya ceker-ceker. kais
4. Si kecil dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang
telah dihias dengan kertas berwarna warni. Si kecil
dihadapkan dengan beberapa barang untuk dipilih
seperti cincin/uang, alat tulis, kapas, cermin, buku,
pensil dan lainnya, kemudian dibiarkan mengambil
salah satu dari barang tersebut. kurungan
5. Ayah dan kakek si bocah menyebar udik-udik, yaitu
uang logam dicampur berbagai macam bunga.undik
6. Pada Akhir upacara anak tersebut dibersihkan dengan
dibasuh atau dimandikan dengan air sritaman, yaitu
air yang dicampuri bunga-bunga : melati, mawar,
kenanga dan kantil, lalu dipakaikan pakaian baru
mandi
Kesimpulan
• Keberadaan Kebudayaan Jawa = Tedhak siti = realitas
yang masih ada hingga saat ini yang merupakan
gambaran siklus kehidupan
• Berfungsi sebagai tolak bala ; Mendoakan Anak agar
kehidupannya aman, tentram, berkah, selamat dan
terhindar dari malapetaka serta cobaan yang berat.
• Peringatan dan pengajaran bagi manusia akan makna
hidup di atas bumi bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang tidak bisa hidup sendiri, melainkan butuh
relasi dengan Tuhan, dengan sesamanya, dan dengan
lingkungan alam. Artinya, tedhak siten mengandung
harapan orang tua terhadap anaknya kelak berguna
bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya,
serta kelak sudah dewasa akan mampu berdiri sendiri.
• Untuk mendeskripsikan makna upacara
Tedhak Siten tersebut maka di lakukan
pengumpulan data sekunder yang di peroleh
melalui studi kepustakaan, berupa jurnal
buku-buku, dan hasil penelitian para ahli
sebelumnya.
Sumber Pustaka
• Mooryati Soedibyo, BRA. 1995. "Upacara
Tingkepan/Mitoni dan Upacara Tedak Siten".
Makalah Seminar, Jakarta.
• http://chandrarini.com/tedak-siten-februari-
april-2014
• www.jagadkejawen.com/index.php?
option=com_content...
• www.wacananusantara.org/tedhak-siten
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai