Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Ditinjau dari permasalahan yang ada, peneliti menggunakan jenis penelitian
deskriptif kuantitatif, yang menggambarkan keadaan subjek atau objek berdasarkan fakta-
fakta yang tampak. Penelitian ini menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah
dengan hanya memaparkan situasi atau peristiwa penelitian tanpa menguji hipotesis atau
membuat prediksi.
Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.
Metode survei adalah proses pengambilan sampel dari suatu populasi dan penggunaan
kuesioner sebagai alat atau instrumen pengumpulan data pokok.
Dalam penelitian ini, metode survei dipilih karena cenderung lebih sederhana
dengan alat analisis statistik deskriptif yang sifatnya hanya sebagai pelengkap data atau
informasi. Dengan metode ini, peneliti mencoba untuk mendeskripsikan hubungan antara
beban kerja dengan kemampuan stress management pada tenaga kesehatan Puskesmas
Dinoyo Malang.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Adapun variable yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dua variable,
yaitu:
1. Variabel terikat atau dependent variable (Y) yang digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh atau efek dari variable lain.
2. Variabel bebas atau independent variable (X) yakni variable yang variasinya dapat
mempengaruhi variable lain.
Sedangkan identifikasi variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel terikat atau dependent variable (Y) : stress management
2. Variabel bebas atau independent variable (X1) : beban kerja (workload)
3. Variabel bebas atau independent variable (X2) : stress
C. Definisi Operasional
Stres adalah reaksi terhadap suatu kondisi yang terjadi ketika orang merasa
tertekan karena tidak mampu beradaptasi dengan tuntutan yang dibebankan pada dirinya.
Tekanan kerja dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan, dan mengacu pada
pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan tersebut. Stres adalah suatu kondisi di
mana tubuh terganggu oleh tekanan psikologis. Tingkat stres dilihat dari banyak
sedikitnya stressor yang menghampiri dan dirasakan oleh individu baik stressor
fisik/biologis, mental/psikologis, dan sosial. Semakin banyak stresor yang menghampiri
individu dan dirasakan sebagai tekanan oleh individu dalam penelitian ini pekerja
kesehatan maka semakin tinggi pula tingkat stres pada pekerja kesehatan begitu pula
sebaliknya. Gejala-gejala subyektif, perilaku, kognitif dan kesehatan yang disebabkan
oleh persepsi kompleksitas tugas/ tanggung jawab ketika bekerja. Stres pekerja kesehatan
bisa berakibat pada gejala fisik, perilaku, psikologis, tuntutan tugas. Selain itu, stres juga
menimbulkan kegelisahan, sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi, mudah panik dan
kurangnya kendali diri.
Beban kerja adalah beban yang ditanggung oleh pekerja, tergantung jenis
pekerjaannya. Kumpulan atau sejumlah aktivitas yang harus diselesaikan oleh unit
organisasi atau pemegang pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Pekerja Jika
keterampilan lebih tinggi dari persyaratan pekerjaan, itu akan membosankan. Sebaliknya,
jika keterampilan seorang pekerja lebih rendah dari tuntutan pekerjaan, maka akan lebih
banyak terjadi kelelahan. Beban kerja adalah persepsi responden tentang pekerjaan yang
perlu dilakukan oleh suatu jabatan/unit organisasi pada tingkat yang mengorbankan
waktu dan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Cara bekerja, melakukan,
menentukan, atau menentukan jam kerja yang diperlukan seseorang untuk menyelesaikan
tugas dalam jangka waktu tertentu, termasuk di dalam organisasi. Beban kerja timbul dari
interaksi antara persyaratan, keterampilan, dan persepsi pekerja terhadap lingkungan
kerja yang digunakan sebagai tempat kerja. Indikator beban kerja seperti penggunaan jam
dari pekerjaan oleh karyawan, tersedianya waktu istirahat karyawan, respon fisik
terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai. Persepsi pekerja
kesehatan puskesmas Dinoyo Malang akan seberapa besar tenaga, waktu, dan pemikiran
yang harus dicurahkan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Manajemen stres adalah suatu cara atau metode untuk mengelola stresor agar
tidak menjadi stresor akut yang berdampak buruk terhadap fisiologi, dimana dalam dalam
penelitian ini menggunakan manajemen stres dengan pendekatan individu. Manajemen
stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang, atau peristiwa
terus-menerus menuntut dan dapat membuat stres bagi individu. Dari perspektif
organisasi , manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawan mengalami stres ringan.
Alasannya adalah bahwa ketika mereka mencapai tingkat stres tertentu, akan melakukan
pekerjaan yang lebih baik untuk mereka, yang memiliki efek positif. Namun, jika tingkat
stresnya tinggi atau jika stres ringan berlanjut, kinerja karyawan akan menjadi menurun.
Stres ringan mungkin bermanfaat secara organisasi, tetapi tidak diinginkan dari sudut
pandang pribadi. Oleh karena itu, manajemen dapat mempertimbangkan untuk
mendelegasikan karyawan ke tugas yang sedikit membuat stres untuk mendorong
mereka, tetapi sebaliknya, itu terasa seperti tekanan pada karyawan. Teknik yang
dilakukan oleh manajer pada mengurangi tekanan kerja.
D. Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada tenaga kesehatan di PUSKESMAS DINOYO
MALANG. Para tenaga kesehatan di puskesmas dinoyo malang yang terdiri dari dokter
atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga
kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai