Anda di halaman 1dari 24

Interval Recording

Fadjri Kirana Anggarani


Interval Recording
• Interval Recording fokus pada perilaku
target/spesifik yang terjadi/muncul pada interval
waktu tertentu/spesifik pula. Periode observasi
biasanya dibagi dalam beberapa bagian interval.
• Sering disebut time sampling, interval sampling
atau interval time sampling.
• Disebut “Sampling”, karena pengamatan
terhadap sampel perilaku, bukan keseluruhan
perilaku yang muncul.
• Pencatatan perilaku dengan memberikan tanda
checklist, silang, dll
Interval Recording
• Waktu observasi dibagi dalam beberapa bagian
singkat (interval), misalnya 2-30 detik
• Yang dicatat adalah muncul atau tidaknya target
perilaku dalam interval tersebut (bukan jumlah
perilaku yang muncul)
• Beberapa ahli membedakan time sampling &
interval sampling:
• Time sampling vs Interval sampling
– Time  observasi singkat pada waktu2 tertentu atau
secara random (syaratnya target observasi memiliki
kemungkinan kemunculan yang tinggi)
– Interval  observasi yang ditentukan waktunya dan
dibagi dalam beberapa interval (15-30 menit dibagi
dalam beberapa interval)
Prosedur Interval Recording

1. Partial-interval time sampling


2. Whole-interval time sampling
3. Point-time interval sampling
4. Momentary time interval sampling
5. Variable interoccasion interval time sampling
Partial – interval time sampling
Target perilaku dicatat hanya 1x saja tanpa
mempertimbangkan berapa lama atau berapa kali
terjadinya.
Partial – interval time sampling, yaitu observer mencatat
perilaku hanya sekali, dengan mengabaikan berapa
lama itu berakhir atau berapa banyak waktu yang
dibutuhkan pada interval tersebut.
• Perilaku di skor hanya sekali
• Tidak peduli berapa lama / berapa kali, kapan pada
interval manapun
• Biasa digunakan khususnya pada perilaku yang muncul
dengan cepat. Misal : tersenyum
Whole – interval time sampling
• Target perilaku dicatat hanya jika terjadi di awal
interval dan berlangsung hingga akhir interval.
• Perilaku diskor hanya apabila terjadi terus
menerus selama interval (sejak awal hingga
akhir interval)
• Metode ini pada umumnya berguna untuk
mengetahui perilaku mana yang dimunculkan
subyek secara terus menerus (continue) dalam
suatu interval.
Ex : perilaku keluar dari kursi atau bangkunya
Point-time interval sampling
• Target perilaku dicatat hanya jika muncul pada waktu yang spesifik
selama interval. Misal 10 detik pertama tiap 1 jam.
• Perilaku dicatat hanya bila terjadi pada waktu yg spesifik selama
interval
• Waktu spesifik misalnya perilaku hanya dicatat bila terjadi pada 10
detik pertama dari setiap 1 jam, tapi tidak dicatat bila terjadi pada
sisa waktu 59 menit 50 detik atau dicatat bila terjadi pada 10 detik
pertama dari setiap menit (50 detik berikutnya tidak dicatat).
• Berguna bila periode waktu yang dimiliki singkat dengan beberapa
waktu observasi dalam satu hari
• Bila digunakan pada kelompok, sistem rotasi dapat diterapkan untuk
mengobservasi individu secara bergiliran
• Berguna utk mencatat perilaku dgn kecepatan kemunculan sedang
(moderate), misal gerakan2 tangan, mengisap jempol, ekspresi
wajah, tics, dll.
Momentary Time Interval Sampling
• Perilaku target dicatat hanya jika muncul pada saat
interval dimulai atau diakhiri.
• Perilaku diskor hanya bila terjadi persis saat
interval berakhir atau dimulai.
• Dapat digunakan untuk mengobservasi kelompok.
Misal untuk 5 orang, diperlukan 50 detik
observasi, masing-masing orang 10 detik. Dengan
masing-masing orang diobservasi pada akhir
setiap 10 detik masing-masing
• Berguna untuk perilaku yang moderate tapi stabil.
Misal : tics, pergerakan tangan, ekspresi wajah
Variable interoccasion interval sampling
• Perilaku target dicatat hanya jika muncul pada waktu
interval yang telah ditentukan secara acak sebelumnya.
• Perilaku diskor hanya bila terjadi pada “preselected”
random time interval (waktu antar observasi dipilih
secara acak). Berguna bila ingin mendapatkan
sampel perilaku yang membutuhkan waktu yang
lama dan melihat perilaku konsisten.
• Misalnya dalam 4 jam observasi, tentukan 1 menit
secara acak sebagai interval time samplingnya,
dengan jadwal:
o 1 Jam pertama – menit ke 30 sampai menit ke 31
o 1 Jam kedua – menit ke 20 sampai menit ke 21
o 1 Jam ketiga – menit ke 2 sampai menit ke 3
o 1 Jam keempat – menit ke 59 sampai menit ke 60
Langkah Menyusun Interval Recording
1. Menentukan frekuensi/periode, durasi dan waktu
observasi
• Satu periode sebaiknya kurang lebih 10-30 menit atau lebih
lama
2. Tipe interval time sampling recording
3. Lama interval observasi
• Disesuaikan dengan lamanya target perilaku muncul. Singkat
(batuk, tersenyum); Lama (tidur di kelas)
4. Lama interval recording/pencatatan
• Tergantung pada jumlah perilaku spesifik dari target perilaku
yang akan dicatat
5. Target perilaku
• Perilaku spesifik biasanya diperoleh dari observasi
pencatatan naratif sebelumnya, wawancara, pertanyaan
rujukan atau tes tertentu pada subyek sebelumnya.
6. Metode pencatatan data  paper-pencil, rekaman audio
Data Kuantitatif Interval Recording
• Data primer dari interval recording  jumlah
interval dimana target perilaku terjadi/muncul
(kuantitatif) BUKAN berapa kali kemunculan
target perilaku.
• Hal ini berbeda dengan event sampling
recording dimana data kuantitatif fokus pada
berapa kali kemunculan target perilaku.
Kelebihan Interval Recording
• Membantu menemukan hubungan antara waktu
dan perilaku
• Memfasilitasi pemeriksaan reliabilitas interobserver
• Membantu memastikan perilaku yang ditemukan
pada saat observasi dalam jangka waktu yang sama
• Efisien dalam penggunaan waktu
• Memfokuskan perhatian pada perilaku tertentu
berdasarkan pedoman observasi yang ada
• Memungkinkan pencatatan pada hampir semua
perilaku yang dapat diamati
Kekurangan Interval Recording
• Metode ini tidak menyediakan informasi tentang
kualitas perilaku atau tentang situasi saat
observasi dilaksanakan, kecuali informasi-
informasi spesifik yang dikode dalam sistem
recording
• Tidak mengungkapkan frekuensi secara actual
atau durasi dari perilaku
• Metode ini membutuhkan observer yang sudah
dilatih untuk mempelajari metode tersebut.
Contoh Interval Recording
• Waktu observasi & pencatatan bersamaan
– Observasi & pencatatan  10 detik
– Observasi & pencatatan  10 detik
– Observasi & pencatatan  10 detik
– Dst
• Waktu observasi & pencatatan berbeda
– Observasi  10 detik
– Pencatatan  5 detik
– Observasi  10 detik
– Pencatatan  5 detik
– dst
Contoh Interval Recording
• Observasi lebih dari 1 orang
– Observasi anak  detik 1-10
– Observasi guru  detik 11-20
– Observasi kelas  detik 21-30
– Observasi anak  detik 31-40
– Observasi guru  detik 41-50
– Observasi kelas  detik 51-60
– Dst
Contoh Interval Recording
• Observasi lebih dari 1 orang
– Observasi anak  detik 1-7
– Pencatatan anak  detik 8-10
– Observasi guru  detik 11-17
– Pencatatan guru  detik 18-20
– Observasi kelas  detik 21-27
– Pencatatan kelas  detik 28-30
– Dst
Contoh Interval Recording
• Self-Graphing Data Recording System
5 O O O O O O O O O O
4 O O O O O O X O X X
3 O O O X O X X X X X
2 X X X X X X X X X X
1 X X X X X X X X X X
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Keterangan:
• Observasi 50 menit, dengan interval 1 menit.
• Perilaku yg muncul setiap interval diberi tanda X, tidak muncul
tanda O.
• Mulailah pada kolom kiri bawah untuk tanda X, kiri atas untuk tanda
O. Ketika X & O bertemu di tengah, pindah ke kolom kanan.
• X dimulai dari bawah, O dimulai dari atas.
• Berguna untuk membuat grafik kemunculan perilaku, tinggal ditarik
garis kolom puncak X.
Observasi Interval
• What  Perilaku Target : Berkaitan dengan
definisi operasional dari variabel/perilaku yang
akan diamati
• Who  subyek observasi, siapa, berapa orang
• Where  setting tempat
• When frekuensi, durasi dan waktu observasi;
lama interval observasi & pencatatan
• How  Metode Pencatatan : Interval & tipenya?
Alat yang digunakan?
• Buat tabel panduan observasinya!
– Beberapa contoh tabel observasi dapat dilihat di
Kusdiyati & Fahmi (2015)

Anda mungkin juga menyukai