Anda di halaman 1dari 35

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF

PADA NOVEL CHARLIE CAN WE PLAY?


KARYA : FRANSISCA INTAN

KELOMPOK 6
NADYA NUR AINNY/ 22 / XI MIPA 4

SMAN 1 BANYUWANGI
SEMESTER 4 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas


rahmat-nya dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penggunaan Konjungsi Koordinatif dan Subordinatif dalam Novel
Charlie Can We Play? Karya Fransisca Intan”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuchbah
Baroroh, M.Pd selaku guru pengampu Bahasa Indonesia yang membimbing kami
dalam penyusunan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman – teman yang selalu sedia membantu dalam hal pengumpulan data –
data dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Banyuwangi, 4 April 2023

Penyusun,

NADYA NUR AINNY/ 22 / XI MIPA 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah3
C. Tujuan Penelitian 4
D. Kontribusi Penelitian 4
E. Kerangka Teori 5
F. Metode Penelitian 7
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................
A. Pengertian Konjungsi Menurut Para Ahli8
B. Konjungsi Koordinatif pada Novel Charlie Can We Play? 9
C. Konjungsi Subordinatif pada Novel Charlie Can We Play? 13
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................................................
1. Lampiran 1 21
(Khalisah Rafa Nadirah/15/XI MIPA 4 :Tabel 1 / halaman 11-76)
2. Lampiran 2 58
(Dwi Hartini/8/XI MIPA 4 :Tabel 2 / halaman 77-150)
3. Lampiran 3 70
(Frida Givary A./13/XI MIPA 4 :Tabel 3 / halaman 151-176)
4. Lampiran 4 ....................................................................................................
(Nadya Nur Ainny/22/XI MIPA 4 :Tabel 4 / halaman 177-187)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep, atau perasaan.! Bahasa muncul dan berkembang
dari berbagai macam faktor seperti letak geografis, kebudayaan,
pengaruh bahasa lain, dan lain sebagainya yang akhirnya
memunculkan berbagai katakter dan bentuk bahasa di setiap
wilayah. Setiap manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-
bangsa,sehingga mereka memliki alat komunikasi yang berbeda-
beda yaitu bahasa. Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah
bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun
karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang
mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis,
geografis, sintaksis, maupun pada tataran leksikon.
Dalam berbahasa. seseorang menggunakan kata. Begitu
pula penggunaan bahasa pada umumnya dapat dengan mudah
menemukan kata dalam sebuah tutur dan dapat pula menghitung
jumlah kata yang terdapat dalam sebuah kalimat. Tidak terkecuali
penggunaan bahasa memiliki kemampuan untuk menyusun kalimat
dengan kata-kata Menurut jenis dan tanggapannya, kata itu sendiri
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti: kata benda, kata kerja,
kata sifat, kata depan, kata sambung, dan sebagainya. Kata benda
merupakan sesuatu yang dibendakan, kata kerja merupakan kata
yang menyatakan perbuatan, kata sifat merupakan kata yang
menyifatkan suatu benda dan atau yang dibendakan, kata depan
merupakan kata yang menghubungkan kata benda dengan kata
lain, dan kata sambung merupakan kata yang menghubungkan kata

1
dengan kata, kalimat dengan kalimat. Konjungsi atau kata
penghubung berfungsi untuk menghubung entitas- entitas
kebahasaan di dalam sebuah kalimat. Konjungsi juga dapat
digunakan untuk menghubungkan entitas-entitas kebahasaan yang
ada pada kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.
Kalimat sebagai satuan bahasa terkecil, baik secara lisan
maupun tulis yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Kalimat
dalam ragam resmi, baik lisan maupun tulis harus memiliki subjek
dan predikat. Keberadaan dua unsur tersebut yang menjadikan
sebuah pernyataan itu dapat dikatakan sebagai kalimat. Bukan
sekedar unsur subjek dan predikat yang menjadikan kalimat
sebagai objek kajian dalam sebuah penelitian, tetapi juga terdapat
ragam dan fungsi dalam kalimat yang perlu diperhatikan sebagai
alat penyampai pesan atau maksud kepada komunikan.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun
tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik
turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya
perpaduan. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.). tanda tanya (?), atau
tanda seru (!); dan didalamnya dapat disertakan tanda baca koma
(.), titik dua (:). pisah (-), dan spasi. Titik dua, tanda tanya, dan
tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada
lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan
kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda. Berdasarkan
uraian di atas, ragam kalimat merupakan suatu kalimat yang
dibentuk dari sebuah kata-kata yang saling berkaitan dan kalimat
tersebut dapat dibagi menjadi bermacam-macam.

2
Konjungsi yang disebut dengan kata hubung adalah kata
tugas yang menghubungkan dua satuan kebahasaan yang padanan
kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.
Konjungsi bahasa Indonesia terdiri dari koordinatif,
subordinatif, korelatif, dan antarkalimat. Koordinatif adalah
konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang
kedudukannya sama. Korelatif berarti menghubungkan kata-kata
yang hadir berpasangan atau berkorelasi dengan kata-kata yang
menjadi pasangannya, Inter-sentence berarti menghubungkan kata-
kata atau menghubungkan kata-kata yang menghubungkan ide atau
gagasan dalam satu kalimat dengan kalimat, ide atau gagasan
dalam kalimat lain. Jika pembaca telah memahami penggunaan
konjungsi bahasa Indonesia dalam sebuah wacana, khususnya
editorial, akan lebih mudah bagi Anda semua pembaca untuk
memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulis.
Terjadinya kesalahan penggunaan konjungsi bahasa Indonesia akan
merusak makna sebuah wacana.
Buku ini ditulis oleh Fransisca Intan Dewi Anna Kolmus,
kelahiran Banyuwangi,7 Juli 2000. Ia pernah menempuh
pendidikan di SMA Negeri 1 Banyuwangi dan berada di kelas 12.
Ini novel Fantasteen keenam setelah Diary of March(Fantasteen
2016),Diary of March : The Final Truth(Fastasteen 2016), Ghost
Dormytory in Beijing (Fantasteen 2016), Who is the Psychopath?
(Fantasteen 2017), Ghost in Winter (Fantasteen 2017).

B. Perumusan Masalah

Penelitian terhadap penggunaan konjungsi pada novel


Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan yang dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penggunaan
konjungsi yang aspek kebahasaan dan pengungkapan konsep-

3
konsep konjungsi pada novel Charlie Can We Play? karya
Fransisca

3
Intan. Penelitian yang dilakukan meliputi pengertian
konjungsi dalam teoritis,macam-macam konjungsi, dan
penggunaan konjungsi. Konjungsi terdiri dari konjungsi kordinatif,
subordinatif,korelatif, dan antar kalimat

Berdasarkan uraian diatas,masalah yang akan dijadikan fokus


penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana pengertian konjungsi dalam teoris atau pakar


bahasa?
b. Bagaimana penggunaan konjungsi koordinatif pada novel
Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan?
c. Bagaimana penggunaan konjungsi subordinatif pada novel
Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan?

C. Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas arah penelitian ini dirumuskan tujuan
penelitian sebagai berikut.
b. Untuk mendeskripsikan konjungsi yang digunakan dalam
novel Charlie, Can We Play?
c. Untuk mendeskripsikan konjungsi koordinatif yang
digunakan dalam novel Charlie, Can We Play?
d. Mendeskripsikan konjungsi subordinatif yang digunakan
dalam novel Charlie, Can We Play?

D. Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian inin diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi siswa SMAN 1 Banyuwangi dalam menambah
pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan
penggunaan konjungsi.
a. Kontribusi bagi siswa

4
Siswa diharapkan mendapat contoh penggunaan konjungsi
yang baik dan benar, dalam memahami jenis-jenis
konjungsi.
b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat
secara praktis bagi guru dalam pembelajaran yang
berkaitan dengan konjungsi. Hasil konjungsi ini nantinya
dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam memberikan
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi konjungsi.

E. Kerangka Teori
Konjungsi adalah kategori kata yang bertugas
menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa
dengan klausa, kalimat dengan kalimat, bahkan juga paragraf
dengan paragraf. Penggunaan konjungsi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah konjungsi dalam novel Charlie Can We Play?
karya Fransisca Intan.
Definisi konjungsi dalam Bahasa Indonesia memiliki
beberapa keberagaman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Kelima (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.2018.866)
Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata,
antarfrasa, anatarklausa, dan antarkalimat.Definisi yang
dikemukakan oleh para ahli juga beragam (Nikolaus Rendi P.
Hadi,M. Hum,dkk.2020.134) Mengemukakakan bahwa
Konjung(Kata Smbung) adalah partikel yang digunakan dalam
untuk menggabungkan kata dengan kata,frasa dengan frasa, klausa
dengan klausa,kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan
paragraf.
Berdasarkan satuan bahasa yang dihubungkan, konjungsi
dibedakan menjadi 2, yaitu konjungsi koordinatif dan subordinatif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.2018.866) Konjungsi

5
Koordinatif adalah konjungsi yang menggabungkan kata
atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan, tetapi, atau.
Sedangkan menurut buku yang kami teliti (Nikolaus Rendi P.
Hadi,M. Hum,dkk.2020.134), kami juga menemukan contoh
konjungsi koordinatif yang diantaranya : dan, serta, atau, tetapi,
melainkan, padahal, sedangkan.
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.2018.866) Konjungsi
Subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat
dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat
subordinatif. Sedangkan menurut buku yang kami teliti (Nikolaus
Rendi P. Hadi,M. Hum,dkk.2020.134), kami juga menemukan
contoh konjungsi subordinatif yang diantaranya :
1. Konjungtor subordinatif waktu:
a. Sejak, semenjak, sedari.
b. Sewaktu, ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya,
selagi, selama, serta, sambil, demi.
c. Setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, seusai.
d. hingga, sampai
2. Konjungtor subordinatif syarat: jika, jikalau asal(kan),
bila, manakala
3. Konjungtor subordinatif pengandaian: andaikan,
seandainya, umpamanya, sekiranya
4. Konjungtor subordinatif tujuan: agar, supaya, biar
5. Konjungtor subordinatif
konsesif:biarpun,meskipun,walaupun, sekalipun,
sungguhpun,Kendatipun.
6. Konjungtor subordinatif pembandingan: seakan-
akan,seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai,
laksana,ibarat, daripada, alih-alih

6
7. Konjungtor subordinatif sebab: sebab, karena, oleh
karena,oleh sebab
8. Konjungtor subordinatif hasil: sehingga, sampai(-sampai),
maka(nya)
9. Konjungtor subordinatif alat: dengan, tanpa
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Tujuannya
untuk mendeskripsikan diterapkan dalam penelitian penggunaan
konjungsi pada novel Charlie Can We Play? Karya Fransisca Intan
yang novelnya berjenis buku fiksi.
Data kalimat penggunaan konjungsi koordinatif dan konjungsi
subordinatif pada novel Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan
Teknik pengumpulan data membaca novel secara berulang-ulang
dan dibuat menggunakan teknik format isian. Teknik pembacaan
berulang-ulang bertujuan untuk mendata tulisan kadar penggunaan
konjungsi. Teknik format isian dimaksudkan untuk mengumpulkan
data berupa tulisan berkadar konjungsi yang menjadi sasaran penelitian
ini.
Analisis data dilakukan terhadap kadar penggunaan konjungsi yang
meliputi penggunaan konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif,
kalimat yang mengandung klasifikasi kalimat berkonjungsi yang
menjadi susuran penelitian ini. Data hasil analisis ini diharapkan akan
memperoleh hasil yang jelas dan komprehensif tentang kadar
penggunaan konjungsi.

7
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi konjungsi dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa
keberagaman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2018.866) Konjungsi adalah kata atau
ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, anatarklausa. dan antarkalimat
Definisi yang dikemukakan oleh para ahli juga beragam "Konjungsi adalah yang
dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa
dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf".
Kridaklaksana dalam Tarigan (2008:101), Konjungsi adalah kata yang
mengahubungkan dua kalimat atau dua kata. Konjungsi adalah. untuk
menghubung-hubgkan alat bagian-bagian kalimat, atau menghubungkan paragraf
dengan paragraf.
Lubis (2011:42) menyatakan, "Konjungsi merupakan alat yang lain untuk
menghubungkan sebuah kalimat dengan kalimat yang lain" Kata-kata konjungsi
adalah seperti dan, tetapi, atau, kemudian, sesudah itu, demikian juga, seperti, di
samping itu, kebalikannya, maksud saya, dan lain-lain. (Nikolaus Rendi P.
Hadi,M. Hum,dkk.2020.134) Mengemukakakan bahwa Konjung(Kata Smbung)
adalah partikel yang digunakan dalam untuk menggabungkan kata dengan
kata,frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau
paragraf dengan paragraf.
Chaer (2011:140-156) menyatakan "Kata penghubung adalah kata yang
digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa atau
kalimat dengan kalimat". Konjungsi adalah kata-kata yang digunakan
menghubungkan kata dengan kata, klausa denhan klausa, atau kalimat dengan
kalimat; bisa juga antara paragraf.
Berdasarkan satuan bahasa yang dihubungkan, konjungsi dibedakan
menjadi 2, yaitu konjungsi koordinatif dan subordinatif. Wijayanti, dkk (2013:61)
menyatakan, "Konjungsi atau kata penghubung dalam bahasa Indonesia terdiri
atas konjungsi intrakalimat, yaitu konjungsi yang terletak di tengah kalimat, dan
konjungsi antarkalimat, yaitu konjungsi yang terletak di awal kalimat".
Dalam novel Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan terdapat 2.618
kalimat. Namun dari 2.618 kalimat hanya terdapat ±48 kalimat yang berkonjungi
subordinatif dan ±66 kalimat yang berkonjungsi koordinatif pada halaman 177-
187.
Berdasarkan satuan bahasa yang dihubungkan, konjungsi dibedakan
menjadi 2, yaitu konjungsi koordinatif dan subordinatif. Wijayanti, dkk (2013:61)
menyatakan, "Konjungsi atau kata penghubung dalam bahasa Indonesia terdiri

8
atas konjungsi intrakalimat, yaitu konjungsi yang terletak di tengah
kalimat, dan konjungsi antarkalimat, yaitu konjungsi yang terletak di awal
kalimat".
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2018.866) Konjungsi Koordinatif adalah
konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya
dan, tetapi, atau. Menurut Lubis (2011:43) menyatakan, "Konjungsi koordinatif
berfungsi sebagai penghubung dua buah kalimat sehingga terpadu dengan erat,
sedangkan kedua kalimat berkedudukan setara. Kata-kata dan, atau, tetapi, adalah
contoh kata penghubung ini. Sedangkan menurut buku yang kami teliti (Nikolaus
Rendi P. Hadi,M. Hum,dkk 2020.134), kami juga menemukan contoh konjungsi
koordinatif yang diantaranya: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal,
sedangkan,
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa 2018.866) Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi yang
menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian
dari kalimat subordinatif. Berdasarkan pendapat dari para ahli, maka dalam
penelitian ini penulis menggunakan teori konjungsi yang di kemukakan Rahardi
(2009:21) menyatakan, "Konjungsi subordinatif adalah konjungsi atau
penghubung yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat".
Konjungsi subordinatif sebagai konjungsi intrakalimat. Pemaknaan sebuah
konjungsi harus berada di dalam konteks kolokasinya dalam kalimat.
A. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2018.866) Konjungsi Koordinatif adalah
konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya
dan, tetapi, atau. Menurut Lubis (2011:43) menyatakan, "Konjungsi koordinatif
berfungsi sebagai penghubung dua buah kalimat sehingga terpadu dengan erat,
sedangkan kedua kalimat berkedudukan setara. Kata-kata dan, atau, tetapi, adalah
contoh kata penghubung ini. Sedangkan menurut buku yang kami teliti (Nikolaus
Rendi P. Hadi,M. Hum,dkk 2020.134), kami juga menemukan contoh konjungsi
koordinatif yang diantaranya: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal,
sedangkan.
Dalam novel Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan terdapat 2.618
kalimat. Namun dan 2.618 kalimat hanya terdapat ±66 kalimat pada halaman 177-
187 yang berkonjungi subordinatif. Kalimat tersebut akan disajikan dalam tabel
konjungsi subordinatif sesuai dengan pembagian berikut.

9
1. Konjungsi Koordinatif Penambahan (Dan)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Joshua berte- riak sambil menggoyang-goyangkan dua
buah pensil yang kuingat sebagai sarana aku dan 177
Vernon bermain Charlie Charlie Challenge
ke arah Charlie.
2. Aku sedikit lega karena akhirnya Joshua datang dan 177
mengalihkan perhatian Charlie dariku.
3. kedua kaki dan kedua tangannya. 178
4. Anak itu menggeram marah kepada Joshua yang seakan
tega mengamputasi kedua kaki dan tangannya. Ia 178
melayang mendekati Joshua, namun Joshua
berhasil menghindar
5. Catch me if you can,"Joshua berkata dengan nada
mengejek dan segera melangkahkan 178
kakinya menuju pantry
6. Charlie melayang ke arah Joshua, hanya dengan tubuh 178
dan kepalanya. la mengumpati Joshua
7. Jeritan kencang Charlie dibarengi dengan Joshua yang
menghidupkan kompor dan memasukkan kertas papan 178
permainan Charlie Charlie Challenge ke
tengah kobaran api.
8. Charlie lagi-lagi menjerit saat perlahan kertas berisikan 178
dua kata yes dan dua kata no itu berubah menjadi abu.
9. Charlie benar-benar menghilang dari ha- 178
dapanku dan Joshua.
10. Aku membalas pelukannya dan menangis 179
11. Di rumah sakit dan tidak sadarkan diri. 179
12. Aku harus pergi ke tempat pembuangan sampah akhir 179

10
dan aku sedikit mengalami masalah

10
13. Mendengar permintaan maaf Joshua dan kalimat- nya
yang terakhir membuatku segera melepaskan pelukanku 179
dan menatapnya dengan tatapan tidak

percaya.
14. Joshua mengangkat panggilan itu dan menekan 180
tombol loudspeaker
15. Dan kali ini, aku rasa Bibi Adriana sedang bercanda 181
16. Dan setiap becermin pula aku selalu ingin menangis
dan memanggil nama seseorang yang telah pergi sejak 182
setahun yang lalu.
17. Aku benar-benar sadar jika Vernon memang sudah 182
meninggal dan tidak akan mungkin hidup kembali.
18. Dan mengapa pula jalan takdir hidup Vernon men- 183
jadi seperti ini?
19. Kakek dan Nenek. Orangtuaku. Orangtua Joshua. 183
Paman George dan Bibi Rose
20. Dan aku kami semua begitu menyayangi Vernon 183
21. Ketika aku menatap mataku sendiri, aku selalu ingin 183
menangis dan tersenyum pahit.
22. Ya, hari ini aku dan Joshua ingin mengunjungi Vernon 184
23. karena aku rasa sudah cukup lama aku dan Joshua tidak 184
bertemu dengan Vernon
24. Dan kamu tahu, Joshua bahkan harus pergi ke tempat 186
pembuangan sampah akhir untuk mencari pensil dan
kertas yang kita gunakan untuk bermain Charlie Charlie
Challenge tahun lalu
25. Aku masih ingin berada di sini dan menceritakan 186
banyak hal yang mungkin tidak diketahui oleh Vernon

11
26. Aku mengangguk dan tersenyum sebelum akhirnya 187
mengikuti langkah Joshua yang mulai beranjak mening-
galkan makam Vernon
27. aku sempat menolehkan kepalaku ke makam itu dan 187
menemukan sebuah tulisan hangul di nisan Vernon.

Konjungsi Koordinatif Penambahan (Dengan)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. kaget ketika melihatku sedang ketakutan bersama 177
dengan Charlie
2. Pintu dapur terbuka dengan kasarnya dan aku bisa 177
melihat wajah Joshua yang kacau karena keringat yang
mengucur dari dahinya..
3. Catch me if you can,"Joshua berkata dengan nada 178
mengejek dan segera melangkahkan
kakinya menuju pantry
4. Charlie melayang ke arah Joshua, hanya dengan tubuh 178
dan kepalanya. la mengumpati Joshua
5. Sofia...." Joshua berjalan ke arahku dengan wajah- nya 179
yang basah oleh keringat.
6. Sofia...." Joshua berjalan ke arahku dengan wajah- nya 180
yang basah oleh keringat.
7. "Halo, Bibi? Tumben sekali menghubungiku. Aku 180
sedang dengan Sofia."
8. Aku melongo, begitu pun dengan Joshua. Kami sedang 180
tidak ingin bercanda
9. Hahaha, Bibi bilang apa? Ini bukan bulan April," Joshua 180
tertawa hambar, begitu juga denganku yang sedang
tersenyum pahit.

12
12
10. Meskipun kekanakan tapi dia dipenuhi dengan 183
kelembutan yang tersembunyi
11. cukup lama aku dan Joshua tidak bertemu dengan
12. Charlie tahun lalu, Kamu tahu, aku harus bermain kejar-
kejaran dengan anak menyebalkan itu.

B. Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua


unsur kalimat atau klausa yang kedudukannya tidak sederajat tidak
sederajat artinya. Artinya Kedudukan klausa yang satu lebih tinggi
(sebagai klausa utama) dan kedua sebagai klausa bawahan atau lebih
rendah dari bersama.
Dalam novel Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan terdapat
2.618 kalimat. Namun dan 2.618 kalimat hanya terdapat ±48 kalimat
pada halaman 177-187 yang berkonjungi subordinatif. Kalimat
tersebut akan disajikan dalam tabel konjungsi subordinatif sesuai
dengan pembagian berikut.
a. Konjungsi Subordinatif Sebab Akibat (Karena)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Aku bisa melihat wajah Joshua yang kacau karena 177
keringat yang mengucur dari dahinya.
2. Aku sedikit lega karena akhirnya Joshua datang dan 177
mengalihkan perhatian Charlie dariku.
3. Di tangan bocah iblis seperti Charlie hanya karena 177
permainan kejar-kejaran yang menggelikan.
4. Bibi Andriana karena jarang sekali ibu Vernon 180
menghubungi Joshua atau bahkan aku.
5. Karena sekarang yang kumiliki adalah mata Vernon. 183
6. Karena aku rasa sudah cukup lama aku dan Joshua tidak 184
bertemu dengan Vernon.

13
13
7. Saat itu aku belum sempat berterima kasih padamu 185
karena terlalu sibuk menangis di kamar.
8. Tapi aku juga tidak bisa tinggal karena makam ini akan
segera tutup.

b. Konjungsi Subordinatif Waktu(Ketika)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Mata pandanya membalalak kaget ketika melihatku 177
sedang ketakutan bersama dengan Charlie.
2. Matku sontak membola ketika mendengar suara pensil 177
dipatahkan.
3. Ketika kami sama-sama menyalami keheningan
malam,tiba-tiba saja ponsel yang ada di saku jaket 180
Joshua berdering begitu nyaring.
4. Ini sudah yang kesekian kalinya aku selalu melalun 182
ketika aku sedang berhadapan.
5. Senyumanku kini ketika aku berada di depan cermin
bukanlah senyuman yang sama seperti tahun-tahun yang 183
lalu.
6. Ketika aku menatap mataku sendiri,aku selalu ingin 183
menangis dan tersenyum pahit.
7. Aku membalikkan badan ketika melihat Bibi Adriana 184
sedang berada di ambang pintu kamar.
8. Sebagai sosok saudari dan sahabatnya,aku merasa 184
begitu berat ketika menerimanya.
9. Aku menggangguk ketika mendengar penuturan Bibi 184
Adriana.
10. Rasanya aku ingin menangis keras-keras ketika 184
mendengarnya

14
14
11. Tanpa sadar air mata perlahan mengalir turun 185
membasahi pipiku ketika aku mendengar suara Joshua
12 Vernon, aku dan Joshua berjuang berat ketika kamu
tidak ada untuk menyelesaikan masalah Charlie tahun 186
lalu.
13. Joshua mencubit lenganku,dia tidak setuju ketika aku
mengatakannya mirip pemulung saat harus mengorek- 186
ngorek tempat sampah tahun lalu.

c. Konjungsi Subordinatif Waktu(Sambil)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Joshua berteriak sambil bergoyang-goyangkan dua buah 177
pensil yang kuingat sebagai sarana aku dan vernon.
2. Joshua berkata lagi sambil terus memelukku yang masih 179
menangis.
3. Kami sama- sama diam sambil menikmati angin yang
berembus lembut di sekitar kami sambil memandangi 185
nisan bertuliskan nama Vernon di depan kami, seakan
kami sedang menatap Vernon.
4. Dia tersenyum miris sambil terus menatap 185
makam Vernon.

d. Konjungsi Subordinatif Waktu(Sebelum)

NO Contoh Kalimat HAL


1. Sebelum sempat aku benar- benar jauh dari makam
Vernon, aku sempat menolehkan kepalaku ke makam 187
itu dan menemukan sebuah tulisan hangul
di nisan Vernon.

15
e. Konjungsi Subordinatif Waktu(Setelah)

15
No Contoh Kalimat HAL
1. Dia segera memelukku setelah benar-benar bersimpuh
di sisi kananku. Aku membalas 179
pelukannya dan menangis.
2. Dia dinyatakan meninggal setelah mengalami koma
selama beberapa jam akibat terjadi pendarahan 182
serius di otaknya.

f. Konjungsi Subordinatif Waktu (Selama)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Dia dinyatakan meninggal setelah mengalami koma
selama beberapa jam akibat terjadi pendarahan 182
serius di otaknya.
2. Aku membalikkan badan ketika melihat Bibi Adrianna
sedang berada di ambang pintu kamar yang kutempati 184
selama aku menghabiskan waktu liburan di New York.
Kamar milik Vernon.

g. Konjungsi Subordinatif Waktu (Sejak)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Dan setiap becermin pula aku selalu ingin menangis dan
memanggil nama seseorang yangtelah pergi sejak 182
setahun yang lalu.

h. Konjungsi Subordinatif Sebab Akibat(Hingga)

16
N Contoh Kalimat HAL
O
1. Saat itu, aku masih sulit menerimanya hingga akhirnya 182
datang ke pemakamannya

i.

16
j. Konjungsi Subordinatif Tujuan atau Sasaran (Untuk)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Joshua mengangguk. "Itu jalan tercepat untuk kembali 179
ke rumah daripada harus memutar.
2. Dia tersenyum. Aku ikut tersenyum. Malam ini,kami
sudah bekerja sangat keras untuk mengakhiri 180
permainan dengan Charlie.
3. Karena sekarang yang kumiliki adalah mata Vernon.
Ya, Bibi Adrianna memutuskan untuk mendonorkan 183
sepasang mata hazel indah Vernon kepadaku.
4. "Nanti sepulang dari makam Vernon, mampirlah untuk 184
makan siang. Bibi sedang tidak masak hari ini, Sayang."
5. Vernon, aku dan Joshua berjuang berat ketika kamu 186
tidak ada untuk menyelesaikan masalah
Charlie tahun lalu.
6. Dan kamu tahu, Joshua bahkan harus pergi ke tempat
pembuangan sampah akhir untuk mencari pensil dan 186
kertas yang kita gunakan untuk bermain Charlie
Charlie Challenge
7. Dia benar-benar malaikat untuk siapa saja yang pernah 187
mengenal sosoknya

k. Konjungsi Subordinatif Perbandingan (Sebagai)

N Contoh Kalimat HAL


O
1. Joshua berte- riak sambil menggoyang-goyangkan dua
buah pensil yang kuingat sebagai sarana aku dan 177
Vernon bermain Charlie Charlie Challenge

17
ke arah Charlie.
2. Sebagai sosok saudari dan sahabatnya, aku merasa 184
begitu berat ketika menerimanya.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, daru penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam novel “Charlie Can We Play?” karya Fransisca Intan terdapat
nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Charlie Can
We Play? karya Fransisca Intan adalah nilai kemanusiaan, nilai kasih
sayang dan nilai kekeluargaan. Sedangkan nilai keadilan juga terdapat di
dalam novel Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan
2. Dalam novel Charlie Can We Play? karya Fransisca Intan yang
bertemakan horor ini nilai yang lebih dominan ditemukan adalah nilai
kemanusiaan yang berupa sikap-sikap yang dimilki manusia seperti marah,
senang, sedih, benci, kesal dan lain-lain.

B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran pada pihak-
pihak terkait, sebagai berikut. Pertama, bagi penulis dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam menganalisis suatu karya sastra
khususnya dalam novel Charlie Cnan We Play? karyaFransisca Intan.
Kedua, bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang sastra khususnya novel. Ketiga, Bagi peneliti
berikutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan atau pedoman
untuk penelitian sastra.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan. (2018). Kamus Besar Bahasa


Indonesia Edisi Kelima. Jakarta: PT. Adi Perkasa.
Nikolaus Rendi P. Hadi, dkk. (2020). Seba-Serbi Bahasa Indonesia Di Era 4.0.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Intan, Fransisca. (2018). Charlie Can We Play? Bandung: PT. Mizan Pustaka.

19191719
LAMPIRAN – LAMPIRAN

19191719
LAMPIRAN 1
(Khalisah Rafa Nadirah/16/XI MIPA 4

19191719
LAMPIRAN 2
(Dwi Hartini / 9 / XI MIPA 4

19191719
LAMPIRAN 3
(Frida Givary A. / 14 / XI MIPA 4

19191719
LAMPIRAN 4
(Nadya Nur Aini / 23 / XI MIPA 4

19191719

Anda mungkin juga menyukai