Anda di halaman 1dari 16

Makalah Ushul Fiqih

Sejarah singkat persis dan ulama dari masa ke masa

Disusun oleh : Syam Komara

KATA PENGANTAR

‫بسماللهالرحمن الرحيم‬

Alhamdulilah, segala puji marilah kita panjatkan ke hadirat allah swt atas
limpahan rahmat dan nikmatnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
yang diberikan kepada saya pribadi.

Sholawat bersamaan dengan salam juga tak lupa pada jungjungan kita yakni nabi
muhammad saw, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir
zaman.

Dengan ridhonya kini saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul
"Sejarah singkat persis dari masa ke masa".

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada guru mata pelajaran ushul fiqih yang telah memberikan tugas kepada
saya. Saya jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah atau awal yang
baik dari studi yang sesungguhnya, oleh karena itu keterbatasan waktu dan
kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya
harapkan semoga makalah ini berguna bagi saya khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Sumedang, 26 January 2023

Tertanda,

Penulis

Datfar isi

Kata Pengantar ...........................................................................................

Pendahuluan ...............................................................................................

Sejarah singkat persis ...............................................................................1

Mazhab persis ............................................................................................2

Kenapa persis didirikan .............................................................................3

Apa tujuan berdirinya persis .....................................................................4

Apa tujuan dakwah persis .........................................................................5

Ulama persis dari masa ke masa .............................................................6

Ulama persis dari masa ke masa .............................................................7

Ulama persis dari masa ke masa .............................................................8

Ulama persis dari masa ke masa .............................................................9

Ulama persis dari masa ke masa ............................................................10

Kesimpulan ................................................................................................11
Penutup ......................................................................................................12

Daftar pustaka ...........................................................................................13

PENDAHULUAN

Latar belakang

Tujuan makalah mata pelajaran ushul fiqih tantang "Sejarah singkat persis"
Sejarah mengajarkan gambaran tentang peristiwa - peristiwa yang lampau yang
dialami oleh manusia. Disusun secara ilmiah, meliputi urusan waktu, dan analisa
kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami

Sejarah ialah ilmu yang meneliti gambaran dengan penglihatan yang singkat
untuk meneruskan penomena kehidupan yang berhubungan dengan
perubahan - perubahan yang terjadi karena hubungan manusia dengan
masyarakat pada zamanya serta bentuk kualitas, dan memusatkan
perubahan- perubahan itu sesuai dengan waktu yang tak akan terulang lag

Sejarah mengajarkan untuk dapat selalu bersikap bijaksana di dalam berbagai


macam situasi ataupun kondisi serta dapat menumbuhkan sikap kritis dalam
melihat suatu penomena baik yang akan terjadi maupun yang akan datang, salah
satu ungkapan sejarah dalam bidang pendidikan adalah bahwa sejarah tumbuh
dan berkembang sejalan dengan perkembangan manusia. Sejarah mendorong
manusia untuk berkembang mengikuti zamanya. Jadi pada hakikatnya sejarah
adalah pelajaran tentang kearifan.
Rumusan Masalah :

1. Sejarah persis?

2. Mazhab persis?

3. Kenapa harus persis?

4. Mengenal Tokoh-Tokoh Persis?

5.ulama persis dari masa ke masa?

SEJARAH SINGKAT PERSIS

Pers Persis merupakan sebuah lembaga yang berdiri di bawah naungan


Persatuan Islam yang berfokus pada penerbitan media cetak khususnya
majalah. Pers Persis didirikan pada tahun 1929 oleh Ahmad Hassan beserta
murid dan tokoh Persis lainnya, sebagai upaya pembelaan terhadap
maraknya penghinaan terhadap Islam serta sebagai sarana dalam
menyebarkan ide pembaharuan dan dakwah Islam di Indonesia. Penelitian
ini difokuskan pada alasan berdirinya pers Persis, perkembangan dan
pengaruh pers Persis di Indonesia. Untuk mengkaji masalah tersebut,
peneliti menggunakan pendekatan sosiologi serta teori fungsionalisme
struktural oleh Talcots Persons. Penelitian ini menggunakan metode sejarah
dengan empat tahap, yaitu: heuristik atau pengumpulan sumber, verifikasi
yang merupakan kritik terhadap sumber yang sudah terkumpul, kemudian
interpretasi atau penafsiran sumber dan historiografi, yakni penulisan
sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pers Persis mempunyai peran
penting dalam menghalau serangan terhadap Islam dan penyebaran
dakwah Islam di Indonesia. Pada perkembangannya, pers Persis dibagi
menjadi tiga fase, yakni: fase pendirian dan dakwah, fase politik serta yang
terakhir fase internalisasi dan peneguh khitah Persis. Pers Persis memberi
pengaruh tidak hanya pada dakwah Persis, akan tetapi memberi pengaruh
juga terhadap kelompok tradisionalis, kelompok reformis dan kelompok
lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung.

MAZHAB PERSIS

Persis itu mazhab apa?

Persatuan Islam (PERSIS) tidak bermazhab dalam arti tidak mengikatkan diri
dalam satu mazhab dan mengambil pendapat Imam-Imam mazhab yang mana
saja asal sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits menurut pemahaman ulama
Persatuan islam.

Dalam memutuskan sebuah hukum, sebagaimana dimaklumi, Persis mempunyai


sebuah lembaga fatwa yang disebut Dewan Hisbah. Dewan ini bertugas
mengambil keputusan tetang hukum-hukum Islam, baik yang berkaitan dengan
masa’il fiqhiyah (masalah fiqih) maupun masalah akidah. Masalah-masalah yang
dibahas umumnya merupakan kejadian (waqi’iyah atau nawazil) yang dialami oleh
anggota dan pimpinan jam’iyyah yang diajukan oleh lembaga ataupun
perorangan. Masalah-masalah itu setelah diinventarisasi oleh Dewan Hisbah lalu
diadakan skala prioritas pembahasannya. Dan apabila dalam pembahasan itu
terjadi kemandegan (mawquf) maka akan diulang pembahasannya pada
kesempatan lain. Selain itu, Dewan Hisbah juga tidak tabu dalam meninjau
kembali putusannya (PK) jika dikemudian hari ditemukan bukti dan dalil hukum
baru atau didapat pemahaman lain terhadap dalil lama yang lebih kuat

Menurut beberapa sumber Persatuan Islam, Persis tidak bermadzhab dalam


artian organisasi ini tidak mengikatkan diri dalam satu Madzhab tertentu.
KENAPA PERSIS DI DIRIKAN ?

Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai
dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan
berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinal
karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan
tidak mau.

Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai
dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan
berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinal
karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan
tidak mau menggali Islam lebih dalam dengan membuka kitab-kitab hadits yang
shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti Ahmad Hassan yang juga
dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis mengenalkan Islam
yang hanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits.

Organisasi Persatuan Islam telah tersebar di banyak provinsi antara lain Jawa
Barat, DKI Jakarta, Riau, dan Gorontalo.

Jam'iyyah Persis berasaskan Islam

Jam'iyyah Persis bertujuan terlaksananya syari'at Islam berlandaskan al-Quran


dan as-Sunnah secara kaffah dalam segala aspek kehidupan.
APA TUJUAN DAKWAH PERSIS

Orang juga bertanya

Apakah tujuan dari di dirikannya Persis?

Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai
dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan
berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinal
karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan
tidak mau ..

Landasan dan tujuan dakwah Persis utamanya adalah mengembalikan umat


kepada Alquran dan Sunnah. Namun, seiring dengan tantangan zaman, Persis
mulai mengadopsi dari berbagai pola dakwah organisasi masa Islam lain dengan
merambah pada aktivitas sosial dan pelayanan kemasyarakatan.

1. Mengembalikan kaum muslimin kepada pimpinan Al-Qur’an dan As-Sunnah;

2. Menghidupkan ruhul jihad dalam kalangan umat Islam;

3. Membasmi bid’ah, khurafat, takhayul, taqlid dan syrik dalam kalangan umat
Islam.
ULAMA - ULAMA PERSIS DARI MASA KE MASA

Mohammad Natsir

Dilahirkan di Kampung Jembatan Berukir, Alahan Panjang, Sumatra Barat, pada 17


Juli 1908. Ia adalah putra pasangan Sutan Saripado—seorang pegawai pemerintah
—dan Khadijah. Ia pergi ke Bandung pada 1927 untuk melanjutkan studinya di
AMS A-2 (setingkat SMA sekarang).

Di Kota Kembang ini, minat Natsir terhadap agama semakin berkembang. Karena
itu, selama di Bandung, Natsir berusaha memperdalam ilmu agamanya dengan
mengikuti pengajian-pengajian Persis yang disampaikan Ahmad Hassan.

Selain itu, Natsir juga mengikuti pelajaran agama di kelas khusus yang diadakan
oleh Ahmad Hassan untuk anggota muda Persis yang sedang belajar di sekolah
milik Pemerintah Belanda.

Bahkan, dengan inisiatif Natsir, Persis kemudian mendirikan berbagai lembaga


pendidikan, antara lain Pendidikan Islam (Pendis) dan Natsir sebagai direkturnya
(1932-1942) serta Pesantren Persatuan Islam pada 4 Maret 1936.

ULAMA - ULAMA PERSIS DARI MASA KE MASA


KH Endang Abdurrahman tampil sebagai sosok ulama rendah hati, berwibawa,
dan berwawasan luas. Dengan gaya kepemimpinan yang luwes, ia telah
membawa Persis pada garis perjuangan yang berbeda: tampil low profile dengan
pendekatan persuasif edukatif, tanpa kesan keras, tetapi teguh dalam prinsip
berdasarkan Alquran dan sunah.

Abdurrahman dilahirkan di Kampung Pasarean, Desa Bojong Herang, Kabupaten


Cianjur, pada Rabu, 12 Juni 1912.

Ia merupakan putra tertua dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Ghazali, seorang


penjahit pakaian, dan ibunya bernama Hafsah, seorang perajin batik.

KH Aburrahman dikenal sebagai seorang ulama besar dan ahli hukum yang
tawadhu. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menelaah kitab-kitab,
mengajar di pesantren, dan hampir setiap malam mengisi berbagai pengajian.

Sosok ulama Persis yang satu ini, sebagaimana ditulis Fauzi Nur Wahid dalam
bukunya “KH E Abdurrahman: Peranannya dalam Organisasi Persatuan Islam”,
semula memiliki pemahaman keagamaan yang bersifat tradisional.

Namun, pada kemudian hari, ia beralih menjadi ulama yang berpegang

teguh pada Alquran dan sunah serta menentang berbagai ibadah, khurafat,

ULAMA - ULAMA PERSIS DARI MASA KE MASA


KH Abdul Latief Muchtar

Dilahirkan di Garut pada 7 Januari 1931 dari pasangan H Muchtar dan Hj Memeh.

Sejak kecil, KH Abdul Latief Muchtar sudah bersentuhan dengan Persis hingga
akhirnya menjadi Ketua Umum Persis, menggantikan KH E Abdurrahman yang
wafat.

Jika Persis kini tampak low profile, itu semua tidak lepas dari kepemimpinan KH
Abdul Latief. Pada masa kepemimpinannya, Persis berjuang menyesuaikan diri
dengan kebutuhan umat pada masanya yang lebih realistis dan kritis.

Pada masa awal jabatannya sebagai Ketua Umum Persis, KH Abdul Latief
dihadapkan pada keguncangan jamaah Persis karena adanya Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1985 yang menuntut semua organisasi kemasyarakatan (ormas)
di Indonesia mencantumkan asas tunggal Pancasila sebagai asas dalam anggaran
dasar organisasinya.

Persoalan asas tunggal ini dihadapi dengan visi dan pemikiran KH Latief yang
akomodatif. Ia mencoba menjembatani persoalan ini dengan baik.

Dalam bidang jam’iyyah (organisasi), KH Latief bertekad menjadikan organisasi


Persis makin terbuka (inklusif )

UlAMA - UlAMA DARI MASA KE MASA

Ust. Shiddiq Amin

Tempat dan Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 13 Juni 1955


Nama Istri : Ai Kurniasih & Elis Yulifah

Jumlah anak 11 orang

Riwayat Dalam Kehidupan Organisasi :

a. Ketua Bidang Kepustakaan OSIS SMPN-3 Tasikmalaya (thn. 1971)

b. Ketua bidang Kerohanian OSIS SMAN-1 Tasikmalaya (thn. 1974)

c. Ketua Umum RG Pesantren Persis Pajagalan Bandung (thn. 1976)

d. Anggota Bidang Rohani Senat Mhsw STBA Yapari Bandung (thn.


1987)

ULAMA - ULAMA DARI MASA KE MASA


KH. Aceng Zakaria lahir di Garut 11 Oktober 1948 dari sebuah keluarga
sederhana di kampung Sukarasa desa Citangtu Babakanloa Wanaraja.
Ayahnya seorang ulama terkemuka di desanya. Oleh karena itu KH.
Aceng Zakaria hidup berkembang di dalam lingkungan religius yang
berpendidikan.

KH. Aceng Zakaria memulai pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat


(SD) Babakan Loa Garut hingga tahun 1967. Disamping itu, ia biasa
mengaji kitab-kitab kuning, seperti Safinah, Tijan Jurumiyah dan Imriti
yang diadakan di rumah saudara kakaknya yang juga seorang ulama.
Karena ketekunanya menelaah kitab kuning ia telah menamatkan
Safinah, Tijan Jurumiyah dan Imriti ketika lulus SR.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di SR, kedua orang tuanya tidak


menyuruh KH. Aceng Zakaria untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah
formal. Namun kakanya, Asep Barhoya yang pernah tamat SMP
meminta dia untuk melanjutkan sekolah ke SMP.

Akhirnya ia pun memilih belajar agama di rumahnya sendiri sekaligus


meringankan beban orangtuanya dengan membantu berladang di
sawah dan kebun.

Di samping itu juga dia aktif berorganisasi di PII (Pelajar Islam


Indonesia) Wanaraja dan beberapa kali kerap disuruh untuk
berceramah di depan masyarakat.
Keahliannya dalam membaca Arab gundul, memutuskan dia untuk
mengajar kitab-kitab kuning kepada para santri di lingkungan
rumahnya. Hingga pada akhirnya sekitar tahun 1969, Ustadz yang dulu
suka memperbaiki jam ini, memutuskan untuk berangkat ke Bandung
dan mencoba sekolah di Pesantren Persatuan Islam (Persis) Pajagalan.

Karena ia ahli dalam membaca kitab, maka akhirnya ditempatkan


langsung di kelas satu muallimin (Aliyyah). Perkenalan dengan
Persatuan Islam (Persis) sendiri telah dimulai sejak lama, khususnya
melalui saudara kakanya dan karena factor lingkungan yang telah lama
mengenal Persatuan Islam (Persis).

PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan, hormat saya selaku penulis sangat bersyukur telah


menyelesaikan tugas makalah ushul fqih ini dengan lancar dan baik.
Sebelumnya makalah ini selain hanya sekedar tugas tetapi ini juga
sebagai bukti bahwa kita sebagai pelajar harhs rajin, terampil, mandiri
dan kreatif, juga inovatif, tapi yang lebih penting yaitu knisiatif kita yang
tinggi sebagai siswa.

Kita tak mungkin belajar sendiri, tetapi kita juga butuh orang lain
untuk membantu kita dalam mempelajari pelajaran seorang diri,
banyak sekali rutinitas kita ataupun sejarah yang kita lalui tanpa kita
sadari dan tanpa kita melihat ke arah belakang betapa beratnya ujian
yang dialami oleh yokoh tokoh kita dulu.

Maka sejarah yang menjadi pedoman kita terutama sejarah persis


yang sangat luarbiasa, diantaranya para tokoh islam yang sangat gigih
memperjuangkan islam dengan karya karya nya yang sangat banyak
dan luarbiasa dan itu wajib menjadi pedoman kita untuk mewujudkan
islam yang indah, tentram dan damai.
DAFTAR PUSTAKA
https://wawasansejarah.com/sejarah-persatuan-islam-persis/https://digilib.uin-suka.ac.id/id/
eprint/43767/https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015869350/sejarah-persatuan-islam-
organisasi-yang-dibentuk-pada-awal-abad-ke-20,https://profilbaru.com/Persatuan_Islamhttps://
www.republika.id/posts/20447/sejarah-dan-kiprah-persis

Anda mungkin juga menyukai