Anda di halaman 1dari 9

Nama : Siti Aisiyah

NIM : 858943668

A. Rencana Judul Artikel : Metode Fun Learning sebagai Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19 di SDN
Darsono 03 Arjasa Jember

B. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana minat belajar siswa pada masa pandemi covid-19 di SDN Darsono 03 setelah menggunakan metode fun learning?

C. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS


Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5 ………
Tulis di sini judul
artikel yang anda
jadikan referensi :
contoh : judul jurnal
Mathematical
JUDUL Artikel Reasoning ability
Based on Self
Regulated by Using
The Learning of
Reciprocal Teaching
with RME Approach
Unnes Jurnal of
Mathematics
Nama Journal Educational Research
(UJMER) 8 (01)
2019 49-56
Nama Penulis
Artikel
Tahun Terbit
Rangkuman Artikel
1 Tulis Rangkuman referensi yang akan anda kutif disini, baik yang akan mendukung di pendahuluan atau pembahasan yang
relevan dengan artikel anda

Rangkuman Artikel
2

Rangkuman Artikel
3 dst

D. MINIMAL 5 REFERENSI DARI 5 BUKU LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS


Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5 ……………
Judul Buku
Nama Penerbit
Nama Penulis Buku
Kota Terbit

Tulis Rangkuman referensi yang akan anda kutif disini, baik yang akan mendukung di pendahuluan atau pembahasan yang
relevan dengan artikel anda

Rangkuman Buku 1

Rangkuman Buku 2
Rangkuman Buku 3
dst
E. KERANGKA PENULISAN

1. Judul : Metode Fun Learning sebagai Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Masa
Pandemi Covid-19 di SDN Darsono 03 Arjasa Jember
2. Pendahuluan
a. Latar belakang masalah :

SDN DARSONO 03 adalah sekolah Negeri dengan jenjang SD yang beralamat di Jl.
Teratai Kec. Arjasa Kab. Jember Prov. Jawa Timur. Memiliki siswa dengan jumlah sekitar
-/+157 orang. SDN Darsono 03 berada di daerah plosok, mayoritas siswa siswi SDN
Darsono 03 ini memiliki IQ dibawah rata-rata. Sehingga pembelajaran disekolah ini berbeda
dengan yang sekolah lain (masih lamban dalam mencapai kompetensi yang ditetapkan).

Pada masa saat pandemi covid 19 melanda negara kita, banyak sekali dampak negatif
dari semua sektor. Termasuk sektor pendidikan, saat masa pandemi covid 19 pemertintah
menerapkan social distancing. Dimana kita dilarang atau menghidar berkrumun, sehingga
pemerintah menerpkan sekolah daring. Bagi sekolah-sekolah yang didaerah kota sekolah
daring tidak terlalu banyak hambatannya untuk menjalankan, selain karena sekolah kota
SDM nya memumpuni, dsekolah kota juga memiliki sarana dan prasarana yang lengkap,
serta jika didaerah kota kita tidak akan terhambat masalah jaringan. Di SDN Darsono 03
saat melakukan sekolah daring, kebanyakan anak tidak memiliki gairah untuk sekolah,
minat sekolah menurun. Dengan alasan tidak memiliki HP, jaringan tidak baik, atau bahkan
susah mendengarkan dan memahami materi saat pembelajaran berlangsung. Ketidak
pahaman anak saat mendengarkan materi dalam pembelajaran daring, membuat anak henuh
dan bosan, serta membuat anak semakin malas untuk belajar atau bahkan sekolah. Hal ini
sangat berpengatuh terhadap berlangsjngnga proses belajar mengajar anak.

Metode fun learning menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan minat belajar siswa
pada masa pandemi covid 19. Metode fun learning adalah cara belajar mengasyikkan dan
menyenangkan yang berpusat pada kondisi psikologi siswa dan atmosfir lingkungan dalam
melakukan proses belajar mengajar. Metode ini cara menciptakan rasa cinta dan keinginan
untuk belajar. Dengan konsep fun learning, anak akan lebih mudah menangkap segala
informasi yang diberikan. Ini juga berhubungan dengan hormon rasa senang di mana ketika
bermain, maka hormon ini akan membantu anak menangkap informasi.

b. Perumusan masalah
1. Bagaimana minat belajar siswa pada masa pandemi covid-19 di SDN Darsono 03
setelah menggunakan metode fun learning?

c. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan masalah:
1.1 Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada masa pandemi covid-19 di SDN Darsono
03 melalui metode fun learning.
2. Manfaat Masalah:
2.1 Meningkatkan minat belajar siswa pada masa pandemi covid-19, membuat siswa lebih
senag dan tidak bisan saat melakukan pembelajaran daring.
2.2 Memudahkan guru dalam pembelajaran sekolah daring.

2.3 Sekolah bisa mematuhi peraturan pemerintah melakukan sekolah daring dengan mudah.

d. Metode penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
yang bersifat deskriptif dan bertujuan untuk meningkatan minat belajar siswamelalui
penggunaan metode fun learning dalam masa pandemi covid-19. Secara singkat,
penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya
muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Sehingga
penelitian tindakan kelas dapat dikatakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat
refleksi partisipasif, kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi dan situasi. Daur ulang dalam
penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan
tindakan (action),mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan
(observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

2. Lokasi dan Subyek Penelitian

a. Lokasi penelitian: SDN Darsono 03 Kec. Arjasa, Kab. Jember

b. Subyek Penelitian: Siswa Siswi SDN Darsono 03 yang Terdampak covid-19.

3. Fokus Penelitian

• Faktor proses, yaitu melihat aktivitas pembelajaran peserta didik dalam proses
pembelajaran daring saat menggunakan metode fun learning.

• Faktor hasil, yaitu untuk melihat hasil pembelajaran daring setelah diterapkan proses
pembelajaran daring dengan penggunaan metode fun learning pada peserta didik SDN
Darsono 03, kec. Arjasa, kab. Jember. Secara lebih rinci langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Gambaran Kegiatan Pada Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1) Melakukan diskusi awal dengan guru untuk membahas materi yang akan diajarkan dengan
penggunaan metode fun learning.

2) Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, sumber-sumber pembelajaran, dan hambatan


yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan lingkungan
sekitar melalui observasi atau interview.

3) Membuat perangkat pembelajaran yang akan diajarkan dengan penggunaan metode fun
learning.

4) Membuat alat evaluasi apakah dengan metode fun learning dapat meningkatkan minat
belajar dalam pembelajaran di SDN Darsono 03

5) Membuat lembar pedoman observasi tiap pertemuan untuk memantau kegiatan peserta
didik selama proses pembelajaran dengan menentukan indikator yang ingin diamati
perkembangannya.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

1) Menginformasikan hal atau indikator dari pokok bahasan yang akan dicapai.

2) Menjelaskan topik materi yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dengan
menerangkannya sesuai dengan metode fun learning.

3) Melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan materi yang diajarkan dengan


memerhatikan langkah-lagkah pembelajaran .

4) Memberikan umpan balik positif terhadap jawaban, pertanyaan, tanggapan yang diberikan
oleh peserta didik dalam proses pembelajaran-mengajar.

5) Mencatat perubahan yang terjadi yang merupakan kemampuan peserta didik dalam
mengaplikasikan atau menggunakan konsep sesuai dengan materi yang diajarkan dalam
kehidupan sehari-hari.

c. Observasi

Setelah pengajaran usai, maka dilakukan tes. Namun dapat pula dilakukan di sela-sela
pengajaran. Langkah-langkah tes yang dilakukan setelah semua kegiatan pengajaran sudah
selesai yaitu :
1. Memberikan tes kemampuan penerapan terhadap materi yang diajarkan.

2. Mengumpulkan data melalui tes akhir siklus pertama

3. Melakukan analisis terhadap data yang ada.

d. Refleksi

Dari hasil analisis data yang diberikan kepada peserta didik, selanjutnya dijadikan
sebagai acuan untuk merancang siklus berikutnya. Adapun perbaikanperbaikan yang
dilakukan antara lain menambah waktu dalam kegiatan pembelajaran.
3. Tinjauan pustaka

1 Minat Belajar

Kasus covid-19 yang belum menurun dan tentu masih berdampak pada semua sektor
kehidupan, salah esktor yang terasa terdampak adalah sektor pendidikan, sehingga pemerintah
pun membuat kebijakan sebagai upaya pencegahan Covid-19 semakin luas dan banyak, maka
kegiatan di lembaga pendidikan, khususnya Sekolah Dasar itu dirumahkan (Stay Home).
Kebijakan ini menjadikan kegiatan belajar mengajar dalam konteks tatap muka yang biasa
dilakukan disekolah dihentikan sementara. Pemerintah mengganti pembelajaran dengan sistem
pembelajaran online melalui aplikasi pembelajaran yang sudah ada. Dengan adanya kebijakan ini
menjadikan pembelajaran online yang sebelumnya masih tidak maksimal diterapkan menjadi
satu-satunya pilihan bentuk pembelajaran. Yang menjadi problematika anak-anak di desa adalah
fasilitas yang kurang memadai dan pemahaman orang tua akan teknologi dirasa kurang baik, lalu
orang tua disibukan dengan pekerjaanya sendiri sehingga terkadang melupakan peran mereka di
keluarga sebagai guru atau pembimbing anak dalam kegiatan belajarnya saat di rumah.Selain itu,
kondisi pembelajaran yang masih daring menjadikan anak-anakkurang berminat dalam belajar
dikarenakan kurangnya fasilitas teknis yang mendukung, penguasaaan teknologi yang kurang
baik serta interaksi transter pengetahuan yang tidak terjadi (monoton) secara langsung dapat
mengurangi minat belajar peserta didik secara umum. Pada sistem pembelajaran daring peserta
didik menjadi kurang interaktif sehingga mengakibatkan pembelajaran yang jenuh, karna secara
karakteristik untuk ukuran anak-anak SD adalah masa-masanya belajar yang diselingi dengan
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan agar tidak mengalami kejenuhan dalam belajar. Oleh
karena itu perlu motivasi dan stimulus untuk menggerakkan minat belajar anak-anak agar
semangat belajar sehingga transfer ilmu pun dapat tersampaikan yang mana itu harapannya akan
berdampak pada prestasi belajar.

Faktor yang turut mendukung seorang anak dapat berprestasi dalam belajar diantaranya
minat belajar siswa. Seseorang akan memetik hasil dari belajarnya manakala ia berminat pada
sesuatu yang ia pelajari. Minat termasuk faktor psikologis yang berperan sebagai pendorong
dalam mencapai tujuan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai
rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Minat memberikan sumbangan yang besar dalam
mendukung seseorang memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya kurangnya minat
menyebabkan kurangnya perhatian, partisipasi dan usaha dalam proses pembelajaran. Akibat
dari kurangnya minat belajar tentunya akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Menurut
(Ricardo R, & Meilani R,I, 2017, p. 79) belajar adalah salah satu rasa untuk menyukai atau juga
tertarik pada satu hal dan aktivitas belajar tanpa ada yang menyuruh untuk belajar. Adanya
perubahan kebiasaan akibat pandemi mempengaruhi minat dan motivasi belajar menjadi kurang,
tidak adanya teman sebaya atau patner bermain menjadikan kegiatan belajar di rumah menjadi
jenuh. Minat belajar menurut (Nurhasanah & Sobandi, 2016) mempunyai pengaruh yang relevan
terhadap hasil belajar. Oleh karena itu hasil belajar siswa bisa ditingkatkan melalui peningkatan
minat belajar siswa. Dalam arti lain, semakin baik minat belajar siswa akan semakin baik hasil
belajarnya.

2.1 Metode Fun Learning

Metode ialah usaha atau cara mengaplikasikan rencana yang sudah dirancang pada
kegiatan nyata dengan harapan dapat mencapai tujuan yang disusun secara maksimal.9 Dalam
pelaksanaan pendidikan, metode diartikan sebagai alat yang dipakai untuk menyampaikan materi
pada proses pembelajaran.10 Jadi, metode pembelajaran ialah cara untuk menyampaikan materi
pada kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Materi
pelajaran yang dianggap sulit akan mudah diterima dan dipahami oleh siswa, jika guru memilih
metode yang tepat dan menarik.

Guru sebagai sumber belajar harus dapat mewujudkan lingkungan belajar yang kreatif
bagi siswa, salah satunya dengan menentukan metode yang akan dipakai dalam proses
pembelajaran. Guru hendaknya menggunakan metode yang bervariasi pada setiap pembelajaran
agar siswa tidak merasa jenuh dan membuat minat belajar siswa menjadi meningkat sehingga
akan berpengaruh baik terhadap prestasi yang diraihnya. Pemilihan metode yang tidak sesuai
dengan kondisi yang ada, akan membuat suasana belajar siswa menjadi kurang bersemangat dan
aktif. Fun ialah prinsip belajar yang menyenangkan sedangkan learning memiliki makna
mengajak siswa belajar, jadi fun learning bermakna mengajak siswa belajar dengan prinsip yang
menyenangkan. Metode fun learning adalah metode yang digunakan untuk menciptakan suasana
belajar yang gembira dan menyenangkan. Tujuan dari suasana belajar yang menyenangkan
adalah agar minat/motivasi belajar siswa meningkat, merangsang keterlibatan secara penuh dan
siswa dapat memahami materi dengan mudah. Kreativitas siswa akan muncul, jika suasana
pembelajaran menyenangkan. Dalam situasi tegang atau tidak nyaman,aliran darah ke otak tidak
bisa berjalan lancar sehingga otak tidak berfungsi dengan baik. Dari keterangan di atas diketahui
bahwa metode fun learning merupakan salah satu upaya guru dalam mewujudkan kreativitas dan
suasana menyenangkan bagi siswa, agar lingkungan belajar yang aktif dan kreatif untuk siswa
dapat diciptakan. Suasana yang menyenangkan akan membantu siswa untuk memunculkan
inspirasi-inspirasi yang baru dan kreatif dalam proses belajar.

Metode Fun Learning adalah suasana belajar yang gembira dan menyenangkan.
Kegembiraan disini berarti membangkitkan minat (gairah untuk belajar/motivasi), merangsang
keterlibatan penuh serta menciptakan pemahaman atas materi yang dipelajari (Kluth, 2008: 123).
Adapun penerapan dalam pembelajaran ini, penulis menggunakannya dengan bermain, bercerita,
humor, dan tebak-tebakan.

Menurut (Nurtiani & Sheilisa, 2017) metode pembelajaran fun learning ini merupakan
metode yang menyenangkan. Metode yang menyenangkan menjadi sebuah kemudahan untuk
mendidik anak usia dini karena sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan mereka.
Metode fun learning juga bisa menciptakan suasana menyenangkan, tidak merasa terbebani
dengan banyaknya materi, dan bisa diserap dengan baik dan mudah.

4. Hasil dan pembahasan


Ditampilkan hasil nilai
Analisis hasil nilai
Sebab-sebab dinilai bagus
Penelitian Pendukung (jurnal yang atas tadi)

5. Penutup
a. Simpulan
1) Jawaban pertanyaan 1
2) Jawaban pertanyaan 2
b. Saran
6. Daftar pustaka
Ricardo R, & Meilani R,I, 2017, p. 79
Nurhasanah & Sobandi, 2016
Kluth, 2008: 123
Nurtiani & Sheilisa, 2017

Anda mungkin juga menyukai