Anda di halaman 1dari 3

Tugas Wajib 2

Nama : Selly Suwarni

Nim : 858076857

Matkul : Pengantar Pendidikan Anak berkebutuhan khusus

1. Definisi dan Karakteristik


a. Anak Tunarungu
Tunarungu merupakan suatu istilah umu yang menunjukkan ketidakmampuan mendengar
dari yang ringan sampai yang berat sekali yang digolongkan kepada tuli(deaf) dan kurang
dengar(hard of hearing). Orang yang tuli adalah orang yang mengalami kehilagan
pendengaran (lebih dari 70 dB) yang mengakibatkan kesulitan dalam memproses informasi
bahasa melalui pendengarannya sehingga ia tidak dapat memahami pembicaraan orang lain
baik dengan memakai maupun tidak memakai alat bantu dengar. Sedangkan orang yang
kurang dengar adalah orang yang mengalami kehilangan pendengaran (sekitar 27 sampai 69
dB) yang biasanya dengan menggunakan alat bantu dengar, sisa pendengarannya
memungkinkan untuk memproses informasi bahasa sehingga dapat memahami pembicaraan
orang lain.
1. Karakteristik anak tunarungu dalam aspek akademk. Keterbatasan dalam kemampuan
berbicara dan berbahasa mengakibatkan anak tunarungu cenderung memiliki prestasi
yang rendah dalam mata pelajaran yang bersifat non verbal dengan anak normal
seusianya.
2. Karakteristik anak tunarungu dalam aspek sosial emosional
a. Pergaulan yang terbatas dengan sesama tunarungu, sebagai akibat dari keterbatasan
dalam kemampuan berkomunikasi.
b. Sifat ego-sentris yang melebihi anak normal, ditunjukkan sengan sukarnya mereka
menempatkan diri pada situasi berpikir dan perasaan orang lain, sukarnya
menyesuaikan diri, serta tindakannya lebih terpusat pada “aku/ego”, sehingga kalau
ada keinginan harus selalu dipenuhi.
c. Perasaan takut (khawatir) terhadap lingkungan sekitar, sehingga kurang percaya diri.
d. Perhatian anak tunarungu sukar dialihkan, apabila ia sudah menyenangi suatu benda
atau pekerjaan tertentu.
e. Memiliki sifat polos, perasaan ektrem tanpa banyak nuansa.
f. Cepat marah dan mudah tersinggung, karena mengalami kekecewaan dari sulitnya
menyampaikan perasaan.
3. Karakteristik tunarungu dalam aspek fisik.
Jalannya kaku dan agak membungkuk, gerak matanya lebih cepat, gerakan tangannya
cepat/ lincah, dan pernafasannya pendek, sedangkan dalam aspek kesehatan pada
umumnya sama dengan orang yang mendengar/ normal lainnya.
b. Gangguan Komunikasi,
Komunikasi merupakan suatu aktivitas atau peristiwa penyampaian pikiran maupun
perasaan, dari seseorang kepada orang lain, melalui sistem symbol yang dapat dimaknai
bersama, seperti symbol bunyi bahasa, tulisan serta isyarat.
Gangguan komunikasi adalah gangguan dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik
dalam posisi sebagai komunikator maupun komunikan. Gangguan komunikasi yang dialaimi
komunikator yakni kesalahan dalam mengucapkan. Gangguan dari segi komunikan
merupakan kesulitan dalam memahami pembicaraan komunikator.
Karakteristik gangguan komunikasi
1. Gangguan bicara
a. Gangguan artikulasi; kesulitan dalam pembentukan bunyi-bunyi, suku kata sehingga
ucapan sulit dipahami.
b. Gangguan kelancaran,
2. Gangguan bahasa
c. Anak Tunagrahita
Seorang anak memiliki IQ yang berbeda-beda, beberapa diantaranya memiliki IQ yang tidak
terlalu besar sehingga dianggap sebagai tunagrahita.
Tunagrahita adalah istilah dalam Indonesia yang menggambarkan seseorang dengan
keterbatasan intelektual atau intellectual disability. Dilansir dari Special Olympics,
tunagrahita atau keterbatasan intelektual adalah istilah yang digunakan ketika seseorang
memiliki keterbatasa tertentu dalam fungsi dan keterampilan kognitif, termasuk komunikasi,
keterampilan sosial, dan perawatan diri. Hal tersebut membuat tunagrahita mengalami
perkembangan yang lambat secara kecerdasan kognitif dan sosial dibanding dengan anak
seumurannya. Seseorang yang termasuk tunagrafita memiliki rentang IQ antara 70 hingga di
bawah 25.
Karakteristik
Ciri-ciri tunagrahita dapat dilihat sebagai berikut:
1. Duduk, berguling, merangkak, dan berjalan lebih lambat daripada anak seusianya
2. Berbicara terlambat daripada anak seusianya atau mengalami kesulitan berbicara
3. Kesulitan mengingat sesuatu
4. Kesulitan memahami aturan sosial
5. Kesulitan memecahkan masalah
6. Kesulitan berpikir logis
7. Gangguan keterampilan motorik sehingga sulit melakukan hal dasar seperti mengganti
baju, pergi ke toilet, dan juga makan
8. Gangguan kecemasan
9. Masalah perilaku seperti emosi yang meledak-ledak
10. Kesulitan menghubungkan tindakan dengan konsekuensinya
2.Yang akan saya lakukan jika mendapat anak ABK adalah mencoba menjalankan tugas seperti
biasa dan melayani sesuai kemampuan dan fasilitas yang ada disekolah.

Program yang akan dilakukan yakni dengan menambah jam tambahan serta komunikasi dengan
orang tua yang memiliki kebutuhan khusus supaya tetap mendampingi serta mendukung
kegiatan. Karena memang tidak semua sekolah memiliki fasilitas pendidikan untuk anak ABK.
Program belajar lebih awal atau tambahan diluar jam pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai