Anda di halaman 1dari 4

Nama: Alvin Trisiena

NIM: 14010119130049

UTS BAHASA INDONESIA

1. Menulis karya ilmiah berlaku motto “Enak dibaca dan perlu”, sebab berkait dengan
berbagi kepedulian untuk pembaca. Coba Anda buktikan dengan contoh (tiga kalimat),
bahwa temuan Anda memang “tidak enak dibaca”. Hasil perbaikan kalimat yang Anda
kerjakan akhirnya berlaku “enak dibaca”.

Jawab:
Saat menciptakan suatu karya ilmiah, sudah semestinya penulis menerapkan motto “enak
dibaca dan perlu” dan menempatkan dirinya sebagai subjek yang membaca. Tulisan yang
komprehensif sekaligus membangkitkan keinginan pembacanya untuk menelusuri lebih
dalam adalah tulisan yang diimpikan banyak orang. Adapun contoh kalimat yang tidak
enak dibaca serta perbaikannya antara lain:

1) “Beberapa banyak orang-orang berolahraga di pagi hari dengan berlari-lari kecil.”

Perbaikan:
Banyak orang berolahraga di pagi hari dengan berlari-lari kecil. Karena
penggunaan kata “beberapa banyak orang-orang” dapat dikategorikan sebagai
pemborosan kata dan tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Dengan penggunaan kata “banyak orang”, kata tersebut sudah
mewakili makna yang disampaikan dalam kalimat tersebut, sehingga kalimat yang
dikoreksi dapat dikategorikan sebagai kalimat yang logis dan enak dibaca.

2) “Jangan bilang kepada siapa-siapa jika sekarang aku berkeinginan mencintaimu.”

Perbaikan:
Jangan bilang kepada siapapun jika sekarang aku ingin mencintaimu. Karena
penggunaan kata “berkeinginan” dirasa berlebihan apabila digunakan. Lalu,
penggantian kata “siapa-siapa” menjadi “siapapun” karena untuk penghematan kata,
sehingga kalimat yang dikoreksi dapat dikategorikan sebagai kalimat yang logis dan
enak dibaca.

3) “Uang yang banyak melimpah pun tak akan menjamin kebahagiaanmu, Le.”

Perbaikan:
Uang yang melimpah pun takkan menjamin kebahagiaanmu, Le. Karena
penggunaan kata “banyak” pun dirasa berlebihan karena sudah ada kata “melimpah”
Lalu, “tak akan” dapat disimplifikasi menjadi “takkan” sehingga kalimat yang
dikoreksi dapat dikategorikan sebagai kalimat yang logis dan enak dibaca.

2. Secara sederhana pengertian kalimat dapat dijelaskan, “Merupakan gabungan kata yang
berpola, bermakna, dan dapat diterima oleh akal sehat/logis”. Coba Anda sebut dan
jelaskan (dengan tiga contoh kalimat) bahwa syarat penyusunan kalimat yang ada berlaku
benar adanya.

Jawab:
Kalimat merupakan suatu bagian daru ujaran yang berdiri sendiri dan bermakna serta
diakhiri oleh intonasi akhir. Kalimat merupakan gabungan kata yang berpola, setiap
kalimat sekurang-kurangnya memiliki predikat. Suatu kata atau kelompok kata dapat
berfungsi sebagai predikat jika disertai kata benda atau kelompok kata benda yang
mempunyai relevansi atau hubungan predikat. Adapun contoh kalimat dengan ide mudah
dimengerti dan masuk akal antara lain:

1) Siswa SD mengerjakan tugas.


S P O
Penjelasan: Kalimat tersebut memiliki pola S-P-O dan memiliki arti yaitu siswa
sekolah dasar sedang mengerjakan tugas ditambah adanya titik (.) yang menutup
kemungkinan untuk bermakna ganda, sehingga kalimat yang disajikan dapat
dikategorikan sebagai kalimat yang logis dan enak dibaca.

2) Bapak saya membeli risol dari toko depan rumah.


S P O K
Penjelasan: Kalimat tersebut berpola S-P-O-K dan memiliki arti yaitu bapak saya
membeli risol dari toko depan rumah ditambah adanya titik (.) yang menutup
kemungkinan untuk bermakna ganda, sehingga kalimat yang disajikan dapat
dikategorikan sebagai kalimat yang logis dan enak dibaca.

3) Alvin meludahi Sapardi dengan penuh amarah.


S P O K
Penjelasan: Kalimat tersebut berpola S-P-O-K dan memiliki arti yaitu Alvin
meludahi Sapardi dengan penuh amarah ditambah adanya titik (.) yang menutup
adanya kemungkinan untuk bermakna ganda, sehingga kalimat yang disajikan dapat
dikategoikan sebagai kalimat yang logis dan enak dibaca.

3. Istilah lain (tipe) kalimat ambigu adalah (tipe) kalimat “bersayap”. Coba Anda sebut dan
jelaskan dengan contoh (tiga kalimat ambigu), mengapa penulis (karya ilmiah) harus
menghindari penggunaan (tipe) kalimat ambigu. Dari ketiga contoh tersebut tolong Anda
perbaiki, sehingga tidak lagi bertipe ambigu.
Jawab:
Penulisan pada hakikatnya harus memuat kalimat yang efektif. Suatu kalimat akan
dikatakan efektif jika tida memiliki kemungkinan ambiguitis (dalam bahasa inggris:
double entendre) dalam penyampaian informasinya kepada pembaca. Maka dari itu,
ketika kita menulis ada baiknya untuk menghindari kata-kata yang bisa menyebabkan
pembaca bingung atas pesan yang ingin disampaikan karena satu kata yang tidak pasti
maknanya. Adapun contoh yang dapat disajikan antara lain:

1) “Jean kakak Ardhito kecelakaan”


Perbaikan:
 “Jean! Kakak Ardhito kecelakaan!”
 “Jean, kakak Ardhito kecelakaan.”
2) Jean telah membeli buku sejarah komunisme yang baru.
Perbaikan:
 Jean telah membeli buku baru tentang sejarah komunisme.
 Jean telah memiliki buku tentang sejarah komunisme yang baru.
3) Sepeda Jean baru dilengkapi roda dan besi.
Perbaikan:
 Sepeda baru Jean dilengkapi roda dan besi.

4. Coba masing-masing kata di bawah ini, Anda buatkan satu contoh kalimatnya, sehingga
masing-masing kata yang ada akhirnya dapat diketahui kandungan maknanya: asimilasi,
lock down, cooling down, pemakzulan, petahana.

Jawab:
1) Asimilasi adalah pembauran satu kebudayaan yang disertai hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Contoh kalimatnya dapat
dibuat menjadi: Adanya jenis tulisan kaligrafi baru khas Arab-Indonesia adalah salah
satu contoh asimilasi budaya yang terjadi di negara ini.

2) Legesi tidak ditemukan definisinya, baik

3) Lockdown adalah keadaan terisolasi atau terbatasnya akses yang ditujukan sebagai
tindakan keamanan. Contoh kalimatnya dapat dibuat menjadi: Lockdown yang
dilakukan pemerintah Cina sungguh membuahkan hasil.

4) Cooling Down adalah menenangkan diri. Contoh kalimatnya dapat dibuat menjadi:
Sehabis berolahraga ada baiknya kamu melakukan cooling down untuk kesehatan
otot.
5) Pemakzulan, menurut KBBI, adalah berhenti memegang jabatan. Contoh kalimatnya
dapat dibuat menjadi: Sayang seribu sayang, Donald Trump menghadapi
pemakzulan usai sebagian besar DPR AS sepakat bahwa Trump menyalahgunakan
kekuasaan.

5. Koreksi, perbaiki, dan susun kembali dua sajian alinea di bawah ini, sehingga memenuhi
syarat penyusunan sebuah alinea “yang baik”.
1) Pada disetiap hari sabtu sore sekitar jam 03.30 suasana tanah lapang tampak
ramai. Tidak sedikit diantara beberapa guru-guru berkenan menjadi pembina
pramuka. Bernyanyi bersorak dan bertepuk tangan adalah merupakan sebagai
salah satu ciri dalam latihan kepramukaan.
2) Tidak sedikit diantara banyak para ibu-ibu merasa khawatir datangnya bencana
banjir. Beberapa anak-anak usia sekolah dasar selalu merasa senang dihari libur.
Mereka semua pada merasa senang dapat berenang disungai yang jernih airnya.
Jawab:
1) Setiap Sabtu sekitar pukul tiga sore, suasana tanah lapang tampak ramai. Tidak
sedikit di antara guru-guru yang berkenan menjadi pembina pramuka. Bernyanyi,
bersorak, dan bertepuk tangan merupakan ciri dalam latihan kepramukaan.
2) Tidak sedikit di antara ibu-ibu merasa khawatir akan datangnya bencana banjir.
Beberapa anak usia sekolah dasar selalu merasa senang di hari libur. Mereka merasa
senang dapat berenang di sungai yang airnya jernih.

demikian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai