Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ita Purwanti

NIM : 20106620065
Kelas : Manajemen B 2020
Pendidikan Agama Islam T4

Ilmu Manajemen POAC


Secara umum, dunia manajemen mengunakan prinsip POAC.atau Planning, Organizing,
Actuating, dan Controlling.Prinsip manajemen ini banyak di gunakan oleh organisasi dewasa ini
untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka.
Berikut ini akan saya jelaskan di blog ini masing masing point tersebut,yang saya ambil
pedoman nya dari Al-Quran sesuai dengan agama yang saya jalankan yaitu agama Islam.
• PLANNING (Perencanaan)
Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk
mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan
sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala
keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah
awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka
segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi. seperti
dalam surat AL-Hasyr ayat 18 yang memiliki arti “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok ,dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”(Q.S. AL-Hasyr ayat 18)
Setelah merencanakan aktivitas organisasi secara sistematis dan terukur, maka perlu juga
melakukan perencanaan penganggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Prinsip dalam melakukan
perencanaan penganggaran,adalah mengunakan segala sumber daya keuangan secara efesien dan
se-efektif mungkin. Hal ini perlu direncanakan secara serius, agar organisasi tidak melakukan
pemborosan, keuangan, selain itu sekaligus juga melihat sumber-sumber daya keuangan yang
bisa diperoleh dari luar organisasi.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama, yaitu: Tujuan dan sasaran:
merupakan dasar bagi strategi perusahaan. Dan Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah
awal sebelum membuat perencanaan.
• ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari
seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara
bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi
atau tujuan kelompok dan organisasi. Dalam pengorganisasian dikenal istilah dalam rangka
menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi seperti dalam surat Shaff ayat 4 yang
memiliki arti "Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh ". [Q.S Shaff ayat
4].
Langkah-langkah Pengorganisasian :
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan
organisasi yang harus dicapai)
2. Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang
berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong,
karena akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian organisasi)
3. Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para staff, serta
punishment dan reward yang diterima. Selain itu juga menjelaskan tentang garis
koordinasi dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi d ipadukan untuk
menuju tujuan organisasi)
4. Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan
tugas dan fungsi tiap-tiap staff)

• ACTUATING (PENGGERAKAN)
Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh
komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-
sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan. seperti dalam surat
At-Taubah ayat 105 yang memiliki arti "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu,maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan di
kembalikan kepada [Allah] yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,lalu di beritakan-
Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan ". [Q.S At-Taubah ayat 105].
Tujuan Actuating (Penggerakan) adalah :
1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
2. Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
3. Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja
staf.
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
• CONTROLING (PENGENDALIAN/PENGAWASAN)
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien
serta bernilai guna dan berhasil guna seperti dalam surat S Qaaf ayat 16-18 yang memiliki
arti
“16. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
17. (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah
kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
18. tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas
yang selalu hadir”. [Q.S Qaaf ayat 16-18].
Manfaat pengawasan :
1. Dapat mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan
3. Dapat mengetahui apakah waktu & sumber daya mencukup
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
5. Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi

Ramadhan
Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam. Ramadan dirayakan oleh
umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa dan memperingati turunnya wahyu pertama kepada
Nabi Muhammad SAW. Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Bulan
Ramadan biasanya berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal dan menurut
beberapa aturan yang tertulis dalam hadits. Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab
ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Bangsa
Babilonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan
penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus. Bulan kesembilan, yaitu bulan
Ramadan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Namun, setelah umat Islam
mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender
berbasis Matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih
memahami 'panas'nya Ramadan secara kiasan. Kiasan ini merujuk pada hari-hari dimana orang
berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Diharapkan dengan ibadah-ibadah
Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan orang yang berpuasa tak lagi
berdosa. Bulan Ramadan diawali dengan penentuan bulan sabit sebagai pertanda bulan baru.
Keistimewaan bulan Ramadan bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah
Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa."- (Al-
Baqarah 2: 183)
Aktivitas Yang Di Lakukan Bulan Ramadan
Puasa
Puasa Ramadan hukumnya merupakan fardhu (wajib) untuk Muslim dewasa. Puasa
Ramadan dapat tidak dilakukan jika seseorang mengalami halangan untuk melakukannya seperti
sakit, dalam perjalanan, sudah tua, hamil, menyusui, atau menstruasi. Keputusan untuk menjalani
ibadah puasa selama bulan Ramadan diturunkan 18 bulan setelah Hijrah, yaitu pada bulan
Sya'ban pada tahun kedua Hijrah pada tahun 624 Masehi.Puasa adalah kegiatan menahan lapar
dan haus serta hawa nafsu mulai dar terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sebelum
berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur. Sahur adalah sebuah istilah Islam yang
merujuk kepada aktivitas makan yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan
ibadah puasa. Setelah memasuki waktu matahari terbenam, umat Islam dapat berbuka dalam
sebuah iftar. Iftar mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan
Ramadan. Iftar adalah salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah
komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama.
Tarawih
Di malam Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan ibadah shalat malam
atau yang biasa disebut dengan shalat Tarawih. Shalat Tarawih dilakukan usai shalat isya dan
dapat dilakukan secara sendiri atau berjamaah.Membaca Alquran
Membaca alquran
Sebagai tambahan amalan dalam berpuasa, kebanyakan umat Muslim mengisi waktu
sebelum berbuka puasa dengan membaca Alquran dengan kadar setiap hari satu juz. Biasanya
dibacakan secara khusus dengan berkelompok atau perseorangan, namun ada juga yang
menyelesaikan 30 Juz melalui pembacaan surah pada Salat Tarawih.
Umrah
Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai dan pahala yang lebih bila
dibandingkan dengan bulan yang lain. Dalam Hadis dikatakan "Umrah di bulan Ramadan
sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan Muslim).
Zakat fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan Ramadan atau paling
lambat sebelum selesainya salat Idul Fitri. Setiap individu muslim yang berkemampuan wajib
membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu
sha' makanan pokok di daerah bersangkutan. Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira setara
dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras.Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8
golongan yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil.
Namun, menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua
golongan pertama yakni fakir dan miskin.

Shalat
Shalat merupakan salah satu kewajiban yang kita jalankan setiap harinya terutama dalam
menjalankan shalat lima waktu dimana hukumnya wajib bagi setiap umat muslim. Shalat sendiri
merupakan rukun Islam yan kedua yang sangat ditekankan atau menjadi ibadah yang paling
utama setelah dua kalimat syahadat. Shalat juga merupakan tiang atau pondasi agama jadi shalat
sangat penting bagi kita semua, lalu sebenarnya apa pengertian shalat dan bagaimana dasar
hukumnya? Berikut adalah penjelasannya
Pengertian Shalat
Dalam buku Shalat : Hikmah Falsafah dan Urgensinya Karya Abdul Aziz Salim
Basyarahil (1996 : 9) pengertian shalat adalah suatu ibadah yang meliputi peragaan tubuh yang
khusus dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (taslim). Shalat merupakan ibadah yang
mencakup berbagai ibadah didalamnya seperti zikir kepada Allah SWT, tilawah kitabullah,
berdiri menghadap Allah SWT, sujud, doa, tasbih dan takbir.
Dasar hukum Shalat
Shalat sendiri sebagai salah satu tiang agama Islam maka banyak dari ayat Alquran yang
memerintahkan kepada umat Islam untuk menjalankan ibadah shalat. Dimana setiap muslim
yang mukallaf wajib melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam seperti firman Allah
berikut ini :
َُ ْ‫ن ال صَّ ٰلو ةَ كَانَتُْ عَلَى الْ ُمؤْ ِمنِي‬
‫ن ِك ٰتبًا‬ َُّ ِ‫ع ٰلى جُ ن ُْوبِكُ ُْمُۚ فَاِذَا اطْ َمأْنَنْتُ ُْم فَاَقِيْ ُموا ال صَّ ٰلو ةَُۚ ا‬ َُٰ ‫فَاِذَا قَ ضَيْتُمُُ ال صَّ ٰلو ةَ فَاذْكُ ُروا‬
َ ‫ّللا قِيَا ًما َّوقُعُ ْودًا َّو‬
١٠ – ‫َّم ْوقُ ْوتًا‬
Artinyaُ:ُ“Selanjutnya,ُapabilaُkamuُtelahُmenyelesaikanُ salat(mu),ُ ingatlahُAllahُketikaُkamuُ
berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman,
maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-orangُyangُberiman.”
Syarat Shalat
Dalam menjalankan ibadah shalat terdapat beberapa syarat yang harus kita penuhi
terlebih dahulu diantaranya adalah :
1. Beragama Islam
2. Memiliki akal yang sehat dan tidak gila
3. Sudah dewasa (baligh)
4. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas dan sebagainya
Selian itu juga terdapat beberapa syarat agar sah shalat yang kita lakukan diantaranya adalah :
1. Waktunya telah tiba
2. Suci dari hadas besar dan hadas kecil
3. Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari najis
4. Menutup aurat
5. Menghadap kiblat
Ghaib
Di dalam akidah Islam istilah ghaib mencakup banyak hal seperti kematian, rejeki, jodoh,
ruh manusia, hari kiamat, Surga, dan lain-lainnya. Beriman kepada yang ghaib adalah noda satu
ciri muslim yang bertakwa. Termasuk kedalam hal ghaib adalah makhluk (ciptaan) yang tidak
bisa dijangkau indera manusia seperti dari bangsa Malaikat dan Jin. Di dalam keyakinan Islam
dinyatakan keberadaan makhluk-makhluk ghaib tersebut, bahkan sebelum manusia pertama
dibuat, makhluk dari kalangan jin telah terlebih dulu menghuni bumi. Akan tetapi disebabkan
kelakuannya yang merusak, sebagian akbar dari golongan Jin tersebut dihancurkan oleh para
Malaikat bersama Iblis (yang sebenarnya juga dari golongan Jin). Akhir Allah menciptakan
manusia untuk dibuat sebagai khalifah di bumi, yang dikemudian waktu Manusia dan Jin hidup
berdampingan di bumi bersama binatang, tumbuhan, dan benda.

Karakteristik Makhluk ghaib


Karateristik Makhluk ghaib dan perbandingannya dengan Manusia, diantaranya:

• Malaikat dibuat sebelum Jin, dan Jin dibuat sebelum Manusia.


• Malaikat dibuat dari cahaya, Jin dari Api, dan Manusia dari tanah, ketiganya memiliki
jasad (jasmani).
• Malaikat, Jin, dan Manusia sama-sama berakal, memiliki tingkatan, kedudukan,
pengetahuan dan amalan yang berbeda-beda dan bertingkat-tingkat.
• Malaikat tidak memiki syahwat, tidak berjenis kelamin, tidak makan, sedangkan Jin dan
Manusia sama-sama memiliki syahwat, berjenis kelamin, makan dan minum,
berkeluarga, bereproduksi, bekerja dan istirahat, dan lain-lainnya.
• Malaikat memiliki kekuatan fisik dan kecepatan yang jauh lebih kuat dari pada Jin,
sedangkan Jin lebih kuat daripada manusia. Jin bisa terbang hanya sebatas langit dunia
sementara Malaikat sampai ke Surga. Bisa mengerjakan sesuatu yang dianggap akbar
oleh manusia dalam waktu singkat, kurang dari semalam atau sekejap mata contohnya
mendirikan bangunan atau pola raksasa di ladang).
• Para Malaikat lebih utama dari para jin berpihak kepada yang sah dari sisi penciptaan,
wujud, kelakuan maupun keadaan.
• Populasi Malaikat memiliki jumlah yang banyak sekali melebihi jumlah Jin, Manusia dan
Hewan.
• Malaikat dibuat dengan tabiat selalu taat dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah dan
disifati dengan sifat-sifat yang terpuji. Sedangkan Jin dan Manusia diberikan pilihan dan
hasrat (free will) untuk taat atau ingkar. Jin sebagaimana Manusia diperintakan untuk
menjalankan syariat Kepercayaan kepada tuhan mengikuti nabi yang diutus, sehingga
didapati mempunyai Jin yang muslim, kafir juga atheis, mempunyai yang berpihak
kepada yang sah dan mempunyai yang jahat.
Amar ma’aruf nahi munkar
Secaraُspesifikُamarُma’rufُnahi munkar ditekankan untuk mengantisipasi maupun
menghilangkan kemunkaran dengan tujuan utama menjauhkan semua hal negatif di tengah
masyarakat,ُtanpaُmenimbulkanُ dampakُnegatifُyangُlebihُbesar.ُAmarُma’rufُnahiُmunkarُ
adalah upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat. Orang yang
melakukanُamarُma’rufُnahiُmungkarُpunُharusُmengertiُbetulُterhadapُmasalahُyangُakanُiaُ
tindak, agar tidak salah dan keliru dalam bersikap.
Syekh An-Nawawi Banten di dalam kitab beliau, Tafsir Munir berkata,
Amarُma’rufُnahiُmunkarُtermasukُfardluُkifayah.ُAmarُma’rufُnahiُmunkarُtidakُbolehُ
dilakukan kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia tidak
tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau orang yang dilarang dalam perbuatan dosa
yang lebih parah. Karena sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah mengajak kepada
perkaraُyangُbatil,ُmemerintahkanُperkaraُyangُmunkar,ُmelarangُ perkaraُyangُma’ruf,ُ
terkadang bersikap keras di tempat yang seharusnya bersikap halus dan bersikap halus di dalam
tempat yang seharusnya bersikap keras.
(Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005, cetakan
ketiga, jilid II, halaman 59)
Untuk menghadapi permasalahan sosial yang indikasi konfliknya lebih kompleks,
kewenanganُamarُma’rufُnahiُmungkarُtidakُdiserahkanُpadaُperseoranganُataupunُkelompok,ُ
akan tetapi hanya diserahkan kepada pemerintah. Dan pemerintah harus menerapkan kebijakan
atas dasar prinsip maslahat dengan tetap dilandasi nilai-nilai agama yang benar. Nabi
Muhammadُshallallahuُ ‘alaihiُ wasallamُbersabda:

ِْ ‫ف‬
ُ‫اْليْ َما ِن‬ ْ َ‫ط ُْع فَبِقَلْبِهِ َوذَلِكَُ أ‬
ُُ َ‫ضع‬ ِ َ‫ن لَ ُْم يَ ْست‬ ُْ ِ‫ن َرأَى ِمنْكُ ُْم ُمنْك ًَرا فَلْيُغَيِرْ هُُ بِيَ ِد هِ فَإ‬
ِ َ‫ن َل ْمُ يَ ْست‬
ُْ ‫ط ُْع فَبِلِ َسانِهِ َو َم‬ ُْ ‫َم‬
Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia menghilangkannya
dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Orang yang tidak mampu
dengan lisannya, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini adalah lemah-lemahnya iman.
(HR. Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah seseorang yang melihat kemunkaran dan ia mampu
menghilangkan dengan tangan, maka ia tidak boleh berhenti dengan mengingatkan lewat lisan
saja. Sedangkan dengan lisan, jika kemungkaran dapat berhenti dengan lisan d an orang tersebut
mampu menumpas kemunkaran dengan lisan, maka ia tidak boleh berhenti hanya dengan hati.
Dalamُprosesُamarُma’rufُnahiُmunkar,ُtetapُharusُmendahulukanُtindakanُyangُpalingُringanُ
sebelum bertindak yang lebih berat. Seseorang harus lebih arif dan bijak karena terkadang dalam
menghasilkanُ tujuanُamarُma’rufُnahiُmungkar,ُseseorangُharusُmenghilangkannyaُ sedikitُ
demi sedikit, bukan malah memaksakan harus hilang seluruhnya dalam waktu seketika itu.
Dari serangkaian penjelasan di atas, dapat disimpulkanُbahwaُamarُma’rufُnahiُmunkarُbukanُ
hanya soal niat untuk memberantas kebathilan, tetapi juga harus memerhatikan kearifan serta
caraُdalamُmenegakkanُkebaikan.ُHalُiniُtentuُagarُamarُma’rufُnahiُmunkarُyangُdiusahakanُ
dapat diikuti oleh banyak orang dan menjadikan manfaat seperti tujuannya.

Ijtihad dan mujahid


Ijtihad, kita sering mendengar kata Ijtihad dimana-mana namun apakah kita sudah
mengerti apa ijtihad itu?. Secara bahasa kata ijtihad itu bersungguh-sungguh atau berusaha
dengan tekun agar bisa mencapai apa yang diinginkan.
Secara istilah Ijtihad adalah melimpahkan tenaga (memeras fikiran) untuk mendapatkan
hukum agama ( syara') melalui salah satu dalil-dalil syara'dan dengan pertimbangan yang matang
dan meggunakan akal sehat. Dapat disimpulkan bahwa Ijtihad adalah usaha yang sungguh-
sungguh agar dapat menemukan sebuah hukum yang masih belum dijelaskan didalam al-Qur'an
dan al-Hadist secara terperinci, dengan tetap menggunakan al-Qur'an dan al-Hadist sebagai
pedoman dalam menemukan hukum tersebut.
Orang yang melakukan Ijtihad itu dinamaka Mujtahid. Ijtihad itu diperbolehkan namun
bukan berarti bisa dilakukan oleh semua dan sembarang orang bisa melakukan Ijtihad karena
Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh para ahli agama islam dan yang dapat memenuhi untuk
menjadi seorang Mujtahid.

Islam politik dan demokrasi


1. Islam Dan Politik

Islam merupakan suatu ajaran agama yang di anut oleh seluruh umat muslim
yang ada di dunia ini. sedangkan politik adalah sebuah ilmu yang mengkaji tentang
tata negara dan berkaitan dengan pemerintahan. Kita semua telah menyadari
bahwasannya istilah islam ini tidak ada dalam ajaran islam. Namun terdapat nilai-
nilai politik di dalam perdaban islam yaitu mengenai tentang kepemimpinan/ke
khalifahan. Imam Ghozali mmencetuskan bahwa " agama itu ibarat pilar atau
pokok dari kekuasaan (politik) adalah penjaganya".
Dari sinilah politik memang tidak ada pada zaman Rasulullah saw karena
pada saat itu penegertian politik itu sendiri adalah sebuah kelicikan. Akan tetapi
kita haruslah melihat arti penting dari politik itu sendiri yakni pengelolaan segala
urusan yang terjadi pada manusia. Di dalam islam pengertian politik itu sendiri
adalah suatu aktifitas yang membahas sebuah permasalahan publik atau
masyarakat yang sesuai dengan ketentuan syariat islam.
2. Islam Dan Demokrasi
Sudah kita ketahui bahwasannya pengertian dari demokrasi itu adalah
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kehadiran islam ini
membawa sebuah prinsip yang umum. Dan sebagai umatnya adalah tugas kita
untuk memparkan prinsip-prinsip tersebut dengan baik dan benar. Demokrasi yang
sesungguhnya itu menyandang akanprinsip kebebasan. dan juga
menyangkutdengan beberapa prosedur dengan proses yang begitu panjang. Para
penstudy barat banyak yang beranggapan bahwa islam itu tidaklah sesuai dengan
demokrasi. Bahkan islam dianggap sebagai ancaman yang cukup besar bagi
peradaban yang ada di barat.
Melihat persoalan-persoalan yang terdapat pada islam dan demokrasi
memungkinkan adanya jalinan hubungan diantara kedua pihak tersebut. Sehingga
dapat kita simpulkan bahwa hubungan antara islam dan demokrasi itu adalah
hubungan yang sangat erat dan kompleks. Seharusnya tidaklah terjadi pertentangan
anatar islam dan demokrasi pada umat islam itu sendiri. Akan tetapi yang
terpenting adalah pelaksanaan demokrasi yang menjuru pada keadilan, kebebasan,
dan tanggung jawab.

Pendidikan seni dan IPTEK dalam islam


Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah islam) wajib dijadikan
tolok ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh
dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan Iptek yang tidak boleh
dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan, Keindahan, dan Kemuliaan. Keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu
pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai
tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.
Islam sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan,sangat mendorong
dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan
segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan
ilmu pengetahuandan teknologi. Berbeda dengan pandangan Barat yang melandasi
pengembangan Ipteknya hanya untuk mementingkan duniawi, maka Islam mementingkan
penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah atau pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan
mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat
kepada manusia dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-
Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran, dan pengamatan tehadap berbagai
gejala alam, untuk di tafakuri dan menjadi bahan dzikir kepada Allah.
Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta ilmiah,
maka kemumgkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut.
Bila ada ilmu pengetahuan yang menentang prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah
adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme yang berada di balik wajah ilmu
pengetahuan modern tersebut. Karena alam semesta yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan
dan ayat-ayat suci Tuhan( Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah SAW yang di pelajari melalui
agama adalah sama-sama ayat (tanda-tanda dan perwujudan ) Allah SWT, maka tidak mungkin
satu sama lain saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu
sumber sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

Muamalah
Pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam adalah suatu kegiatan yang mengatur
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan sesama umat manusia. Adapun muamalah secara
etimologi memiliki makna yang sama dengan al-mufa’alaُ yaituُsalingُberbuat,ُyangُberartiُ
hubungan kepentingan antar seseorang dengan orang lain.
Tujuan Muamalah
Tujuan muamalah adalah terciptanya hubungan yang harmonis antara sesama manusia,
sehingga tercipta masyarakat yang rukun dan tentram. Adapun hubungan ini berupa jalinan
pergaulan, saling menolong dalam kebaikan dalam upaya menjalankan ketaatannya kepada Allah
SWT. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk saling
membantu dalam perbuatan baik dan melarang untuk saling mendukung dalam berbuat
kejahatan, kebathilan, dan kedholiman. Oleh karena itu, setiap manusia dianjurkan untuk selalu
menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai