Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH HUKUM BISNIS

ARBITRASE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN


SENGKETA BISNIS DILUAR PENGADILAN

Disusun Oleh :
1. Della Putri Fitriani (2093301001)
2. Festi Nuri Hidayati (2093301004)
3. Anike Putri Aulia (2093301006)
4. Anjelly Tria Putri (2093301007)
5. Puza Gustia Sari (2093301013)
6. Rismanda Pertiwi (2093301016)
7. Elma Zahrona (2093301025)
8. Aru Gusman Liga (2093301008)

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA (STP) RIAU


Jl. Pattimura No.54, Cinta Raja, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau 2812
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat serta

hidayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan topik

“Arbitrase Sebagai Alternatif Penyelesaian Sangketa Bisnis”. Kegiatan ini

dilaksanakan dalam rangka memenuhi mata kuliah Hukum Bisnis di Sekolah

Tinggi Pariwisata Riau (STP Riau).

Dalam penyusunannya, kami memperoleh bantuan dari berbagai pihak

karena itu kami mengucapkan banyak terimakasih. Makalah ini dibuat dengan

tujuan memperdalam pelajaran tentang mata kuliah “Hukum Bisnis” dengan

keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kesalahan dan

kekurangan baik isi maupun pada pengantarnya. Hal ini karena keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran demi perbaikkan makalah ini di waktu yang akan

datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun bagi

pembaca.

Pekanbaru, 30 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan makalah.................................................................................2
1.3 Manfaat makalah...............................................................................2

BAB II ISI PEMBAHASAN ..................................................................................3


2.1 Pengertian Pabean Imigrasi dan Karantina....................................3
2.2 Pengertian Karantina........................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................18


3.1 KESIMPULAN...............................................................................18
3.2 SARAN............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................20

ii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam hayati.

Berbagai sumber daya alam hayati tersebar diseluruh wilayah Indonesia, baik di

daratan maupun lautaan, sehingga seringkali Indonesia disebut Negara yang

memiliki kekaayaan keanekaragamaan hayati terbesar setelah negara brazil. Disisi

laian kekayaaaan sumber daya alam tersebut jugaa menjadi modal penting bagi

pembangunan nasional, yaitu untuk (1) memenuhi pangaan, pakan, dan energi, (2)

meningkatkan taraafa hidup serta kemakmuraan dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui UU Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan

Tumbuhan, pemerintah telah melakukaan usaha untuk mencegah ancaman yang

dapat merusak kelestarian sumber daya alam hayati dari, masuk, keluaar dan

terebarnya penyakit hewan, pnyakit ikaan, dan organisme penganaggu tumbuhan

yang selain membahayakaan bagi kehidupan manusia maupun lingkungan hidup.

Dalam hal penanganan yang berkaiatan dengan kepabeanaan termasuk terhadap

jenis tindak pidana kepabeanan yang dirumuskaan datas dibutuhkaan peran intansi

khusus, kewenangan tersebut dimiliki oleh Direktorat Jenderal Beaa dan Cukai

dibawah Kementerian Keuangan.

Pelayanan kepabeanan di Indonesia ditandai dengan adanya kantor-kantor

pelayanan instansi bea dan cukai untuk melayani barang impor dan barang ekspor

dari darat, laut, dan udara, dimana setiap wilayah daraat , laut, dan udara ada yang

mengawasi dan dilayani selama 24 jam oleh petugas bea dan cukai melalui
2

kantor-kantor pelayanan yang telah ada disetiap pelabuhan, perbatasan antar

negara, dan di bandar udara-bandar udara.

1.2 Tujuan makalah

Berikut adalah tujuan makalah antara lain :

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pabean imigrasi dan karantina

b. Untuk menambah pengetahuan tentang pabean imigrasi dan karantina

1.3 Manfaat makalah

Manfaat makalah adalah sebagai berikut :

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang pengertian

dan proses pabean imigrasi dan karantina

b. Dapat dijadikan acauan atau referensi untuk pembaca.


3

BAB II

ISI MAKALAH

2.1 Pengertian Pabean

Pabean adalah instansi yang mengawasi, memungut, dan mengurus beaa

masuk dan bea keluar, baik melalui darat, laut, maupun, melalui udara.

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas

lalu-lintas barang yang masuk atau keluar Daerah Pabean dan pemungutan Bea

Masuk. Untuk memahami definisi kepabeanan, acuan paling solid tentu akan

berada pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 10 Tahun1995 tentang kepabeanan. Pada pasal 1

disebutkan kepabeann adalah segala sesuaatu yang berhubungan dengan

pengawasan lalu lintas barang yang masuk atau keluar Daerah Pabean dan

Peungutan Bea Masuk.

2.2 Fungsi Pabean

Fungsi kepabeanan dalam Indusri jika mengacu pada undang-undang yang

berlaku, sebenarnya fungsi utama dari aktivitaas kepabeanan sendiri tercantum

dalam pengertiannya, yakni pengawasanlalu lintas barang yang masuk aatau

keluar daerah pabean serta melakukan pemungutan bea masuk.

2.3 Pengertian Imigrasi

Imigrasi berasal dari bahasa latin migratio yang artinya perpindahan orang

dari suatu tempat atau negara menuju ketempat atau negara lain. Ada istilah

emigration yang mempunyai arti yang berbed, yaitu perndahan penduduk dari
4

suatu wilayah atau negara keluar menuju wilayah atau negara lain. Imigrasi adalah

perpindahan orang dari suatu negara-bangsa ke negara lain, dimana ia bukan

merupakn warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap

permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk

jangka waktu pendek tidak dianggap imigran.Imigrasi adaalah perpindahan

orangdari suatu

2.4 Pengertian Karantina

Karantina adalah tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai upaya

pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme penganggu

dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain didalam negeri, atau keluarnya

dari dalam wilayah Republik Indonesia.


5

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keberadaan karantina saat ini semakin penting. Peranan dan fungsi yang

strategis dari lembaga karantina untuk menjadi penjaga gerbang utama (first

defence line) terhadap keluar dan masuknya media pembawa penyakit baik dari

hewan, ikan, maupun tumbuhan harus diperkuat dan ditingkatkan, agar karantina

mampu berakselerasi dengan kebijakan pasar bebas, perkembangan ilmu

pengetahuan, dan teknologi.

Karantina mempunyai tugas utama untuk menjaga sumber daya alam hayati,

khususnya hewan, ikan, dan tumbuhan di Indonesia agar tidak tercemar dan bebas

dari hama, penyakit, serta organisme pengganggu. Termasuk ketika ada wabah

hama, penyakit, dan organisme pengganggu yang terdeteksi berasal dari luar

negeri atau dari luar area maka karantina harus turut bertanggung jawab dan

berperan aktif mengatasinya.


6

3.2 SARAN

Penyempurnaan RUU Karantina sangat diperlukan guna memberikan solusi

terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat terkait dengan

penyelenggaraan karantina. Oleh karena itu, pengujian terhadap konsep NA dan

RUU Karantina perlu dilakukan, sehingga RUU Karantina Hewan, Ikan, dan

Tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta dapat diimplementasikan

dengan baik. Hasil uji konsep NA dan RUU Karantina Hewan, Ikan, dan

Tumbuhan tersebut nantinya akan menjadi pedoman dalam penyusunan dan

pembahasan RUU tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, oleh Komisi

IV maupun antara Komisi IV DPR RI bersama dengan pemerintah.


7

DAFTAR PUSTAKA

Husni, M; “Arbitrase Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis Di


Luar Pengadilan”; JURNAL EQUALITY, Vol. 13 No. 1 Februari 2008;
Halaman 13.

Latifatul Fajri, Dwi; 28 Maret 2022;


https://katadata.co.id/agung/berita/6241580a2733d/mengenal-arbitrasi-
pengertian-jenis-dan-manfaatnya#:~:text=Manfaat
%20Arbitrasi&text=Pihak%20dapat%20menentukan%20pilihan
%20hukum,Penyelesaian%20sengket%20dilakukan%20cepat
Nur Fauziah Hanif, Rifqani; 30 Desember 2020;
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-manado/baca-artikel/13628/Arbitra
se-Dan-Alternatif-Penyelesaian-Sengketa.html

Undang-Undang No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian


Sengketa.

Anda mungkin juga menyukai