I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan Pendahuluan
PASAL 4
PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN
(1) Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan dalam
bentuk barchart dan Net Work yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan
berdasarkan butir-butir komponen pekerjaan sesuai dengan penawarannya.
(2) Pembuatan Rencana Jadual Pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Kontraktor Pelaksana
selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan.
Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
(3) Bila selama waktu 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai Kontraktor Pelaksana
belum dapat menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka kontraktor pelaksana
harus dapat menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk waktu 2 minggu
pertama dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
(4) Selama waktu sebelum rencana jadwal pelaksanaan disusun, Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan
yang harus dibuat pada saat memulai pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan dua mingguan ini
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
PASAL 5
PENYEDIAAN PERALATAN
(3) Kontraktor harus menyediakan air minum yang cukup ditempat pekerjaan untuk para
pekerja, kotak obat yang memadai untuk PPPK, serta perlengkapan-perlengkapan
keselamatan kerja. Bila terjadi kecelakaan ditempat pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus
segera mengambil tindakan penyelamatan. Biaya pengobatan dan lain-lain sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana (dalam hal ini Kontraktor Pelaksana
diwajibkan mengikuti ASTEK).
(4) Semua material yang tersebutkan didalam butir 1, 2 dan 3 diatas setelah selesainya
pelaksanaan kembali menjadi milik Kontraktor Pelaksana dan harus dibersihkan dari
lapangan pekerjaan.
(5) Daftar Peralatan yang harus dimiliki untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah:
No Jenis Alat Jumlah Keterangan
PASAL 6
PENYEDIAAN BAHAN BANGUNAN
(2) Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini. Sedangkan
bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan di sini akan diisyaratkan langsung di dalam
pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.
a. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta
baja tulangan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
dapat diminum.
Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di
dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam
agregat,tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
(3) Kontraktor harus menyediakan air minum yang cukup ditempat pekerjaan untuk para
pekerja, kotak obat yang memadai untuk PPPK, serta perlengkapan-perlengkapan
keselamatan kerja. Bila terjadi kecelakaan ditempat pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus
segera mengambil tindakan penyelamatan. Biaya pengobatan dan lain-lain sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana (dalam hal ini Kontraktor Pelaksana
diwajibkan mengikuti ASTEK).
(4) Semua material yang tersebutkan didalam butir 1, 2 dan 3 diatas setelah selesainya
pelaksanaan kembali menjadi milik Kontraktor Pelaksana dan harus dibersihkan dari
lapangan pekerjaan.
(5) Daftar Peralatan yang harus dimiliki untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah:
No Jenis Alat Jumlah Keterangan
PASAL 6
PENYEDIAAN BAHAN BANGUNAN
(2) Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini. Sedangkan
bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan di sini akan diisyaratkan langsung di dalam
pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.
a. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta
baja tulangan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
dapat diminum.
Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di
dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam
agregat,tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
PASAL 11
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
(1) Kontraktor Pelaksana berkewajiban meneliti kembali seluruh Dokumen Pelaksanaan secara
seksama dan bertanggung jawab. Apabila di dalam penelitian tersebut dijumpai :
a. Hal-hal yang disebutkan dalam sub pasal 11 diatas.
b. Gambar atau persyaratan pelaksanaan yang tidak memenuhi syarat teknis yang bila
dilaksanakan dapat menimbulkan kerusakan atau kegagalan struktur.
Maka Kontraktor Pelaksana wajib melaporkannya kepada Konsultan Pengawas secara
tertulis dan menangguhkan pelaksanaannya sampai memperoleh keputusan yang pasti
dari Konsultan Pengawas.
(2) Apabila akibat kekurang telitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pemeriksaan
Dokumen Pelaksanaan tersebut yang menyebabkan terjadi ketidak sempurnaan konstruksi
atau kegagalan struktur bangunan, Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan
pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan memperbaiki /
melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti
rugi apapun dari pihak-pihak lain.
PASAL 13
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
(1) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala pekerjaan, pembuatan dan kelalaian
pegawai, pekerja atau pun orang-orang yang mempunyai hubungan kerja dengannya.
(2) Kontraktor akan menyediakan peralatan keselamatan seperti diharuskan oleh hukum, yang
diperlukan untuk keselamatan pegawai dan masyarakat (menyediakan helm dan sepatu
lapangan standard proyek untuk keperluan Direksi dan Konsultan Pengawas).
(3) Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.
(4) Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang ada dibawah perintah Kontraktor.
(5) Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagii
semua petugas dan pekerja.
(6) Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan
oleh Kontraktor sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.
(7) Kontraktor bertanggung jawab atas pembersihan kembali perlengkapan keselamatan kerja.
(8) Kontraktor wajib menyediakan Direksi Keet untuk Konsultan Pengawas dengan kebutuhan
ruang yang cukup untuk :
a. Ruang Konsultan Pengawas.
b. Ruang Pertemuan/Rapat lengkap dengan meja besar dan panjang serta kursi, papan tulis
(white board dan spidol warna).
Pelatihan khusus proyek, yang diberikan pada saat awal proyek dan di tengah periode
pelaksanaan proyek sebagai penyegaran, dengan peserta seluruh petugas yang
terkait dalam pengawasan proyek, dengan materi tentang pengetahuan umum
tentang K3 atau Safety plan proyek yang bersangkutan
PASAL 14
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PASAL 14
PEKERJAAN PENDAHULUAN
(3) Pelaksanaan
Hak bekerja di lapangan akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada Kontraktor selama
waktu pelaksanaan dan sesuai dengan keadaan pada waktu peninjauan.
Setiap kelambatan atas penyerahan lapangan ini dapat dipertimbangkan oleh Pengelola
Kegiatan sebagai perpanjangan masa pemeliharaan.
Pekerjaan Pengukuran
o Batas pembersihan dan pembongkaran harus sesuai petunjuk Gambar Kerja atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas / Tim Teknis. Umumnya pembersihan dan
pembongkaran harus berada pada semua daerah konstruksi bangunan, struktur, jalan,
timbunan, bahan-bahan yang disimpan di lokasi, area dimana akan digali untuk
dijadikan saluran dan kanal dan area lain yang ditentukan. Pembersihan dan
pembongkaran harus dilakukan sebelum pekerjaan perataan.
PASAL 16
PEKERJAAN PONDASI, PASANGAN DAN PLESTERAN
(2) Bahan-bahan
Batu Kali Pecah
Bata merah 5x11x22
Semen portland
Pasir pasang (Pasir Hitam dari daerah Wajak)
Pasir Urug
Benangan.
o Seluruh akhiran dinding, kolom dan balok yang tampak (siku bagian luar) harus
menghasilkan akhiran yang benar-benar siku, lurus, dan rapi sehingga
menghasilkan akhiran dinding, kolom dan balok seperti yang dimaksud pada
gambar rancangan pelaksanaan.
o Mortar untuk pekerjaan benangan ini adalah campuran 1 pc : 2 ps yang diaduk
hingga benar-benar homogen.
o Pekerjaan benangan dilaksanakan bersama dengan pekerjaan acian halus dengan
menggunakan bahan dari adukan air semen (PC).
o Pekerjaan benangan harus menghasilkan akhiran yang benar-benar siku, lurus dan
rata.
PASAL 17
PEKERJAAN BETON
Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang
di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang
terkandung dalam agregat,tidak boleh mengandung ion klorida dalam
jumlah yang membahayakan.
Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain. Apabila
terdapat karat pada bagian permukaan besi, maka besi harus di bersihkan
dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi diameter penampang
besi, atau menggunakan bahan cairan sejenis “Vikaoxy off” produksi yang
telah memenuhi SII atau yang setaraf dan disetujui Pengawas.
Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian terhadap beton
cor di tempat yang akan digunakan ; dan bahan yang diakui serta yang
disetujui Pengawas. Semua biaya sehubungan dengan pengujian tersebut di
atas sepenuhnya menjadi tanggungan Pelaksana.
Apabila baja tulangan yang digunakan telah distel di pabrik dan perlu
penyambungan yang berbeda antara penulangan di lapangan dengan
ketentuan dari pabrik pembuat, maka harus atas persetujuan Pengawas
Pekerjaan Bekisting.
o Bekisting/acuan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga, tidak ada
perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun
tetap. Semua acuan harus diberi penguat datar silang sehingga kemungkinan
bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan, juga harus
cukup rapat untuk mencegah kebocoran bagian cairan dari adukan beton (mortar
leakage). Susunan acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian
rupa sehingga memungkinkan dilakukannya kemudahan inspeksi oleh pengawas.
Penyusunan acuan harus sedemiklan rupa sehingga pada waktu pembongkaran
tidak menimbulkan kerusakan pada bagian atau keseluruhan beton hasil
pengecoran. Kekuatan penyangga, silangan-silangan, kedudukan serta dimensi
yang tepat dari konstruksi acuan adalah merupakan tanggung jawab Pemborong.
o Pada bagian terendah (dari setiap tahapan pengecoran) dari acuan kolom atau
dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
o Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus
diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut
pada sisi bawah.
o Pada tahapan ini dilakukan. pemasangan pipa-pipa dan perlengkapan-perlengkapan
lain yang harus tertanam di dalam beton, sesuai persyaratan tidak akan mengurangi
kekuatan konstruksi.
o Perencanaan acuan dan. konstrukstinya harus dapat menahan. beban-beban,
tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan peninjauan. terhadap beban angin
dan lain-lain peraturan yang dikontrol terhadap peraturan pembangunan
Pemerintah daerah setempat.
o Pembongkaran bekisting baru dapat dilakukan bila beton telah mencapai umur
minimal 8 hari atau beton telah mencapai kekuatan yang diinginkan.
Pekerjaan Pembesian.
o Besi yang dipakai harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang satu dengan
yang lainnya (sesual gambar kerja).
o Sambungan besi harus mempunyai panjang yang cukup minimum sepanjang yang
disyaratkan.
o Semua besi beton yang akan dipakai harus ditekuk atau dibentuk sesuai seperti
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar, serta diletakkan dan diikat dengan
tepat pada posisi yang ditunjukkan pada gambar, sehingga selimut beton yang telah
ditetapkan pada spesifikasi atau yang telah ditunjukkan dalam gambar akan selalu
tetap terpelihara dan terpenuhi.
o Besi beton tersebut dapat ditekuk dan dibentuk dengan mesin penekuk yang telah
disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan Besi beton tidak boleh ditekuk
atau diluruskan kembali untuk kedua kalinya, dimana hal
o tersebut akan mengakibatkan rusaknya besi beton tersebut. Adapun besi beton yang
terbelit atau ditekuk dan tidak sesuai dengan gambar tidak diperkenankan untuk
dipakai.
o Harus benar-benar diperhatikan didalam pembentukan besi beton dengan beberapa
tekukan, bahwa jumlah panjang yang dibutuhkan setelah dilakukan penekukan
harus benar-benar tepat sesuai seperti yang tertera pada gambar, dan setelah besi
beton tersebut terpasang pada posisinya tidak akan ada atau terjadinya tekukan,
bengkokkan ataupun terlilitnya besi beton yang dimaksud.
o Dimana dibutuhkan adanya tekukan yang berbentuk lengkungan atau belokan,
maka hal tersebut dapat dibentuk dengan cara memakai pen-pen keliling, dan pen-
pen tersebut harus mempunyai diameter 4 (empat) kali diameter besi beton yang
dibentuk atau ditekuk tersebut.
o Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan sampai menimbulkan
perubahan pada, waktu pengecoran dan semua silangan besi utama dengan begel
harus diikat kuat-kuat dengan kawat berukuran minimum diameter 1 mm.
o Untuk membuat selimut beton, jarak besi dengan bekisting harus dijaga, jangan
sampai menempel, untuk itu perlu dipasang beton decking sesuai dengan tebal
selimut beton yang disyaratkan.
o Besi stek yang dibuat harus diikat ke tulangan.
o Batang-batang tulangan harus disimpan dan tidak menyentuh tanah.
o Material besi yang digunakan harus memenuhi standar SNI yang disyaratkan.
Bahan Additive
o Penggunaan Additive tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari pengawas.
o Bila diperlukan untuk mempercepat pengerasan beton atau bila slump yang
disyaratkan tinggi, beton dapat digunakan bahan additive yang disetujui Pengawas.
Bahan additive yang digunakan produksi CEMENT–AIDS atau yang setaraf.
Semua perubahan design mix atau penambahan bahan additive, sepenuhnya
menjadi tanggungan Pelaksana dan tidak ada biaya tambahan untuk hal tersebut.
Adukan Beton
o Sebelumnya, harus diadakan adukan beton percobaan “Trial Mix” yang sesuai
dengan yang dibutuhkan pada setiap bagian konstruksi. Pekerjaan tidak boleh
dimulai sebelum diperiksa dan disetujui Pengawas mengenai
kekuatan/kebersihannya. Semua biaya pengujian tersebut menjadi beban
Pelaksana.
o Mutu beton yang digunakan pada seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
perencanaan Struktur yang menggunakan
o Pencampuran bahan dasar beton harus menggunakan takaran yang telah dikalibrasi.
Penakaran bahan dasar harus memenuhi ketelitian untuk semen dan air 1%, agregat
2% dan bahan aditive 3%. Ada dua cara pencampuran bahan dasar, yaitu
berdasarkan volume dan berat, untuk mutu beton kurang dari fc 25 MPa,
pencampuran dapat dilakukan berdasarkan volume bahan dasar. Beton mutu tinggi
bahan dasarnya ditakar berdasarkan berat. Pencampuran harus dilakukan dengan
alat pencampur mekanis agar didapatkan mortal yang homogen. Modifikasi
campuran dilapangan berupa kebutuhan penambahan air untuk meningkatkan
konsistensi campuran harus selalu disertai dengan penambahan semen setara
dengan faktor air semen yang telah ditetapkan.
Mutu Beton
Kecuali disebutkan lain, mutu beton adalah sebagai berikut:
o Pada umur 28 hari, kekuatan karakteristik beton adalah (K-300) berlaku untuk
pondasi tapak, sloof, kolom, balok, plat lantai, ring balok pada struktural bangunan
dua dan tiga lantai. Sedangkan untuk beton non struktural dengan mutu K-175.
o Untuk lantai kerja yang ketebalannya ditunjukkan dalam gambar maka
perbandingan campurannya adalah 1: 3: 5 setara dengan mutu K-100, atau
disebutkan lain dalam gambar kerja
Pengujian Mutu Beton
o Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, harus dilaksanakan pada setiap pencampuran beton yang dihasilkan, dan
pengujian harus dianggap belum dikerjakan kecuali disaksikan oleh Direksi
Pekerjaan atau wakilnya. Nilai slump pada setiap campuran tidak boleh berada
diluar rentang nilai slump (± 2 cm) yang disyaratkan.
o Pengujian Kuat Tekan
- Penyedia Jasa harus membuat sejumlah set benda uji (3 buah benda uji per set)
untuk pengujian kuat tekan berdasarkan jumlah beton yang dicorkan untuk setiap
kuat tekan beton dan untuk setiap jenis komponen bangunan yang dicor terpisah
pada tiap hari pengecoran.
- Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus menyediakan
benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm,
dan harus dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-1998. Benda uji tersebut harus
dicetak bersamaan dan diambil dari contoh yang sama dengan benda uji silinder
yang akan dirawat di laboratorium.
- Jumlah set benda uji yang dibuat berdasarkan jumlah kuantitaspengecoran atau
komponen bangunan yang dicor secara terpisah dan diambil jumlah terbanyak
diantara keduanya.
- Pengambilan benda uji untuk pengecoran yang didapat dari pencampuran secara
manual, setiap 10 meter kubik beton harus dibuat 1 set benda uji dan untuk setiap
komponen bangunan yang dicor terpisah minimal diambil 3 set benda uji.
- Jumlah benda uji yang harus dibuat untuk pengecoran hasil produksi ready mix,
diambil pada setiap pengiriman (1 set untuk setiap truk). 1set = 3 buah benda uji.
- Setiap set pengujian minimum tersebut harus diuji untuk kuattekan beton umur
28 hari.
- Apabila dalam pengujian kuat tekan benda uji tersebut terdapat perbedaan nilai
kuat tekan yang > 5% antara dua buah benda uji dalam set tersebut, maka benda
uji ketiga dalam set tersebut harus diuji kuat tekannya. Hasil kuat tekan yang
digunakan dalam perhitungan statistik adalah hasil dari 2 buah benda uji yang
berdekatan nilainya.
- Nilai hasil uji tekan satupun tidak boleh mempunyai nilai di bawah 0,85 fc’.
- Jika salah satu dari kedua syarat tersebut di atas tidak dipenuhi, maka harus
diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata dari hasil uji kuat tekan
berikutnya, dan langkah-langkah lain untuk memastikan bahwa kapasitas daya
dukung dari bangunan tidak membahayakan.
Pelaksanaan Pengecoran
o Pelaksana harus memberitahukan pengawas selambat-lambatnya 2 (Dua) hari
sebelum pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan untuk melaksanakan
pengecoran beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan
pemasangan baja tulangan serta bukti bahwa Pelaksana akan dapat melaksanakan
pengecoran tanpa gangguan.
o Beton harus dicor sesuai dengan persyaratan dalam SNI 03-2847-2002. Bila tidak
disebutkan lain atau persetujuan Pengawas, tinggi jatuh dari beton yang dicor
jangan melebihi 1,5 m.
o Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih
dan bebas dari kotoran dan bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan
ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik,
Plumbing dan pekerjaan lainya serta besi stick dan penyambungannya).
o Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus sudah
dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus sudah terpasang dengan baik.
Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan
kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.
o Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktu antara
pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam dan tidak terjadi
perbedaan pengikatan yang mencolok antara beton yang sudah dicor dan akan
dicor.
o Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang telah
ditentukan, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan (Retarder)
dengan persetujuan pengawas.
o Adukan tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen dan agregat
telah melampaui 2,5 jam; dan waktu ini dapat berkurang, bila pengawas
menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
o Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan terjadinya
pemisahan material (Segresi) dan perubahan letak tulangan. Cara penuangan
dengan alat-alat bantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya harus mendapat
persetujuan pengawas dan alat-alat tersebut harus bersih dan bebas dari sisa-sisa
beton yang mengeras.
Surat Dukungan Beton
Pelaksana wajib melampirakan surat dukungan beton, yang mencakup pemenuhan
alat-alat pendukung pekerjaan beton antara lain:
o Truck Mixer kapasitas 6m3
o Concrete Pump dengan jangkauan 12-15 m
o Batching Plant kapasitas 20m3/jam
o Concrete Vibrator
o Mesin Tes Uji tekan dan peralatan
o Peralatan Slump Test
PASAL 18
PLAFOND
(2) Bahan-Bahan
Hollow Galvalum 4x4
Gypsumboard (setara elephant)
Angkur
Sekerup
Perlengkapan
(2) Bahan-Bahan
Kran air. (setara Onda)
Pipa PVC Sesuai Ukuran (Setara Ruchika)
Avour Stainless
Kloset Duduk (setara Aimstad atau Toto)
Wastafel (setara Aimstad atau Toto)
Buis Beton
Bata Merah (lokal)
Pasir Pasang (Pasir Hitam /Wajak)
Semen portland (Gresik)
Lem Pipa
Perlengkapan
Dll
PASAL 20
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
(2) Bahan-Bahan
Kaca Bening 5mm
Angkur Besi SNI
Pipa Besi Medium SNI
Multiplek
HPL
Allumunium (Setara Alexindo warna putih)
Engsel Sesuai Ukuran
Kunci Silinder (Solid)
Grendel
Hak Angin
Rell Sleding
Sealant
Sekerup
Lem
Perlengkapan
Dll
(2) Bahan-Bahan
Granit 60x60 (Setara Niro Granito)
Keramik 30 x 30 (Setara Granito)
Keramik 30 x 60 (Setara Granito)
Vinyl Lantai
Pasir Pasang (Pasir Hitam / Wajak)
Semen portland. (Setara Semen Gresik)
Semen Nat
Lem Perekat
Perlengkapan
Setelah spesi pasangan mengering, siar antara (nat) harus diisi penuh dengan adukan
PC dan dikeruk halus hingga menghasilkan permukaan nat yang sama dengan garis
tepian tegel.
Noda adukan PC yang mengenai permukaan tegel harus segera dibersihkan dengan lap
basah dan dikeringkan seketika dengan lap kering.
Direksi berhak memerintahkan pembongkaran dan pembenahan kembali tanpa biaya
tambah bila persyaratan di atas tidak dapat dipenuhi.
Pemasangan Vnyl mengikuti pola dan dimensi seperti yang ditunjukan pada gambar
kerja.
Lem/Perekat diaplikasiakan setelah permukaan yang akan di vny benar-benar bersih
dari kotoran sehingga tidak mengurangi data rekat vynil terhadap media lantai.
Seluruh pekerjaan jarus berkoordinasi dengan direksi terlebih dahulu.
PASAL 22
PEKERJAAN LISTRIK
PASAL 23
PEKERJAAN PENGECATAN
(2) Bahan-Bahan
Plamir.
Amplas dan kuas.
Cat dasar (Setara Dulux)
Cat penutup (Setara Dulux)
PASAL 24
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Sebelum pelaksanaan pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus meneliti lagi gambar rencana yang ada dan dituangkan dalam Shop
Drawing yang telah disetujui direksi.
Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus
ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan
bestek dan gambar menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki
segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan II dilaksanakan, pekerjaan benar-
benar telah sempurna.
Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam
rapat penjelasan (Aanwijzing).
Berikut Lampiran Spesifikasi Bahan yang direkomendasikan untuk pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
LAMPIRAN SPESIFIKASI MATERIAL YANG DIGUNAKAN
I MATERIAL ALAM
Mempunyai Butiran Halus dan berfungsi
1 Pasir urug sebagai urugan. Pasir lokal
4 Pasir Beton Mempunyai gradasi yang tajam dan bersih Pasir Lumajang
II PEKERJAAN BETON
Di ijinkan melakukan campuran sendiri
(manual) dengan komposisi campuran dan Mutu Beton K-175
1 Beton
material yang telah ditentukan /sesuai standart Mutu Beton K-300
yang di berlaku.
IV PEK. PENGECATAN
1 Cat Dinding Interior Warna (Menyesuaiakan) Setara Catilax
V PEK. ALUMINIUM
Kusen Pintu dan Kusen
1 Jendela Aluminium 4" (White) Setara Alexindo
PEKERJAAN
VI INSTALASI LISTRIK
Titik Lampu pada
Setara Philips
1 ruangan Bola Lampu
2 Saklar, Stop Kontak Setara Broco
2 Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1/2'', PVC 3/4" dan 1" Setara Ruchika
MATERIAL
VIII LAINNYA
Seven PE 0.21mm
4 ACP Setara Seven PE 0.21mm Standart Standart
PASAL 26
PENUTUP
Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu harus
diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas pada saat
didatangkan di lapangan.
Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lama
adalah 2 x 24 jam. Bila kontraktor tidak mengindahkan, Konsultan Pengawas berhak
menyelenggarakan atas biaya Kontraktor
Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan di dalam
RKS dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor.
Bagian-bagian yang secara konstruktif harus ada tetapi tidak disebutkan di dalam RKS dan
gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor dan pelaksanaannya akan ditentukan
lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas.
Sebelum pengecatan pada dinding dan plafond di selasar luar, terlebih dahulu bidang-
bidang tersebut dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara
menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamur dengan bahan
plamur.
Setelah plamur benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok plamur
hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-benar rata dan halus.
Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2 lapis atau sampai benar-benar pekat
dan rata
PASAL 24
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Sebelum pelaksanaan pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus meneliti lagi gambar rencana yang ada dan dituangkan dalam Shop
Drawing yang telah disetujui direksi.
Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus
ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan
bestek dan gambar menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki
segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan II dilaksanakan, pekerjaan benar-
benar telah sempurna.
Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam
rapat penjelasan (Aanwijzing).
Berikut Lampiran Spesifikasi Bahan yang direkomendasikan untuk pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
LAMPIRAN SPESIFIKASI MATERIAL YANG DIGUNAKAN
I MATERIAL ALAM
Mempunyai Butiran Halus dan berfungsi
1 Pasir urug sebagai urugan. Pasir lokal
4 Pasir Beton Mempunyai gradasi yang tajam dan bersih Pasir Lumajang
II PEKERJAAN BETON
Di ijinkan melakukan campuran sendiri
(manual) dengan komposisi campuran dan Mutu Beton K-175
1 Beton
material yang telah ditentukan /sesuai standart Mutu Beton K-300
yang di berlaku.
IV PEK. PENGECATAN
1 Cat Dinding Interior Warna (Menyesuaiakan) Setara Catilax
V PEK. ALUMINIUM
Kusen Pintu dan Kusen
1 Jendela Aluminium 4" (White) Setara Alexindo
PEKERJAAN
VI INSTALASI LISTRIK
Titik Lampu pada
Setara Philips
1 ruangan Bola Lampu
2 Saklar, Stop Kontak Setara Broco
2 Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1/2'', PVC 3/4" dan 1" Setara Ruchika
MATERIAL
VIII LAINNYA
Seven PE 0.21mm
4 ACP Setara Seven PE 0.21mm Standart Standart
PASAL 26
PENUTUP
Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu harus
diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas pada saat
didatangkan di lapangan.
Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lama
adalah 2 x 24 jam. Bila kontraktor tidak mengindahkan, Konsultan Pengawas berhak
menyelenggarakan atas biaya Kontraktor
Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan di dalam
RKS dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor.
Bagian-bagian yang secara konstruktif harus ada tetapi tidak disebutkan di dalam RKS dan
gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor dan pelaksanaannya akan ditentukan
lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas.