Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap siswa lulusan SMK di tuntut untuk mempumyai suatu keahlian


dan siap bekerja karena lulusan SMK biasanya belum di akui poleh pihak dunia
usaha/industri.Oleh karena itu di adakan suatu program Pendidkan Sistem
Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia
usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata telah lulus
sekolah.

Sesuai dengan hasil pengamatan dan penilitian direktorat pendidikan


menengah kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan hasil tanaman sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat
di lihat dari pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga
kerja yang profesional, karena keahlian seorang profesional tidak semata-mata
dapat di ukur dengan penguasaan kiat (arts) bekerja secara baik. Ada dua pihak
yaitu lembaga pendidikan dan lapagan kerja industri/perusahaan atau instansi
tertentu yang secara bersama-sama menyelengarakan suatu program keahlian
kejuruan.Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan
bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan prongram, tahap
penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa.

1
B. Tujuan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN)

Praktik kerja industri (PRAKERING) adalah merupakan suatu sistem


pembelajaran yang di lakukan di luar proses belajar mengajar dan dilaksanakan
pada perusahaan/industri atau instansi yang releven.

Secara umum pelaksanaan program praktik kerja industri ditujukan


uyuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang
teknologi,meyesuaikan diri dengan situasi yang sebenarnya,mengumpulkan
informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan khusus.
Setelah siswa melaksanakan prongram praktik kerja industri secara khusus
siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang
perusahaan,dan kegiatan-kegiatan praktik yang berhubungan langsung dengan
teknologi. Dan mempersiapkan para siswa/siswi belajar bekerja secara mandiri,
bekerja dalam satu tim dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai
dengan minat dan bakat masing-masing.

Pengelenggaraan praktik kerja industri ( PRAKERIN) pada SMK


bertujuan untuk:

a. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang


memiliki tingkat pengetahuan,keterampilan,etos kerja sesuai dengan
tuntunan lapangan pekerjaan.
b. Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efekifisias dan efesiensi pendidikan dan pelatihan kerja
berkualitas.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

C. Manfaat Prakerin Kerja Industri ( PRAKERIN)

Melihat kenyataan di atas, dikmenjur menetapkan strategi operasional yang


berdasarkan kepada kebijakan “ link and macht “ (kesesuian dan kesepadanan)

2
departemen pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggara pendidikan
sistem ganda pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam
undang-undang nomor 2 tahun 1990 tentang pendidikan menengah, pp nomor 39 tahun
1992 serta masyarakat dalam pendidikan naisinal, kepmendikbud nomor 080/U/1993
tentang kurikurum SMK.

3
BAB III

GAMBAR PERUSAHAAN

A. PROFIL WOLIOSNACK

WOLIOsnack adalah merupakan salah satu Kelompok Pengolah dan


Pemasaran (POKLASAR) yang bergerak dalam usaha pengolahan makanan
berbahan baku ikan dan rumput laut, utamanya pengolahan ikan tuna, ikan
cakalang dan ikan lure sebagai bahan utama dalam pembuatan abon ikan,Snack
Ikan teri, nugget ikan, stik rumput laut.

WOLIOsnack sendiri berdiri pada tanggal 8 September 2009yang


beralamat di Jl. Hos. Cokroaminoto No.48 Kel. Lamangga Kecamatan Murhum
Kota Baubau Sulawesi Tenggara, dengan satu harapan yaitu mengembangkan
berbagai hasil olahan perikanan demi kesejahteraan bersama.

Seiring dengan waktu pada tahun 2012 WOLIOsnack sudah memiliki


satu rumah produksi sendiri yang beramat di Jl. Gajah Mada (Lamangga atas)
Kel. Lamangga, dirumah produksi ini juga terdapat outlet yang khusus
digunakan untuk memasarkan produk olahan WOLIOsnack.

Pada awal berdirinya WOLIOsnack hanyalah mengolah ikan tuna dan


cakalang menjadi abon ikan, namun sekarang ini WOLIOsnack
mengembangkan beberapa produk Olahan Kacang Mete berupa kacang mete
goreng dengan varian rasa Manis dan Gurih, serta olahan mete berupa
semprong mete. Selain olahan Mete WOLIOsnack juga mengolah Kelor
menjadi beberapa produk diantaranya yaitu Semprong Kelor, Stik Kelor dan
The Kelor. Untuk Olahan Ikan WOLIOsnack juga mengolah memproduksi
Sambal Ikan Asap dan Baby Cumy.

4
B. KEGIATAN PRODUKSI

Dalam kegiatan produksi besarnya kapasitas produksi setiap produk


disesuaikan dengan besarnya permintaan pasar, hal ini dimaksudkan agar daya
tahan dan kualitas produk dapat tetap dipertahankan, Hal ini sangatlah penting
mengingat semua produk WOLIOsnack tidak menggunakan tambahan bahan
pengawet.

Pangsa pasar untuk hasil pengolahan WOLIOsnack masih terbatas


pada daerah sekitar kota Baubau dan Kota Kendari.

C. PERMASALAH YANG DIHADAPI

Dalam menjalankan usaha bersamanya WOLIOsnack saat ini memang


telah didukung dengan beberapa alat dan mesin sehingga dapat membantu
proses pengolahan produksi, namun alat dan mesin yang dimiliki kelompok
masih terbatas sehingga diperlukan tambahan alat dan mesin, dengan harapkan
dengan adanya alat dan mesin dapat meningkatkan produksi dan diharapkan
dapat menambah kreatifitas anggota untuk dapat menciptakan produk olahan
lainya.

D. RENCANA PENGEMBANGAN PRODUK

Dalam usaha mendukung peningkatan produksi saat ini WOLIOsnack


memiliki target pembuatan produk baru diantaranya yaitu: Kacang Mete Oven,
Kacang Mete Panggang dan krupuk ikan.

5
E. STRUKTUR ORGANISASI WOLIOSNACK

ASDIN, S.TP

PIMPINAN

WA YUSNI LA ALI ASNAWATI

BAG.PRODUKSI BAG.PEMASARAN BAG.KEUANGAN

6
F. KEDUDUKAN DAN LETAK PERUSAHAAN
1. Data umum

Nama Unit Usaha : WOLIOsnack


Bidang Usaha :Pengolahan Hasil
Pertanian Perikanan
Tujuan Pemasaran : Baubau, dan Kendari
Jumlah Anggota : 5 Orang
Nama Pimpinan Usaha : Asdin, S.TP
Alamat Unit Usaha : Jl. Gajah Mada
Lamangga Atas
Kecamatan Murhum
Kota Baubau Sulawesi
Tenggara
Hp. : 08114089244 / 081 334
685 941

7
2. Denah bangunan woliosnack

WC

RUANG
PENYIMPANA
RUANG PRODUKSI N BAHAN

RUANG
ISTIRAHAT
KARYAWAN

RUANG PENGEMASAN

RUANG TAMU

TERAS

8
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKERIN

A. ALAT, BAHAN DAN ANALISIS BIAYA


1. KUE BIMOLI
 ALAT
 Blender
 Nyiru
 Kompor
 Wajan
 Sutil
 Oven gas
 Baskom
 Timbangan digital
 Sendok besar
 Talenan
 Cetakan kue bimoli
 Kemasan dan label
 Selotip
 Gunting
 Hekter
 BAHAN
 Tepung terigu : 1 kg
 Gula pasir : 250 gr
 Kacang tanah : 400 gr
 Vanili : 1 bungkus
 Minyak : 420 ml
 Telur : 1 butir
 Kuning telur secukupnya

9
 PROSES PEMBUATAN
 Sisapkan alat dan bahan.
 Sangrai kacang tanah hingga matang, lalu bersihkan
kulitnya dan haluskan menggunakan blender.
 Haluskan gula pasir menggunakan blender.
 Campurkan tepung terigu, kcang tanah, gula, vanili dan
aduk hingga tercampur sampai merata.
 Setelah merata tambahkan minyak, lalu uleni menggunakan
tangan dan setelah itu dibagi menjadi beberapa bagian.
 Cetak adonan menggunakan cetakan kue bimoli hingga
adonan habis.
 Setelah dicetak olesi permukaan kue bimoli dengan bahan
polesan yang berupa telur dan kunimg telur.
 Masukan kedalam oven dengan suhu 1500C selama
kurang lebih 1 jam.
 Setelah matang angkat, terus dinginkan beberapa saat,
kemudian di kemas.
 Setelah itu di pasarkan

10
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Rp. 3.500
Listrik / produksi
Penggunaan listrik 1 Rp. 105.000
bulan
Gaji 1 orang / produksi Rp.20.000
2 Gaji 1 orang / bulan Rp.60.000
Air / produksi Rp.2.000
3 Penggunaan air / minggu Rp.8.000
Gas / produksi Rp. 2.000
4 Penggunaan gas 5 kg Rp. 150.000
selama 3 bulan
Minyak tanah 1 liter Rp. 5.000
5
Kemasan 6 cup Rp. 2.500
6 1 pak isi 100 Rp. 42.000
Rp. 35.000
Total

Biaya tidak tetap :

Bahan Harga
N0
Tepungterigu 1 kg Rp. 12.000
1
Gula pasir 250 gr Rp. 4.000
2
Kacang tanah 400 gr Rp. 10.000
3
Vanilli 1 bks Rp. 500
4
Minyak goring 420 Rp. 7.400
5 ml
Telur 1 butir Rp. 2.500
6
Kuning telur Rp. 200
7
Rp. 36.600
Total

 Dari produksi dihasilkan 6 cup kue bimoli


 Harga pokok produksi

11
Biaya tetap Rp. 35.000
Biaya tidak tetap Rp. 36.600+
Total biaya produksi Rp. 71.600
HPP/cup = Rp. 71.600 = Rp. 11.933
 Perehitungan keuntungan / laba
Harga jual Rp. 20.000 = Rp. 120.000
Biaya Rp. 71.600
Keuntungan / laba Rp. 48.400

12
2. ABON IKAN TUNA
 ALAT
 Wajan
 Kompor
 Pisua
 Wadah
 Sutil
 Irus
 Blender
 Timbagan
 Mesin spiner
 Box
 Mesin pres
 Kemasan
 BAHAN
 Ikan tuna : 17,5 kg
 Jahe : 500 gr
 Lengkuas : 500 gr
 Bawang merah : 500 gr
 Bawang putih : 500 gr
 Daun serei : 3 ikan
 Ketumbar : 200 gr
 Lombok kecil : 500 gr
 Gula pasir : 2 kg
 Gula erah : 2 biji
 Masako : 22 bungkus
 Garam : 400 gr
 Minyak goring

13
 PROSES PEMBUATAN
 Persiapan alat dan bahan
 Cuci bersih ikan yang telah di potong-potong
 Ikan di rebus selama kurang lebih 30-60 menit atau hingga
matang.pada air rebusan di beri garam
 Sambil menunggu ikan di rebus bersihkan dan s
 Setelah ikan matang angkat dan tiriskan ikan,tunggu hingga
dingin
 Setelah dingin pisahkan daging ikan dari tulangnya,kemudian
ikan di cabik-cabik atau di tumbuk hingga berbentuk serat
 Bagi ikan menjdi 2 rasa ,yaitu rasa pedas dan manis
 Masukkan ikan dan bumbu yang telah di siapkan ke dalam
wajan aduk hingga merata
 Goreng ikan yang telah di beri bumbu selama 4 jam dengan
api sedang
 Setelah matang masukkan ke dalam mesin spinner untuk
mengurangi kadar minyak
 Abon siap di kemas dan di pasarkan

14
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik / produksi Rp. 3.500
Penggunaan listrik 1 Rp. 105.000
bulan
Gaji 1 orang / produksi Rp.20.000
2
Gaji 1 orang / bulan Rp.60.000
Air / produksi Rp.2.000
3
Penggunaan air / minggu Rp.8.000
Minyak tanah 2 liter Rp. 10.000
4
Kemasan abon 100 Rp. 170.000
5
Rp. 205.000
Total

15
Biaya tidak tetap :
No Bahan Harga
Ikan tuna 17,5 Rp. 1.200.000
1
Jahe 500 gr Rp. 6.000
2
Lengkuas 500 gr Rp. 6.000
3
Bawang merah 500 gr Rp. 15.000
4
Bawang putih 500 gr Rp. 15. 000
5
Daun serei 3 ikat Rp. 15. 000
6
Ketumbar 200 gr Rp. 20.000
7
Lombok kecil 500 gr Rp. 10.000
8
Gula pasir 2 kg Rp. 32.000
9
Gula merah 2 biji Rp. 28.000
10
Masako 22 bks Rp. 10.000
11
Garam 400 gr Rp. 4.000
12
Minyak goreng Rp. 252.000
13
Rp.1.613.000
Total

 Dari produksi di hasilkan sebanyak 100 kemasan abon


ikan tuna
 Harga pokok produksi
Biaya tidak tetap Rp. 1.613.000
Biaya tetap Rp. 205.000+
Total biaya produksi Rp. 1.818.000
HPP / kemasan = Rp. 1.818. 000
100
= Rp. 18.180
 Perhitungan keuntungan / laba

16
Harga jual Rp. 35.000
Rp. 3.500.000
Biaya
Rp. 1.818.000-
Keuntungan / laba
Rp. 1.682.000

17
3. STIK KELOR
 ALAT
 Wajan
 Kompor
 Mesin pencetak mie
 Pisau
 Talenan
 Lenyur
 Timbangan digital
 Sendok kcil
 Irus
 Periuk
 Blender
 Mesin pres
 Kemasan dan label
 BAHAN
 Tepung terigu : 1 kg
 Tepung kanji : 250 kg
 Tepung maiena : 37 gr
 Kelor : 100 gr
 Air : 260 ml
 Telur : 1 butir
 Margarin : 250 gr
 Bawang merah : 8 butir
 Bawang putih : 6 siung
 Pewarna makanan (hijau) : secukupnya
 minyak goring : secukupnya
 PROSES PEMBUATAN
 Persiapan alat dan bahan

18
 Petik daun kelor dari tangkainya kemudian rebus dan blender
bersama air dan bawang putih,bawang merah sampai menjadi
bubur
 Siapkan wadah kemudian masukan tepung terigu,tepung
kanji,telur,margarin campur hingga merata
 Masukan air yang telah di blender bersama daun kelor
kemudian uleni hingga adonan menjadi kalis
 Siapkan mesin pencetak mie kemudian haluskan adonan
dengan mesin pencetak mie hingga adonan tidak pecah
 Cetak stik kelor pada cetakan mie yang terdapat pada cetakan
mesin pencetak mie dengan ketebalan dan panjang yang di
inginkan
 Goreng stik kelor pada minyak yang telah di panaskan
sampai matang
 Angkat stik kelor yang telah matang kemudian tiriskan
 Setelah tiris dan dingin stik kelor siap untuk di kemas
 Kemudian di pasarkan

19
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik / produksi Rp. 3.500
Penggunaan listrik Rp. 105.000
1 bulan
Gaji 1 orang / produksi Rp.20.000
2 Gaji 1 orang / bulan Rp.60.000
Air / produksi Rp.2.000
3 Penggunaan air / minggu Rp.8.000
Minyak tanah 1 liter Rp. 5.000
4
Kemasan stik 7 Rp. 7.000
5 Kemasan isi 50 Rp. 35.000

Rp. 31.200
Total

Biaya tidak tetap :


No Bahan harga
Tepung terigu 1 kg Rp. 12.000
1
Tepung kanji 250 gr Rp. 3.500
2
Tepung maizena 37 gr Rp. 1.800
3
Kelor 100 gr Rp. 2.500
4
Telur 1 butir Rp. 2.500
5
Pewarna makanan Rp. 36.00
6 (hijau) 1 gr
Minyak goring 1liter Rp. 18.000
7
Bawang merah 8 butir Rp. 8.000
8
Margarin 20gr Rp. 6.000
9
Bawang putih 6 sium Rp. 5.00
10
Rp. 52.160
Total

20
 Dari produksi dihasilkan sebanyak 7 kemasan stik daun
kelor
 Harga pokok prouksi
Biaya tidak tetap Rp. 52.160
Biaya tetap Rp. 31.200+
Total biaya produksi Rp. 83.360
HPP/kemasan = Rp. 83.360
7
= Rp. 11.908
 Perhitungn keuntungan / laba
Harga jual Rp. 20.000 Rp.
140.000
Biaya
Rp. 83.360
Keuntuntan / laba
Rp.56.640

21
4. SAMBAL BABY CUMI
 ALAT
 Kompor
 Wajan
 Sutil
 Wadah
 Blender
 Pisau
 Timbangan
 Sendok
 Kemasn
 Mesin pres penutup botol
 Mesin pemanas
 BAHAN
 Baby cumi : 500 gr
 Cabe besar : 250 gr
 Cabe keriting : 250 gr
 Cabe kecil : 250 gr
 Bawang merah : 100 gr
 Bawang putih : 100 gr
 Penyedap rasa : 4 bks
 Gula pasir : 250 gr
 Garam : 20 gr
 Minyak goreng : 1 liter
 Minyak tanah : secukupnya
 PROSES PEMBUATAN
 Persiapan alat dan bahan
 Timbang semua bumbu yang di butuhkan
 Setelah di timbang bersihkan semua bumbu yang telah di
siapkan

22
 Rebus air sampai mendidih,cuci bersih cumi kurang lebih 3
kali menggunakan air menggalir
 Setelah airnya mendidih rendam kurang lebih 30 menit
sampai kadar garamnya mengurang
 Blender semua bumbu yang telah disiapkan
 Masukkan semua bumbu kedalam wajan masak hingga
matang setelah itu masukkan baby cumi aduk hingga merata
sampai matang
 Setelah matang angkat lalu dinginkan beberapa menit
 Siapkan kemasan botol
 Proses pengemasan
 Sambal baby cumi siap dipasarkan
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik / produksi Rp. 3.500
Penggunaan listrik 1 Rp. 105.000
bulan
Gaji 1 orang / produksi Rp.20.000
2
Gaji 1 orang / bulan Rp.60.000
Air / produksi Rp.2.000
3
Penggunaan air / minggu Rp.8.000
Minyak tanah 1 liter Rp. 5.000
4
Kemasan baby cumi 13 Rp. 19.500
5
Rp. 50.000
Total

23
Biaya tidak tetap :
N Bahan Harga
o
Baby cumi 500 gr Rp. 60.000
1
Cabe besar 250 gr Rp. 12.500
2
Cabe keriting 250 gr Rp. 12.500
3
Lombok kecil 250 gr Rp. 5.000
4
Bawang merah 100 gr Rp. 3.000
5
Bawang putih 10 gr Rp. 3000
6
Masako 3 bks Rp. 1.500
7

8 Gula pasir 250 gr Rp. 4.000

9 Garam 20 gr Rp. 200

10 Minyak goreng 1 liter Rp. 18.000

Total Rp. 119.700

 Dari produksi dihasilkan sebanyak 13 kemasan sambal


baby cumi
 Harga okok produksi
Rp. 50.000 +
Biaya tidak tetap Rp. 119.700
Biaya tetap Total biaya produksi
Rp. 169.700
HPP / kemasan = Rp. 169.700
13
= Rp. 13.053
 Perhitungan keuntungan / laba

24
Harga jal Rp. 35.000 =
Rp. 455.000
Biaya
Rp. 169.700
Keuntungan / laba
Rp. 285.300

25
5. SEMPRONG KELOR
 ALAT
 kompor gas
 mixer
 blender
 baskom
 wajan
 sendok
 timbangan digital
 spatula
 alat pencetak semprong
 lidi bambu
 talenan
 kemasan dan label

 BAHAN
 Tepung beras : 300 gr
 Teung kanji : 50 gr
 Gula pasir : 150 gr
 Mentega : 65 gr
 Telur ayam : 1 butir
 Garam : secukupnya
 Vanilli : secukupnya
 Bubuk kelor : secukupnya
 PROSES PEMBUATAN
 Persiapan alat dan bahan
 Blender daun kelor kering
 Aduk menggunakan mixer gula,telur,garam,vanili hingga
merata

26
 Masukkan tepung dan air,aduk hingga rata .setelah itu
masukkan margarin cair dan bubuk daun kelor aduk hingga
merata ,kemudian masukkan biji wijen
 Panaskan cetakan kue semprong ,olesi minyak goring
,setelah panas tuang sedikit demi sedikit adonan lalu tutup
cetakan
 Setelah matang gulung semprong menggunakan lidi
 Setelah dingin dimasukan kedalam kemasan dan diberi
label
 Kemudian dipasarkan
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik / produksi Rp. 3.500
Penggunaan listrik 1 Rp. 105.000
bulan
Gaji 1 orang / produksi Rp.20.000
2 Gaji 1 orang / bulan Rp.60.000
Air / produksi Rp.2.000
3
Penggunaan air / minggu Rp.8.000
Gas / produksi Rp. 2.000
4
Penggunaan gas 5 kg Rp. 150.000
selama 3 bulan
Kemasan semprong 3 Rp. 7.500
5
1 kemasan Rp. 2.500

Rp. 35.000
Total

27
Biaya tidak tetap :
No Bahan Harga
Tepung beras 300 gr Rp. 5.400
1
Tepung kanji 50 gr Rp. 700
2
Gula pasir 150 gr Rp. 2.400
3
Telur 1 butir Rp. 2.500
4
Mentega 65 gr Rp. 200
5
Garam ½ sdt Rp. 100
6
Vanilli 1 bks Rp. 500
7
Kelor 200 gr Rp. 5.000
8
Rp. 16.800
Total

 Dari produksi dihasilkan sebanyak 3 kemasan semprong


kelor
 Harga pokok prouksi
Biaya tidak tetap Rp. 16.800
Biaya tetap Rp. 35. 000 +
Total biaya produksi Rp. 51.800
HPP / kemasan = Rp. 51.800
3
= Rp. 17.266
 Perhitungan keuntungan / laba
Harga jual Rp. 20.000

Biaya Rp.
51.800
Keuntungan / laba = Rp. 8.200

28
6. SAMBAL IKAN ASAP TUMBUK
 ALAT
 Kompor
 Wajan
 Sutil
 Wadah
 Blender
 Pisau
 Timbangan
 Sendok
 Kemasn
 Mesin pres penutup botol
 Mesin pemanas
 BAHAN
 Baby ikan asap : 500 gr
 Cabe besar : 250 gr
 Cabe keriting : 250 gr
 Cabe kecil : 250 gr
 Bawang merah : 100 gr
 Bawang putih : 100 gr
 Penyedap rasa : 4 bks
 Gula pasir : 250 gr
 Garam : 20 gr
 Minyak goring : 1 liter
 Minyak tanah : secukupnya
 PROSES PEMBUATAN
 Persiapan alat dan bahan
 Timbang semua bumbu yang di butuhkan
 Setelah di timbang bersihkan semua bumbu yang telah di
siapkan

29
 Rebus air sampai mendidih,cuci bersih cumi kurang lebih 3
kali menggunakan air menggalir
 Setelah airnya mendidih rendam kurang lebih 30 menit
sampai kadar garamnya mengurang
 Blender semua bumbu yang telah disiapkan
 Masukkan semua bumbu kedalam wajan masak hingga
matang setelah itu masukkan baby cumi aduk hingga merata
sampai matang
 Setelah matang angkat lalu dinginkan beberapa menit
 Siapkan kemasan botol
 Proses pengemasan
 Sambal baby cumi siap dipasarkan.
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik / produksi Rp. 3.500
Penggunaan listrik 1 Rp. 105.000
bulan
Gaji 1 orang / produksi Rp.20.000
2
Gaji 1 orang / bulan Rp.60.000
Air / produksi Rp.2.000
3
Penggunaan air / minggu Rp.8.000
Minyak tanah 1 liter Rp. 5.000
4
Kemasan ikan asap 22 Rp. 33.000
5
Rp. 63.500
Total

30
Biaya tidak tetap :
No Bahan Harga
Ikan asap 1 kg Rp. 1.00.000
1
Cabe besar 500 gr Rp. 25.000
2
Cabe keriting 500 gr Rp. 25.000
3
Lombok kecil 250 gr Rp. 5.000
4
Bawang merah 200 gr Rp. 6.000
5
Bawang putih 200 gr Rp. 6.000
6
Masako 6 bks Rp. 3.000
7

8 Gula pasir 250 gr Rp. 4.000

9 Garam 30 gr Rp. 300

10 Minyak goreng 2 liter Rp. 36.000

Total Rp. 21.300

 Dari produksi dihasilkan sebanyak 22 kemasan sambal ikan


asap
 Harga pokok produksi
Biaya tidak tetap Rp. 210.300
Biaya tetap Rp. 63.500 +
Total biaya produksi Rp. 273.800
HPP / kemasan = Rp. 273.800
22
= Rp. 12.445
 Perhitungan keuntungan / laba
Harga jual Rp. 35.000
Biaya Rp. 273.800 -
Keuntungan / laba Rp. 496.200

31
7. KACANG METE MANIS
 ALAT
 Kompor
 Wajan
 Pisau
 Sutil
 Irus
 Blender
 Mesin spiner
 Timbangan
 Mesin pres
 Kemasan dan label
 BAHAN
 Kacang mete : 2 kg
 Gula merah : 1buah
 Gula pasir : 200 gr
 Tepung terigu : secukupnya
 Minyak goring : secukupnya
 Air : secukupnya
 PROSES PRODUKSI
 Persiapkan alat dan bahan
 Cuci kacang mete menggunakan air mengalir sebanyak 3 kali
 Kacang mete yang telah di cuci bersih lalu di tiriskan
 Panaskan minyak goreng setelah itu digoreng kacang mete
hingga matang, kemudian tiriskan minyak menggunakan
mesin spiner agar minyak berkurng
 Setelah itu masak gula merah dan gula pasir hingga kental

32
 Setelah itu masukan kacang mete dan aduk hinggala gula
mongering setelah gula mengering ditaburkan sedikit tepung
terigu
 Setelah itu di dinginkan dan siap dikemas
 Kemudian di pasarkan

 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik/produksi Rp. 3.500
Gaji 1 orang/produksi Rp. 20.000
2
Air/produksi Rp. 2.000
3
Minyak tanah Rp. 5.000
4
Kemasan kacang mete 10 Rp. 50.000
5
Rp. 80.500
Total

Biaya tidak tetap :


No Bahan Harga
Kacang mete 2 kg Rp. 260.000
1
Gulah merah 1 buah Rp. 14.000
2
Gula pasir 200 gr Rp. 3.200
3
Tepung terigu 50 gr Rp. 600
4
Minyak goreng 1 liter Rp. 18.000
5
Air Rp.
6
Rp. 295.800
Total

33
 Dari produksi dihasilkan sebanyak 10 kemasan
kacang mete manis
 Harga pokok produksi
Biaya tidak tetap Rp. 295.800
Biaya tetap Rp. 80.500+
Total biaya produksi Rp. 376.300
HPP/cup = Rp. 376.300
10
= Rp. 37.630

 Perhitungan kentungan/laba
Harga jual Rp. 60.000
Biaya Rp. 376.300
Keuntungan/laba Rp. 223.700

34
8. KACANG METE OVEN
 ALAT
 Blender
 Oven gss
 Wajan
 Pisau
 Timbangan
 Sendok
 Sutil
 Talenan oven
 Kemasan dan label
 BAHAN
 Kacang mete : 2 kg
 Garam : 52 gram
 Bawang putih : 40 gram

 PROSES PEMBUATAN
 Persiapkan alat dan bahan
 Kacang mete dibersihkan dengan air mengalir kurang lebih
3-4 kali
 Bersihkan kulit bawang putih, setelah itu dicuci lalu
dihaluskan menggunakan blender
 Timbang garam halus
 Bawang putih yang sudah dihaluskan dicampur dengan
garam dan kacang mete lalu di diamkan 30 menit
 Panaskan oven
 Tata kacang mete diatas talang oven secara merata
 Setelah oven panas masukan kacang mete yang telah ditata
diatas talang oven

35
 Setelah panas bolak balik kacang mete setiap 10 menit sekali
sampai warna kacang mete menjadi warna coklat dan
bertekstur keras
 Setelah matang angkat kacang mete dari oven lalu di
diamkan sampai mendingin
 Proses pengemasan dan kacang mete siap di pasarkan
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik / produksi Rp. 3.500
Penggunaan listrik 1 Rp. 105.000
bulan
Gaji 1 orang / produksi Rp. 20.000
2 Gaji 1 orang / bulan Rp. 60.000
Air / produksi Rp. 2.000
3
Penggunaan air / minggu Rp. 8.000
Minyak tanah 1 liter Rp. 5.000
4
Kemasan kacang mete 10 Rp. 50.000
5
Rp. 80.500
Total

Biaya tidak tetap :


No Bahan Harga
Kacang mete 2 kg Rp. 260.000
1
Garam 52 gr Rp. 500
2
Bawang putih 400 gr Rp. 1.400
3
Rp. 261.900
Total

 Dari produksi dihasilkan sebanyak 10 kemasan kacang


mete oven
 Harga pokok produksi

36
Biaya tidak tetap Rp. 261.900
Biaya tetap Rp. 80.500+
Total biaya produksi Rp. 342.400
HPP/cup = Rp. 342.400
10
= Rp. 34.240
 Perhitungan kentungan/laba
Harga jual Rp. 60.000
Biaya Rp. 342.400
Keuntungan/laba Rp. 257.600

37
9. KACANG METE ASIN
 ALAT
 Kompor
 Wajan
 Pisau
 Sutil
 Irus
 Blender
 Mesin spine
 Tibangan
 Mesin pres
 Kemasan
 BAHAN
 Kacang mete : 3 kg
 Garam : 60 gr
 Bawang putih : 100 gr
 Minyak goring : 1 liter
 Air : secukupnya
 PROSES PRODUKSI
 Persiapan alat dan bahan
 Cuci kacang mete menggunakan air menggalir sebanyak 3
kali
 Kacang mete yang telah di cuci bersih,setelah itu di rendam
dengan bawang putih dan garam yang telah di haluskan
selama 15 menit
 Kemudian kacang mete yang telah di rendam lalu di goreng
hingga matang kemudian tiriskan miyaknya dengan mesin
spiner agar minyaknya berkurang
 Kacang mete yang telah di spiner kemudian didinginkan
 Kacang mete yang telah dngin siap untuk di kemas

38
 Kemudian di pasarkan
 ANALISIS BIAYA
Biaya tetap :
1 Listrik / produksi Rp. 3.500
Gaji 1 orang / produksi Rp. 20.000
2
Air / produksi Rp. 2.000
3
Minyak tanah 1 liter Rp. 5.000
4
Kemasan kacang mete 12 Rp. 60.000
5
Rp. 88.500
Total

Biaya tidak tetap :


No Bahan Harga
Kacang mete 3 kg Rp. 390.000
1
Garam 60 gr Rp. 600
2
Masako 1 bks Rp. 500
3
Bawang putih 100 gr Rp. 3.000
4
Minyak goreng 1 liter Rp. 18.000
5
Rp. 412.100
Total

 Dari produksi dihasilkan sebanyak 12 kemasan kacang


mete oven
 Harga pokok produksi
Biaya tidak tetap Rp. 412.100
Biaya tetap Rp. 88.500+
Total biaya produksi Rp. 500.600
HPP/cup = Rp. 500.600
12
= Rp. 41.716

39
 Perhitungan kentungan/laba
Harga jual Rp. 60.000
Biaya Rp. 500.600
Keuntungan/laba Rp. 219.400

40
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan prakerin di


WOLIOsnack siswa mendapatkan banyak pengalaman baru yang belum
perna didapatkan di sekolah. Dari hasl di atas dapat di simpulkan
sebagai berikut :
1. Prakerin meningkatkan kemampuan siswa terutama wawasan dan
keterampilan di bidang pengolahan pertanian dan perikanan.
2. Pengalaman tersebut dapat di jadikan sebagai dasar bagi siswa jika
nanti memasui dunia kerja

B. SARAN
1. Kepada pengusaha
Diharapkan pengusaha dapat mengembangkan variasi rasa sehingga
konsumen tidak merasa bosen dengan produk yang di pasarkan.
Diharapkan agar pengolahan hasil pertanian dan perikanan ini
semakin berkembang dan juga meningkatkan usahanya semakin
lebih baik lagi.
2. Kepada anggota praktek selanjutnya
Agar melakukan praktek yang lebih terperinci lagi tentang
pendapatan rill pengusaha dan studi kelayakan usaha pengolahan
hasil pertanian dan perikanan, serta analisis saluran pemasaran guna
memperoleh manfaat lain dari pengolahan tersebut dan hal-hal yang
belum diteliti dalam praktik ini.

41
LAMPIRAN KEGIATAN HARIAN

No Tanggal Uraian Tempat Waktu Ket


Kegiatan

SMKN 5 10:00
1 11 agustus Pelepasan Lancar
BAUBAU
2022

2 13 agustus Produksi kue Perusahaan 08.00- Lancar


2022 bimoli selesai

3 14 agustus Kerja bakti Perusahaan 07.00- Lancar


2022 selesai

4 16 agustus Produksi abon Perusahaan 08.00- Lancar


2022 ikan selesai

Mengemas
5 18 agustus Perusahaan 08.15- Lancar
abon dan
2022 selesai
produksi stik
kelor

6 20 agustus Produksi kue Perusahaan 08.00- Lancar


2022 bimoli selesai

Uji coba
7 23 agustus Perusahaan 08.00- Lancar
produksi
2022 selesai
amplang

8 25 agustus Produksi kue Perusahaan 08.00- Lancar


2022 bimoli selesai

9 27 agustus Uji coba Perusahaan 08.30- Lancar


2022 amplang selesai

10 28 agustus Kerja bakti Perusahaan 07.00- Lancar


2022 selesai

Produksi
11 30 agustus Perusahaan 08.30- Lancar
semprong
2022 selesai
kelor

12 31 agustus kerja bakti Perusahaan 09.30- Lancar


2022 selesai

42
13 01 Kerja bakti Perusahaan 08.30- Lancar
september selesai
2022

14 03 Kerja bakti Perusahaan 08.00- Lancar


september selesai
2022

15 04 Kerja bakti Perusahaan 10.00- Lancar


september selesai
2022

16 06 Produksi stick Perusahaan 11.00- Lancar


september kelor selesai
2022

17 08 Sangrai kacang Perusahaan 08.00- Lancar


september selesai
2022

18 10 Produksi kue Perusahaan 08.00- Lancar


september bimoli selesai
2022

19 13 Produksi kue Perusahaan 08.00- Lancar


september bimoli selesai
2022

20 15 Pelabelan Perusahaan 09.00- Lancar


september selesai
2022

21 17 Kerja bakti Perusahaan 08.00- Lancar


september selesai
2022

22 20 Produksi kue Perusahaan 10.00- Lancar


september bimoli selesai
2022

23 22 Kerja bakti Perusahaan 08.00- Lancar


september selesai
2022

24 24 Kerja bakti Perusahaan 08.00- Lancar

43
september selesai
2022

25 27 Kerja bakti Perusahaan 08.00- Lancar


september selesai
2022

Pruduksi
26 29 sambal baby Perusahaan 07.30- Lancar
september cumi dan selesai
2022 sambal ikan
asap

Pengemasan
27 01 oktober Perusahaan 06.30- Lancar
dan pelabelan
2022 selesai

28 04 oktober Produksi kue Perusahaan 08.00- Lancar


2022 bimoli selesai

Produksi kue
29 06 oktober Perusahaan 08.00- Lancar
bimoli dan
2022 selesai
sambal baby
cumi

30 08 oktober Pelatihan Perusahaan 08.00- Lancar


2022 selesai

Produksi
31 11 oktober Perusahaan 08.00- Lancar
semprong
2022 selesai
kelor

32 13 oktober Kerja bakti Perusahaan 08.00- Lancar


2022 selesai

Produksi
33 15 oktober Perusahaan 08.00- Lancar
kacang mete
2022 selesai
bakar, manis
dan asin

34 25 oktober Kerja bakti Perusahaan 07.00- Lancar


2022 selesai

Uji coba selai


35 27 oktober Perusahaan 08.00- Lancar
dan stick nanas
2022 selesai

44
36 03 Produksi kue Perusahaan 08.00- Lancar
november bimoli selesai
2022

37 10 Penarikan Perusahaan 10.00- Lancar


november selesai
2022

45
DOKUMENTASI HASIL PRAKERNG

1. Proses pembuatan kue bimoli

Gambar 1. Sangrai kacang Gambar 2. Pembersihan kulit kacang

Gambar 3. Blender kacang Gambar 4. Penimbangan tepung


terigu

Gambar 5. Persiapan bahan Gambar 6. Proses pencamuran adonan

46
Gambar 7. Proses pencetakan Gambar 8. Pengolesan kuning telur

Gambar 9. Proses pemanggangan Gambar 10. Proses pengemasan

Gambar 11. Proses pelabelan Gambar 12. Hasil kue bimoli

47
2. Proses pembuatan abon ikan tuna

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pencucian ikan

Gambar 3. Proses perebusan ikan Gambar 4. Proses penirisan

Gambar 5. Proses pembersihan bumbu Gambar 6. Proses pembersihan tulang


. ikan

48
Gambar 7 . Proses pemblenderan Gambar 8. Proses penghancuran ikan

bumbu

Gambar 9. Proses penimbangan Gamabar 10. Proses pencampuran bumbu

Gambar 11. Proses pengadukan Gambar 12. Proses spiner

49
Gambar 13. Proses pengayakan Gambar 14. Proses pengemasan

Gambar 15. Proses pengepresan Gambar 16. Hasil abon ikan tuna

50
3. Proses pembuatan semprong kelor

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pemblenderan

Gambar 3. Proses pemikseran Gambar 4. Proses pemanggangan

Gambar 5. Hasil semprong kelor

51
4. Proses pembuatan stik kelor

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pembersian kelor

Gambar 3. Proses perebusan kelor Gambar 4. Proses penimbangan

Gambar 5. Proses pemblenderan Gambar 6. Proses uleni

52
Gambar 7. Proses penggilingan Gambar 8. Pross pemotongan

Gambar 9. Proses pembentukan stik kelor Gambar 10. Proses penggorengan

Gambar 11. Proses pendinginan Gambar 12. Proses pelabelan

Gambar 13. Hasil stik kelor

53
5. Proses pembuatan jambu mete oven

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pencucian kacang


.. mete

Gambar 3. Proses pencampuran Gambar 4. Proses penata kacang mete

Gambar 5. Proses pemanggangan Gambar 6. Proses pengemasan

54
Gambar 7. Proses pengepresan Gambar 8. Hasil kacang mete bakar

6. Proses pembuatan jambu mete manis

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pencucian

Gambar 3. Proses pencampuran gula merah Gambar 4. Proses pendinginan

55
Gambar 5. Proses pengemasan Gambar 6. Proses pengepresan

Gambar 7. Hasil kacang mete

7. Proses pembuatan jambu asin

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pencucian

56
Gambar 3. Proses pencampuran Gambar 4. Proses penggorengan

Gambar 5. Proses spiner Gambar 6. Proses pendinginan

Gambar 7. Proses pengemasan Gambar 8. Proses pengepresan

57
Gambar 9. Hasil kacang mete asin

8. Proses pembuatan sambal baby cumi

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pencucian cumi

Gambar 3. Proses pembersian bumbu Gambar 4. Proses pemasakan bumbu

58
Gambar 5. Proses pemasukan cumi Gambar 6. Proses pendinginan

Gambar 7. Proses pengemasan Gambar 8. Proses pengepresan penutup


... botol

Gambar 9. Proses pelabelan Gambar 10. Proses pemanasan

59
Gambar 11. Hasil sambal baby cumi

9. Proses pembuatan sambal ikan asap (kaholeo) tumbuk

Gambar 1. Persiapan bahan Gambar 2. Proses pembersian bumbu

Gambar 3. Proses penumbukan ikan Gambar 4. Proses pemasakan bumbu

60
Gambar 5. Proes pemasukan ikan Gambar 6. Proses pendinginan

Gambar 7. Proses pengemasan Gambar 8. Proses pengepresa tutup

botol

Gambar 9. Proses Pelabelan Gambar 10. Proses pemanasan

61
Gambar 11. Hasil sambal ikan asap

62

Anda mungkin juga menyukai