Anda di halaman 1dari 1

Diskusi 7

Bank Indonesia (BI) akhirnya menerbitkan aturan dan tata cara transaksi Repurchase
Agreement (Repo) di pasar sekunder. Aturan Repo di pasar sekunder ini berlaku mulai 1
Februari 2008.

Aturan tersebut berdasarkan Surat Edaran BI Nomor 10/2/DPM tanggal 31 Januari 2008
perihal transaksi repurchase agreement dengan BI di pasar sekunder.

 Repo adalah transaksi penjualan bersyarat surat berharga oleh bank kepada BI
dengan kewajiban pembelian kembali sesuai dengan harga dan jangka waktu yang
disepakati.
 transaksi Repo dengan BI diperuntukkan bagi bank umum yang melakukan kegiatan
usaha secara konvensional.
 Surat Berharga yang dapat direpokan adalah surat berharga dalam bentuk SBI dan
SUN milik bank sebagaimana tercatat dalam rekening perdagangan pada sarana BI-
SSSS (Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System).
 BI menerapkan haircut sebagai faktor pengurang harga surat berharga. Jangka
waktu Repo adalah 1 (satu) hari. Transaksi Repo dilakukan dengan prinsip sell and
buy back. Sedangkan tingkat bunga atas transaksi Repo (Repo rate) sebesar BI
Rate yang berlaku pada tanggal transaksi ditambah marjin 300 basis poin.
 Surat berharga yang dapat direpokan memiliki sisa jangka 2 hari kerja untuk SBI dan
SPN atau 10 hari kerja untuk obligasi negara termasuk ORI dan zero coupon bond
(ZCB) terhitung dari tanggal transaksi Repo jatuh waktu.
 Surat berharga yang dapat direpokan oleh bank paling banyak sebesar nilai nominal
surat berharga yang dimiliki bank pada 1 hari kerja sebelum tanggal transaksi
 BI menetapkan nilai jual surat berharga berdasarkan nominal dan harga
sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS. Untuk menentukan nilai setelmen
penjualan Repo, BI menetapkan besarnya hair cut masing-masing jenis surat
berharga.
 Harga atas surat berharga yang digunakan dalam transaksi first leg sama dengan
harga atas surat berharga yang digunakan dalam perhitungan transaksi second leg.
 Untuk pengajuan transaksi Repo surat berharga, window time transaksi Repo
ditetapkan dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB pada setiap hari
kerja.
 BI juga menerapkan sanksi jika pemain repo melanggar ketentuan. BI menerapkan
kewajiban membayar sebesar 10/00 (satu per seribu) dari nilai nominal transaksi
yang dinyatakan batal atau paling banyak Rp 1 miliar.
 Penghentian sementara untuk mengikuti kegiatan OPT selama 5 hari kerja dalam hal
Bank dikenakan sanksi teguran tertulis karena pembatalan transaksi kegiatan OPT
untuk ketiga kalinya dalam jangka waktu 6 bulan
 Dengan berlakunya Surat Edaran ini, maka ketentuan tentang transaksi
perdagangan Sertifikat Bank Indonesia secara Repo di Pasar Sekunder yang berlaku
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Anda mungkin juga menyukai