Anda di halaman 1dari 3

Letak candi prambanan sangat strategis, yaitu berjarak kira-kira 17 km dari Kota

Yogyakarta tepatnya di dusun Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Jarak candi ini dari jalan
raya pun sangat dekat sehingga sebagian bangunan candi bisa terlihat dari jalan yaitu 100
meter (JL Yogyakarta–Solo ). Berdasarkan lokasi ini, pengunjung Candi Prambanan tidak
sulit untuk mengunjungi candi ini. Berdasarkan letaknya, candi prambanan sebagian masuk
dalam wilayah Kabupaten Sleman dan sebagian wilayah Kabupaten Klaten.

Latar Belakang

Candi Prambanan dapat dikatakan sebagai Candi Hindhu terbesar yang ada di
Indonesia. Hal yang masih menjadi misteri dari candi ini yaitu masih belum diketahui kapan
dan atas perintah siapa Candi Pambanan dibangun. Namun beberapa ahli berpendapat candi
ini dibangun pada pertengahan abad ke-9 Masehi tepatnya saat Wangsa Sanjaya berkuasa di
Kerajaan Mataram Kuno dengan Raja Balitug Sambu Pendapat tersebut atas dasar isi Prasasti
yang ditemukan (Prasasti Syiwagrha). Prasasti ini ditemukan di daerah Prambanan dan
keberadan Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional.
Salah satu daya tarik Candi Prambanan selain bagunannya yang megah dan banyak
atraksi yang bisa dinikmati oleh pengunjung, legendannya juga menjadi daya tarik, karena
membuat sorang yang belum pernah berkunjung kesana menjadi penasaran, bagaimana
kondisi bangunan sesuai dengan cerita yang npernah mereka dengan ataupun baca, rasa ingin
tau ini yang menjadin salah satu alasan pengunjung untuk datang, seperti salah satu alasan
penulis berwisata kesana, berikut adalah legenda singkatnya.
Sejarah Candi Prambanan

Struktur Candi Prambanan

Denah Candi Prambanan, Sumber : Foto Google


Komplek Candi Prambanan terbagi menjadi tiga tempat yaitu Jaba (pelataran luar),
Tengahan (pelataran tengah) dan, Njeron (pelataran dalam). Pelataran luar memiliki luas 390
m2 dikelilingi batu reruntuhan candi dan merupakan tanah kosong yang belum diketahui
apakah dahulu tempat berdirinya candi atau tidak. Pelataran tengah berbentuk persegi
panjang dengan luas 222 m2. Dahulu pelataran tengah juga dikelilingi reruntuhan candi.
Pelataran tengah memiliki empat teras berundak dengan masing–masing undak memiliki
candi–candi sendiri.
Pada teras pertama terdapat 68 candi kecil yang mengelilingi, terbagi menjadi empat
baris. Pada teras kedua terdapat 60 candi, teras ke tiga ada 52 candi dan terakhir teras ke
empat terdapat 44 candi. Candi di pelataran tengah memiliki ukuran yang sama yaitu dengan
luas denah dasar berukuran 6 m2 dan tinggi 14 m. Candi yang berada di pelataran tengah
hampir semuanya dalam keadaan hancur dan yang tersisa hanya reruntuhan candi saja.
Pelataran dalam merupakan tempat yang dianggap sebagai yang paing suci dengan ukuran
110 m2 serta tinggi 1,5 m dari permukaan teras teratas. Jalan menuju pelataran dalam
terdapat gerbang paduraksa dan saat ini hanya bagian selatan yang masih utuh. Di depan
masing – masing gerbang terdapat candi kecil berukuran seluas 1,5 m2 dan tinggi 4m.
Pada pelataran dalam, terdapat dua candi yang membujur dari utara ke selatan
sedangkan bagian barat terdapat 3 candi yang menghadap ke timur. Candi yang terletak di
utara bernama Candi Wisnu, di tengah Candi Syiwa dan di selatan Candi Brahma. Pada
bagian timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap barat yang diberi nama Candi
Wahana (Wahana = kendaraan).

Anda mungkin juga menyukai