Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN INVESTASI

“EFISIENSI PASAR”

Dosen Pengajar :

Nurfitri Martaliah,M.E.K

Disusun oleh : Kelompok 11

Nama Anggota :

- Nabilah Adira Kurnia


- Yulia Rahmadhani
- Suci Anggraini

Semester V/B AKS

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN TAHA SAIFUDIN JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kekuatan dan
kemampuan yang luar biasa, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN INVESTASI dengan tema pembahasan “Efisiensi
Pasar”.

Penulis sadar makalah ini belum mencapai tingkat sempurna dan memerlukan berbagai
perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
tercapainya hasil yang lebih baik. “Tiada gading yang tak retak”, begitupun peribahasa yang
tepat untuk makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Demikian, kritik dan saran
konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan selanjutnya. Semoga makalah
ini sangat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi pahala Jariyah bagi penulis.

Sebagai penutup penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini, semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang diberikan
kepada kami.

Jambi , 11 November 2022

Pemakalah

2
Daftar Isi
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Efisiensi Pasar Modal ................................................................................................ 5
B. Terbentuknya Pasar Finansial ..................................................................................................... 8
C. Lembaga Keuangan dalam Efisiensi Pasar Modal ..................................................................... 10
D. Sumber Dana Perusahaan ......................................................................................................... 11
E. Kebijakan Dividen...................................................................................................................... 13
BAB III ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep efisiensi pasar dan konsep model-model keseimbangan merupakan dua buah
konsep yang saling terkait, karena konsep model-model keseimbangan membahas tentang
kondisi pasar yang seimbang, dan konsep efisiensi pasar menjelaskan tentang bagaimana
proses yang terjadi di pasar dalam pembentukan harga keseimbangan baru. Istilah efisiensi
pasar pada dasarnya bisa diartikan secara berbeda sesuai dengan konteks penggunaan istilah
tersebut. Dari segi pengalokasian asset, efisiensi bisa diartikan dengan suatu kondisi dimana
asset-aset yang sudah teralokasikan secara optimal. Dalam kontes aplikasi teknologi,
efisiensi di artikan sebagai pengaplikasian teknologi yang memerlukan biaya operasi
paling murah. Serta jika dilihat dar sudut pandang investasi, efisiensi berarti bahwa harga pasar
yang terbentuk sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Secara umum, efisiensi
pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-
harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam
beberapa macam definisi,yaitu, Definisi pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas,
Definisi efisiensi pasar didasarkan pada akurasi dari harga sekuritas (Fama, 1970), Definisi
efisiensi pasar didasarkan pada disstribusi dan informasinya (Beaver, 1989), Definisi
efsiensi pasar didasarkan pada proses dinamik (Jones, 1951)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah Penulis uraikan, maka rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari Efisiensi Pasar Modal?
2. Bagaimana terbentuknya Pasar Finansial?
3. Apa saja Lembaga Keuangan dalam Efisiensi Pasar Modal?
4. Apa saja Sumber Dana Perusahaan?
5. Apakah yang dimaksud dengan Kebijakan Dividen?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah pengertian dari Efisiensi Pasar Modal.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengertian dari Efisiensi Pasar Modal.
3. Untuk mengetahui Apasajakah Lembaga Keuangan dalam Efisiensi Pasar Modal.
4. Untuk mengetahui apa saja Sumber Dana dari Perusahaan.
5. Untuk mengetahui pengertian Kebijakan Dividen

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Efisiensi Pasar Modal
Columbanus (1995) menjelaskan bahwa konsep pasar modal yang efisien pada
kenyataannya sulit tercapai sehingga dicari suatu konsep alternatif yang dapat
diterima sebagai pengganti konsep efisiensi pasar modal yang sempurna. Konsep efisiensi
pasar sulit tercapai karena banyak persyaratan kondisi efisiensi pasar modal yang sempurna
yang tidak dapat terpenuhi di dalam kenyataan, seperti tidak ada biaya transaksi, tidak ada
pajak,tidak ada biaya informasi dan lain-lain. Pada efisiensi pasar yang sempurna, pasar
sekuritas akan efisien dalam hal alokasi dan operasinya. Efisien dalam hal alokasi jika harga-
harga ditentukan dimana marginal rate of return untuk semua perusahaan sama dengan
marginal rate of return untuk semua investor.
Hal ini berarti bahwa dana dari investor tersebut dialokasikan secara optimal ke investasi yang
produktif yang memberikan keuntungan bagi semua pihak. Sedangkan efisien dalam hal
operasi adalah berhubungan dengan ongkos pengalokasian dana sama dengan nol. Pasar
modal masih dapat dikatakan efisien apabila harga-harga sekuritas sepenuhnya dan secara
spontan masih dapat mencerminkan segala informasi walaupun harus mengeluarkan biaya
transaksi atau biaya informasi. Foster ( 1986 ) mengemukakan beberapa faktor yang diduga
mampu mempengaruhi efisiensi pasar modal, serta karakteristik dari konsep pasar modal yang
efisien. Efisiensi pasar modal diduga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
1. Tingkat persaingan antar analis sekuritas di pasar modal.
2. Jumlah analis yang melakukan penilaian terhadap sekuritas-sekuritas di pasar modal.
3. Kuantitas dan kualitas informasi yang diterbitkan oleh emiten.
Foster menjelaskan bahwa adanya jumlah analis keuangan yang banyak dan persaingan
antara mereka, akan membuat harga sekuritas wajar dan mencerminkan semua informasi yang
relevan. Para analis akan berupaya untuk memperoleh informasi selengkap mungkin, bahkan
kalau mungkin lebih lengkap dari analisis yang lain, sehingga akan membuat harga
sekuritas menjadi wajar. Tentu saja terbuka kemungkinan para analis melakukan
kesalahan, tetapi sejauh kesalahan tersebut bersifat independen, maka kesalahan
tersebut akan kecil artinya apabila dibandingkan dengan jumlah analis yang
melakukan analisa. Terdapat dua tipe analis investasi yang membantu membuat adanya
perubahan harga secara random. Banyak para analisis yang mempelajari bisnis perusahaan dan
mencoba

5
membuka informasi tentang profitabilitas yang akan memberikan informasi baru terhadap
harga saham. Para peneliti disebut sebagai fundamental analists. Persaingan diantara
peneliti fundamental ini akan cenderung untuk membuat harga mencerminkan semua
informasi yang relevan dan perubahan harga tidak bisa diramalkan. Analisis-analisis lain
hanya mempelajari catatan harga di masa lalu dan mencari siklus-siklus tertentu
dariperubahan harga di waktu yang lalu itu. Analisis-analisis semacam ini disebut
technical analists. Persaingan dalam penelitian teknis ini akan cenderung membuat harga saat
ini mencerminkan semua informasi dalam urutan harga di waktu yang lalu dan
bahwa perubahan harga tidak bisa diperkirakan dari harga di waktu yang lalu. Sementara itu
karakteristik-karakteristik dari konsep pasar modal, antara lain adalah :
1. Proses penentuan efisiensi pasar modal akan berhubungan dengan variabel-variabel
pasar agregat ( agregate market variables ) seperti harga sekuritas dan
tingkat keuntungan sekuritas.
2. Konsep pasar modal efisien memusatkan perhatian pada hubungan ex-
ante(yang sudah terjadi ) antara distribusi tingkat keuntungan sekuritas dengan isi dari
berbagai informasi yang ada.
3. Penentuan efisiensi pasar modal akan dikaitkan dengan informasi-informasi. Derajat
efisiensi pasar modal akan ditentukan oleh jenis informasi yang digunakan
dalam penilaian efisiensi pasar modal tersebut.
Sharpe ( 1995 ) menjelaskan pengertian pasar modal yang efisien dapat ditekankan pada
ketidakmampuan seorang investor untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan atau
abnormal return. Dalam bukunya “ Fundamentals of Financial Management “, Rao ( 1989 )
menjelaskan pengertian efisiensi pasar yang berhubungan dengan nilai pasar dari asset yang
berkaitan dengan informasi yang tersedia dengan asset tersebut. Jogiyanto ( 2000 ) menjelaskan
“ jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuknmencapai harga keseimbangan baru
yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini
dikatakan sebagai pasar yang efisien. Pasar yang efisien ini secara detail dapat didefinisikan
dalam 4 macam kategori, yang antara lain :

1. Efisiensi Pasar Berdasarkan Nilai Instrinsik Sekuritas.


Pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai
sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai instrinsiknya. Hal ini bermula karena
banyak sekuritas yang dinilai kurang benar (mispriced) sehingga menyimpang dari nilai
instrinsik atau nilai fundamentalnya.
6
2. Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi dari Ekspetasi Harga.
Dalam hal ini pendapat Fama ( 1976 ) menyatakan bahwa suatu pasar sekuritas
dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi
yang tersedia. Definisi Fama ini menekankan pada 2 aspek, yaitu :
a. Fully reflect yang menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat
mencerminkan informasi yang ada.
b. Information available yang diartikan dengan menggunakan informasi yang tersedia,
investor-investor secara akurat dapat mengekspresikan harga dari sekuritas yang bersangkutan.
Namun timbul kritikan tentang definisi pasar sesuai yang diutarakan oleh Fama diatas, karena
definisi tersebut dianggap tidak jelas, tidak operasional dan sirkular karena definisi ini
tidak menunjukkan seberapa cepat dan tepat perubahan harga yang diakibatkan oleh
adanya informasi yang tersedia. Definisi ini menunjukkan bahwa perubahan dari harga saja
sudah cukup untuk menyatakan pasar sudah efisien. Fama sendiri menyadari definisinya
sulit dibuktikan secara empiris karena dibutuhkan suatu benchmark yang menunjukkan
akurasi dari ekspetasi harga semua investor. Sehingga Fama mengusulkan dibutuhkan suatu
model ekuilibrium untuk menentukan fungsi harga di masa mendatang akibat informasi
sekarang. Model ekuilibrium dibuat uji gabungan dengan efisiensi pasar, tanpa model ini maka
hipotesis efisiensi pasar tidak dapat diuji.
3. Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi.
Beaver ( 1989 ) memberikan definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada distribusi informasi
sebagai berikut : “ Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi, jika dan hanya
jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem
informasi tersebut “. Definisi ini juga membutuhkan sebuah ukuran pembanding atau
benchmark. Benchmnark yang digunakan adalah return normal yang seharusnya diperoleh
oleh pelaku pasar. Return hasil dari informasi kemudian dibandingkan dengan return
normal menurut benchmark. Jika hasilnya tidak menyimpang, maka pasar dikatakan
efisien dan sebaliknya jika hasilnya menyimpang maka pasar dikatakan tidak efisien.
4. Efisiensi Pasar Berdasarkan Proses Dinamik.
Transaksi di pasar modal memungkinkan terjadinya asimetrik informasi. Yang dimaksud
dengan asimetrik informasi adalah kondisi yang menunjukkan sebagian investor
mempunyai informasi dan yang lainnya tidak memilikinya. Dengan adanya asimetrik
informasi ini menyebabkan emiten yang benar-benar menawarkan sekuritas yang
berkualitas akan dinilai terlalu rendah oleh investor. Definisi pasar yang didasarkan pada
proses dinamik mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan
7
menjelaskan bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena informasi asimetrik tersebut.
Definisi ini menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris. Pasar
dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan secara cepat sehingga informasi
menjadi simetris yaitu setiap orang memiliki informasi ini. Jones ( 1996 ) memberikan
definisi pasar efisien yang memasukkan unsur dari kecepatan penyesuaian sebagai
berikut : “ suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga sekuritasnya secara cepat
dan penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia terhadap aktiva tersebut. Dalam hal
ini Weston - Brigham ( 1993 ) juga mengutarakan pandangannya, bahwa dalam efisiensi
pasar terdapat 2 hal yang diyakini kuat, antara lain : “ dapat diartikan pasardikatakan efisien
apabila saham selalu dalam keadaan ekuilibrium dan investor tidak mungkin dapat
menekan pasar secara konsisten “.
B. Terbentuknya Pasar Finansial
1. Alasan yang Menyebabkan Pasar Menjadi Efisien
Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku
pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Informasi
tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk
memeperoleh informasi tersebut murah. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan
tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Investor
bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,sehingga harga dari
sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai
keseimbangan yang baru.
2. Alasan yang Menyebabkan Pasar Menjadi Tidak Efisien.
Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas Harga
dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang
satu dengan yang lainnyaterhadap suatu informasi yang sama. Informasi yang disebarkan dapat
diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku pasar. Investor adalah individual-
individual yang lugas dan tidak canggih.
3. Pengujian Efisiensi.
Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam hipotesis pasar efisen (HPE) atau
efficient market hypothesis (EMH). Fama (1970) membagi pengujian efisiensi pasar menjadi
tiga kategori menurut bentuk-bentuk efisiensi pasarnya, yaitu: Pengujian-pengujian bentuk
lemah (weak-form tests), yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return
masa depan.Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests), yaitu
seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan. Pengujian-

8
pengujian bentuk kuat (strong-form test), yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah
investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas.
Selanjutnya, Fama (1991) merubah nama ketiga macam kategori pengujian efisiensi pasar
tersebut sebagai berikut:
a. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk lemah diganti menjadi pengujian-
pengujian terhadap pendugaan return (test for return predictability).
b. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat dirubah menjadi
studi-
studi peristiwa (event studies).
c. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat diusulkan menjadi
pengujian-pengujian terhadap informasi privat (test for private information).

4. Return dari Reksadana.


Reksadana merupakan portofolio yang dibentuk oleh perusahaan reksadana dan dijual kembali
kepada masyarakat dalam bentuk unit penyertaan. Salah satu tujuannya adalah unutk
meminimumkan risiko tidak sistematik (dengan membentuk portofolio) dan untuk
menghasilkan return yang lebih tinggi. Jika reksa dana dapat menghasilkan return yang
tinggi yang tidak normal, hal ini bertentangan dengan hipotesis pasar efisien. Jika memang hal
ini terjadi, yaitu reksadana dapat memperoleh abnormal return yang berlebihan,
kemungkinan manajer reksadana mendapat informasi privat yang tidak dipublikasikan.
5. Anomali Pasar.
Jones mendefinisi anomali pasar sebagai teknik atau strategi yang tampaknya
bertentangan dengan pasar efisien. Anomali kalender merupakan salah satu dari beberapa
anomali pasar yang mengganggu hipotesis pasar efisien bentuk lemah. Berdasarkan
penelitian-penelitian tentang anomali kalender yang dilakukan pada beberapa pasar modal di
dunia seperti di Amerika, Kanada, Perancis, Italia, Hongkong, China, India, Bangladesh,
Singapura, Mesir dan sebagainya menunjukkan bahwa keganjilan ini terjadi secara
berulang-ulang sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah fenomena yang menarik untuk
diamati di pasar modal. Keberadaan anomali ini akan menyebabkan kenaikan dan
penurunan harga-harga saham yang berimplikasi pada keuntungan atau return investasi di pasar
modal dapat diprediksi oleh para investor. Adanya pola-pola pergerakan return saham yang
dapat diprediksi akibat pengaruh anomali kalender mengakibatkan return yang terjadi tidak
lagi bersifat acak atau random. Pola pergerakan return ini dapat diamati oleh para investor
sehingga mereka dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan return yang tidak normal. Return
9
saham yang seharusnya acak dan tidak dapat diprediksi sesuai dengan hipotesis pasar
efisien bentuk lemah akan menjadi bertentangan akibat adanya anomali tersebut. Hartono
mengatakan bahwa pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah apabila bentuk lemah, maka
nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Anomali atau
keganjilan yang terjadi di pasar modal dapat diakibatkan oleh adanya pengaruh
hari dan bulan di dalam kalender. Hingga saat ini masih fenomena tersebut masih
banyak menarik minat peneliti untuk mempelajarinya secara mendalam. Alat analisis yang
digunakan juga bergam. Mulai dari penggunaan persamaan regresi biasa hingga
yang terakhir menggunakangeneralised autoregressive conditional heteroskedasticity.
Penelitian-penelitian yang dilakukan di sejumlah pasar modal dunia memiliki hasil
yang beragam tentang anomali pasar modal. Beberapa penelitian tersebut menemukan anomali
sebagai berikut:
a. Efek hari dalam minggu (day-of-the-week effect)
b. Efek Senin (Monday effect)
c. Efek Rabu (Wednesday effect)
d. Efek Jumat (Friday effect)
e. Efek akhir minggu (weekend effect)
f. Efek hari libur (holiday effect)
g. Efek bulan dalam tahun (month-of-the-year effect)
Berbagai anomali di atas secara umum terjadi di hampir seluruh pasar modal di dunia,
perbedaan yang terjadi hanya pada level dan bentuk anomali apa saja yang terjadi. Anomali
tersebut akan menyesuaikan dengan beberapa faktor seperti: aspek kultural masyarakat, masa
pelaporan pajak, penerbitan laporan keuangan, dan akhir tahun fiskal.
C. Lembaga Keuangan dalam Efisiensi Pasar Modal
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset
keuangan (financial asset) atau tagihan (claims) dibandingkan aset non-finansial atau aset riil
(non financial assets).
1. Aset Keuanagan (Finansial Asset).
a. Uang,
b. Saham,
c. Instrumen Utang negotiable (obligasi, promes, Commercial Paper) dan
Instrumen Utang non-negotiable (Buku Tabungan, Deposito Berjangka).
Klaim kontijensi (contingent claims) seperti warrant, obligasi konversi, kontrak berjangka
dan transaksi derivatif lainnya.

10
2. Aset Riil (Non-Finansial Asset).
Alokasi dana dalam sektor riil (riil Asset) diluar aset finansial antara lain real estat,
logam mulia, barang koleksi.
Kegiatan Lembaga Keuangan meliputi :
A. Memberi kredit kepada nasabah
B. Menanamkan dananya dalam bentuk surat berharga
C. Menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis
skema tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan system
pembayaran dan mekanisme transfer dana.
Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam perekonomian
modern yang melayani masyarakat pemakai jasa keuangan . Lembaga keuangan
ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang
bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus
peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan
dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga
keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada
yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana
untuk menghasilkan pendapatan.
Contoh dari lembaga keuangan adalah:
a. Bank
b. Manajemen investasi
c. Hedge fund
d. Reksadana
e. Kredit
f. Bank investasi
g. Pegadaian

D. Sumber Dana Perusahaan


1. Sumber Internal
Modal yang berasal dari sumber internal adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan
sendiri di dalam perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana internal yaitu:
a. Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban
untuk membayar bunga maupun dana yang dipakai.

11
b. Setiap saat tersedia jika diperlukan.
c. Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.
d. Biaya pemakaian relatif murah.
Sumber internal atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan.
a. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang disimpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis
setelah deviden dibayarkan. Juga disebut laba yang tidak dibagikan (undistributed
profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
b. Depreseasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang
masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Sumber Eksternal
Modal yang berasal dari sumber eksternal adalah sumber yang berasal dari luar
perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana eksternal adalah:
a. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
b. Dapat dicari dari berbagai sumber.
c. Dapat bersifat fleksible.
Sumber eksternal perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang
secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka
menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan
jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan
bahan mentah olehsupplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering
pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan
yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai
10 tahun.
b. Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalulintas pembayaran.
c. Pasar Modal
12
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling
berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor)
di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka
panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya
penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan
dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek,
sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada
masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit
tabungan.

E. Kebijakan Dividen
1. Dividen.
Pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu
bisnis.
2. Kebijakan Dividen.
Kebijakan dividen dalam Werner R.Murhadi merupakan suatu kebijakan yang dilakukan
dengan pengeluaran biaya yang cukup mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana
dalam jumlah besar untuk keperluan pembayaran dividen. Perusahaan umumnya
melakukan pembayaran dividen yang stabil dan menolak untuk mengurangi
pembayaran dividen. Hanya perusahaan dengan tingkat kemampuan laba yang tinggi dan
prospek ke depan yang cerah, yang mampu untuk membagikan dividen. Banyak
perusahaan yang selalu mengkomunikasikan bahwa perusahaannya memiliki prospektif dan
menghadapi masalah keuangan sudah tentu akan kesulitan untuk membayar dividen. Hal ini
berdampak pada perusahaan yang membagikan dividen, memberikan tanda pada pasar
bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek kedepan yang cerah dan mampu
untuk mempertahankan tingkat kebijakan dividen yang telah ditetapkan pada periode
sebelumnya. Perusahaan dengan prospek ke depan yang cerah, akan memiliki harga
saham yang semakin tinggi.
3. Pertimbangan-Pertmbangan Manajer.
Sejauh ini pembahasan dividen hanya menyangkut aspek-aspek teoritis darikebijakan dividen.
Namun, ketika perusahaan menetapkan suatu kebijakan dan memperhatikan sejumlah
hal, pertimbangan-pertimbangan ini harus dikaitkan kembali ke teori pembayaran dividen dan

13
penilaian perusahaan. Beberapa pertimbangan manajer dalam pembayaran dividen antara
lain:
a. Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar
dividen. Penghasilan perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi
dananya baru sisanya untuk pembayaran dividen
b. Likuiditas perusahaan
Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan
dividen. Karena dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang
tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen. Apabila manajemen ingin memelihara likuiditas dalam
mengantisipasi adanya ketidakpastian dan agar mempunyai fleksibilitas keuangan,
kemungkinan perusahaan tidak akan membayar dividen dalam jumlah yang besar.
c. Kemampuan untuk meminjam
Posisi likuiditas bukanlah satu-satunya cara untuk menunjukkan fleksibilitas dan
perlindungan terhadap ketidakpastian. Apabila perusahaan mempunyai kemampuan
yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi
sehingga kemampuan untuk membayar dividen juga tinggi. Jika perusahaan
memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak perlu mengkhawatirkan
pengaruh dividen kas terhadap likuiditas perusahaan.
d. Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang
Ketentuan perlindungan dalam suatu perjanjian hutang sering mencantumkan
pembatasan terhadap pembayaran dividen. Pembatasan ini digunakan oleh para
kreditur untuk menjaga kemampuan perusahaan tersebut membayar hutangnya.
Biasanya, pembatasan ini dinyatakan dalam persentase maksimum dari laba kumulatif. Apabila
pembatasan ini dilakukan, maka manajemn perusahaan dapat menyambut baik pembatasan
dividen yang dikenakan para kreditur, karena dengan demikian manajemen tidak harus
mempertanggungjawabkan penahanan laba kepada para pemegang saham. Manajemen hanya
perlu mentaati pembatasan tersebut
e. Pengendalian perusahaan
Apabila suatu perusahaan membayar dividen yang sangat besar, maka perusahaan
mungkin menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui penjualan sahamnya untuk
membiayai kesempatan investasi yang menguntungkan.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Efisiensi Pasar (Market Eficiency) didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga
sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam
beberapa macam definisi, yaitu berdasarkan nilai intrinsik sekuritas,berdasarkan akurasi dari
ekspektasi harga, berdasarkan distribusi informasi, dan berdasarkan pada proses dinamik. Pasar
efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa seperti, informasi tersedia secara luas kepada
semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan, informasi dihasilkan secara acak dan tiap-
tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya, investor
bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat. Lembaga keuangan adalah
badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial asset) atau
tagihan (claims) dibandingkan aset non-finansial atau aset riil (non financial assets).Sumber
Dana Perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu Sumber Internal dan Sumber
Eksternal.Kebijakan dividenmerupakan suatu kebijakan yang dilakukan dengan
pengeluaran biaya yang cukup mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana dalam
jumlah besar untuk keperluan pembayaran dividen.
B. Saran
Semoga dengan diselesaikannya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta dapat lebih mengetahui dan memahami
Pengertian Efisiensi Pasar Modal, Proses Terbentuknya Pasar Finansial, Lembaga
Keuangan dalam Efisiensi Pasar Modal, Sumber Dana Perusahaan, serta Kebijakan
- kebijakan Deviden.

15
DAFTAR PURTAKA

Muslim, Kabo . 2011.Teori Manajemen Keuangan, Pemasaran, Perbankan dan


SDM.
(Online), (http://ekonomi.kabo.biz/) diakses pada 10 Mei 2019.
Eka , Karistiya . 2011. Efisiensi Pasar Modal. (Online),
(http://ekakaristiya.blogspot.com/) diakses pada 10 Mei 2019.
Okta , Chen . 2013. Efisiensi Pasar Modal dan Keputusan Pendanaan. (Online),
(http://octachen2702.blogspot.com/)di akses pada 10 Mei 2019.
Fama, E.F. 1970. Efficient Capital Markets: A Review of Theory & Empirical Work.Journal
of Finance, Vol. 25, No. 2. (Online), (http://dv1litvip.jstor.org/) diakses pada 10 Mei
2019.
Ikmar, Masykur. 2012. Efisiensi Pasar Modal dan Anomaly Pasar. (Online),
(http://monyet.gagah.wordpress.com/) diakses pada 10 Mei 2019.

16

Anda mungkin juga menyukai