Anda di halaman 1dari 2

Farmakologi clopidogrel sebagai antiplatelet 

adalah memblokir komponen P2Y12 pada


reseptor ADP (adenosine diphosphate) di platelet. Hal ini bisa mencegah aktivasi
kompleks reseptor GPIIb/IIIa sehingga agregasi platelet terganggu. Clopidogrel
adalah prodrug yang memerlukan metabolisme di liver terlebih dahulu.

Farmakodinamik
Clopidogrel merupakan suatu prodrug. Setelah metabolisme oleh enzim CYP450 di
liver, metabolit aktif dari clopidogrel akan memblokir komponen P2Y 12 pada reseptor
ADP platelet, sehingga ADP tidak dapat berikatan pada reseptor tersebut. Hal ini akan
mencegah aktivasi kompleks reseptor GPIIb/IIIa sehingga agregasi platelet terganggu.
Gangguan aktivasi kompleks ini menyebabkan hambatan pada agregasi platelet yang
bersifat irreversible dan juga destabilisasi trombus. Ikatan ini akan berdampak pada
platelet selama waktu hidupnya, yaitu sekitar 7–10 hari.[1,2,6,7]
Farmakokinetik
Clopidogrel tersedia dalam bentuk tablet dan pemberiannya secara per oral. Absorpsi
dapat berlangsung cepat dan dapat mencapai kadar puncak plasma dalam 45 menit.
Metabolisme menjadi metabolit aktif terjadi di liver dan ekskresi akan dilakukan melalui
urine dan feses.

Absorpsi

Clopidogrel diabsorpsi secara cepat dan mencapai kadar puncak plasma sekitar 45
menit setelah konsumsi. Absorpsi clopidogrel melalui usus dibatasi oleh P-
glycoprotein yang dapat memengaruhi bioavailabilitas clopidogrel. Absorpsi clopidogrel
di usus dilaporkan dapat mencapai 50%.[1,7]
Distribusi

Sekitar 98% clopidogrel dan 94% metabolit inaktifnya berikatan dengan protein plasma
saat berada dalam sirkulasi. Ikatan ini bersifat reversible. Kadar jenuh dari ikatan ini
mencapai 100 µg/ml.[1]
Metabolisme

Setelah diabsorpsi, clopidogrel akan dimetabolisme di liver melalui dua jalur metabolik
utama, yaitu hidrolisis yang dimediasi oleh esterase dan oleh beberapa sitokrom P450.
Sitokrom akan mengoksidasi clopidogrel menjadi 2-oxo-clopidogrel, yakni
metabolit intermediate yang inaktif secara farmakologis. Setelah itu, 2-oxo-clopidogrel
akan dikonversi menjadi metabolit aktif, yaitu derivat thiol dari clopidogrel (clop-AM).[1-
2]
Sebanyak 85–90% dari clopidogrel yang diabsorpsi mengalami first-metabolism di liver
melalui hidrolisis oleh carboxylesterase 1 (CES 1) dan membentuk metabolit
inaktif carboxylic acid. Hanya sekitar 2% dari clopidogrel yang diabsorpsi dikonversi
menjadi clop-AM yang aktif dan berikatan dengan reseptor platelet.[1,2,6,7]
Kebutuhan clopidogrel untuk dimetabolisme terlebih dahulu untuk membentuk metabolit
aktif menyebabkan clopidogrel memiliki onset yang relatif lama. Hal ini menyebabkan
clopidogrel memiliki efek hambatan agregasi platelet yang suboptimal, terutama bila
digunakan pada pasien pasca percutaneous coronary intervention (PCI)
dengan sindrom koroner akut.[6]
Eliminasi

Eliminasi clopidogrel sebanyak 50% terjadi melalui urine dan 46% melalui feses sekitar
5 hari setelah pemberian. Pemberian clopidogrel dosis tunggal 75 mg memiliki waktu
paruh sekitar 6 jam. Waktu paruh dari metabolit inaktif adalah sekitar 8 jam, baik
dengan dosis tunggal maupun dosis berulang. Sekitar 2% clopidogrel yang berikatan
dengan platelet secara kovalen memiliki waktu paruh hingga 11 hari.[1]

Anda mungkin juga menyukai