Anda di halaman 1dari 45

1

Penulis :

Cintya Sukma Widita, M.Pd.


Amir Syaifurrohman, S.Ag., M.Pd.
Fina Aulika Lestari, M.Pd.

Editor : Cintya Sukma Widita, M.Pd.

Tata letak / Layout :

Desain Cover :

ISBN :

15,5 x 23 cm

iii + 39 hlm

Cetakan pertama : Maret 2023

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Penerbit :

Unit KeIslaman

Universitas Aisyah Pringsewu

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

AKHLAK KEPADA ALLAH DAN MANUSIA ................................................................... 1

1. Syahadat......................................................................................................................... 1

2. Sedekah .......................................................................................................................... 2

3. Zakat .............................................................................................................................. 3

4. Adab Berpakaian .......................................................................................................... 4

5. Komunikasi yang baik .................................................................................................. 7

6. Puasa .............................................................................................................................. 8

HAFALAN JUZ 30 ................................................................................................................ 15

HADIS ARBAIN .................................................................................................................... 18

WUDHU DAN TAYAMUM ................................................................................................. 20

MANDI JUNUB ..................................................................................................................... 24

SHALAT FARDLU ............................................................................................................... 26

DZIKIR PAGI PETANG ...................................................................................................... 35

DOA SEHARI-HARI............................................................................................................. 37

1) Doa berpergian ........................................................................................................ 37

2) Doa keluar rumah ................................................................................................... 37

3) Doa sebelum makan ................................................................................................ 37

4) Doa sesudah makan ................................................................................................. 37

5) Doa masuk wc .......................................................................................................... 38

6) Doa keluar wc .......................................................................................................... 38

7) Doa sebelum tidur ................................................................................................... 38

8) Doa sesudah tidur .................................................................................................... 38

9) Doa kepada kedua orangtua .................................................................................. 39

Doa berpergian ................................................................................................................ 40

ii
Doa masuk wc.................................................................................................................. 40

Doa keluar wc .................................................................................................................. 40

Doa sebelum tidur ........................................................................................................... 40

Doa sesudah tidur ........................................................................................................... 40

Doa kepada kedua orangtua .......................................................................................... 40

iii
AKHLAK KEPADA ALLAH DAN MANUSIA

1. Syahadat
ِ ‫أَ ْشه ُد أَ ْن ََل إِلَو إِاَل هللا وأَ ْشه ُد أَ ان ُُمَ ام ًدا رسو ُل‬
‫هللا‬ ُْ َ َ َُ َ َ

artinya : "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Syahadat berasal dari kata syahada, yang memunyai tiga


pengertian: (1) Musyahada (menyaksikan), (2) Syahadah (kesaksian), (3) Half Sumpah.
Antara ketiga pengertian di atas terdapat relevansi yang kuat,
seseorang akan bersumpaj bila dia memberi kesaksain, dan dia
akan memberi kesaksian jika dia menyaksikan.

Syahadat mengandun dua makna, yaitu: (1) Syahadat tauhid: persaksian bahwa
tiada Tuhan selain Allah; (2) Syahadat risalah: persaksian bahwa nabi Muhammad SAW
adalah utusan Allah swt. Syahadat adalah pondasi utama. Di atasnya dibangun akidah
Islam yang shahih, akhlak yang mulia, dan ibadah yang benar. Perpaduan
tersebut selanjutnya akan mewarnai seluruh aspek kehidupan umat
muslim.

Makna Laa Ilaaha Illallah adalah, tidak ada yang disembah di langit dan di bumi
dengan haq kecuali Allah Swt. semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sesuatu yang
disembah dengan bathil banyak jumlahnya, tapi yang disembah
dengan haq hanya Allah Swt. saja. Allah Swt. berfirman: “(Kuasa Allah) yang demikian
itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya
apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan
sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” ( Q.S: Al Hajj: 62).

Kalimat Laa Ilaaha ill Allah Swt. bukan berarti : “Tidak ada pencipta selain
Allah” sebagaimana yang dipahami oleh sebagian orang, karena sesungguhnya orang-
orang kafir Quraisy yang diutus kepada mereka Rasulullah saw.. mengakui bahwa Sang
Pencipta dan Pengatur alam ini adalah Allah Swt. Swt., akan tetapi mereka mengingkari
penghambaan (ibadah) seluruhnya milik Allah Swt. semata, tanpa menyekutukan-Nya

1
Sebagaimana firman Allah Swt. Swt.:“Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu
Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar satu hal yang sangat
mengherankan ” (Q.S. Shad: 5).

Dipahami dari ayat ini bahwa semua ibadah yang ditujukan kepada
selain Allah Swt. adalah batal. Artinya bahwa ibadah semata-mata untuk
Allah Swt. Akan tetapi mereka (kafir Quraisy) tidak menghendaki demikian,
oleh karenanya Rasulullah saw. memerangi mereka hingga bersaksi bahwa
tidak ada ilah yang disembah selain Allah Swt. serta menunaikan
hak-hak-Nya yaitu meng-Esa-kan-Nya dalam beribadah kepada-Nya
semata.

2. Sedekah

Pengertian sedekah secara etimologi, kata sedekah berasal dari bahasa Arab ash-
shadaqah. Pada awal pertumbuhan Islam, pengertian sedekah adalah dengan pemberian
yang disunahkan (sedekah sunah). Sedangkan pengertian sedekah secara terminologi
shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya karena mengharapkan pahala
dari Allah Swt.

Sedekah lebih utama apabila diberikan pada hari-hari mulia, seperti pada hari raya
idul adha atau idul fitri. Juga yang paling utama apabila diberikan pada-pada tempat-
tempat yang mulia, seperti di Mekkah dan Madinah. Sedekah adalah pemberian harta
kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang
berhak menerima sedekah, tanpa disertai imbalan. Sedekah atau yang dalam bahasa
Indonesia sering dituliskan dengan sedekah memiliki makna yang lebih luas lagi dari
zakat dan infak. Manfaat sedekah yaitu :

a. Membuka Pintu Rezeki; Manfaat sedekah yang pertama adalah membuka pintu
rezeki. Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat Baihaqi, “Turunkanlah
(datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” Kemudian
Diriwayatkan juga dalam hadist riwayat Muslim, “Hai anak Adam, infaklah
(nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.”
b. Menyembuhkan Penyakit; Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan
zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan
doa untuk menghadapi datangnya bencana”. (HR. Ath-Thabrani). Hal ini berarti

2
bahwa dengan melakukan sesuatu hal yang positif, seperti bersedekah, maka akan
meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh). Sehingga tubuh lebih kuat menghadapi
penyakit.
c. Penghapusan Dosa : Siapa sangka, manusia memang tidak pernah luput dari yang
namanya dosa. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa
sebagaimana air itu memadamkan api”. (HR. At-Tirmidzi). Sedekah merupakan cara
mudah yang disediakan oleh Allah agar dapat mengikis perbuatan-perbuatan dosa
yang telah diperbuat. Kamu tersenyum saja, sudah termasuk ke dalam bersedekah.
Karena senyum merupakan salah satu sedekah termudah yang dapat kamu sebarkan
dengan mengukir garis senyum di bibir.
d. Panjang Umur; Manfaat sedekah bagi kelangsungan hidup kamu adalah bisa
memanjangkan umur. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekahnya orang
muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su‟ul
khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat
bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).
e. Terhindar dari Marabahaya; Manfaat sedekah selanjutnya adalah sebagai penolak
bala, penyubur pahala, menahan musibah, dan kejahatan serta rezeki yang dilipat
gandakan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah untuk
bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”

3. Zakat
Pengertian zakat sendiri berasal dari Bahasa Arab yakni zaka yang artinya bersih,
suci, subur, berkembang. Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat
artinya bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah
mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat ditunaikan untuk
diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).

Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat sebagai
sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu
mengakibatkan pahala menjadi banyak. Kewajiban zakat bagi umat muslim yang mampu
tercantum jelas dalam Surat at-Taubah pada ayat 60, ayat 71, dan ayat 103. Dalam
Alquran, ada 8 golongan yang berhak menerima zakat antara lain: Orang fakir yakni
orang yang tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi kebutuhannya Orang
miskin, yaitu orang yang bekerja tapi tidak mencukupi kebutuhannya atau dalam keadaan
serba kekurangan Amil atau orang yang mengelola zakat Mualaf atau orang yang baru

3
masuk Islam Hamba sahaya Orang yang berutang Sabilillah atau orang yang berjuang di
jalan Allah Ibnu sabil atau sedang melakukan perjalanan.

Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua harta terkena
kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta di antaranya: Harta tersebut
merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal Harta tersebut dimiliki
penuh oleh pemiliknya Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang Harta
tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya; Harta tersebut melewati haul; dan Pemilik
harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

Zakat adalah terbagi menjadi dua, yakni zakat mal atau zakat harta dan kemudian
zakat fitrah (macam macam zakat). Zakat mal atau mal zakat adalah zakat yang
dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak
bertentangan dengan ketentuan agama. Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas,
surat berharga, penghasilan profesi, dan sebagainya

4. Adab Berpakaian
Mengenai adab berpakaian dalam Islam sebenarnya sudah tertuang dalam Al-
Quran surat Al-A‟raf ayat 26 yang menjelaskan tentang seruan bagi anak-anak Adam
untuk berpakaian yang indah dan menutup aurat. Bagi umat muslim, berpakaian bukan
hanya sekedar penutup badan, melainkan juga agar terhindar dari rasa malu. Padahal
Allah SWT telah memerintahkan umatnya agar berpakaian sesuai adab demi kebaikan.
Berbusana yang tidak menutup aurat dikhawatirkan akan mengundang hawa nafsu dari
lawan jenis hingga yang paling parah sampai memancing tindak kejahatan. Oleh karena
itu, sebagai muslim dan muslimah yang taat agama, ada baiknya mulai memperhatikan
adab berpakaian dalam Islam dalam kehidupan sehari-hari.

a. Berpakaian yang Menutup Aurat


Sebagaimana yang disampaikan dalam QS Al-A‟raf ayat 22 bahwa fungsi
utama pakaian bagi umat muslim ialah untuk menutup aurat. Menutup aurat sudah
menjadi fitrah bagi umat manusia yang telah dilakukan sejak Nabi Adam AS dan
istrinya memakan buah larangan Allah yang membuat aurat mereka terlihat. Para
ulama juga menggunakan ayat tersebut untuk menyerukan kewajiban bagi muslim dan
muslimah untuk menutup aurat mereka. Bagi perempuan semua tubuhnya merupakan
aurat, kecuali bagian muka dan telapak tangan. Sementara aurat laki-laki mulai dari
pusar sampai lutut.

4
Kewajiban berpakaian yang menutup aurat juga dipertegaskan lagi dalam QS
An-Nuur ayat 31. Dalam ayat tersebut disampaikan bahwa hendaknya seorang
muslimah yang beriman menutupkan kain kerudung ke dadanya. Jadi, bagi wanita-
wanita yang menyukai trend fashion modern saat ini hendaknya tetap memperhatikan
gaya busana yang dikenakan agar tetap sesuai dengan adab dalam Islam. Memang
tidak bisa dipungkiri bahwasanya sekarang makin banyak perempuan-perempuan
yang berhijab tapi tidak mengulurkan kerudungnya ke dada.
b. Berpakaian yang Tidak Menyerupai Orang Kafir

Dalam sebuah hadis menyampaikan bahwa seseorang yang berpakaian


menyerupai suatu kaum maka ia adalah bagian dari kaum tersebut (HR Abu Daud,
4031). Namun seruan ini menimbulkan banyak kebingungan, batasan pakaian seperti
apa yang dianggap menyerupai orang-orang kafir?
Seseorang akan dianggap berdosa jika mereka berpakaian seperti orang kafir
dengan tujuan untuk menyampaikan syi‟ar-syi‟ar terkait hari raya dan peribadatannya.
Misalnya seorang muslim yang dengan sengaja mengenakan pakaian biarawati, jubah
pendeta, dan sejenisnya yang bertujuan untuk ikut dalam mengikuti ritual di Hari
Raya Natal. Namun tidak jadi dosa, jika seseorang mengenakan jas atau dasi yang
banyak digunakan oleh orang-orang kafir di Barat apabila tidak ada unsur syiar atau
sengaja ingin menyerupai mereka. Hukumnya makruh atau tidak dosa jika memang
tidak ada niatan sama sekali tasyabbuh.
c. Berpakaian yang Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Seorang muslim dan muslimah juga harus memilah-milah model pakaian yang
dikenakan agar tidak menyerupai lawan jenis. Sesuai dalam HR. Bukhari 5885 yang
menyampaikan bahwa Rasul melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, begitu juga
dengan laki-laki yang menyerupai wanita. Allah SWT membenci kaumnya yang
menggunakan busana yang menjadi kekhususan lawan jenis mereka. Namun batasan
yang lebih detail tentang larangan tersebut yakni dalam hal model dan gaya, bukan
dalam urusan kebaikan. Berikut pembagiannya:
1) Pakaian khusus wanita meliputi khimar/kerudung, cadar, jilbab, gamis, jubah
wanita, kebaya dan sejenisnya.
2) Pakaian khusus laki-laki meliputi sarung, gamis pria, jubah pria, peci, serban,
sirwal dan sejenisnya.
3) Pakaian yang umum diguanakan wanita maupun laki-laki

5
d. Berpakaian yang Tidak Transparan dan Ketat

Khususnya bagi wanita-wanita muslimah yang saat ini masih banyak


menggunakan model pakaian ketat dan transparan di muka umum. Desain dan gaya
baju di jaman sekarang memang terlihat modern karena kebanyakan mengikuti
budaya barat. Jika terlena, maka bisa menjadi lubang dosa yang nyata bagi umat
muslim. Gunakanlah desain baju yang tebal dan tidak ketat. Hindari mengenakan
pakaian yang menampilkan lekukan tubuh untuk mencegah pandangan syahwat dari
lawan jenis. Seperti yang ditegaskan dalam Hadist Imam Muslim 2128 bahwa orang-
orang yang berpakaian tapi seperti telanjang (ketat dan transparan) maka tidak akan
masuk surga, bahkan tidak merasakan wanginya sekalipun.

e. Mengawali Dari Kanan


Dalam berpakaian hendaknya mengawali dari tubuh bagian kanan terlebih
dahulu. Adab ini disampaikan dalam HR Bukhari 168 bahwa Nabi selalu
membiasakan diri untuk mendahulukan yang kanan, seperti saat menggunakan sandal,
menyisir rambut, bersuci dan urusan-urusan lainnya.
f. Tidak Menimbulkan Perasaan Ria’

Melalui sabda Rasulullah sudah menerangkan bahwa Allah SWT tidak akan
memandang umatnya di hari kiamat jika selama hidupnya sering mengenakan pakaian
berlebih-lebihan yang menimbulkan perasaan ria. Berbusanalah yang sederhana,
sewarjarnya dan sesuai dengan fungsinya. Tidak perlu menggunakan pakaian dengan
harga sangat mahal atau aksesoris langka, karena bisa memicu perasaan sombong
dalam diri sendiri.
g. Larangan Menggunakan Pakaian Sutera
Tahukah Anda, adab berpakaian dalam Islam melarang kaum laki-laki
menggunakan pakaian sutra. Rasulullah SAW dalam sabda-Nya menyampaikan
bahwa umat muslim yang mengenakan pakaian sutra maka tidak akan memakainya di
akhirat nanti (Muttafaq „alaih).

6
5. Komunikasi yang baik

Prinsip penerapan komunikasi Islam dikemukakan pada ayat-ayat Al-Qur‟an


sebagaimana di bawah ini :

a. “Seluruh manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula.” (QS. 16:125)
b. “… dan berkatalah kamu kepada semua manusia dengan cara yang baik” (QS. 2:8)
c. “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi
dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan” (QS 61:2-3)
d. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang-orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-
orang yang berserah diri” (QS. 41:33)

7
6. Puasa
Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga. Puasa berasal dari bahasa arab shoum
atau siam yang berarti menahan diri dari sesuatu, sedangkan menurut istilah, adalah
menahan diri dari makan dan minum dan segala apa-apa yang dapat membatalkan puasa
mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan disertai niat, dan rukun-rukun
serta syarat-syarat tertentu.

Puasa adalah salah satu ibadah umat Islam yang memiliki arti menahan diri dari
segala sesuatu yang membatalkan puasa yang dapat berupa memperturutkan syahwat,
perut dan farji (kemaluan) sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat
khusus. Perintah Dan Keutamaan Puasa

Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah: 183-184 :

Yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” Al-
Baqarah: 183
Sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Barang siapa yang berpuasa pada bulan
ramadhan dengan keimanan dan mengharap kerihloan Allah, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang terdahulu” (HR. Bukhori-Muslim)

8
Firman Allah dalam Hadist Qudsi

Artinya: “ Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya, orang yang
berpuasa mendapatkan dua kesenangan,yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan
kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, baumulut orang berpuasa itu
lebih harum dari pada aroma minyak kasturi”. (Muttafaq „Alaih).

A. Syarat Wajib dan Rukun Puasa


1. Syarat-syarat wajib puasa
a) Islam
b) Baligh,
c) Sehat jasmani dan rohani,
d) Berakal sehat,
e) Menetap (bukan musafir; dengan ketentuan tertentu),
f) Tidak berhalangan (bagi wanita) seperti, haidh, nifas atau wiladah.
2. Rukun Puasa
a) Niat (dilakukan pada malam hari, paling akhir pada waktu menjelang fajar
shodiq)
b) Menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan ibadah puasa mulai
terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
B. Syarat Sah Puasa
1. Islam
2. Tamyiz (dapat membedakan antara yang haq dan bathil),
3. Tidak pada hari-hari yang dilarang berpuasa,
4. Suci (khusus wanita) misalnya dari haidh, nifas ataupun wiladah.
C. Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa
1. Makan dan minum atau memasukkan benda lain melalui kerongkongan dengan
sengaja
2. Muntah dengan sengaja
3. Bersetubuh pada waktu berpuasa
4. Keluar nutfah (air mani) dengan sengaja
5. Haidh, nifas atau wiladah bagi wanita
6. Gila (hilang akal)
7. Murtad (keluar dari agama Islam)

9
D. Yang Diperbolehkan Untuk Tidak Berpuasa Dan Cara Menggantinya
Wajib Mengganti Puasa (Qadla‟) Saja
1. Orang yang sakit,
2. Musafir (sedikitnya sejauh 81 km),
3. Wanita hamil atau menyusui,
4. Wanita yang haidh, nifas atau wiladah.
5. Tidak Wajib Qadla‟ Namun Wajib Membayar Fidiyah

E. Puasa wajib (Ramadhan)

Perintah untuk untuk melaksanakan puasa Ramadhan berdasarkan Al-


Quran, Hadits dan kesepakatan ulama. Dalil yang menyatakan kewajiban
berpuasa disebut dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 183 yang memiliki arti
sebagai berikut:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa"

F. Puasa Sunnah
Selain puasa ramadhan yang wajib, ada pula ibadah puasa sunnah yang
dianjurkan untuk dilakukan di momen selain Ramadhan. Puasa sunnah sendiri
merupakan ibadah puasa yang tidak wajib hukumnya, namun sangat dianjurkan
dan banyak pahala yang bisa kita petik ketika dikerjakan. Terdapat waktu-waktu
tertentu dalam puasa sunnah, namun ada juga puasa sunnah yang bisa dilakukan
kapan saja. Macam-macam puasa sunnah :
1. Puasa Syawal
Jenis puasa pertama dari puasa sunnah adalah puasa Syawal. Syawal
sendiri adalah nama bulan setelah bulan Ramadhan. Puasa Syawal adalah
berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa ini bisa dilakukan secara
berurutan dimulai dari hari kedua syawal ataupun bisa dilakukan secara tidak
berurutan.
2. Puasa Arafah
Puasa arafah adalah jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat
Islam yang tidak sedang berhaji. Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji,
tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9

10
Dzulhijjah. Menurut hadits riwayat Muslim, puasa arafah sendiri mempunyai
keistimewaan bagi pelaksananya, yaitu akan dihapuskan dosa-dosanya selama dua
tahun (1 tahun ke belakang dan 1 tahun yang akan datang).
3. Puasa Senin Kamis
Jenis puasa satu ini juga merupakan puasa sunnah terpopuler. Puasa senin
kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk
senantiasa berpuasa di hari-hari tersebut karena hari senin merupakan hari
kelahiran beliau, sedangkan hari kamis adalah hari pertama kali Al-Qur‟an
diturunkan. Salah satu keutamaan berpuasa di hari Senin dan Kamis adalah karena
kedua hari tersebut adalah hari terbukanya pintu surga. Pernyataan tersebut berada
dalam hadits riwayat Muslim yang juga mengungkapkan bahwa (di hari tersebut)
dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah akan diampuni, kecuali bagi orang
yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.
4. Puasa Daud
Jenis puasa ini merupakan puasa unik karena pasalnya puasa Daud adalah
puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa
Daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud AS. Puasa jenis ini juga
ternyata sangat disukai Allah SWT. Puasa Daud dapat dilakukan pada hari apa
saja termasuk hari Jumat. Namun, hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa tetap
harus dihindari. Beberapa hari tersebut di antaranya adalah 1 Syawal, 10
Dzulhijjah, dan hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah).
5. Puasa „Asyura
Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak
puasa, boleh di awal bulan, pertengahan, ataupun di akhir. Namun, puasa paling
utama adalah pada hari Asyura yakni tanggal sepuluh pada bulan Muharram.
Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang artinya hari pada tanggal
kesepuluh bulan Muharram.
6. Puasa Ayyamul Bidh
Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan.
Namun puasa lebih utama dilakukan pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13,
14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam. Ayyamul
bidh sendiri mempunyai arti hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan
purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih.

11
7. Puasa Sya‟ban
Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan
Sya‟ban juga memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Sya‟ban, umat Islam
dianjurkan agar mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah
dengan melakukan puasa pada pertengahan bulan alias pada saat Nisfu Sya‟ban.

12
PENILAIAN PUASA

PELAKSANAAN
TANGGAL NAMA PUASA Keterangan
YA TIDAK

13
14
HAFALAN JUZ 30

Salah satu amalan terbaik yang ingin diraih semua umat Islam adalah kemampuan
untuk menghafal Al-Qur‟an. Ada banyak keutamaan yang bisa diperoleh apabila seseorang
menjadi penghafal Al-Qur‟an. Keutamaan yang akan diperoleh, seperti ketika di surga akan
diberikan derajat yang tinggi, penghafal Al-Qur‟an bisa memberikan mahkota di Surga
kepada orang tua, terbebas dari siksa neraka dan sebagainya. Namun, menghafal Al-Qur‟an
bisa dibilang bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Bahkan, untuk menghafal
satu surat pun terkadang membutuhkan waktu yang sangat lama serta hanya bertahan tak
lama untuk hafal di luar kepala. Jika tak pandai memanfaatkan waktu, maka menghafal Al-
Qur‟an yang kita lakukan hanya akan berakhir menjadi keinginan belaka. Meski begitu,
bukan berarti menghafalkan Al-Qur‟an menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. Cara
menghafalkan Al-Qur‟an :
1. Meluruskan niat
Niat merupakan hal yang paling utama jika kamu ingin menghafal Al-Qur‟an.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu niatkan menghafal Al-Qur‟an untuk beribadah serta
mndapatkan pahala terbaik di sisi Allah. Jangan sampai niat menghafal Al-Qur‟an salah
dan malah terjerumus pada riya‟. Dengan niat yang lurus serta hati ikhlas, maka rasa
lelah, malas, serta perasaan sulit tidak akan menjadi penghalang dalam menghafal Al-
Qur‟an
2. Melaksanakan shalat hajat
Setelah meluruskan niat, maka cara menghafal Al-Qur‟an selanjutnya adalah
dengan melaksanakan sholat hajat. Sholat hajat bertujuan untuk memohon kepada Allah
agar diberikan kemudahan saat proses menghafal Al-Qur‟an. Hal ini karena pemilik Al-
Qur‟an adalah Allah, maka kita memohon kepadaNya agar diberi kemudahan.
3. Meneguhkan keyakinan
Tanamkanlah dalam diri bahwa menghafal Al-Qur‟an merupakan hal yang sangat
mudah, maka akan menjadi terasa mudah. Namun, jika kita menanamkan pikiran bahwa
menghafal Al-Qur‟an adalah hal yang sulit, maka ia akan terasa sulit. Jadi, selalu motivasi
diri agar mengafal Al-Qur‟an bisa dilakukan dengan semangat dan tidak menyerah.
4. Meminta doa kepada orangtua dan guru
Meminta doa serta memohon restu kepada orang tua serta guru menjadi hal
penting lainnya sebelum kamu menghafal Al-Qur‟an. Ridho dari orang tua serta guru

15
yang kita percaya akan memberikan kamu kemudahan dalam proses menghafal.
Dukungan orang tua serta guru juga akan menambah rasa optimis serta semangat dalam
menghafalkan.
5. Memperbaiki bacaan
Menghafal Al-Qur‟an juga memang memiliki keutamaan yang banyak, namun
tetap harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Oleh karena itu, sebelum
memulai menghafal Al-Qur‟an, sangat penting untuk mengecek kembali kualitas bacaan
yang kita miliki. Berikanlah sedikit waktu untuk memperbaiki bacaan Al-Qur‟an agar
nantinya hafalan menjadi lebih sempurna serta pahala yang didapatkan kemudian menjadi
berlipat. Hal ini sendiri perlu dilakukan agar kita terhindar dari kesalahan dalam
membaca serta membuat kekeliruan.
6. Menggunakan satu jenis Mushaf Al-Qur‟an
Agar menghafal Al-Qur‟an bisa dilakukan dengan lebih mudah, maka kamu perlu
pastikan untuk selalu menggunakan mushaf Al-Qur‟an yang sama. Menggunakan mushaf
yang sama ini bisa memberikan kemudahan karena bisa mengetahui letak ayat yang telah
dihafalkan. Analogi menghafal Al-Qur‟an sesungguhnya mirip dengan merekam gambar
ke dalam memori. Oleh karena itu, bentuk mushaf ini bisa memberikan pengaruh
terhadap struktur hafalan kita di dalam memori otak.
7. Menggunakan metode menghafal Al-Qur‟an
Metode atau cara menghafal Al-Qur‟an sebenarnya banyak sekali. Namun,
sebaiknya pilih metode menghafal Al-Qur‟an yang paling mudah untuk kamu lakukan.
Setiap orang sangat mungkin memiliki hafalan yang berbeda. Setiap metode hafalan itu
bisa dibilang perlu disesuaikan dengan karakter diri sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar
hafalan Al-Qur‟an lebih mudah untuk dilakukan. Alangkah baiknya, kamu mencari
referensi serta belajar melihat cara menghafal dari orang lain yang kemudian menentukan
metode yang cocok untuk dipraktikan.
8. Sering melakukan murajaah (mengulang bacaan)
Semakin sering kamu mengulangi satu ayat, maka akan lebih mudah lagi ayat
tersebut melekat di dalam ingatan. Oleh sebab itu, hindari terburu-buru untuk menambah
hafalan tanpa mengulang ayat-ayat yang sebelumnya berkali-kali. Hal ini sendiri berguna
untuk mengurangi risiko hilangnya hafalan tersebut. Sangat disarankan agar kamu
mengulang murojaah sesering mungkin agar ayat-ayat yang sudah kita dihafal bisa
melekat di ingatan dalam waktu yang lama.

16
9. Pasang target hafalan
Sebelum menghafal Al-Qur‟an, akan sangat baik jika kamu membuat target
hafalan. Dengan memiliki target yang jelas, maka kamu akan lebih mudah dalam
mendorong diri untuk terus semangat dakan semangat

Hafalan juz 30 yaitu QS. At-Takasur s/d Al-A‟la

Penilaian Hafalan Juz 30


SCORE DESKRIPSI Indikator
>75 Sangat Memuaskan At-Takasur s/d Al-A‟la 16 surah
65 -74 Memuaskan 10 Surah
55-64 Cukup Memuaskan 5 Surah

Nama :

Surah Hafal Tidak Hafal Keterangan


At-Takasur
Al-Qari‟ah
Al-„Adiyat
Az-Zalzalah
Al-Bayyinah
Al-Qadr
Al-Alaq‟
At-Tin
Al-Insyirah
Ad-Dhuha
Al-Lail
Asy-Syams
Al-Balad
Al-Fajr
Al-Ghasyiyah
Al-A‟la
Nilai

17
HADIS ARBAIN

‫و ْوِم‬ ِ ِ َّ ‫ وأِي ت ِاء‬,ِ‫الصالَة‬ ِ ِ َّ ‫َش َه َادةِ أَ ْن الَ أِلَوَ أِالَّ هللاُ َوأ‬
َ ‫ َو‬,,‫ َو َح َّج الْيَ ْت‬,‫الزَكاة‬ َ ْ َ َّ ‫ َوأقَ ِام‬,‫َن ُُمَ َّم ًدا َر ُس ْو ُل هللا‬

)‫ (رواه اليخري ومسلم‬.‫ضا َن‬


َ ‫َرَم‬

Artinya : Islam dibangun dari 5 dasar yaitu bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat, memberi zakat, haji di baitullah dan puasa
di bulan ramadhan.

ِ ِ
)‫مذي وغريه وىكذا‬ ّ ‫ (حديث حسن رواه‬.‫ِم ْن ُح ْس ِن أ ْسالَِم الْ َم ْرء تَ ْرُكوُ َماالَ يَ ْعنِْت ِو‬
ّ ‫الّت‬
Artinya: Nabi bersabda : Sebagian dari kebagusan islamnya seseorang meninggalkan perkara
yang tidak berfaedah

)‫ (رواه مسلم‬.‫ ُُثَّ اِ ْستَ ِق ْم‬,ِ‫ ِِبهلل‬.,


ُ ‫قُ ْل اََمْن‬

Artinya: Nabi bersabda : Ucapkanlah saya beriman kepada Allah, lalu tetapkanlah ibadah

ُ ‫أََِّّنَا ْاْل َْع َم‬


ِ َّ‫ال ِِبلنِّت‬
‫ات‬
Artinya: Nabi bersabda : Segala amal tergantung dengan niat

ِِ ِ
)‫مذي‬ ّ ‫(رواه‬.‫َّاس ِِبُلُق َح َسن‬
ّ ‫الّت‬ َّ ‫ َوأَتْيِ ِع‬,,
َ ‫ َو َخالق الن‬,‫السْت ئَةَ احلَ َسنَةَ َتَْ ُح َها‬ َ ‫أت َِّق هللاَ َحْت ثُ َما ُكْن‬

Artinya: Nabi bersabda : Takutlah kepada Allah dalam semua keadaan dan ikutilah kebaikan
yang dapat menghilangkan kejelekan dan jadikanlah akhlak dari kalangan manusia dengan
akhlak yang mulia.

18
PENILAIAN HADIS ARBAIN

Nama :

Hadis Hafal Tidak Hafal Keterangan


5 dasar Islam
Meninggalkan perkara yang tidak
berfaedah
Beriman kepada Allah
Amal tergantung niat
Akhlak mulia
Nilai

Penilaian Hadis Arbain


SCORE DESKRIPSI Indikator
>75 Sangat Memuaskan 5 hadis arbain
65 -74 Memuaskan 3 hadis arbain
55-64 Cukup Memuaskan 1 hadis arbain

19
WUDHU DAN TAYAMUM

A. WUDHU
Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Tuntunan:
1. Membaca niat

2. Membasuh telapak tangan 3 kali hingga ke sela-sela jari


3. Berkumur 3 kali
4. Membersihkan lubang hidung 3 kali, dengan cara menghirup air ke dalam hidung
untuk kemudian mengeluarkannya lagi
5. Membasuh muka dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu
6. Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
7. Mengusap kepala 3 kali
8. Mengusap kedua telinga secara bersamaan sebanyak 3 kali
9. Mencuci kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali, diikuti dengan jari-jari
kaki disela-selai dengan jari tangan
10. Membaca doa setelah wudhu sebagai penyempurna, berikut bacaannya:

‫ اللّ ُه َّم‬.ًُُ‫س ْىل‬ َ ‫ش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا‬


ُ ‫ع ْب ُديُ َو َر‬ ْ َ ‫ش َه ُد أ َ ْن آلّاِلًََ إِالَّهللاُ َو ْح َديُ الَش َِر ْيكَ لًَُ َوأ‬ ْ َ‫أ‬
َ َ ‫اجعَ ْلىِ ْى ِم َه ا ْل ُمت‬
‫ط ِ ّه ِر ْي َه‬ ْ ‫اجعَ ْلىِ ْى ِم َه الت َّ َّىابِ ْي َه َو‬
ْ

20
Bacaan latin: Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna
muhammadan 'abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal
mutathahhirîna.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan
utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang
bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci
(shalih)."

B. TAYAMUM
Tata Cara Tayamum yang Benar Sesuai Tuntunan
1. Bacaan Niat Tayamum

ِ ِ‫صالَةِ فَ رض‬
‫هلل تَ َع َال‬ ‫اح ِة ال ا‬ ِ ِ
ً ْ َ َ‫ت التايَ ُّم َم َل ْستب‬
ُ ْ‫نَ َوي‬

21
Arab latin: Nawaitu tayammuma lisstibaahatish sholaati fardhol lillaahi taala.
Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah."

2. Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Ulama memperbolehkan menggunakan
debu yang berada di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih
3. Disunnahkan menghadap kiblat, lalu letakkan kedua telapak tangan pada debu,
dengan posisi jari-jari kedua telapak tangan dirapatkan
4. Dalam keadaan tangan masih diletakan di tembok atau debu, lalu ucapkan basmallah
dan niat
5. Usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah dan dianjurkan untuk berusaha
meratakan debu pada seluruh bagian wajah
6. Selanjutnya bagian tangan, sementara lepaskan cincin bila ada di jari, dan letakkan
kembali telapak tangan pada debu, kali ini jari tangan direnggangkan. Lalu
tengadahkan kedua telapak tangan, dengan posisi telapak tangan kanan di atas tangan
kiri. Rapatkan jari-jari tangan, dan usahakan ujung jari kanan tidak keluar dari
telunjuk jari kiri, atau telunjuk kanan bertemu dengan telunjuk kiri
7. Telapak tangan kiri mengusap lengan kanan hingga ke siku. Kemudian, tangan kanan
diputar untuk diusapkan juga sisi lengan kanan yang lain, dan telapak tangan
mengusap dari siku hingga dipertemukan kembali jempol kiri mengusap jempol
kanan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri seperti tadi
Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jarinya
Setelah tayamum, dianjurkan juga oleh sebagian ulama untuk membaca doa

22
PENILAIAN WUDHU DAN TAYAMUM

NAMA WUDHU TAYAMUM TOTAL NILAI

SCORE DESKRIPSI Indikator


>75 Sangat Memuaskan Sangat lancar wudhu dan tayamum
65 -74 Memuaskan Lancar wudhu dan tayamum
55-64 Cukup Memuaskan Tidak lancar wudhu dan tayamum

23
MANDI JUNUB

Dalam ayat disebutkan,

‫َوإِ ْن ُك ْن تُ ْم ُجنُ بًا فَاطا اه ُروا‬

“Dan jika kamu junub maka mandilah …” (QS. Al Maidah: 6).

Kalau kita perhatikan dalam ayat Al-Qur‟an yang membicarakan tentang perihal
mandi, kalimat yang digunakan adalah kalimat perintah fath-thaharu „mandilah‟, punya
makna mengguyur seluruh badan dengan air. Dalam ayat ini tidak dikhususkan satu anggota
tubuh dari anggota lainnya. Akan tetapi, Allah jadikan bersuci untuk seluruh badan.

Adapun tata cara mandi yang sempurna adalah dengan berwudhu terlebih dahulu lalu
dilanjutkan dengan mengguyur air pada seluruh badan seperti disebutkan dalam hadits
„Aisyah berikut ini :

Dari „Aisyah, isteri Nabi shallallahu „alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya.
Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-
jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air
ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian
beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari, no. 248; Muslim, no. 316)

Tata cara mandi adalah dengan mengguyur seluruh badan luar dengan air, termasuk
pula bagian bawah rambut, baik rambut yang tipis maupun yang tebal. Mandi dilakukan
dengan membasuh atau mencuci, bukan mengusap.

Juga ayat menunjukkan bahwa mandi besar tidak ada syarat berurutan dan muwalah
(tidak memisah antara bagian yang satu dan lainnya). Kalau kita lihat dalam hadits di
antaranya adalah hadits „Aisyah radhiyallahu „anha yang menceritakan tata cara mandi
Nabi shallallahu „alaihi wa sallam,

‫س ِدهِ ُكلِّ ِو‬


َ ‫اء َعلَى َج‬
َ ‫يض ال َْم‬
ِ
ُ ‫ُثُا يُف‬

24
“Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya.” (HR. An Nasa-i, no. 247. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan,

‫س ِدهِ ِِبلْغُ ْس ِل‬ ِ ُّ ِ


َ ‫َى َذا التاأْكيد يَ ُدل َعلَى أَناوُ َع ام َم ََجيع َج‬
“Penguatan makna dalam hadits ini menunjukkan bahwa ketika mandi beliau mengguyur air
ke seluruh tubuh.” (Fath Al-Bari, 1: 361)

25
SHALAT FARDLU

A. Bacaan Shalat Fardlu


1. Bacaan Takbiratul Ikram
Bacaan saat takbiratul ihram atau takbiratul ula adalah takbir, yakni:

‫ا‬
‫اَّللُ أَ ْكبَ ُر‬
Artinya: Allah Maha Besar
Rasulullah membaca takbir dengan suara keras hingga makmum di belakang
beliau mendengarnya. Bagaimana dengan makmum? Beliau juga memerintahkan
untuk bertakbir.
Apabila imam mengucapkan “Allaahu akbar” maka ucapkanlah “Allaahu
akbar.” (HR. Ahmad dan Baihaqi; shahih)
2. Bacaan Iftitah
Bacaan Iftitah 1

‫ اللا ُه ام نَ ِّق ِِن ِم َن‬، ‫ب‬


ِ ‫ْي ال َْم ْش ِر ِق َوال َْمغْ ِر‬
َ ْ َ‫ت ب‬
َ ‫ى َك َما َِب َع ْد‬ ِ
َ ْ َ‫اَللا ُه ام َِبع ْد بَ ْي ِِن َوب‬
َ ‫ْي َخطَ َاَي‬

ِ ‫ى ِِبل َْم ِاء َوالثال‬


‫ْج‬ ِ ِ َ‫ض ِم َن ال ادن‬
َ ‫ اللا ُه ام ا ْغس ْل َخطَ َاَي‬، ‫س‬ ُ ‫الَطَ َاَي َك َما يُنَ اقى الث ْاو‬
ُ َ‫ب األَبْ ي‬ ْ

‫َوالْبَ َرِد‬

Artinya:
Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana engkaujauh kan antara
timur dan barat. Duhai Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana
bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan
air, salju dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bacaan Iftitah 2

ِ
ِ ‫اَّلل ب ْكرةً وأ‬ ِ ِِ ِ
ً‫َصيال‬ َ َ ُ ‫ريا َو ُس ْب َحا َن ا‬
ً ‫ريا َوا ْْلَ ْم ُد اَّلل َكث‬ ‫ا‬
ً ‫اَّللُ أَ ْكبَ ُر َكب‬

26
Artinya:
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian
yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. (HR. Muslim)

3. Bacaan ketika ruku‟


Bacaan ruku’ 1

Yang pertama adalah bacaan ruku‟ riwayat Imam Muslim, Abu Dawud, Ibnu
Majah, Ahmad, dan Thabrani. Berikut ini lafazh dan artinya:

‫ُس ْب َحا َن َرَِّّب ال َْع ِظ ِيم‬

(Subhaana robbiyal „adhiimi) 3x

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung

Membaca tasbih ini sebanyak 3 kali. Dalam sholat tahajud, Rasulullah ruku‟
sangat panjang sehingga bacaan tasbih ini bisa dibaca lebih dari tiga kali.

Tasbih bacaan ruku’ 2

Selanjutnya, doa ruku‟ ini terdapat dalam hadits shahih Imam Bukhari dan
Imam Muslim. Rasulullah banyak membaca doa ini dalam ruku‟ dan sujud beliau,
dalam rangka mengerjakan perintah Allah di Surat An Nashr ayat 3.

‫س ْب َحاوَكَ اللَّ ُه َّم َربَّىَا َوبِ َح ْم ِدكَ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى‬


ُ
Artinya: Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah
ampunilah aku.

4. Bacaan ketika „itidal


Ketika mengangkat punggungnya dari ruku‟, Rasulullah tidak membaca takbir
namun membaca:

َِ ‫اَّلل لِمن‬ ِ
ُ‫َح َده‬ ْ َ ُ‫ََس َع ا‬

Artinya: Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bacaan ‘itidal 1

27
Setelah tegak berdiri, kemudian beliau melanjutkan dengan membaca:

‫ك ا ْْلَ ْم ُد‬
َ َ‫َربانَا َول‬

Artinya: Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji. (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika menjadi makmum, cukup membaca yang terakhir ini tanpa


mengulangi “sami‟allahu liman hamidah.” Sebagaimana sabda
Rasulullah, “Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti… jika imam
mengucapkan sami‟allaahu liman hamidah, maka ucapkanlah Robbanaa walakal
hamdu…” (HR. Muslim)

Selain bacaan di atas (Robbanaa walakal hamdu), ada pula beberapa baca‟an i‟tidal
yang Rasulullah ajarkan, antara lain:

Bacaan I’tidal 2

Bacaan ini bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim:

‫ت ِم ْن َش ْى ٍء بَ ْع ُد‬
َ ‫ض َوِم ْل َء َما ِش ْئ‬ ِ ‫سمو‬
ِ ‫ات َواأل َْر‬ ِ
َ َ ‫ك ا ْْلَ ْم ُد م ْل َء ال ا‬
َ َ‫َربانَا ل‬

Artinya: Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi
dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu

Bacaan I’tidal 3

Bacaan i‟tidal ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim:

‫ارًكا فِ ِيو‬ ِ ِ‫ ََحْ ًدا َكث‬، ‫ك ا ْْلَ ْم ُد‬


َ َ‫ريا طَيّبًا ُمب‬
ً َ َ‫َربانَا َول‬

Artinya: Ya Tuhan kami, segala puji hanyalah bagimu, aku memujiMu dengan pujian
yang banyak, yang baik dan penuh berkah

Awalnya bacaan sholat ini dibaca oleh salah seorang sahabat saat i‟tidal. Selesai
shalat, Rasulullah mensabdakan bahwa bacaan ini mengundang 30 malaikat untuk
berebut mencatat.

5. Bacaan ketika sujud


Bacaan sujud 1

28
Bacaan sujud ini bersumber dari hadits riwayat Imam Muslim. Juga Abu
Dawud, Ibnu Majah, dan Thabrani. Berikut ini lafazh dan artinya:

‫ُس ْب َحا َن َرَِّّب ْاألَ ْعلَى‬

(Subhaana robbiyal „a‟la) 3x

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi

Bacaan sujud 2

Bacaan sujud bersumber dari riwayat Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani,
Daruquthi. Bedanya dengan bacaan di atas, dalam bacaan ini ada
tambahan wabihamdih. Berikut ini lafazh dan artinya:

ِ‫سبحا َن رِّب ْاألَ ْعلَى وِِبم ِده‬


َْ َ َّ َ َ ْ ُ
(Subhaana robbiyal „a‟la wabihamdih) 3x

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagiNya

Doa sujud 3

Doa sujud ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Rasulullah
banyak membaca doa ini dalam ruku‟ dan sujud beliau, dalam rangka mengerjakan
perintah Allah di Surat An Nashr ayat 3.

‫ك اللا ُه ام َربانَا َوِِبَ ْم ِد َك اللا ُه ام ا ْغ ِف ْر ِل‬


َ َ‫ُس ْب َحان‬

Artinya: Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah
ampunilah aku.

6. Bacaan duduk diantara dua sujud


Dari sujud kemudian duduk, Rasulullah juga membaca takbir. Adapun sewaktu duduk
ini, bacaannya adalah sebagai berikut:
‫ار ُز ْقنِى‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى َو‬
ْ ‫ار َح ْمنِى َو َعافِنِى َوا ْه ِدنِى َو‬

29
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, lindungilah aku, berilah aku
petunjuk dan berilah aku rezeki (Abu Dawud)
‫ار ُز ْق ِنى‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى َو‬
ْ ‫ار َح ْمنِى َواجْ ب ُْرنِى َوا ْه ِدنِى َو‬
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku, berilah
aku petunjuk dan berilah aku rezeki (Abu Dawud)
ْ ‫ار ُز ْقنِى َو‬
‫ارفَ ْعنِى‬ ْ ‫َربّ ِ ا ْغ ِف ْر ِلى َو‬
ْ ‫ار َح ْمنِى َواجْ ب ُْرنِى َو‬
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku, berilah
aku petunjuk dan tingikanlah aku (Abu Dawud)
7. Bacaan tasyahud awal
Adapun sewaktu duduk tasyahud, bacaannya adalah sebagai berikut:

ِ‫اِب ور َْحةُ ا‬ ِ‫ات ِا‬


ُ َ‫ات الطايِّب‬ ِ ‫الت‬
ُ‫اَّلل َوبَ َرَكاتُو‬ َ َ َ ُّ ِ‫ك أَيُّ َها الن‬
َ ‫سالَ ُم َعلَْي‬
‫َّلل ال ا‬ ُ ‫صلَ َو‬
‫ات ال ا‬
ُ ‫ارَك‬
َ َ‫ات ال ُْمب‬
ُ ‫احيا‬
ِ‫اد ا‬ ِ ‫سالَم َعلَي نَا و َعلَى ِعب‬
‫ول‬ َ ِِ‫صاْل‬
‫ْي أَ ْش َه ُد أَ ْن َلَ إِلَوَ إَِلا ا‬
ُ ‫اَّللُ َوأَ ْش َه ُد أَ ان ُُمَ ام ًدا َر ُس‬ ‫اَّلل ال ا‬ َ َ ْ ُ ‫ال ا‬
ِ‫ا‬
‫اَّلل‬

Artinya: Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi


Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian
pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah
kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah
kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah (HR. Muslim)

Dalam riwayat An Nasa‟i, kalimat terakhirnya: Muhammadan „abduhu warosuuluh.

ِ‫اِب ور َْحةُ ا‬ ُ َ‫ات َوالطايِّب‬ ِ‫ات ِا‬ ِ ‫الت‬


‫سالَ ُم‬
‫ ال ا‬، ُ‫اَّلل َوبَ َرَكاتُو‬ َ َ َ ُّ ِ‫ك أَيُّ َها الن‬
َ ‫سالَ ُم َعلَْي‬
‫ ال ا‬، ‫ات‬ ُ ‫صلَ َو‬
‫َّلل َوال ا‬ ُ ‫احيا‬
ِ‫اد ا‬ ِ ‫َعلَي نَا و َعلَى ِعب‬
َ ِِ‫صاْل‬
‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن َلَ إِلَوَ إَِلا ا‬، ‫ْي‬
ُ‫اَّللُ َوأَ ْش َه ُد أَ ان ُُمَ ام ًدا َع ْب ُدهُ َوَر ُسولُو‬ ‫اَّلل ال ا‬ َ َ ْ

Artinya: Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-kebaikan hanya bagi Allah.


Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula
rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada
kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali

30
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya. (HR.
Bukhari dan Muslim)

8. Bacaan tasyahud akhir


Bacaannya sama dengan tasyahud awal dengan ditambah sholawat nabi.

َ ‫آل إِبْ َر ِاى ْي َم إِنا‬


‫ك‬ ِ ‫ت َعلى إِبْ ر ِاى ْيم و َعلى‬
َ َ َ َ َ َ ‫صل ْي‬
‫آل ُُمَ ام ٍد َكماَ َ ا‬
ِ ‫ص ِل َعلى ُُمَ ام ٍد و َعلى‬
َ َ
‫ا‬
َ ّ َ ‫اَلل ُه ام‬
ِ ‫ت َعلى إِبْ ر ِاى ْيم و َعلى‬
‫آل‬ ٍ ِ ‫َحي ٌد ََِمي ٌد اَللاه ام ِبَ ِر ْك َعلى ُُمَ ام ٍد و َع‬
ُ ْ ْ َِ
َ َ َ َ َ َ ‫لى آل ُُمَ امد َكماَ ِبَ َرْك‬
َ َ َ

َ ‫إِبْ َر ِاى ْي َم إِنا‬


َِ ‫ك‬
‫َح ْي ٌد ََِم ْي ٌد‬
Artinya: Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim
dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi
Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia. (HR. Bukhari)

9. Bacaan salam
Terakhir adalah bacaan salam, yakni usai tasyahud akhir. Ketika menoleh ke
kanan, Rasulullah terkadang mengucapkan salam:
ِ‫سالَم َعلَي ُكم ور َْحةُ ا‬
‫اَّلل‬ َ َ َ ْ ْ ُ ‫ال ا‬
(Assalaamu‟alaikum warohmatullooh)
Artinya: Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepada kalian (HR.
Muslim)
Terkadang mengucapkan:
َِّ ُ‫السالَم علَت ُكم ور ْْحة‬
ُ‫اَّلل َو بََرَكاتُو‬ َ َ َ ْ ْ َ ُ َّ
(Assalaamu‟alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)

31
Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada
kalian (HR. Abu Dawud)
Sedangkan ketika menoleh ke kiri, beliau terkadang hanya mengucapkan
“Assalamu‟alaikum”

B. Gerakan Shalat Fardlu

Gerakan shalat diantarnya takbiratul ihram, ruku‟, i‟tidal, sujud, duduk diantara
dua sujud dan tasyahud akhir, berikut gambar gerakan shalat fardlu :

junu

32
PENILAIAN SHALAT

Pelaksanaan

Bacaan Sholat (A) Gerakan Sholat (B)


Nilai
Total
Iftitah Al- Do’a Do’a Do’a Do’a Do’a Takbiratul Ruku’ ‘Itidal Sujud Duduk Tasyahud
Nama (A +
Fatihah Ruku’ ‘Itidal Sujud Duduk Tasyahud Ikram Diantara Akhir
B)
Diantara Akhir Dua
Dua Sujud
Sujud
10 5 5 5 5 10 20 5 5 5 5 10 10

33
34
DZIKIR PAGI PETANG

1. Membaca Sayyidul Istighfar


ِ ِ َ ْ‫ت َرِِّْب َلَ إِلَ وَ إَِلا أَن‬
َ ْ‫ا ََللا ُه ام أَن‬
،‫ت‬
ُ ‫استَطَ ْع‬ ْ ‫ َوأ َََن َعلَى َع ْهد َك َوَو ْعد َك َما‬،‫ِن َوأ َََن َع ْب ُد َك‬ ْ َِ‫ َخلَ ْقت‬،‫ت‬
‫ِب فَا ْغ ِف ْر ِ ِْل فَِإناوُ َلَ يَ ْغ ِف ُر‬ ِ َ ِ‫ك بِنِ ْع َمت‬ ِ َ ِ‫أَعوذُ ب‬
ْ ِْ‫ َوأَبُ ْوءُ ب َذن‬،‫ك َعلَ اي‬ َ َ‫ أَبُ ْوءُ ل‬،‫ت‬ُ ‫صنَ ْع‬َ ‫ك م ْن َش ِّر َما‬ ُْ
.‫ت‬َ ْ‫ب إَِلا أَن‬ ُّ
َ ‫الذنُ ْو‬
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada
perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin
akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena
itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh
keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia
termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam
keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.[
HR. Bukhari no. 6306]

2.
ِ ِ ‫سم ِاء و ُىو ال ا‬ ِ ‫اَس ِو َش ْىءٌ ِِف األ َْر‬
ِْ ‫ض ُّر مع‬ ِ ِ‫بِس ِم ا‬
‫يم‬
ُ ‫يع ال َْعل‬
ُ ‫سم‬ َ َ َ ‫ض َوَلَ ِِف ال ا‬ َ َ ُ َ‫اَّلل الاذى َلَ ي‬ ْ
Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan
berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi
hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba
memudaratkannya.[ HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah
no. 3869. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.]
3.
ٍ ْ ‫َصلِ ْح ِ ِْل َشأِِْنْ ُكلاوُ َوَلَ تَكِل ِِْن إِ َل نَ ْف ِسي طَْرفَةَ َع‬
‫ْي أَبَ ًدا‬ ُ ‫َستَ ِغ ْي‬
ْ ‫ َوأ‬،‫ث‬ ْ‫كأ‬َ ِ‫ََي َح ُّي ََي قَ يُّ ْو ُم بَِر َْحَت‬
ْ ْ

Artinya:

35
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala
sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan
jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan
dariMu).” (Dibaca 1 x)
Faedah: Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu „alaihi wa sallam pada
Fathimah supaya diamalkan pagi dan petang. [ HR. Ibnu As Sunni dalam „Amalul Yaum
wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro (381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/
25/ 3107), Al Hakim (1: 545). Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh
Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227.]
4.
‫اد َكلِ َماتِِو‬ ِ ِ ‫سبحا َن‬
َ ‫ َوِر‬،‫ َع َد َد َخل ِْق ِو‬:ِ‫هللا َوِِبَ ْم ِده‬
َ ‫ َوِزنَةَ َع ْر ِش ِو َوم َد‬،‫ضا نَ ْف ِس ِو‬ َ ُْ
Artinya:
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat
timbangan „Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (Dibaca 3 x di waktu
pagi saja)
Faedah: Nabi shallallahu „alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah bahwa
dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah dari selepas Shubuh
sampai waktu Dhuha. [ HR. Muslim no. 2726]
5.

ً‫ َو َع َمالً ُمتَ َقباال‬،‫ َوِرْزقًا طَيِّبًا‬،‫ك ِعل ًْما ََنفِ ًعا‬ ْ ‫اَللا ُه ام إِِِّنْ أ‬
َ ُ‫َسأَل‬
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan
orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan
ganjaran yang baik).” (Dibaca 1 x setelah salam dari shalat Shubuh) [ HR. Ibnu Majah
no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini
shahih]

36
DOA SEHARI-HARI

1) Doa berpergian

‫ْي َواِ اَّن اِ َل َربّنَا لَ ُم ْن َقلِبُ ْو َن‬


َ ْ ِ‫ارلَنَا َى َذا َوَما ُكناا لَوُ ُم ْق ِرن‬
ِ‫ا‬
َ ‫ُس ْب َحا َن الذ ْى َسخ‬
Subhaanalladzi sakhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin, wa innaa ilana robbins
lamun olibu.

Artinya: “Maha suci Allah yang memudahkan ini (kendaraan) bagi kami dan tiada kami
mempersekutukan bagi-Nya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

2) Doa keluar rumah


ِ ‫ ََل حو َل وََل قُ او َة إِاَل ِِب‬،‫هللا‬
‫هلل‬ ِ ‫ْت َعلَى‬ ِ ‫بِس ِم‬
ُ ‫هللا تَ َواكل‬
َ َْ ْ
“Bismillahi, tawakkaltu ‟alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah”

Artinya : “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan Allah.”

3) Doa sebelum makan


ِ ِ
َ ‫اَللا ُه ام َِب ِر ْك لَنَا ف ْي َما َرَزقْتَ نَا َوقنَا َع َذ‬
‫اب الناا ِر‬
“Alaahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa „adzaa bannar”

Artinya : “Ya Allah, berkahilah untukku dalam sesuatu yang Engkau rezekikan
kepadaku, dan peliharalah aku dari siksa neraka.” (HR.Ibnu Sunni)

4) Doa sesudah makan


ِ ِ ِ ِ
َ ْ ‫اَ ْْلَ ْم ُدِ هلل الاذيْ َن اَط َْع َمنَا َو َس َق َاَن َو َج َعلَنَا م َن ال ُْم ْسل ِم‬
‫ْي‬
“Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja‟alanaa minal muslimiin”

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta
menjadikan kami termasuk golongan orang muslim.” (HR.Ahmad, Abu Dawud,

37
Tirmidzi)

5) Doa masuk wc
ِ ِ‫الَبآئ‬ ِ ْ ‫ك ِمن‬ ِ ِ ّٰ
‫ث‬ َ ْ ‫الُبُث َو‬ َ َ ‫اَللّ ُه ام اِِّنْ اَعُ ْوذُب‬
“Alloohumma Innii A‟uudzubka Minal Khubutsi Wal Khobaaitsi”

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan dan
kotoran”

6) Doa keluar wc
ِ‫ِ ا‬
ْ‫ب َع ِّن اَْلَذَى َو َعافَ ِان‬
َ ‫ا ْْلَ ْم ُدِ هلل الذ ْى اَ ْذ َى‬
“Alhamdulillaahil-ladzii Adz-haba „Annil-adzaa Wa‟aafaanii”

Artinya : “Dengan mengharap ampunanMu, segala puji milik Allah yang telah
menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan”

7) Doa sebelum tidur

‫ت‬ َ ‫ك اللّ ُه ام اَ ْحيَا َو بِ ْس ِم‬


ُ ‫ك اَ ُم ْو‬ َ ‫بِ ْس ِم‬
“Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut”

Artinya : “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku
mati”. (HR.Bukhari dan Muslim)

8) Doa sesudah tidur

ُ ُّ‫َحيَ َاَن بَ ْع َد َما أ ََماتَ نَا َوإِلَْي ِو الن‬ ِ ِِ


‫ش ْوِر‬ ْ ‫اَ ْْلَ ْم ُد اَّلل الاذ ْي أ‬
“Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur”

Artinya : “Segala puji bagi-Mu, ya Allah, yang telah menghidupkan kembali diriku
setelah kematianku, dan hanya kepada-Nya nantinya kami semua akan dihidupkan
kembali.” (HR.Ahmad, Bukhari, dan Muslim)

38
9) Doa kepada kedua orangtua

‫ص ِغ ْي ًرا‬ ‫اللا ُه ام ا ْغ ِف ْر ِل َولَِو الِ َد ا‬


َ ‫ى َو ْار ََحْ ُه َما َك َما َربايَا ِن‬

“Allahummagh firlii wa liwaa lidhayaa warham humaa kamaa rabbayaa nii shaghiraa”

Artinya: “Ya Allah ampunilah semua dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku dan
sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku pada waktu aku kecil.”

39
PENILAIAN DOA SEHARI-HARI

Doa Doa Doa


Doa Doa Doa Doa kepada
Doa Doa
Nama keluar sebelum sesudah masuk sebelum sesudah kedua
berpergian keluar wc
wc tidur tidur orangtua
rumah makan makan

40
41

Anda mungkin juga menyukai