Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan

RINGKASAN MATERI
Belajar dan Mempelajari Sesuatu secara Efektif dan Berkembang sebagai
Seorang Guru

OLEH :

Besse Maqfirah Ramadhani


220013301018
Kelas Pendidikan A

DOSEN PENANGGUNGJAWAB :
Dr. Drs. A. Mushawwir Taiyeb, M.Kes.
196404161988031002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PASCASARJANA


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
Belajar dan Mempelajari Sesuatu secara Efektif
1.2 Menggunakan strategi yang ketika membaca dan belajar.
Mempelajari tentang psikologi pendidikan terutama tentang sifat pemikiran dan pembelajaran
manusia akan mendapatkan banyak wawasan tentang cara untuk dapat membantu siswa lebih
efektif dalam mengeuasai materi pelajaran di kelas. Ada 6 strategi umum yang disarankan dalam
membaca dan belajar sesuatu secara efektif, yaitu:
 Tetapkan satu atau lebih tujuan untuk diri saat membaca dan belajar. Misalnya, saat
memulai sesi belajar buatlah secara spesifik apa yang ingin dicapai atau seberapa banyak
yang ingin dibaca dan cara apa yang digunakan dalam meninjau atau mempraktikan konten
yang telah dipelajari sebelumnya atau keduanya sehingga mendapatkan panduan tentang
tujuan yang sesuai.
 Hubungkan apa yang dibaca dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Misalnya,
hubungkan informasi ide-ide baru dengan hal-hal yang sebelumnya telah dipelajari. atau
peristiwa yang pernah dialami, sehingga orang-orang akan lebih mudah dan lebih efektif
meningat sesuatu. Hal ini disebut juga dengan pembelajaran bermakna (meaningful
learning).
 Elaborasikan apa yang dibaca, dalami lebih jauh lagi, dan tambahkan. Proses elaborasi
yang dimaksud adalah memperkaya informasi baru dengan cara tertentu dan meningkatkan
pembelajaran. Jadi, mencoba berpikir lebih jauh tentang informasi yang dibaca, kemudian
menarik kesimpulan dan membuat contoh konsep baru. Selanjutnya, identifikasi aplikasi
pendidikan dari berbagai prinsip pembelajaran, perkembangan, dan motivasi.
 Bersikap aktiflah dalam mempertimbangkan beberapa informasi baru yang mungkin
bertentangan dengan keyakinan saat ini. Di masa sekarang ini, beberapa guru kadang
menolak temuan penelitian yang tampaknya tidak konsisten dengan keyakinan dan
pengalaman pribadi mereka. Oleh karena itu, perlunya memiliki pikiran lebih terbuka
sehingga pada saat menemukan temuan yang membingungkan akan mempertimbangkan
bagaimana dan mengapa temuan tersebut memiliki validitas dan nilai. Dengan kata lain,
pembelajar yang efektif mengalami perubahan konseptual (conceptual change) dalam
artian mereka merivi konsep dan menggunakan informasi baru dan berbeda.
 Kaitkan konsep dan prinsip abstrak dengan contoh konkret. Beberapa orang biasanya lebih
mudah mengingat informasi abstrak ketika mengaitkannya dengan peristiwa konkret.
Misal, memberikan studi kasus atau video yang menggambarkan tindakan kelas dengan
begitu dapat meningkatkan pemahaman dan ingatan terhadap konsep-konsep baru sehingga
membantu ketika menemui hal serupa sewaktu bekerja menghadapi anak-anak dan remaja.
 Cek secara berskala untuk memastikan mengingat dan memahami apa yang telah dibaca.
Kadangkala seseorang kehilangan konsentrasi pada saat membaca karena tiba-tiba
memikirkan sesuatu. Jadi, sebaiknya berhenti dan coba meringkas materi kemudian ajukan
pertanyaan pada diri sendiri tentang hal itu untuk memastikan bahwa telah memahami hal-
hal yang sudah dibaca. Selanjutnya, melakukan kegiatan atau latihan soal serta
mengerjakan kuis untuk memeriksa penguasaan terhadap berbagai konsep yang telah
dibaca.

Berkembang sebagai Seorang Guru


1.3 Mengembangkan rencana jangka panjang untuk mendapatkan keahlian sebagai guru.
Mengembangkan keahlian dalam profesi apa pun, termasuk mengajar, membutuhkan
pengalaman bertahun-tahun, meskipun satu tahun pengalaman mengajar dapat memberikan
perbedaan signifikan. Ketika telah memperoleh pengalaman, maka akan memberi waktu dan
energi untuk berpikir secara kreatif dan fleksibel tentang cara terbaik mengajarkan materi
pelajaran di kelas. Ada beberapa strategi bagus untuk meningkatkan keahlian mengajar
berdasarkan tentang efetivitas guru, diantaranya adalah:
 Ikutlah selalu informasi terkini mengenai temuan penelitian dan inovasi dalam pendidikan.
Untuk meningkatkan kualitas mengajar, guru biasanya mengikuti pelatihan atau
kursus/kuliah tambahan di sekolah. Selain itu, mereka juga berlangganan satu atau lebih
jurnal profesional dan kadang-kadang mengikuti konferensi di daerah mereka.
 Pelajari sebanyak mungkin pelajaran yang diajarkan. Guru yang memahami materi
pelajaran dengan baik adalah guru yang antusias dalam mengajarkan tentang berbagai hal
kepada siswanya dan mampu membuat siswanya paham secara menyeluruh terhadap
materi pelajaran yang diajarkan di kelas.
 Pelajarilah sebanyak mungkin strategi khusus dalam mengajarkan materi pelajaran
khusus yang diampu. Guru yang efektif biasanya memiliki strategi yang secara kolektif
dikenal sebagai pengetahuan konten pedagogis (pedagogical content knowledge) untuk
mengajarkan topik atau keterampilan tertentu, sehingga mereka dapat mengatasi kesulitan
atau kesalahan yang dilakukan siswa dalam proses penguasaan keterampilan atau body of
knowledge.
 Pelajarilah sebanyak mungkin budaya komunitas yang ditempati bekerja. Hal yang sangat
membantu bagi seorang guru adalah membaca tentang berbagai budaya dengan cara ikut
berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat dan berkomunikasi dengan anggota masyarakat
tersebut. Dengan begitu, guru dapat menyadari perbedaan dalam kelompok (within-group
difference) sehingga dapat mengetahui sendiri kepercayaan dan praktik siswa atau
karakteristik dan perilaku unik yang ditunjukkan oleh masing-masing individu kelompok
tertentu dengan berbagai cara.
 Secara terus menerus refleksikan dan kaji asumsi, kesimpulan, dan praktik mengajar
secara kritis. Guru yang efektif biasanya melakukan pengajaran reflektif (reflective
teaching) untuk memeriksa, mengkritik, dan menarik kesimpulan dari praktik mengajar
mereka serta melakukan inovasi dalam menghadapi situasi baru. Seperti contoh studi kasus
yang dilakukan oleh ibu Smith di mana ia memulai kebijakan baru yang lebih memotivasi
dan produktif setelah merefleksikan kinerja murid-muridnya di tahun sebelumnya.
 Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan kolega. Guru yang efektif biasanya bekerja
secara kolaborasi dengan cara berkomunikasi satu sama lain tentang strategi dan kemajuan
dalam upaya meningkatkan pembelajaran dan mencapai hasil yang diinginkan oleh
siswanya. Sehingga biasanya guru dan administrator menciptakan komunitas pembelajaran
profesional (professional learning community). Sarana berkomunikasi untuk menjalin kerja
sama juga dapat melalui ruang guru, pesan teks kelompok, situs web internet, dan lain-lain.
 Percayalah pada diri sendiri bahwa dapat membuat perbedaan dalam kehidupan siswa.
Guru harus memiliki efikasi diri (self-efficacy) artinya bahwa mereka percaya bisa menjadi
guru yang baik untuk mencoba strategi baru dan mampu bertahan dalam menghadapi
kemunduran yang kadang terjadi, serta membuat perbedaan signifikan ketika bekerja
secara individu maupun secara kolektif. Hal ini dapat diartikan bahwa apa pun yang
dilakukan guru dalam kelas sangat berperan penting bagi siswa baik itu dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
RINGKASAN MATERI
MEMBANDINGKAN TEORI PIAGET DAN TEORI VYGOTSKY

OLEH :

Besse Maqfirah Ramadhani


220013301018
Kelas Pendidikan A

DOSEN PENANGGUNGJAWAB :
Dr. Drs. A. Mushawwir Taiyeb, M.Kes.
196404161988031002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PASCASARJANA


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
* Biografi Piaget dan Vygotsky
Jean Piaget
Jean Piaget lahir di Swiss pada tanggal 9 Agustus 1896, dan dia mulai
mengembangkan minatnya dalam biologi dan dunia pengetahuan alam,
khususnya tentang moluska (kerang-kerangan), dan bahkan menerbitkan
sejumlah makalah sebelum ia lulus dari SMA. Setelah mendalami ilmu alam
Piaget kemudian mengembangkan minat dalam psikoanalisis dan
menghabiskan satu tahun bekerja di sebuah institusi yang dibuat oleh Alfred
Binet. Pada tahun 1920-an ia mulai beralih ke pekerjaan sebagai psikolog. Piaget menjabat
sebagai profesor psikologi di Universitas Geneva dari 1929 hingga 1980 dan ia paling terkenal
karena menyusun kembali teori is perkembangan kognitif ke dalam serangkaian tahap. Piaget
memberikan dukungan untuk gagasan bahwa anak-anak berpikir secara berbeda dari orang
dewasa, dan penelitiannya mengidentifikasi beberapa tonggak penting dalam perkembangan
mental anak. Karyanya juga membangkitkan minat pada psikologi kognitif dan perkembangan.
Teori Piaget banyak dipelajari saat ini oleh mahasiswa psikologi dan pendidikan.

Vygotsky
Lev Vygotsky adalah seorang psikolog dari Rusia yang terkenal karena
teori sosiokulturalnya. Dia percaya bahwa interaksi sosial memainkan peran
penting dalam pembelajaran pada anak-anak. Melalui interaksi sosial tersebut,
anak-anak akan melalui proses belajar yang terus menerus. Vygotsky mencatat
bahwa budaya sangat mempengaruhi proses ini. Peniruan, pembelajaran
terbimbing, dan pembelajaran kolaboratif semuanya memainkan peran penting dalam teorinya.
Lev Vygotsky lahir pada tanggal 17 November 1896, di Orsha, sebuah kota di wilayah barat
Kekaisaran Rusia. Ia kuliah di Universitas Negeri Moskow, di mana ia lulus dengan gelar sarjana
hukum pada tahun 1917. Namun, pekerjaan formalnya di bidang psikologi baru dimulai pada
tahun 1924 ketika ia kuliah di Institut Psikologi di Moskow. Lev Vygotsky adalah seorang
penulis yang produktif, dia menerbitkan enam buku dengan tentang topik psikologi selama
periode sepuluh tahun. Minatnya sangat beragam tetapi sering berpusat pada masalah
perkembangan dan pendidikan anak. Pada tahun 1970-an teori Vygotsky dikenal di Barat ketika
konsep dan ide baru diperkenalkan di bidang psikologi pendidikan dan perkembangan. Sejak itu,
karya-karya Vygotsky telah diterjemahkan dan menjadi sangat berpengaruh, khususnya di
bidang pendidikan. Dalam peringkat psikolog terkemuka, Vygotsky diidentifikasi sebagai
psikolog paling berpengaruh ke-83 selama abad ke-20.

* Teori Perkembangan Kognitif Piaget


Piaget mengusulkan bahwa sebagai hasil dari kematangan otak, pengalaman dalam
lingkungan fisik dan sosial anak-anak dan keinginan alami anak-anak untuk memahami dan
beradaptasi dengan dunia mereka,.Perkembangan kognitif berlangsung memalui empat tahap
yang berbeda, dengan tiga tahap terakhir dibangun dari pencapaian anak-anak di tahap
sebelumnya. Keempat tahapan tersebut lebih cocok untuk menggambarkan bagaimana anak dan
remaja dapat berpikir. Keempat tahap perkembangan itu digambarkan dalam teori Piaget sebagai
berikut.
1. Tahap sensorimotor: dari lahir hingga 2 tahun (anak mengalami dunianya melalui gerak dan
inderanya serta mempelajari permanensi obyek)
2. Tahap pra-operasional: dari 2 hingga 7 tahun (mulai memiliki kecakapan motorik)
3. Tahap operasional konkret: dari 7 hingga 11 tahun (anak mulai berpikir secara logis tentang
kejadian-kejadian konkret)
4. Tahap operasional formal: setelah usia 11 tahun (perkembangan penalaran abstrak).

*Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky


Pengetahuan dalam teori Vygotsky dapat dipengaruh oleh situasi dan juga bersifat
kolaboratif, sehingga pengetahuan dapat diperoleh melalui interaksi dengan orang-orang dan
lingkungan di sekitarnya. Vygotsky mengatakan bahwa perkembangan anak tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan sosial dan kultural. Dia percaya bahwa perkembangan memori,
perhatian dan nalar melibatkan pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam
masyarakat seperti bahasa dan sistem matematika. Sehingga ia memiliki pandangan bahwasanya
bahasa dan orang lain merupakan hal penting dalam dunia anak-anak. Menurut Vygotsky, bahasa
dan kemampuan berpikir adalah proses yang terpisah ketika kita lahir. Ia percaya kedua proses
ini mulai bergabung ketika anak berusia sekitar tiga tahun. Meskipun Vygotsky percaya anak-
anak akan mengalami rasa ingin tahu dan mencari tahu secara alami, ia jelas mengakui bahwa
orang dewasa memainkan peran penting dalam memaksimalkan pembelajaran. Anak-anak dapat
meniru tindakan orang dewasa di sekitar mereka, seperti menerima bimbingan dari orang tua.
Adapun prinsip utama yang mendukung teori Vygotsky tentang pertumbuhan kognitif adalah
prinsip zona pengembangan proksimal (ZPD) yakni kesenjangan antara apa yang diketahui
pelajar saat ini, dan apa yang bisa dia ketahui jika dibantu oleh orang lain yang lebih
berpengetahuan. Dengan sering belajar atau bekerja dengan yang lebih berpengetahuan, pelajar
dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk mengakses pengetahuan yang saat ini di
luar jangkauan.

* Persaamaan Teori Piaget dan Teori Vygotsky


Piaget dan Vygotsky memiliki pengaruh besar pada pandangan kontemporer tentang
pembelajaran, pemikiran, dan terutama tentang perkembangan kognitif. Jika melihat mengenai
terminolog mereka maka dapat ditemukan beberapa tema umum dalam dua presepektif dan
memiliki persamaan dalam hal teori. Pertama, anak-anak memiliki pemikiran yang lebih
kompleks seiring bertambahnya usia dan pengalaman mereka. Kedua, pentingnya sebuah
tantangan dalam bentuk informasi baru yang rumit yang tidak dapat anak-anak selesaikan tanpa
dukungan orang lain. Ketiga, mereka berpendapat bahwa pada titik tertentu perkembangan, anak-
anak siap secara kognitif untuk beberapa pengalaman tetapi tidak untuk yang lain.

* Membandingkan Teori Piaget dan Vygotsky


Teori Piaget dan teori Vygotsky memiliki perbedaan dalm teori perkembangan kognitif
diantaranya adalah pertama Piaget mengatakan bahwa perkembangan kognitif anak-anak
sebagian merupakan hasil upaya mereka sendiri, misalnya ekseprimen informal mereka dengan
benda-benda fisik dan upaya mereka dalam menghadapi peristiwa yang membingungkan.
Sedangkan Vygotsky memberikan peran besar terhadap orang dewasa atau berpengalaman yang
dapat memberikan pengalaman baru dan dukungan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang menantang. Kedua, terletak pada pengaruh potensial budaya tempat anak-anak
tumbuh. Piaget mengaku bahwa pengaruh budaya memang memiliki efek tetapi tidak terlalu
besar atau tidak secara sistematis karena dapat dilihat dari proses berpikir anak-anak. Sedangkan
Vygotsky mengatakan bahwa faktor budaya sangat penting bagi anak-anak dalam membentuk
keterampilan berpikir yang di mana disuarakan oleh Bronfenbenner dalam menggambarkan
berbebagi pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak. Artinya, budaya memiliki
pengaruh besar dalam perkembangan kognitif pada anak-anak. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa perbedaan yang signifikan teori perkembangan kognitif antara Piaget dan
Vygotsky, yaitu:
 Vygotsky tidak memecah perkembangan menjadi serangkaian tahapan yang telah ditentukan
seperti yang dilakukan Piaget.
 Vygotsky menekankan peran penting yang dimainkan budaya, menunjukkan perbedaan
budaya dapat memiliki efek dramatis pada perkembangan. Teori Piaget menunjukkan bahwa
perkembangan sebagian besar bersifat universal.
 Teori Piaget memfokuskan banyak perhatian pada interaksi teman sebaya sementara teori
Vygotsky menekankan pentingnya orang dewasa dan teman sebaya yang lebih
berpengetahuan.
 Teori Vygotsky sangat menekankan peran yang dimainkan bahasa dalam perkembangan,
sesuatu yang sebagian besar diabaikan oleh Piaget.

Anda mungkin juga menyukai