Anda di halaman 1dari 17

(PENGARUH KETERAMPILAN GURU PAI MEMBERIKAN

REINFORCEMENT TERHADAP TANGGUNG JAWAB


BELAJAR SISWA DI SMP MMA UISU MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Agama Islam (S.Pd) Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

INDAH PURNAMA SARI


NPM: 71190211085
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

FAKULTAS AGAMA ISLAM

MEDAN

2022
(PENGARUH KETERAMPILAN GURU PAI MEMBERIKAN
REINFORCEMENT TERHADAP TANGGUNG JAWAB
BELAJAR DI SMP MMA UISU MEDAN)

Oleh :

INDAH PURNAMA SARI


NPM: 71190211085

Pembimbing I Pembimbing II

Parlaungan Lubis, MA Drs. H. Zulkarnaen Guchi, MA

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

FAKULTAS AGAMA ISLAM

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puji dan syukur ke hadirat Allah

SWT, atas izin dan karunianya kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan

propsal skripsi ini dengan baik. Sholawat berangkaikan salam kepada Nabi

Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang menjadi suri tauladan dan rahmat bagi

semesta alam. Semoga syaafaatnya kita dapatkan dihari kemudian kelak. Adapun

judul skripsi yang saya susun ini berjudul “(Pengaruh Keterampilan Guru PAI

Memberikan Reinforcement Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di

SMP MMA UISU Medan)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Agama

Islam fakultas agama Islam, peneliti menyadari bahwa banyaknya kelemahan dan

kekurangan dalam penelitian skripsi ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang

dapat membangun sangat peneliti harapkan demi perbaikan dan kemampuan

peneliti pada karya tulis lainnya dimasa mendatang.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan berbagai pihak, oleh karena

itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada yang saya hormati:

1. Bapak Dr. H. Yanhar Jamluddin, M. AP, selaku Rektor Universitas Islam

Sumatera Utara, beserta staf kerjanya yang memberi pengajaran serta

pengalaman dan pelayanan kepada peneliti.

i
2. Bapak Dr. Mohammad Firman Maulana, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Sumatera Utara (UISU).

3. Bapak Parlauangan Lubis, MA Selaku pembimbing I, yang senantiasa

membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Bapak Drs. Zulkarnaen Guchi, M.A Selaku Pembimbing II peneliti, yang

senantiasa memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti, dalam

menyelesaikan penelitian ini.

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa selalu mendoakan ananda

dalam menuntut ilmu.

6. Bapak dan ibu staf pengajar Fakultas Agama Islam Prodi Pendidikan Agama

Islam Universitas Sumatera Utara (UISU) yang telah memberi ilmu

bermanfaat.

Peneliti menyadari sepenuhnya hasil penelitian ini masih memiliki

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan baik dari sistematika penulisan maupun

dari peneitian kata yang digunakan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik yang

membangun dari kesempuranaan penelitian yang lain dimasa yang akan datang.

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi kita semua. Atas

perhatian semua pihak peneliti mengucapkan terima kasih.

Medan, ..................

Peneliti

Indah Purnama Sari


NPM: 71190211085

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.......................................................... 5

D. Batasan Istilah....................................................................................... 6

E. Telaah pustaka...................................................................................... 8

F. Hipotesis............................................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan........................................................................... 10

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 12

A. Lokasi Penelitian.................................................................................. 12

B. Jenis Penelitian..................................................................................... 12

C. Populasi Dan Sampel............................................................................ 13

D. Metode Pengumpulan Data................................................................... 14

E. Uji Validitas Dan Reabilitas................................................................. 15

F. Teknik Analisis Data............................................................................ 17

G. Uji Hipotesis......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20

iii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1......................................................................................................... 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat dengan perubahan. Oleh karena itu, seiring dengan

perkembangan yang terjadi dalam kehidupan manusia, perubahan dan

perkembangan dalam dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Perubahan

tersebut harus dilakukan secara terencana dan berkesinambungan untuk

membekali anak didik agar siap dan matang menghadapi masa depan. Hal ini

sejalan dengan kehendak pemerintah Indonesia yang mengemukakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.1
Berdasarkan undang-undang di atas, seorang guru dituntut untuk dapat

memiliki dan mengembangkan kemampuan profesionalismenya sehingga suasana

belajar dan proses pembelajaran menjadi menarik dan dapat melibatkan peserta

didik secara aktif terlibat di dalam proses pembelajaran. Tuntutan ini menjadi

tantangan tersendiri bagi seluruh guru mata pelajaran secara umum, dan mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam secara khusus.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pendidikan bukanlah

sematamata proses pemindahan pengetahuan dari guru ke murid untuk

membangun kecerdasan intelektual siswa saja. Namun, agar pendidikan dapat

1
Undang-Undang RepublikI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Ketentuan Umum Pasal 1.

1
2

Berhasil guna diperlukan adanya muatan-muatan sikap dan nilai pembelajaran

yang dapat berfungsi membangun kecerdasan-kecerdasan lain seperti kecerdasan

spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial.

Komisi tentang Pendidikan abad ke-21 merekomendasikan empat strategi


dalam mensukseskan pendidikan: pertama, learning to learn, yaitu pembelajaran
yang memuat bagaimana siswa dapat menggali informasi yang ada di sekitarnya;
kedua, learning to be, yaitu pembelajaran untuk mampu mengenali diri sendiri
dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya; ketiga, learning to do, yaitu
pembelajaran untuk mampu melakukan sesuatu, dan keempat, learning to be
together, yaitu pembelajaran yang memuat bagaimana siswa dapat hidup dalam
masyarakat yang memiliki ketergantungan satu dengan lainnya, sehingga mampu
bersaing secara sehat dan mampu menghargai orang lain.2

Tidak dapat dipungkiri, pengakuan segenap lapisan masyarakat terhadap

profesi guru sampai saat ini masih rendah. Pengakuan masyarakat tersebut bukan

tanpa didasarkan kepada sebab. Di antara faktor yang mengakibatkan rendahnya

pengakuan masyararakat terhadap profesi guru rendahnya tingkat kompetensi

profesionalisme guru. Tidak sedikit guru yang memiliki penguasaan terhadap

materi dan metodologi pengajaran di bawah standar.3

Kebutuhan individual sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk

kepentingan pendidikan peserta didik di sekolah tampak belum

mendapatkanperhatian penuh. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan siswa dalam pendidikan. Salah satu faktor eksternal yang

menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah adalah faktor guru dan

cara mengajarnya. Agar dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran, seorang guru

harus memiliki kompetensi untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut.

2
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana, cet. 2,
2010, hlm. 4.
3
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, cet. 13,
2013, hlm. 2
3

Usman menyebutkan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru

adalah keterampilan memberi penguatan. Guru dalam proses belajar mengajar

hendaknya dapat memahami siswanya, salah satunya adalah dengan memberikan

penguatan. Usman mengemukakan penguatan (reinforcement) adalah segala

bentuk respon yang bersifat verbal ataupun nonverbal sebagai umpan balik yang

diberikan terhadap tingkah laku siswa.4

Tindakan evaluasi dan pengulangan yang dilakukan peneliti untuk

meningkatkan karakter masing- masing subjek penelitian, adalah sebagai berikut:

(1) Membangun pengetahuan tentang karakter tanggung jawab; (2) Memotivasi

peserta didik akan pentingnya tanggung jawab; (3) Mendorong peserta didik agar

mampu menghargai dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya; (4)

Mendorong peserta didik untuk selalu belajar setiap hari; dan (5) Memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerjanya agar

peserta didik memiliki tanggung jawab atas semua tindakan dan pekerjaan yang

mereka lakukan.5

Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan

penguatan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran memiliki tanggung jawab

belajar yang tinggi serta terpacu untuk melakukan pekerjaan. Namun berdasarkan

survey awal di SMP UISU Medan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

terhadap tanggung jawab belajar terbukti adanya sebagian besar siswa terlihat

kurang bersemangat dalam belajar, dan enggan menyelesaikan pekerjaan atau

tugas yang diberikan. Jika guru memberikan pekerjaan atau tugas-tugas sekolah

4
Ibid.hlm. 4
5
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru,Bandung: Media Cetak, 2011, hlm. 74-82
4

hanya setengah bahkan kurang dari setengah jumlah siswa yang dapat

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan benar. Pemberian penguatan

menjadi tanggung jawab guru dalam mengajar, keberhasilan tersebut banyak

tergantung pada usaha untuk dapat membangkitkan tanggung jawab belajar siswa.

Hamzah B Uno menyatakan “Amotive isthere dintegration by a cueof


achangein an affective situasion”, yang berarti motif merupakan implikasi dari
hasil pertimbangan yang telah dipelajari (redintegration) dengan ditandai suatu
perubahan pada situasi afektif. Menurut Uno tanggung jawab belajar dapat timbul
karena faktor instrinsik yang salah satunya merupakan dorongan kebutuhan
belajar dan faktor ekstrinsik yang salah satunya berupa penghargaan. Tugas guru
sebagai pendidik adalah meningkatkan tanggung jawab belajar siswa, yaitu
dengan memberikan rangsangan berupa penghargaan, dan nasehat.6

Djamarah mengemukakan tujuan penggunaan keterampilan pemberian

penguatan di kelas dapat membangkitkan tanggung jawab belajar, mengontrol

atau mengubah tingkah laku yang kurang baik. Individu selalu memerlukan

perhatian, pujian, sapaan sebagai suatu bentuk penguat tingkah laku. Bila siswa

mendapat pujian dari gurunya, maka siswa tersebut menjadi bersemangat dan

dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.7 Begitu pula halnya dengan siswa yang

bertingkah laku kurang baik, dengan adanya penguatan yang diberikan oleh guru,

diharapkan tingkah laku yang kurang baik tersebut dapat dihilangkan dan menjadi

lebih baik lagi. Berdasarkan uraian permaslahan di atas maka Peneliti memilih

judul “(Pengaruh Keterampilan Guru PAI Memberikan Reinforcement

Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di SMP MMA UISU Medan)”.

6
Hamzah B Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara,
2013, hlm.9-25.
7
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta:Rineka Cipta, 2013, hlm. 118
5

B. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang permasalahan diatas, maka masalah penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh keterampilan guru PAI memberikan Reinforcement

terhadap tanggung jawab belajar siswa di SMP UISU Medan?

2. Seberapa besar tanggung jawab belajar siswa SMP UISU Medan atas

sikap tanggung jawab untuk belajar?

3. Bagaimana keterampilan guru PAI dalam memberikan Reinforcement

kepada siswaSMP UISU Medan?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin diperoleh

penulis adalah:

a Mengetahui pengaruh keterampilan guru PAI memberikan

Reinforcement terhadap tanggung jawab belajar siswa di SMP UISU

Medan

b Menganalisis seberapa besar tanggung jawab belajar siswa SMP UISU

Medan atas sikap tanggung jawab untuk belajar

c Mengetahui keterampilan guru PAI dalam memberikan Reinforcement

kepada siswa SMP UISU Medan.


6

2. Kegunaan Penelitian

a. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan

acuan bagi pelaksanaan peneliti-peneliti yang relevan dimasa yang akan

datang.

b. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi acuan buat para guru dalam

menerapkan keterampilan memberikan reinforment terhadap tanggung

jawab belajar siswa baik didalam lingkungan sekolah maupun di luar

lingkungan sekolah. Karya ini bukan hanya berguna bagi UISU Medan,

tetapi juga pada Lembaga Pendidikan Islam seperti Madrasah dan

Pesantren.

D. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kerancauan dalam pemahaman terhadap skripsi nantinya

saya akan membuat batasan-batasan istilah dari judul saya sendiri , yaitu :

1. Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti orang, benda

yang turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

Influence atau pengaruh yaitu daya yang timbul pada khalayak sebagai

akibat dari pesan komunikasi, yang mampu membuat mereka melakukan

atau tidak melakukan sesuatu.8

2. Keterampilan Guru
8
Suharno dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya,
2006), hlm. 243.
7

Guru merupakan sosok manusia yang memiliki posisi yang sangat

berpengaruh bagi meningkatnya mutu pendidikan suatu bangsa. Ini

disebabkan guru berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan

pendidikan. Dengan demikian upaya perbaikan apapun yang dilakukan

untuk meningkatkan pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang

signifikan tanpa didukung oleh guru yang professional dan berkompeten.

Oleh karena itu, diperlukan sosok guru yang mempunyai kualifikasi,

kompetensi dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas

profesionalnya.9

3. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunannya

untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan

bangsa.

4. Reinforcement

Istilah penguatan (reinforcement)10 berasal dari Skinner, salah seorang ahli

psikologi belajar behavioristik. Mengartikan reinforcement ini sebagai

setiap konsekuensi atau dampak tingkah laku yang memperkuat tingkah

laku tertentu.

5. Tanggung Jawab
9
A Ruhiat, Profesional Guru Berbasis Pengembangan Kompetensi, Bandung: Wahana
IPTEK, 2014, hlm. 60.
10
Ahmad Munib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang:UNNES Press, 2011, hlm. 142
8

Rasa tanggung jawab tidak muncul secara otomatis pada diri seseorang.

Karena itu, penanaman dan pembinaan tanggung jawab pada anak

hendaknya dilakukan sejak dini agar sikap dan tanggung jawab ini bisa

muncul pada diri anak, karena anak yang diberi tugas tertentu akan

berkembang rasa tanggung jawabnya. Seseorang yang dilandasi dengan

rasa tanggung jawab, maka ia dapat meningkatkan perkembangan

potensinya melalui belajar sesuai dengan keinginan dirinya sendiri

maupun lingkungan sekitar. Orientasi belajar anak yang sesungguhnya

adalah mengembangkan rasa tanggung jawab belajar.11

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka dilakukan, idealnya agar peneliti mengetahui hal-hal apa

yang telah diteliti dan yang belum diteliti sehingga tidak terjadi duplikasi

penelitian.12 Terdapat beberapa hasil penelitian yang peneliti temukan terkait

dengan penelitian ini, sebagai berikut:

Pertama, Eka Safitri, (2016) di dalam jurnal Pendidikan Manajemen

Perkantoran dalam penelitiannya yang berjudul “Keterampilan Mengajar Guru

Dan Motivasi Belajar Siswa Sebagai Determinan Terhadap Hasil Belajar”,

menemukan bahwa dari hasil penelitian besarnya hasil nilai koefesien korelasi

pada rentang 0.600-0,79 jika ditafsirkan pada tabel interpretasi koefesien korelasi

berada tingkat hubungannya kuat. Untuk mengetahui besarnya pengaruh dihitung

melalui nilai koefesien determinasi yang diperoleh dengan menghitung kuadrat

dari nilai koefesien korelasi di kali 100%. Nilai koefesien determinasi untuk
11
Chaterina Puji astusi, Pengaruh Bimbingan Belojar Orang Tua Terhadap Tanggung
Jawab Belajar Anak, Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2004, hlm. 13
12
Arikunto, Telaah Pustaka Dalam Penelitian, Bandung: Gramedia,2012, hlm. 34.
9

variabel keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar secara bersama-sama

53,82% terhadap hasil belajar. Sisanya sebesar 46,18% dipengaruhi oleh factor

lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Jadi dapat disimpulkan keterampilan

mengajar guru dan motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan

terhadap hasil belajar.13

Kedua, Ika Nurdiana Azizah, (2017), di dalam Joyful Learning Journal

dalam penelitiannya yang berjudul “Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas

Rendah Pada Pembelajaran Tematik SD”, keterampilan guru dalam pengelolaan

kelas rendah pada pembelajaran tematik di SD Se-Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung yang menunjukan hasil pencapaian indikator bahwa SD

N Manggong merupakan sekolah yang memperoleh skor paling tinggi dengan

rata-rata skor 22,66 (80,95%) , kemudian SD N Petirejo dengan rata-rata skor

22,33 (79,76%), SD N Pringapus dengan rata-rata skor 22 (78,57%), SD N Kataan

denga rata-rata skor 21,66 (77,38%), dan SD N Munggangsari dengan rata-rata

skor 19,66 (70,23%).14

Ketiga, Sulaiman, (2014), di dalam Jurnal Pesona Dasar yang berjudul

“Pengaruh Peberian Penguatan (REINFORCEMENT) Oleh Guru Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD Nunggul Lampeuneurut Aceh Besar”, ada

pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan (reinforcement) oleh guru

terhadap motivasi belajar siswa dikelasIV SDN Unggul Lampeuneurut Aceh

Besar. Hal ini terbukti dengan hasil penghitungan menunjukkan koefisien

13
Eka Safitri, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, Volume 1, Nomor 1. Agustus
2016.
14
Joyful Learning Journal, Volume 2 Tahun 2017. Dikutip pada Selasa tanggal 29
Agustus 2022 Jam 21.00
10

korelasisebesar 0,914 sehingga koefisien determinasinya adalah 0,835. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel penguatan memiliki pengaruh sebesar 83,5%

terhadap motivasi belajar siswa.43 Hasil analisis dengan SPSS diperoleh

=130,007>= 4,23 dan dengan uji kevalidan persamaan regresi menggunakan uji-t

diperoleh = 11,489 = 11,489 =2,0555, sehingga ehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.15

Dapat disimpulkan dari penelitian sebelumnya bahwasanya kelebihan

peneliti adalah peneliti lebih berfokus pada keterampilan guru PAI dalam

memberikan penguatan (reinforcement), Adapun kekurangan dari penelitian ini

adalah kurangnya kesadaran guru dalam memberikan penguatan di dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

F. Hipotesis

Menurut Sugiyono hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kajian teori dan

kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan guru PAI dalam

memberikan penguatan (reinforcement) terhadap tanggung jawab belajar

siswa di SMP UISU Medan.

Ha : ada pengaruh yang signifikan antara keterampilan guru PAI dalam

memberikan penguatan (reinforcement) terhadap tanggung jawab belajar

siswa SMP UISU Medan

15
Jurnal Pesonna Dasar, Vol.2 No.3, October 2014. Dikutip pada Selasa tanggal 29
Agustus 2022 Jam 21.00
11

G. Sistematika Pembahasan

Sebelum tulisan ini dikaji, ada beberapa tulisan yang serupa dengan

penelitian ini yang berkaitan dengan pengaruh spiritual keagamaan terhadap

kecerdasan siswa, beberapa penelitian karya ilmiah yang menjadi rujukan dalam

penelitian ini seperti berikut.

BAB I: Pendahuluan, Merupakan pendahuluan yang berisikan sub-sub bab yaitu

latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan dan

kegunaan penelitian, batasan istilah, telaah pustaka, sistematika

pembahasan.

BAB II: Landasan Teori, Landasan teori yang berisikan tentang teori-teori yang

bersangkutan dengan permasalahan dalam penelitian tersebut.

BAB III: Metode Penelitian, Dalam bab ini membahas tentang lokasi penelitian,

teknik pengumpulan data , teknik analisa data, pengolahan data.

BAB IV: Hasil Penelitian, Pada bab ini penelitian ini akan menyajikan dan

memaparkan hasil penelitian yang telah didapatkan.

BAB V: Penutup, Dalam bab ini merupakan bab yang terakhir yang berisikan

Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai