ABSTRAK
Perencanaan obat adalah upaya penetapan jenis dan jumlah obat sesuai dengan kebutuhan serta
anggaran. Perencanaan obat yang baik perlu dilakukan evaluasi perencanaan. Obat narkotika dan
psikotropika merupakan obat yang jumlahnya paling sedikit di IFRS “X”, obat tersebut pernah
mengalami kekosongan dan peningkatan biaya pembelian pada bulan September 2017. Analisis
ABC merupakan evaluasi perencanaan berdasarkan nilai ekonomis serta memilih obat narkotika dan
psikotropika yang menjadi prioritas sangat penting (kelompok A), penting (kelompok B), dan
kurang penting (kelompok C). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan obat
narkotika dan psikotropika serta mengklasifikasikan obat tersebut berdasarkan prioritas. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data penggunaan obat narkotika dan
psikotropika bulan Juli sampai Desember 2017 serta wawancara dengan apoteker penanggung jawab
IFRS “X”. Proses perencanaan obat narkotika dan psikotropika terdiri dari beberapa tahap yaitu
pemilihan, kompilasi pemakaian, perhitungan kebutuhan dan evaluasi.Dengan menggunakan
analisis ABC, hasil penelitian menunjukan bahwa obat narkotika yang termasuk dalam kelompok A
terdiri dari 3 item, kelompok B terdiri dari 5 item dan kelompok C terdiri dari 6 item. Sedangkan
untuk obat psikotropika yang termasuk dalam kelompok A terdiri dari 6 item, kelompok B terdiri
dari 8 item dan kelompok C terdiri dari 15 item.
Kata Kunci : Analisis ABC, Obat Narkotika dan Psikotropika, dan Perencanaan.
ABSTRACT
Drug planning is an effort to determine the type and amount of drugs in accordance with the needs
and budget. Good drug planning needs to be done planning evaluation. Drugs narcotics and
psychotropic is the least amount of drugs in Hospital pharmacy "X", the drug has experienced
vacancies and increased purchase costs in September 2017. ABC analysis is an evaluation of
planning based on economic value and choose drugs narcotics and psychotropic a priority very
important (group A), important (group B), and less important (group C). This study aims to
determine the process of drug planning narcotics and psychotropic and classify the drug based on
priority. This research is a descriptive study with data collection of narcotics and psychotropic drug
use from July to December 2017 and interview with pharmacist at Hospital "X". Narcotics and
psychotropic drug planning process consists several stages of selection, compilation of usage, needs
calculation and evaluation. By using ABC analysis, the research results the narcotic drugs included
in group A consist of 3 items, group B 5 items and group C 6 items. Psychotropic drugs included in
group A consists of 6 items, group B 8 items and group C 15 items.
Keywords: ABC Analysis, Narcotics and Psychotropic Drugs, and Planning.
2
PENDAHULUAN
yang akurat karena pihak farmasi ketersediaan obat sangat sesuai untuk
mengakui bahwa mereka tidak dilakukan oleh instalasi farmasi
memiliki arsip data obat yang out of karena dapat memberikan
stock. Keadaan ini tentu saja penghematan untuk biaya obat dan
menyebabkan terjadinya kehilangan dapat merencanakan jenis obat yang
pendapatan karena pasien akan tepat dan dibutuhkan (Suciati &
membeli obat-obat yangdiresepkan Adisasmito, 2006).
yang tidak tersedia (out of stock) di Tujuan dari penelitian ini adalah
apotek luar rumah sakit. untuk mengetahui proses perencanaan
Biaya pembelian obat narkotika obat narkotika dan psikotropika serta
dan psikotropika pada bulan Januari untuk mengetahui nama obat tersebut
sampai Juni 2017 sekitar 200 juta. yang termasuk dalam kelompok A, B
Tetapi pada bulan Juli sampai dan C.
Desember 2017 biaya konsumsi obat
narkotika dan psikotropika meningkat METODE PENELITIAN
menjadi 300 juta. Meningkatnya Jenis penelitian ini merupakan
biaya konsumsi obat narkotika dan penelitian deskriptif. Metode
psikotropika dengan jenis obat yang pengumpulan data berdasarkan hasil
sedikit menyebabkan obat tersebut wawancara dan observasi. Untuk
harus dianalisis ABC untuk mendapatkan data tentang proses
menghindari peningkatan biaya perencanaan obat narkotika dan
pengeluaran. psikotropika di Instalasi Farmasi
Dalam penelitian ini, analisis Rumah Sakit “X” dilakukan
yang dilakukan terhadap ketersediaan wawancara. Untuk mengetahui data
obat adalah dengan menggunakan tentang jenis, nama, data pemakaian
metode ABC di mana hal ini belum serta data pemesanan obat narkotika
pernah dilakukan di Rumah Sakit X, dan psikotropika dilakukan dengan
yang hasilnya diharapkan dapat cara mengamati (observasi) dan
digunakan oleh pihak rumah sakit mengambil data di Instalasi Farmasi
sebagai dasar perencanaan obat Rumah Sakit “X”. Instrumen dari
periode berikutnya. Analisis dengan penelitian ini adalah menggunakan
menggunakan metode ABC terhadap lembar check list.
4
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Hasil Penelitian Sub Variabel Pemilihan Obat Narkotika dan Psikotropika
Skor yang %
Hasil
No Pernyataan Jawaban harus
skor
diperoleh
1 Obat narkotika dan psikotropika yang dipilih Ya 1 1
seminimal mungkin menghindari kesamaan
jenis.
2 Mengutamakan penggunaan obat tunggal dari Ya 1 1
pada obat kombinasi.
3 Pemilihan berdasarkan obat narkotika dan Ya 1 1
psikotropika pilihan dari penyakit yang
prevalensinya tinggi.
4 Pemilihan merujuk kepada : Ya 1 1
a. Formularium nasional
b. Formularium RS
c. DOEN dan formularium RS
Jumlah 4 4 100%
Tabel 2. Hasil Penelitian Sub Variabel Kompilasi Pemakaian Obat Narkotika dan Psikotropika
Skor yang %
Hasil
No Pernyataan Jawaban harus
skor
diperoleh
1 Menghitung jumlah pemakaian obat Ya 1 1
narkotika dan psikotropika setiap bulan.
2 Menghitung jumlah pemakaian obat Ya 1 1
narkotika dan psikotropika selama setahun.
3 Menghitung rata-rata pemakaian obat tidak 0 1
narkotika dan psikotropika setiap bulan
selama setahun.
4 Menentukan stok optimum obat narkotika Ya 1 1
dan psikotropika.
Jumlah 3 4 75%
6
Tabel 3. Hasil Penelitian Sub Variabel Perhitungan Kebutuhan Obat Narkotika dan Psikotropika
Skor yang %
Hasil
No Pernyataan Jawaban harus
skor
diperoleh
1 Perhitungan obat narkotika dan Ya 1 1
psikotropika berdasarkan metode
konsumsi.
2 Perhitungan obat narkotika dan Tidak 0 1
psikotropika berdasarkan metode
epidemologi/morbiditas
3 Perhitungan obat narkotika dan Tidak 0 1
psikotropika berdasarkan kombinasi
metode konsumsi dan epidemologi.
Jumlah 1 3 33.3%
Tabel 4. Hasil Penelitian Sub Variabel Evaluasi Perencanaan Obat Narkotika dan Psikotropika
Skor yang %
Hasil
No Pernyataan Jawaban harus
skor
diperoleh
1 Evaluasi perencanaan obat narkotika dan Tidak 0 1
psikotropika dengan analisis ABC.
2 Penyesuaian perencanaan obat narkotika Ya 1 1
dan psikotropika berdasarkan dana
operasional.
3 Penyesuaian perencanaan berdasarkan Ya 1 1
produk fast moving.
Jumlah 2 3 66.67%
tetapi terkadang ada beberapa dokter Rumah Sakit “X” selama ini
yang meresepkan obat diluar menggunakan metode konsumsi
formularium. Hal ini menyebabkan sebagai cara perhitungan kebutuhan
pihak farmasi harus membeli obat obat narkotika dan psikotropika.
tersebut sehingga biaya pembelian berdasarkan hasil wawancara dengan
obat narkotika dan psikotropika lembar check list, metode
meningkat. Selain pembelian obat morbiditas/epidemiologi tidak
diluar formularium, faktor yang digunakan sebagai perhitungan
menyebabkan biaya pembelian obat kebutuhan di IFRS “X”. Hal ini
narkotika dan psikotropika menjadi disebabkan karena metode morbiditas
meningkat adalah pembelian obat terlalu rumit dan tidak ada petugas
paten karena kekosongan obat khusus yang melakukannya.
generik.
Tahapan terakhir yang dilakukan
Pada proses kompilasi
setelah perencanaan sudah selesai
pemakaian obat di IFRS “X”, yang
dibuat adalah evaluasi perencanaan.
dilakukan adalah menghitung jumlah
Evaluasi perencanaan di IFRS “X”
penggunaan masing-masing obat
selama ini hanya berdasarkan
narkotika dan psikotropika yang
anggaran yang tersedia. Selian itu
digunakan setiap bulannya sebagai
evaluasi perencanaan juga
pedoman untuk pemesanan obat
berdasarkan obat narkotika dan
tersebut. Pethitungan penggunaan
psikotropika yang dikategorikan fast
obat narkotika dan psikotropika ini
moving.
nantinya akan digunakan untuk
2. Analisis ABC Obat Narkotika
menentukan stok optimum. Stok
Dari 14 item obat narkotika di
optimum merupakan hasil
Instalasi Farmasi Rumah Sakit “X” ,
penjumlahan antara stok kerja dengan
dikelompokkan menurut besarnya
stok pengaman. Setelah proses
jumlah item obat dengan sistem 20-
kompilasi pemakaian obat narkotika
30-50. Pengelompokkan obat
dan psikotropika maka tahap
narkotika berdasarkan nilai
selanjutnya yang dilakukan adalah
pemakaian obat dalam analisis ABC
perhitugan kebutuhan obat narkotika
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit “X”
dan psikotropika. Instalasi Farmasi
didapatkan hasil sebagai berikut:
8
Tabel 5. Hasil Perhitungan Analisis ABC jumlah item obat dengan sistem 50-
Obat Narkotika
Kelompok Hasil 30-20. Pengelompokkan obat
Kelompok A 3 (21.42%) dari total
item obat di instalasi psikotropika berdasarkan nilai
farmasi
pemakaian dalam analisis ABC di
dengan jumlah nilai
pemakaian 61.49% dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit “X”
jumlah nilai pemakaian
seluruhnya. didapatkan hasil seperti berikut:
Kelompok B 5 (35.72%) dari total
item obat di instalasi Tabel 7. Hasil Perhitungan Analisis ABC
farmasi Obat Psikotropika
dengan jumlah nilai Kelompok Hasil
pemakaian Kelompok A 6 (20.69%) dari total
27.49% dari jumlah item obat di instalasi
nilai pemakaian farmasi
seluruhnya. dengan jumlah nilai
Kelompok C 6 (42.86%) dari total pemakaian 71.63% dari
item obat di instalasi jumlah nilai pemakaian
farmasi seluruhnya.
dengan jumlah nilai Kelompok B 8 (27.59%) dari total
pemakaian item obat di instalasi
11.02% dari jumlah farmasi
nilai pemakaian dengan jumlah nilai
seluruhnya. pemakaian
19.17% dari jumlah
nilai pemakaian
Nama-nama obat narkotika seluruhnya.
yang termasuk dalam kelompok A, B Kelompok C 15 (51.72%) dari total
item obat di instalasi
dan C terdapat pada tabel 6 berikut: farmasi
dengan jumlah nilai
Tabel 6. Nama-Nama Obat Narkotika pemakaian
berdasarkan Analisis ABC 9.20% dari jumlah nilai
Kelompok Nama Obat Narkotika pemakaian
Kelompok A Codein, Fentanyl 2 ml seluruhnya.
Injeksi dan Codipront
Kapsul
Nama-nama obat narkotika yang
Kelompok B Codipront Expect
kapsul, fentanyl 10 ml termasuk dalam kelompok A, B dan C
injeksi, MST 10 mg,
Durogesic 25 dan terdapat pada tabel 8 berikut:
Durogesic 12.5.
Tabel 8. Nama-Nama Obat Psikotropika
Kelompok C Pethidin, Morphin,
berdasarkan Analisis ABC
Coditam, Codipront
Kelompok Nama Obat Narkotika
sirup, Codipront Expect
Kelompok A Miloz 5 mg Injeksi,
sirup dan MST 15 mg
Analsik, Braxidin,
Miloz 15 mg,
3. Analisis ABC Obat Alprazolam 0.5 mg dan
Stesolid rectal 5 mg.
Psikotropika Kelompok B Riklona, Valisanbe
Dari 29 item obat psikotropika di injeksi, Alganax 0.5,
Stesolid Rectal 10 mg,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit “X” , Alprazolam 1 mg,
Esilgan 2 mg, Ativan 2
dikelompokkan menurut besarnya mg dan Clobazam.
9