Oleh :
Kelompok 9
Firdausia (224105030024)
Mohammad Krisna Candra P (224105030041)
Sofiatul Hikmah (224105030042)
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT,
yang mana berkat, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan atas kehadirat
nabi kita Nabi besar Nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari jaman
jahiliyah menuju jaman terang menerang ini.
Makalah yang berjudul “Aset Tetap (1)” ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Akuntansi 2. Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Dr. Munir Is’adi, S.E. M. Akun. Selaku Dosen Pengampu yang telah
banyak memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini kami telah mengacu pada referensi-referensi valid
yang sudah kami baca. Namun kami sebagai penulis juga tidak membatasi pembaca untuk
memberikan kritik dan saran.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peranan aset tetap dalam perusahaan adalah sebagai suatu faktor produksi, yang mana
dapat berupa tanah, bangunan, mesin, dan sebagainya. Posisinya dalam laporan keuangan
berada pada neraca bersamaan dengan Aset lancar, investasi jangka panjang, dana
cadangan, dan Aset lainnya.. Aset tetap itu sendiri merupakan Aset perusahaan yang
bukan untuk diperjual-belikan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode.
Aset tetap mempunyai sifat yang rentan terhadap penurunan yang kapasitas sejalan
dengan pemanfaatannya atau penggunaannya. Karakteristik dari Aset tetap merupakan
suatu aset yang mana masa manfaatnya lebih dari satu periode, digunakan dalam proses
operasi perusahaan, dan bukan merupakan barang dagang (tidak untuk di jual.
Jadi dalam makalah ini, kita akan membahas lebih dalam lagi mengenai hal yang
berhubungan dengan Aset Tetap seperti yang telah di paparkan di atas . hal inilah yang
melatar belakangi penulis dalam pembuatan tugas makalah yang berjudul “Aset Tetap”
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui devinisi dan Karakteristik Aset Tetap ?
2. Untuk mengetahui Perolehan Aset Tetap dan Pencatatan ?
3. Untuk mengetahui Penyusutan dalam Aset tetap
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
2.1.3. Karakteristik Aset Tetap
Peranan aset tetap dalam perusahaan adalah sebagai suatu faktor produksi, yang dapat
berupa tanah, bangunan, mesin, dan sebagainya. Posisinya dalam laporan keuangan berada
pada neraca bersamaan dengan Aset lancar, investasi jangka panjang, dana cadangan, dan
Aset lainnya.. Aset tetap itu sendiri merupakan Aset perusahaan yang bukan untuk diperjual-
belikan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode. Pengertian Aset tetap memiliki
berbagai pandangan dari beberapa ahli di bidang akuntansi, berikut diantaranya:
1. Warren, Reeve, dan Fess (2010:390): Aset tetap adalah Aset yang berjangka panjang
atau biasanya bersifat permanen. Aset tetap disebut juga sebagai tangible assets
karena bentuknya yang nyata secara fisik. Karakteristik Aset tetap yakni kepemilikan
dan kegunaannya dimanfaatkan untuk keperluan bisnis dan tidak dijual untuk kegiatan
usaha. Nama lain dari Aset tetap adalah plant assetsatau properti,plant. dan dapat
jugaequipment.
2. Harahap 2010:105); Aset tetap adalah Aset yang menjadi hak milik perusahaan dan
dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa
perusahaan. Aset ini dicantumkan di Neraca dalam lajur Aset (Aset) dengan judul
Land, Building & Equipment atau Plant & Equipment, Fixed Assets, Tangible Assets.
Property and Equipment atau Aset tetap dan lain-lain.
3. Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2005: 400): Dalam bukunya, Weygandt, Kieso, dan
Kimmel menggunakan istilah plant assets dalam mengartikan Aset tetap. Menurut
mereka, Aset tetap adalah Aset yang memiliki tiga karakteristik yakni memiliki
substansi fisik (ukuran pasti mengenai ukuran dan bentuk), digunakan untuk kegiatan
usaha perusahaan dan tidak dijual kepada pelanggan. Aset tetap biasanya berjangka
panjang dan digunakan untuk menghasilkan jasa kepada perusahaan untuk beberapa
tahun.
4. Zaki Baridwan (2004): Aset tetap berwujud adalah Aset-Aset yang berwujud yang
sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.
Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana Aset yang bersangkutan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama. Untuk tujuan akuntansi,
jangka waktu penggunaan ini dibatasi dengan "lebih dari satu periode akuntansi". Jadi
Aset berwujud yang umurnya lebih dari satu periode akuntansi dikelompokkan
sebagai Aset tetap berwujud.
Beberapa pengertian mengenai Aset tetap di atas membuat karakteristik dari Aset
tetap adalah suatu Aset yang masa manfaatnya lebih dari satu periode, digunakan dalam
proses operasi perusahaan, dan bukan merupakan barang dagang (tidak untuk dijual).
Selanjutnya, menurut Kieso (2005), literatur yang digunakan untuk menjelaskan Aset tetap
adalah pengertian dan penggolongan Aset tetap: harga perolehan Aset tetap. pengeluaran
selama pemanfaatan Aset tetap; dan penyusutan Aset tetap. Mengacu pada pendapat Kieso,
maka dalam membahas teori tentang aset tetap akan dijelaskan dari poinpoin tersebut.2
2.2. Perolehan Aset Tetap dan Pencatatannya
2
Kristanto. Buku skripsi Akuntansi. (Putri Tani, 2019) hal 20-21
vi
Pada saat perolehan aset tetap, jumlah yang dicatat adalah sebesar harga Perolehan
Aset Tetap perolehan dengan mendebit akun aset tetap yang bersangkutan dan mengkredit
akun kas atau utang. Jika dalam perolehan aset tetap ini melibatkan kas, maka akan dicatat
juga jurnal realisasi pelaksanaan anggaran yaitu dengan mencatat belanja modal.
Contoh:
Pada tanggal 2 Maret 2015, Pemerintah membeli aset tetap kendaraan berupa mobil dinas
secara tunai senilai Rp250.000.000,00.
Atas transaksi ini dibuat jurnal finansial perolehan aset tetap yaitu:
Selanjutnya oleh karena transaksi ini melibatkan akun realisasi anggaran yaitu pendapatan
dan ada penerimaan kas, maka atas transaksi ini juga dibuat jurnal realisasi pelaksanaan
anggaran yaitu:
kondisi awal. Belanja ini tidak dikapitalisasi ke dalam aset tetap. belanja yang
memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang (capital expenditure) dalam
bentuk bertambahnya masa manfaat, peningkatan kapasitas, kualitas, dan volume aset
tetap yang dimiliki. Untuk Belanja ini harus dikapitalisasi dan menambah nilai aset.
2. Penyusutan aset tetap yang dilakukan setiap akhir tahun
Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas
dan manfaat dari suatu aset.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan
sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.
vii
Dalam peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010, dicontohkan alternatif
metode Penyusutan yang dapat dipilih dan digunakan yaitu: Metode Garis Lurus,
Metode Saldo Menurun Berganda, Metode Unit Produksi, sedangkan dalam
praktiknya untuk alasan sederhana dan mudah, dapat dipilih metode garis lurus.
Selanjutnya jika Aset Tetap tersebut telah digunakan, maka di setiap akhir tahun harus
dibuat jurnal penyusutan aset tetap di buku jurnal.
Contoh:
Pada tanggal 2 Januari 2015, Pemerintah menjual aset tetap kendaraan berupa mobil
dinas secara tunai seharga Rp25.000.000,00.Aset ini dulu diperoleh dengan biaya
perolehan sebesar Rp160.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp150.000.000,00.
Atas transaksi ini dibuat jurnal finansial perolehan aset tetap yaitu:
Selanjutnya oleh karena transaksi ini melibatkan akun realisasi anggaran yaitu
pendapatan dan ada penerimaan kas, maka atas transaksi ini juga dibuat jurnal
realisasi pelaksanaan anggaran yaitu:
viii
2. Aset tetap dihentikan secara permanen penggunaannya
Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif, maka sudah tidak memenuhi
definisi aset tetap sehingga harus dipindahkan ke akun aset lainnya di laporan
keuangan Neraca sesuai dengan nilai tercatatnya.
Jurnal penghentian penggunaan aset tetap dan pemindahan ke akun aset lainnya
2.3. Penyusutan
Aset tetap memiliki sifat yang rentan terhadap penurunan kapasitas sejalan dengan
penggunaan atau pemanfaatannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menyajikan informasi
tentang nilai aset tetap secara memadai agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Adanya. penyusutan merupakan perusahaan untuk memperkirakan sisa masa manfaat dari
Aset tetap juga untuk mencerminkan nilai wajar bagi Aset tetap tersebut. Pengertian dari
penyusutan Aset tetap itu sendiri menurut Kieso & Weygandt adalah proses akuntansi untuk
mengalokasikan harga pokok (cost) aset berwujud pada beban dengan cara yang sistematik
dan rasional dalam periode-periode yang mengambil manfaat dari penggunaan usettersebut.
Pengertian lain mengenai penyusutan adalah menurut Harahap (2010), dimana
penyusutan adalah proses pengalokasian harga pokok aset tetap selama masa penggunaannya
atau dapat juga diartikan sebagai biaya yang dibebankan terhadap produksi akibat
penggunaan Aset tetap itu. dalam proses produksi. Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2004)
depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan Aset tetap yang secara sistematis
dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Dalam pelaksanaan penyusutan aset
tetap oleh perusahaan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan.
Faktor-faktor tersebut diantaranya Harga Pokok, Nilai Residu, Umur Teknis dan Metode
Penyusutan.
1. Harga Pokok Harga Pokok merupakan hal yang penting dalam menghitung biaya
penyusutan. Pengertiannya telah dibahas pada sub bab sebelumnya mengenai harga
poko perolehan Tetap, yakni jumlah yang harus dikeluarkan untuk memperoleh suatu
aset tetap (Baridwan, 2004).
2. Nilai Residu Menurut Harahap (2010) Nilai Residu adalah nilai taksiran realisasi
(penjualan melaui kas) Aset tetap tersebut setelah akhir penggunaannya atau pada saat
mana aset tetap itu harus ditarik dari kegiatan produksi. Nilai ini tidak harus selalu
ada.
3. Umur Teknis Umur teknis adalah taksiran jangka waktu penggunaan Aset tetap itu
dalam kegiatan produksi. Terdapat dua klasifikasi umur dalam hal ini menurut
Harahap (2010), yaitu umur fisik dan umur fungsional. Umur fisik berarti berapa lama
aset tetap itu secara fisik mampu berproduksi, sedangkan umur fungsional berarti
berapa lama aset tetap itu mampu untuk memproduksi barang-barang yang dapat
ditawarkan dan diterima masyarakat.
3
Ibid
ix
4. Metode pencatatan penyusutan Dalam mengklasifikasikan metode penyusutan
Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2005: 407) membaginya kedalam tiga metode yakni,
straight-line, units-of-activity. dan declining balance. Masing-masing metode dapat
digunakan dibawah prinsip akuntansi yang umum. Manajemen perusahaan dapat
memilih metode yang digunakan dalam melakukan penyusutan yang sesuai dengan
kebijakan perusahaan. Metodemetode dalam penyusutan akan dijelaskan berdasarkan
teori yang diungkapkan oleh Weygandt, Kieso, dan Kimmel.4
BAB III
PENUTUP
4
Ibid
x
3.1. Kesimpulan
o Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
o Jenis Aset Tetap : Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan,
Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Kontruksi dalam Pengerjaan.
o karakteristik dari Aset tetap adalah suatu Aset yang masa manfaatnya lebih
dari satu periode, digunakan dalam proses operasi perusahaan, dan bukan
merupakan barang dagang (tidak untuk dijual).
o Pada saat perolehan aset tetap, jumlah yang dicatat adalah sebesar harga
Perolehan Aset Tetap perolehan dengan mendebit akun aset tetap yang
bersangkutan dan mengkredit akun kas atau utang.
o Pada masa penggunaan aset tetap, terdapat 2 (dua) hal yang menjadi perhatian
yaitu: Pengeluaran selama masa penggunaan Pengeluaran selama masa
penggunaan atau setelah perolehan dan Penyusutan aset tetap yang dilakukan
setiap akhir tahun
o Penyusutan adalah proses pengalokasian harga pokok aset tetap selama masa
penggunaannya atau dapat juga diartikan sebagai biaya yang dibebankan
terhadap produksi akibat penggunaan Aset tetap itu. dalam proses produksi.
3.2. Saran
Kami sadar Bahwa masi banyak kesalahan atau kekurangan yang kami
miliki. Baik tulisan ataupuan Bahasa yang kami Sajikan di makalah ini. Oleh karena
itu mohon koreksi dan bombing kami agar bisa membuat makalah secara benar dan
baik. Karena Belajar itu penting dan mencari ilmu itu sangat penting dan wajib.
DAFTAR PUSTAKA
xi
Effendi, Syahril. 2021. Akuntansi Pemerintahan Berbasis akrual. Cv Batam Publisher.
Kristanto.2019 Buku skripsi Akuntansi. Putri Tani.
xii