Anda di halaman 1dari 20

Mengurangi tekanan untuk laba

jangka pendek
Myopia dikenal baik sebagai
efek samping yang
Menggunakan kajian pratindakan
merugikan dari sistem
pengendalian hasil
x Memperpanjang jangkauan kinerja

Perbaikan pengendalian hasil


keuangan yang dapat Mengubah apa yang diukur
digunakan untuk mengurangi
masalah myopia. Menyesuaikan atau memperbaiki
pengukuran akuntansi
Seorang manajer “harus tetap menjaga hidungnya terhadap
gerinda sementara mengangkat matanya untuk menatap bukit.
Hal ini merupakan prestasi akrobatik”

-Peter Drucker

“Mengangkat mata untuk menatap bukit” adalah hal


yang sulit dilakukan ketika manajer percaya bahwa
pasar saham akan bereaksi dengan penuh semangat
terhadap laporan pendapatan jangka pendek.
Salah satu solusi untuk menghindari myopia adalah
dengan melonggarkan tekanan untuk menghasilkan laba
jangka pendek. Penurunan tekanan dapat dipengaruhi
dua hal. Pembobotan yang ditempatkan pada target
laba tahunan dapat dikurangi bahkan hinggan menjadi
nol, sementara yang lain yakni kinerja jangka panjang
Beberapa perusahaan merasa perlu untuk menggunakan pengendalian hasil
keuangan untuk memperbaiki imbalan dalam kinerja operasi jangka pendek.
Biaya investasi jangka panjang dipertimbangkan berdasarkan batas bahwa
laporan laba rugi untuk tanggung jawab yang dipegang manajer sehingga manajer
tidak merasa tertekan, atau mengurangi godaan untuk memotong investasi
sehingga dapat mendorong laba jangka panjang
Alternatif lain yang dapat diambil adalah dengan
memperpanjang periode pengukuran. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan kesesuaian pengukuran kinerja
akuntansi. Semakin panjang periode pengukuran maka
semakin membuat pengukuran akuntansi kinerja lebih
sesuai dengan pendapatan ekonomi
Alterntif lain untuk memperbaiki
masalah myopia manajemen adalah
dengan mencoba untuk mengukur laba
ekonomi atau kreasi nilai pemegang
saham secara langsung dengan
memperkirakan aliran kas dan diskonto
pada nilai sekarang. Pengukuran
langsung dari nilai sebuah entitas dapat
dibuat di awal ataupun di akhir periode.
Alternatif berikutnya untuk mengatasi masalah myopia adalah
dengan melibatkan perubahan peraturan pengukuran untuk
membuat pengukuran pendapatan akuntansi menjadi lebih
baik, hal ini lebih sesuai dengan konsep laba ekonomi.
Perbaikan ini menunjukan satu atau lebih deviasi antara laba
akuntansi dan laba ekonomi. Beberapa perbaikan pengukuran
memberikan kesesuaian yang lebih baik bagi pendapatan dan
pembiayaan
Penambahan pengukuran akuntansi dengan beberapa
kombinasi pendorong nilai dapat digunakan untuk
mengurangi tendensi manajer untuk menopang
pengukuran keuangan jangka pendek pada pembiayaan
kinerja masa yang akan datang. Salah satu kombinasi
pengukuran yang umum digunakan adalah pengukuran
pasar dan akuntansi. Kombinasi pengukuran khusus ini
sering kali merupakan elemen kunci dari saham
pencapian atau pilihan pencapaian
PENGGUNAAN PENGENDALIAN
HASIL KEUANGAN DENGAN
ADANYA FAKTOR-FAKTOR TAK
DAPAT DIKENDALIKAN
• Pengertian

Upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi biaya, dan


perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana
perusahaan. Hampir setiap orang mengenal
kebangkrutan, yang merupakan hal yang biasa terjadi
dalam industry berteknologi tinggi yang berkembang
pesat.

• Faktor – factor yang tak dapat dikendalikan

Meskipun pengukuran terjadi diluar manajer seperti


keterbatasan persediaan, perubahan factor biaya, atau
kerugian dalam bisnis, manajer dapat mengambil
tindakan dan dapat mengulangi factor sehingga dapat
mengurangi pengaruh terahadap pengukuran hasil.
o Penjelasan dalam paket Organisasi

menahan karyawan yang tidal bertanggungjawab terhadap


factor yang tidak dapat dikendalikan menanggung biaya
karena sebagian besar karyawan akan menjalankan prinsip
risk aversion (menolak resiko).

o Risk aversion adalah dasar untuk argument penting yang


mendukung prinsip pengendalian. Perusahaan yang
mempertahankan karyawan memiliki prinsip risk averse,
bertanggungjawab untuk pengaruh dari factor yang tidak
sepenuhnya dapat mereka kendalikan. Misalnya :
1. Untuk mengimbangi resiko,
2. Untuk menurunkan exposure,
3. Untuk menanggung biaya karena waktu.
Faktor – factor yang tidak dapat dikendalikan yaitu ada 3
macam :
1. Faktor ekonomi dan persaingan.

2. Force Majeure (Kekuatan Besar).

3. Interdependencies (Saling Ketergantungan), yang dimana tipe faktor ini


terbagi menjadi 2 macam yaitu Pooled Interdependency (saling
bergantungan yang menyatu) dan Sequential Interdependency (saling
bergantungan yang berurutan).
Manajer dapat mengurangi (dan terkadang bahkan menghilangkan)

beberapa efek yang mendistorsi dari beberapa faktor yang tidak dapat
dikendalikan dengan mnggunakan dua pendekatan komplementer.

Sebelum periode pengukuran dimulai, mereka dapat menentukan


hasil pengukuran dengan hanya memasukkan item yang tidak dapat
dikendalikan karyawan.

Setelah periode pengukuran berakhir, mereka dapat menghitung


(atau memperkirakan) dan menyesuaikan pengaruh dari semua
faktor yang tidak dapat dikendalikan.
Dua metode utama yang dapat digunakan untuk mengendalikan

faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan sebelum periode


pengukuran yaitu :
1. Asuransi, konsep penting mengenai asuransi adalah perusahaan
membayar ganti rugi (biaya) yang relative kecil dalam bentuk
pembayaran regular sebagai pertukaran.

2. Struktur Pertanggungjawaban, Sebagian besar prinsip pengendalian


mengarisbawahi logika yang mengarahkan desain struktur
pertanggungjawaban.
Hal ini terkadang menggunakan analisis varians,standar kinerja yang fleksibel,atau
evaluasi kinerja yang relatif. Ada manfaat dan biaya pada masing-masing pendekatan.

1. Analisis varians Adalah sebuah analisis sistematikyang didesain untuk menjelaskan


bagaimana dan mengapa dua angka berbeda.
2. Standar kinerja fleksibel Standar kinerja fleksibel menggambarkan kinerja karyawan
diharapkan mencapai kondisi aktual yang dihadapi selama periode pengukuran.

Contoh: volume penjualan industri,volume produksi perusahaan atau tingkat bunga atau
nilai tukar
Hal ini terkadang menggunakan analisis varians,standar kinerja yang
fleksibel,atau evaluasi kinerja yang relatif. Ada manfaat dan biaya
pada masing-masing pendekatan. (selanjutnya)
1. evaluasi kinerja relatif : kinerja karyawan dievaluasi bukan dalam
tingkatan mutlak dari hasil yang mereka dapatkan, tetapi dalam hasil
yang relatif dengan yang lain atau relatif hasil dari pesaing luar yang
paling dekat.
2. evaluasi kinerja subjektif : mempertimbangkan kinerja karyawan
dengan pengevaluasi membuat penilaian dalam hal merefleksikan
kinerja baik atau buruk.
A. Ukuran Hasil dan Pemicu

B. Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan

C. Pengukuran Memicu Perubahan

D. Pengukuran Memicu Perubahan


1. Dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan
kepentingan jangka panjang perusahaan.

2. Manager unit bisnis mungkin tidak mengambil tindakan yang berguna


untuk jangka panjang, guna memperoleh laba jangka pendek.

3. Laba jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat mendistori


komunikasi antara manager unit bisnis dengan manajemen senior.

4. Pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi manager untuk


memanipulasi data.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai