Anda di halaman 1dari 3

Jawab :

1. Esensi dari kepemimpinan meliputi 3 hal, yaitu:

a. Pengaruh

Seorang pemimpin harusnya dapat membawa pengaruh yang positif bagi orang yang
dipimpinnya. Untuk mencapai sebuah visi, sebuah organisasi memerlukan pengaruh
yang positif dari seorang pemimpin. Karena dengan adanya pengaruh yang positif,
akan tercipta pertumbuhan dan kemajuan dalam sebuah organisasi. Pengaruh positif
yang lahirnya kuat dari sebuah integritas. Pemimpin yang berintegritas akan sangat
kuat mencengkram pengaruhnya bagi organisasi yang dipimpinnya. Integritas yang
telah dimiliki pemimpin itulah yang harus digemakan oleh mereka yang dipimpinnya.
Dari sebuah kesempurnaan inilah lahir keteladan. Jadi, pemimpin yang berintegritas
memancarkan teladan yang baik sehingga membawa pengaruh yang positif yang
sangat kuat, bahkan sampai ke hati seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.

b. Pemberdayaan

Seorang pemimpin harus dapat menggali seluruh potensi yang ada dalam organisasi
yang dipimpinnya. Segala potensi yang ada harus diberdayakan demi kemajuan dan
kesejahteraan organisasi. Pemimpin perlu memiliki ketajaman dan kejelian dalam
melihat segala potensi yang dimiliki oleh organisasi yang dipimpinnya. Dengan
pemberdayaan ini, pemimpin akan mengerti kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh
organisasi yang dipimpinnya. Kepentingan pribadi harus dikubur disini demi
kepentingan yang besar, yaitu kepentingan yang ia pimpin. Pemimpin yang baik akan
dengan senang hati mengakui bahwa kemajuan-kemajuan yang diperoleh adalah dari
orang-orang yang dipimpinnya. Organisasi yang dipimpinnya dapat maju karena
memberdayakan semua sumber-sumber daya yang ada, termasuk sumber-sumber
daya manusia, bukan justru memanfaatkan mereka yang dipimpin demi keuntungan
pribadi.

c. Pelayanan/Pengabdian

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang melayani dengan tujuan bukan untuk
dilayani. Dengan kata lain, pemimpin tersebut memimpin darihati seorang "hamba"
yang penuh dengan pengabdian, bukan dari hati seorang "bos" yang penuh dengan
kesewenangan. Pemimpin yang besar adalah pemimpin yang memiliki jiwa besar
untuk bersedia merendahkan diri melayani mereka yang ia pimpin dengan penuh
pengabdian. Pemimpin hanya perlu memiliki fokus untuk menyejahterakan dan
mengantarakan segala kebaikan bagi organisasi yang dipimpinnya. Dengan jiwa
pelayanan dan pengabdian ini, pemimpin akan menjadi pemimpin yang besar dan
bermartabat.

Untuk mengetahui perbedaan dari kepemimpinan, manajemen dan administrasi, kita


harus mengetahui terlebih dahulu 3 pengertian tersebut :

- Kepemimpinan

adalah suatu kekuatan yang menggerakan perjuangan atau kegiatan untuk menuju
sukses. Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi atau
memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai
tujuan organisasi.

- Manajemen

adalah seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsiperencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, sertapenerapan prinsip-prinsip
ini dalam memanfaatkan sumber daya fisik,keuangan, manusia dan informasi
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

- Administrasi

adalah sebuah usaha perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian serta


aktivitas penggerak yang berhubungan secara langsung dengan pengaturan
kebijakan supaya bisa mencapai tujuan organisasi.

Dari pengertian-pengertian tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa


perbedaan dari kepemimpinan, manajemen dan administrasi yaitu kepemimpinan
merupakan kekuatan yang menggerakan suatu kegiatan dengan cara mempengaruhi
dan memberi contoh untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan administrasi
adalah cara atau sarana untuk menggerakan sebuah organisasi yang mengarah pada
tujuan organisasi. Berbeda dengan kepemimpinan dan administrasi, manajemen
merupakan sarana bagi organisasi untuk merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan organisasi untuk mencapai tujuannya.

2. Mitos kepemimpinan disadan atau tidak disadari mempengaruhi perkembangan


organisasi. Ada tiga mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos The Birthright,
The For All-Seasons, dan The Intensity. Mitos The Birthright adalah mitos yang
berpandangan bahwa pemimpin itudilahirkan bukan dihasilkan atau dididik. Mitos The
Birthright ini berbahaya bagi perkembangan pemimpin, karena bila mitos ini berlaku
pastilah yang menjadi pemimpin hanyalah orang-orang yang dilahirkan sebagai
pemimpin.

Sedangkan orang-orang yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidakmemiliki


kesempatan untuk menjadi pemimpin. Mitos The For All-Seasons adalah mitos yang
berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin, maka selamanya ia akan
menjadi seorang pemimpin yang berhasil. Padahal kenyataannya keberhasilan
seorangpemimpin belum tentu selalu sama dalam setiap situasi dan kondisi
yangdijalaninya.

Mitos The Intensity adalah mitos yang berpandangan bahwa seorang pemimpin harus
bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasamya baru akan bekerja jika
didorong dengan cara yang keras. Padalah kenyataannya kekerasan mempengaruhi
peningkatan produktivitas kerja hanya pada awalnya saja, sedangkan seterusnya tidak
bisa dijamin. Dengan kekerasan nyatanya justru dapat menumbuhkan keterpaksaan yang
dapat menurunkan produktivitas kerja.

Mitos-mitos tersebut bisa mempengaruhi perkembangan organisasi apabilamasih


dipercaya dan dilakukan. Padahal untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang hanya
harus memiliki karakter seorang pemimpin yang melekat. Bukan didasari pada mitos-
mitos yang ada.

3. Tipologi kepemimpinan berdasar kondisi sosio-psikologis adalah tipologi kepemimpinan


yang disusun dengan cara mengidentifikasi kondisi- kondisi eksternal dan internal yang
ada pada saat pemunculan seorangpemimpin. Dari hasil identifikasi latar belakang
kondisi eksternal dan internal itulah kemudian dibuat klasifikasi tipe kepemimpinannya.

Anda mungkin juga menyukai