Anda di halaman 1dari 22

IMPLEMENTASI SIFAT QANA’AH DI ERA MILENIAL

(Kajian Tematik Tentang Qana’ah Dalam Al-Qur’an)

Proposal

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Tugas Akhir Skripsi

Oleh:

LATHIFAH RIZKY
NIM: 190302.1678

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NURUL IMAN
PARUNG-BOGOR
2022 M/1443 H
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL

Proposal Skripsi dengan judul “Implementasi Sifat Qana’ah Di Era Milenial


(Kajian Tematik Tentang Qana’ah Dalam Al-Qur’an)” yang disusun oleh Lathifah
Rizky dengan Nomor Induk Mahasiswa 190302.1678 telah diperiksa dan disetujui
untuk diujikan di Sidang Proposal.

Bogor, 5 April 2022

Ketua Prodi,
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Mahmurudin, M.Ag

ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Proposal Skripsi mahasiswi dibawah ini:

Nama : Lathifah Rizky

NIM :190302.1678

Program Studi : Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir

Pembimbing : Sonif Mahfudz, M.Ag

TTL : Lampung, 10 April 2001

Judul Proposal : Implementasi Sifat Qana’ah Di Era Milenial ( Kajian


Tematik Tentang Qana’ah Dalam Al-Qur’an ).

Telah diujikan oleh Dewan Penguji pada tanggal 06 April 2022.


Berdasarkan hasil ujian tersebut, Dewan Penguji merekomendasikan untuk
melanjutkan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi sesuai dengan proposal
yang telah diajukan.

Bogor, 14 April 2022

Penguji

Mahmurudin, M.Ag

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i

Halaman Persetujuan............................................................................................ii

Halaman Pengesahan Proposal...........................................................................iii

Daftar Isi................................................................................................................iv

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B. Identifikasi Masalah.................................................................................6

C. Pembatasan Masalah................................................................................6

D. Rumusan Masalah...................................................................................7

E. Tujuan Penelitian.....................................................................................7

F. Manfaat Penelitian...................................................................................7

G. Penelitian Dahulu Yang Relevan/ Tinjauan Pustaka...............................8

H. Metode Penelitian..................................................................................10

I. Sistematika Penelitian.............................................................................13

RANCANGAN DAFTAR ISI SKRIPSI (OUTLINE)

DAFTTAR PUSTAKA SEMENTARA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dibekali dengan


ilmu dan akal serta kemauan. Seperti halnya Nabi Adam AS, beliau
merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi
khalifah atau pemimpin di muka bumi. 1 Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa
Allah SWT menciptakan manusia berasal dari tanah kemudian menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah SWT yang
paling sempurna dan memiliki berbagai kemampuan. Seperti dalam firman
Allah yang berbunyi:

‫ضغَةَ ِع ٰظ ًما‬ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُم‬


ْ ‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُم‬ ْ ُّ‫ث ُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬
ۗ َ‫سنُ ْالخَا ِل ِقيْن‬َ ‫ّٰللاُ اَ ْح‬
‫اركَ ه‬ َ َ‫س ْونَا ْال ِع ٰظ َم لَ ْح ًما ث ُ َّم اَ ْنشَأْ ٰنهُ خ َْلقًا ٰاخ ََرۗ فَتَب‬ َ ‫فَ َك‬
“(Yaitu)Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.”(QS.
Al.Mu’minun[23]:14).

Manusia juga merupakan makhluk sosial yang tak lepas dari segala
permasalahan yang ada dalam hidupnya, seperti: kondisi jiwa yang labil,
tuntutan kehidupan yang kian meningkat, pengaruh negatif arus globalisasi,

1
Lukman Hakim Saifudin,dkk., “Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan
Sains”,(Jakarta Timur :Latnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an,2010),cet.1, h.3

1
2

perilaku korupsi, dan berbagai karakter negatif lainnya. 2 Islam sebagai agama
rahmatan lil ‘alamin, telah memberikan solusi alternatif atas segala
permasalahan yang dihadapi oleh umatnya. Salah satunya ialah manusia harus
memiliki sifat qana'ah dalam menghadapi suatu masalah.

Qana'ah merupakan perilaku cerdas yang dimiliki oleh seseorang,


karena dengan perilaku ini seseorang akan pandai dalam menghayati atas
musibah yang menimpa dirinya, menghadapi urusan duniawi dengan tidak
tergesa-gesa. Pemahaman seseorang tentang konsep qana'ah mayoritas
banyak yang kurang tepat. Qana’ah diartikan sebagai sikap pasrah terhadap
apa yang terjadi dan apa yang dimiliki, atau dalam bahasa Jawa sering disebut
juga dengan istilah "nerimo ing pandum", tanpa adanya usaha dan kerja
keras.3

Konsep qana’ah menurut Hamka yaitu menerima apa adanya tanpa


menafikkan ikhtiar. Menurut Hamka, orang yang qana’ah tidak dikarenakan
harta yang dimilikinya tidak cukup untuk hidup, namun orang yang hidup
harus beraktifitas, bekerja dan bergerak agar tidak menganggur. 4 Qana’ah
ialah salah satu bagian dari muamalat yang menjadi ajaran dalam Islam, Islam
sebagai agama yang sempurna mengatur tentang bagaimana seharusnya sikap
seseorang ketika mereka mendapatkan kenikmatan dan kehidupan yang enak.
Hal ini penting agar manusia mendapatkan ketenangan dan kedamaian dalam
menjalankan kehidupannya. Qana’ah dapat dicapai dengan selalu
mendekatkan diri kepada Allah sejak azali.

Seperti halnya yang telah dijelaskan oleh Hamka, dalam hal ini ada
beberapa contoh perilaku qana'ah dikehidupan era milenial saat ini adalah
tidak mudah mengikuti trend. Karena jika seseorang sudah masuk dalam

2
Shalahudin,”Qana’ah Dalam Perspektif Islam”, dalam Jurnal Edu-Math,Vol.4, 2013,
h.60
Asti Musman,”The Power Of IKIGAI: Dan Rahasia Hidup Bahagia Ala Orang-Orang
3

Dunia”,(Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2021), h. 150


4
Hamka,”Tafsir Al-Azhar”,(Jakarta: Pustaka Panjimas,1983), h.170
3

dunia trend, bukan karena alasan yang benar, atau hanya karena nafsu dan
terobsesi terhadap sesuatu, ini bisa berdampak negatif dan dapat merugikan
terhadap pelakunya sendiri. Seseorang yang mengikuti trend bisa jadi karena
terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, gaya hidup yang mewah menjadikan
seseorang itu tidak merasa puas dengan apa yang telah dimiliki. Bahkan
larangan Allah tentang hidup bermewah-mewahan telah dijelaskan dalam
firman-Nya yang berbunyi:

‫سقُ ْوا فِ ْي َها فَ َح َّق َعلَ ْي َها ا ْلقَ ْو ُل فَدَ َّم ْر ٰن َها‬
َ َ‫َواِذَآ اَ َر ْدنَا ٓ اَ ْن نُّ ْهلِكَ قَ ْريَةً اَ َم ْرنَا ُمتْ َرفِ ْي َها فَف‬
‫تَد ِْمي ًْرا‬
“(Yaitu) Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka
Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu
(agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di
dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya
perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali
(negeri itu).” (Q.S. Al-Isra’[17]:16).

Selain itu banyaknya kasus korupsi oleh oknum aparatur negara yang
menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untuk kepentingan pribadi.
Harta dan kekayaan yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan,
kepentingan, dan kesejahteraan masyarakat, justru malah disimpan dan
dikuasai dengan sia-sia. Inilah realitanya betapa rusaknya moralitas manusia
saat ini.

Kata qana'ah dalam bentuk isim fa'il ialah al-qani. Menurut pendapat
Imam Syafi'i lafadz al-qani merupakan orang fakir yang membutuhkan tapi
tidak meminta karena bahagia dengan kekayaannya. Sedangkan menurut
Quraish Shihab qana’ah adalah ghina an nafs (kekayaan jiwa) yaitu
menerimanya hati dengan ikhlas atas rezeki yang diberikan Allah SWT,
selalu berpikir positif ketika menerima nikmat dari Allah SWT, ujian, cobaan,
4

kegagalan maupun musibah. Kemudian berupaya keras dan terus optimis


serta tidak berlebihan dalam membelanjakan harta nya. 5

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin orang yang


fakir itu menerima dengan apa yang ada padanya (Al Qana’ah), tidak
berharap kepada manusia lain dan tidak memandang apa yang ada pada
tangan mereka. Dan tidak pula rakus mencari harta.6

Sedangkan menurut Abdullah Gymnastiar memaknai qana’ah sebagai


"puas dan merasa cukup", yakni merasakan kecukupan dan kepuasan atas
harta yang di miliknya. Menurutnya qana'ah merupakan kunci ketentraman
hidup. Salah satu sebab hidup seseorang tidak tentram adalah terperdaya nya
diri oleh kecintaan harta dan dunia. Akibatnya dalam dirinya lahir sikap-sikap
yang mencerminkan bahwa ia sangat jauh dari rasa syukur kepada Allah
SWT.7 Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT yang
berbunyi:

‫َولَ ْ ْٰل ِخ َرة ُ َخي ٌْر لَّكَ ِمنَ ْاْلُ ْو ٰلى‬


“(Yaitu) Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang
permulaan.” (Q.S. Ad-Dhuha[93]:4)

Dengan demikian Islam mengajarkan agar kekayaan bukan dijadikan


tujuan dalam hidup, melainkan sarana untuk menopang tujuan hidup yang
sejati yaitu kehidupan di akhirat kelak.

Barnawie Umary (1989) memberikan kriteria atau unsur-unsur yang


harusadadalam qana’ah itu ada 6, yaitu:

1. Berusaha sekuat tenaga.

2. Memohon tambahan yang pantas kepada Allah.

5
Muhammad Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-
Qur’an”,(Jakarta:Lentera Hati), Jilid.09,h.210
6
Imam Al-Ghazali,“Ihya ‘Ulumuddin”,(Semarang: CV Asy Syifa,1994), cet.1, h.142
7
Sulaiman Al-Kumayi,”Kearifan Spiritual dari Hamka ke Aa Gym”,(Semarang:Pustaka
Nuun,2004),cet.1, h.194
5

3. Ridho menerima apa yang ada

4. Sabar menerima ketentuan Tuhan.

5. Tawakal kepada Allah.

6. Tipu daya dunia tiada memperdayainya. 8

Dengan adanya ketentuan tersebut, orang dapat dikatakan mempunyai


sifat qana’ah apabila seseorang merasakan cukup dengan apa yang
dimilikinya, tidak terlalu tamak dan iri hati dengan yang belum bisa dimiliki,
apalagi milik orang lain, bukan seseorang yang meminta-meminta secara
terus menerus, sebab hal tersebut mengindikasikan masih miskin, meminta
dengan kadar kebutuhan dan kemampuannya.

Kehidupan manusiadi era modern atau milenial dengan berbagai


kecanggihan teknologi telah membuat manusia terlena dengan kemegahan,
kemajuan, serta keinginan-keinginan manusia terhadap sesuatu yang bersifat
material, tidak pernah ada puasnya. Jika sudah mendapatkan sesuatu, ia ingin
mendapatkan yang lainnya, sesudah mendapatkannya, lalu ingin
mendapatkan yang berikutnya. Hal ini wajar, namun dapat dinetralisasikan
jika dasar kehidupannya kembali kepada spiritual, selalu merasa puas atas apa
yang telah dimiliki (qana'ah), sebab jiwa lah yang kebahagiaan hakiki.

Begitu pula dengan adanya modernisasi yang dihadirkan negara telah


membuat manusia berlomba-lomba untuk memenuhi keinginannya nya, tetapi
di sisi lain justru menjadikannya jauh dari nilai-nilai agama, seperti halnya
yang dialami oleh generasi milenial saat ini. Sehingga dengan begitu
muncullah berbagai permasalahan, persaingan, konflik kepentingan dan lain
sebagainya akibat dunia yang semakin berkembang. Masyarakat era milenial

8
Silvia Riskha Fabriar,”Agama,Moderitas Dan Mentalis:Implikasi Konsep Qana’ah
Hamka Terhadap Kesehatan Mental”, Dalam Jurnal Dakwah dan Sosial,Vol.3,No.02, Oktober
2020, h.231
6

dan modern harus menjadi masyarakat yang relijius dan humanis karena
mempunyai kewajiban untuk berhubungan secara vertikal maupun horizontal.

Dalam hal ini problematika tidak adanya penerapan sifat qana'ah di


kehidupan sehari-hari pada masyarakat era milenial dan modern dapat dilihat
dari beberapa indikator, antara lain munculnya perilaku-perilaku yang bersifat
konsumtif dan hedonis, perkembangan zaman yang semakin pesat dengan
munculnya trend-trend baru baik dari dalam maupun luar negeri, yang dapat
membuat seseorang terobsesi terhadap sesuatu, juga pengaruh lingkungan
sekitar dengan gaya hidup yang serba mewah. Hal ini telah menunjukkan
bahwa tidak adanya penerapan sifat qana'ah.

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian mengenai “IMPLEMENTASI SIFAT QANA'AH DI
ERA MILENIAL (Kajian Tematik Tentang Qana'ah Dalam Al-Qur'an)”.

B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas dapat
teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Adanya kesalahfahaman masyarakat dalam memaknai konsep qana’ah.

2. Kurangnya kesadaran manusia atas segala musibah yang dialami.

3. Banyaknya problematika hidup yang dialami oleh masyarakat akibat


semakin pesatnya perkembangan zaman.

4. Kurangnya penerapan sifat qana’ah di era milenial saat ini.

C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas tidak melebar dan lebih terarah,maka
berdasarkan identifikasi masalah diatas, penelitian ini dibatasi hanya
berkaitandengan masalah “IMPLEMENTASI SIFAT QANA'AH DI ERA
MILENIAL (Kajian Tematik Tentang Qana'ah Dalam Al-Qur'an)”.
7

D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah yang
akan menjadi topik pembahasan peneliti adalah:

1. Bagaimana makna qana’ah dalam Al-Qur’an?

2. Bagaimana pendapat para ulama tafsir dalam memahami qana’ah?

3. Bagaimana implementasinya sifat qana’ah diera milenial saat ini?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas masalah yang
telah dipaparkan tersebut,untuk itu tujuan penelitian ini adalah:

1. Mempelajari makna-makna qana’ah dalam Al-Qur’an.

2. Untuk mengetahui bagaimana penafsiran para mufassir terkait ayat-ayat


tentang qana’ah.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian sifat qana’ah di era


milenial.

F. Manfaat Penelitian
Adapun adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadikan manfaat
teoritis dan praktis.

1. Secara Teoritis

Memperkaya khazanah kepustakaan yang diharapkan dapat


menambah wawasan dalam ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, khususnya
mengenai makna dan konsep qana’ah dalam Al-Qur’an, serta
pengimplementasiannya diera milenial.

2. Secara Praktis

a. Memotivasi penulis untuk mengkaji permasalahan lain dan untuk


melakukan penelitian yang baik.
8

b. Membuka jendela ilmu pengetahuan bagi peneliti lain.

c. Memberikan pemahaman bahwa Al-Qur'an bukti otentik sebuah


sejarah.

d. Sebagai bahan dokumentasi serta bahan informasi bagi semua pihak.

G. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Dalam penelitian ini telah menelusuri buku-buku maupun karya tuli


silmiah agar tidak terjadi pengulangan pembahasan dalam penelitian ini.
Adapun dari hasil penelusuran tersebut hanya ditemukan tema yang berkaitan
dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu:

1. Skripsi Malikhatul Kamalia NIM 172030.4042 dengan judul "Makna


Qana'ah Dan Implementasinya Di Masa Kini Kajian Tafsir Tahlili Q.S.
Al-Hajj [22]:36" program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir mahasiswi
UIN Raden Fatah Palembang tahun 2021.9 Penelitian ini membahas
tentang hakikat makna qana’ah dalam Q.S.Al-Hajj [22]:36 yang
difokuskan kepada lafadz al-qani' serta implementasinya pada kehidupan
Rasulullah SAW dan masa kini. Persamaan dalam penelitian ini dengan
peneliti yaitu membahas tentang qana’ah dalam Al-Qur’an, perbedaannya
dengan peneliti yaitu peneliti membahas semua ayat-ayat tentang qana’ah
dalam Al-Qur’an, serta implementasinya di era generasi milenial.
2. Skripsi Entin Solihat, NIM 14210626 dengan judul "Qana’ah Dalam
Perspektif Al-Qur’an Telaah Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka".
Program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir mahasiswi IIQ Jakarta tahun
2018.10 Penelitian ini membahas ayat-ayat tentang qana’ah dengan
pandangan mufassir Buya Hamka. Perbedaan dengan penelitian yang
peneliti teliti adalah skripsi ini hanya membahas qana’ah dalam pandangan

9
Malikhatul Kamalia, “Makna Qana’ah Dan Implementasinya Di Masa Kini:Kajian
Tafsir Tahlili Qs.Al-Hajj[22]:36”, Skripsi UIN Raden Fatah ,(Palembang: UIN Raden Fatah,2021)
Entin Solihat, “Qana’ah Dalam Perspektif Al-Qur’an:Telaah Tafsir Al-Azhar Karya
10

Buya Hamka”, Skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an ,(Jakarta:IIQ, 2018)


9

Al-Qur’an, sedang peneliti membahas tentang qana'ah dalam Al-Qur'an


dan juga pengimplementasiannya di kehidupan era milenial.
3. Skripsi, Muhammad Husni Mubarok NIM 134411071 dengan judul
“Qana’ah Sebagai Cara Mencegah Perilaku Hedonis (Perspektif Hamka)”.
Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang tahun
2018.11 Skripsi ini membahas tentang asumsi-asumsi yang ada pada
perspektif Hamka tentang qana’ah dalam mencegah perilaku hedonis
dalam buku tasawuf modernnya. Menjelaskan tentang konsep qana’ah
menurut Hamka dan juga cara-cara dalam mencegah perilaku hedonis.
Adapun persamaannya dengan peneliti yaitu sama-sama membahas
tentang qana’ah. Adapun perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian
yang peneliti teliti ialah skripsi ini meneliti tentang konsep qana’ah dan
juga cara dalam mencegah perilaku hedonis dengan sudut pandang
mufassir Hamka, sedangkan peneliti membahas tentang qana’ah dalam Al-
Qur’andan implementasinya dikehidupan era milenial dengan
menggunakan kajian tafsir tematik.
4. Artikel yang ditulis oleh Al-Wazir Abdusshomad yang berjudul
"Penerapan Sifat Qana'ah Dalam Mengendalikan Hawa Nafsu Duniawi"
jurnal Asy-Syukriyyah tahun 2020.12 Jurnal ini membahas tentang qana'ah
dalam Al-Qur’an dan hadist, juga menjelaskan tentang 5 konsep penerapan
sifat qana'ah yang dipaparkan oleh Hamka dalam bukunya tasawuf
modern, dijelaskan bahwa qana’ah telah disebutkan dalam Al-Qur’an
maupun hadis adalah salah satu cara mencegah dalam mengendalikan
hawa nafsu duniawi untuk membentengi diri manusia khususnya bagi
manusia yang selalu kurang dan tidak bersyukur atas apa yang telah Allah
anugerahkan kepadanya. Persamaan yang ada pada karya ini dengan yang
diteliti oleh peneliti adalah adanya persamaan dalam membahas sifat

11
Muhammad Husni Mubarok,”Qana’ah Sebagai Cara Mencegah Perilaku
Hedonis:Perspektif Hamka”, Skripsi UIN Walisongo,(Semarang:UIN Walisongo,2018)
12
Alwazir Abdusshomad,”Penerapan Sifat Qana’ah Dalam Mengendalikan Hawa Nafsu
Duniawi” Dalam Jurnal Asy-Syukriyyah ,Vol.21,No.1,2020
10

qana’ah. Adapun perbedaannya yaitu jurnal ini ini cenderung pada


pembahasan penerapan sifat qana'ah dalam mengendalikan hawa nafsu
duniawi sedangkan peneliti membahas qana’ah dalam Al-Qur’an dan juga
implementasinya dikehidupan era milenial dengan menggunakan kajian
tafsir tematik.
5. Artikel yang ditulis oleh Silvia Riskha Fabriar yang berjudul “Agama
,Modernitas Dan Mentalitas: Implikasi Konsep Qana’ah Hamba Terhadap
Kesehatan Mental”jurnal Dakwah Dan Sosial tahun 2020.13 Jurnal ini
membahas tentang sikap-sikap yang terkandung dalam konsep qana’ah
menurut Hamka merupakan unsur utama yang bisa membangun
kepribadian seorang muslim. Juga menjelaskan tujuan dan hikmah dari
sikap qana'ah. Implikasi konsep qana’ah Hamka dalam kesehatan mental
mereka di antaranya manusia yang dapat menerima dengan penuh
kerelaan, tidak serakah, yang menganggap cukup apa yang dimiliki
sebagai karunia Allah SWT dan terus-menerus berikhtiar dengan
maksimal, sehingga akan membentuk mata manusia menjadi sehat.
Persamaan yang ada pada karya ini dengan yang diteliti oleh peneliti
adalah sama-sama membahas tentang sifat qana'ah. Adapun perbedaannya
yaitu jurnal ini cenderung mengkaji konsep qana’ah oleh Hamka dengan
melihat implikasinya terhadap kesehatan mental seseorang, sedangkan
peneliti membahas qana’ah dalam Al-Qur’an dan juga implementasinya
dikehidupan era milenial dengan menggunakan kajian tafsir tematik.

H. Metode Penelitian
Dalam kemungkinan segala pemasalahan dan pembahasan yang
berkaitan dengan materi penulis maka data-data atau informasi yang akurat
sangat dibutuhkan. Untuk itu, perlu digunakan sarana penelitian agar dapat

13
Sivia Riska Fabriar,”Agama,Modernitas Dan Mentalitas: Implikasi Konsep Qana’ah
Hamka Terhadap Kesehatan Mental”, Dalam Jurnal Dakwah Dan Sosial ,Vol.3,No.2,2020
11

mempelajari segala fakta yang menjadi permasalahan. Dalam penelitian


ini,peneliti menggunakan metode kualitatif yakni metode penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan proses atau cara
dengan mendeskripsikan dan menganalisis menemukan prinsip dan
penjelasan.14
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian Library
Research (Studi Kepustakaan) yaitu jenis penelitian yang semua datanya
berasal dari bahan-bahan tertulis berupa buku, naskah, dokumen yang
berkenaan dengan Al-Qur’an dan tafsirnya. 15 Dan metode penelitian
tafsirnya adalah metode maudhu’i (tematik),yaitu sebuah penafsiran yang
mengungkap konsep atau gagasan Qur’ani (Qur’anic Idea) secara utuh dan
holistik sebagai jawaban terkait dengan tema yang dikaji. 16

2. Pendekatan

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian adalah


pendekatan sosiologis yakni suatu pendekatan dalam memahami Al-
Qur’an dan inventarisnya dalam kehidupan sehingga dapat ditemukan
hikmahnya dengan bantuan ilmu,tanpa mengabaikan ilmu lainnya. 17

3. Sumber Data

Secara garis besar sumber-sumber yang di ambil dalam penelitian


adalah sebagai berikut:

a. Sumber data primer

Imam Gunawan,” Metode Penelitian Kualitatif: Teori Dan Praktik”, (Jakarta: Bumi
14

Aksara,2013), h.180
15
Nashruddin Baidan, Erwati Aziz,“Metodologi Khusus Penelitian Tafsir”,
(Yogyakarta:Pustaka Belajar,2016), cet.1, h.28
Abdul Mustaqim, “Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir”, (Yogyakarta: Idea Press
16

Yogyakarta,2014),cet.1, h.58
17
Dadan Rusmana,”Metode Peneltian Al-Qur’an Dan Tafsir”,(Bandung:CV.
Pustaka,2015), h.95
12

Sumber data premier adalah sumber data utama yang dijadikan


landasan utama dalam penelitian. Adapun sumber data yang digunakan
berupa Al-Qur'an yang akan selalu shahih, hadits nabi, kitab tafsir Ibnu
Katsir, kitab tafsir Al-Azhar karya Hamka, kitab tafsir Al-Misbah
karya M.Quraish Shihab, dan kitab tafsir Fi Zilalil Qur’an karya
Sayyid Quthb.
b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber kedua yang didapatkan


dari penelitian, yang mana data-data di peroleh dari buku-buku, karya
ilmiah, literatur-literatur yang berkaitan dengan tema yang menunjang
penelitian.
c. Sumber data tersier

Sumber data tersier adalah sumber data yang mendukung


penelitian, memberi petunjuk atau penjelasan dari bahan data premier
dan sekunder seperti majalah, ensiklopedia dan lain-lain.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah upaya mencari data sistematis untuk


meningkatkan pemahaman peneliti serta mudah diterima dan
diinterpretasikan,18 oleh para pembaca pada penelitian tentang kasus yang
diteliti. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode Miller
danhubberman yang terdiri dari 3 tahapan yaitu. 19
a. Reduksi Data
Merupakan proses memuat kerangka dengan cara
menyederhanakan, menyeleksi, memfokuskan dan mengabstrakkan
data kasar dengan menelaah dan mempelajari dari berbagai referensi.
Sehingga menghasilkan data yang benar-benar valid.

18
Margono,“Metodologi Penelitian Pendidikan”,(Bandung:Alfabeta,2005),cet.1,h.45
19
Sugiono,“Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&O” (Bandung:
Alfabeta,2012),h.2
13

b. Penyajian Data

Merupakan sekumpulan informasi tersusun sehingga peneliti


dapat menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Penyajian data
pada peneliti kualitatif adalah berupa teks dan naratif.
c. Penarikan Kesimpulan (Verivacation)
Merupakan penjelasan tentang makna data dalam suatu
konfigurasi dan secara jelas mendeskripsikan apa yang diteliti.

Selain langkah-langkah yang telah disebutkan, peneliti ini juga


menggunakan metode maudhu’i (tematik). Metode maudhui
merupakan suatu metode penafsiran dengan cara menghimpun seluruh
ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang tema yang sama, serta
mengarah pada suatu pengertian dan satu tujuan, sekalipun ayat-ayat
itu turun pada tempat, kurun dan cara yang berbeda, serta tersebar pada
berbagai surat.20

5. Teknik Penista Data

Dalam proposal ini peneliti mengacu pada buku Pedoman


Penulisan Proposal Dan Skripsi yang disusun oleh STAINI Parung-Bogor
yang diterbitkan oleh STAINI PRESS pada tahun 2019.21

I. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab dengan


sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : Berisi PENDAHULUAN meliputi: Latar Belakang


Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Dan

20
Dadan Rusmana,”Metode Peneltian Al-Qur’an Dan Tafsir”.....,h.178
21
Zainal Akhyar,M.Pd dan Ghufron Maksum, M.Ag,“Pedoman Penulisan Proposal Dan
Skripsi STAI Nurul Iman”,(Parung: STAINI press,2019),h.18
14

Perumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian,


Penelitian Terdahulu Yang Relevan, Metode Penelitian,
Sistematika Penulisan.

BAB II : Berisi KAJIAN PUSTAKA SIFAT QANA’AH DALAM


AL-QUR’AN SERTA IMPLEMENTASINYA PADA
MASYARAKAT ERA MILENIAL meliputi: Makna
Qana’ah, Konsep Qana’ah, Hakikat Qana’ah,
Karakteristik Sifat Qana’ah. Masyarakat Era Milenial
terdiri dari definisi Generasi Milenial, Ciri-Ciri Generasi
Milenial, Gaya Hidup Era Milenial.

BAB III : Berisi TERM QANA’AH DALAM AL-QUR’AN DAN


PENAFSIRANNYA meliputi: Tawakal, Tasamuh,
Penafsiran Para Mufassir Mengenai Ayat-Ayat Tentang
Qana’ah.

BAB IV : Berisi ANALISIS PENAFSIRAN MENGENAI SIFAT


QANA’AH SERTA IMPLEMENTASI SIFAT
QANA’AH PADA MASYARAKAT ERA MILENIAL
meliputi: Implikasi Sifat Qana’ah Dalam Al-Qur’an,
Implementasi Sifat Qana’ah Pada Masyarakat Era
Milenial.

BAB V : Berisi penutup, berisi kesimpulan,saran-saran dan penutup


bagian akhir tersusun dari daftar pustaka, lampiran dan
daftar riwayat hidup penulis.
OUTLINE

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERNYATAAN PENULIS

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

PEDOMAN TRANSLITERASI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah
C. PembatasanMasalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
H. Metodologi Penelitian
I. Sistematika Penulisan
BAB II: KAJIAN PUSTAKA SIFAT QANA’AH DALAM AL-QUR’AN SERTA
IMPLEMENTASINYA PADA MASYARAKAT ERA MILENIAL
A. QANA’AH
1. Makna Qana’ah
2. Konsep Qana’ah
3. Hakikat Qana’ah
4. Karakteristik Sifat Qana’ah
5. Urgensi Sifat Qana’ah
B. ERA MILENIAL
1. Definisi Era Milenial
2. Ciri-Ciri Generasi Milenial
3. Gaya Hidup Era Milenial
BAB III: TERM QANA’AH DALAM AL-QUR’AN DAN PENAFSIRANNYA
A. Term Qana’ah Dalam Al-Qur’an
1. Tawakal
2. Tasamuh
B. Penafsiran Para Mufassir Mengenai Ayat-Ayat Tentang Qana’ah
BAB IV: ANALISIS PENAFSIRAN MENGENAI SIFAT QANA’AH
SERTA IMPLEMENTASI SIFAT QANA’AH PADA
MASYARAKAT ERA MILENIAL
A. Implikasi Sifat Qana’ah Dalam Al-Qur’an
1. Berpengaruh Terhadap Jiwa Dan Pikiran Manusia
2. Terhindar Dari Sifat-Sifat Yang Buruk Serta Ancamannya
B. Implementasi Sifat Qana’ah Pada Masyarakat Era Milenial
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Abdusshomad, Alwazir, Penerapan Sifat Qana’ah Dalam Mengendalikan Hawa

Nafsu Duniawi dalam Jurnal Asy-Syukriyyah ,Vol.21,No.1,2020


Akhyar,Zainal,M.Pd dan Ghufron Maksum, M.Ag,Pedoman Penulisan Proposal
Dan Skripsi STAI Nurul Iman,Parung: STAINI press,2019

Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, Semarang: CV Asy Syifa,1994

Al-Kumayi, Sulaiman, Kearifan Spiritual dari Hamka ke Aa Gym, Semarang:

Pustaka Nuun,2004

Baidan,Nashruddin dan Erwati Aziz, Metodologi Khusus Penelitian Tafsir,

Yogyakarta:Pustaka Belajar,2016

Fabriar,S. Riska, Agama,Modernitas Dan Mentalitas: Implikasi Konsep Qana’ah

Hamka Terhadap Kesehatan Mental, dalam Jurnal Dakwah Dan


Sosial,Vol.3,No.2,2020

Gunawan,Imam,Metode Penelitian Kualitatif: Teori Dan Praktik , Jakarta:Bumi

Aksara, 2013

Hamka,Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas,1983

Kamalia,Malikhatul,Makna Qana’ah Dan Implementasinya Di Masa Kini:Kajian

Tafsir Tahlili QS.Al-Hajj[22]:36,Skripsi UIN Raden Fatah , Palembang:


UIN Raden Fatah, 2021

Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta,2005

Mubarok, M. Husni, Qana’ah Sebagai Cara Mencegah Perilaku Hedonis

Perspektif Hamka, Skripsi UIN Walisongo, Semarang:UIN Walisongo, 2018

Musman, Asti, The Power Of IKIGAI: Dan Rahasia Hidup Bahagia Ala Orang-

Orang Dunia,Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2021


Mustaqim, Abdul,Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir, Yogyakarta: Idea

Press Yogyakarta, 2014

Rusmana,Dadan, Metode Peneltian Al-Qur’an Dan Tafsir, Bandung:CV. Pustaka,

2015

Saifudin,H. Lukman,dkk, Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan

Sains,Jakarta Timur :Latnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an,2010

Shalahudin,Qana’ah Dalam Perspektif Islam, dalam Jurnal Edu Math,Vol.4,

2013

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah:Pesan,Kesan,Dan Keserasian Al-Qur’an,

Jakarta:Lentera Hati, 2017

Solihat, Entin, Qana’ah Dalam Perspektif Al-Qur’an:Telaah Tafsir Al-Azhar

Karya Buya Hamka,Skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an , Jakarta: IIQ, 2018

Sugiono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&O, Bandung:

Alfabeta,2012

Anda mungkin juga menyukai