dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
Nor Mazidah
SMP Negeri 266 Jakarta, DKI Jakarta
mazeedatahir@gmail.com
ABSTRAK
Peserta didik di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif memiliki
kemampuan yang heterogen, karena peserta didik di sekolah ini di samping
berasal dari anak-anak reguler juga terdapat anak-anak berkebutuhan khusus.
Kondisi ini mengisyaratkan bahwa semua guru di sekolah inklusif dituntut
untuk mengerti, memahami dan dapat memberikan program layanan kebutuhan
khusus tersebut. Agar guru mampu memberikan layanan sesuai kebutuhan,
maka seorang guru setidaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan identifikasi, asesmen, membuat planning matrik, dan penyusunan
perangkat pembelajaran akomodatif. Diharapkan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dapat dirancang dengan baik, disesuaikan dengan kemampuan
dan kebutuhan setiap individu peserta didik serta didukung oleh kompetensi
pendidik, media, sumber dan strategi pembelajaran yang memadai, sesuai
dengan standar pelayanan. Sebagai bagian dari guru yang mengajar di sekolah
inklusif, penulis mencoba mengaplikasikan program layanan bagi peserta didik
berkebutuhan khusus (PDBK) dengan melakukan beberapa tahapan
sebagaimana yang dipaparkan di atas. Penerapan program layanan bagi PDBK
dalam pembelajaran daring Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas IX-F SMP
Negeri 266 Jakarta secara siginifikan mampu menjawab kebutuhan individu
peserta didik. Melalui layanan tersebut, PDBK dididik bersama-sama anak
lainnya (reguler) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dengan
demikian PDBK bisa mendapatkan kesempatan dan peluang yang sama dengan
anak reguler untuk memperoleh layanan pendidikan di sekolah.
Kata Kunci: program layanan, peserta didik berkebutuhan khusus
ABSTRACT
Students in inclusive education schools have heterogeneous abilities, because
students in this school, apart from coming from regular children, also have children with
special needs. This condition implies that all teachers in inclusive schools are required to
understand, understand and be able to provide these special needs service programs. In
order for teachers to be able to provide services according to their needs, a teacher must at
least have the knowledge and skills in identifying, assessing, making planning matrices,
and compiling accommodative learning tools. It is expected that the implementation of
learning activities can be well designed, adapted to the abilities and needs of each
individual student and supported by the competence of educators, media, resources and
114
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring
AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar E-ISSN : 2808-4918 P-ISSN : 2088-5116
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
PENDAHULUAN
Setiap individu tanpa terkecuali anak berkebutuhan khusus, merupakan
karunia Allah Swt. yang luar biasa dan patut disyukuri. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Karena kekurangan itulah maka mereka harus
mendapatkan layanan yang baik agar hak mereka untuk mengembangkan
potensi dirinya dapat dilakukan secara optimal. Sebagaimana anak-anak normal
lainnya, anak berkebutuhan khusus juga mempunyai hak untuk mendapatkan
pembelajaran dan pengajaran secara baik. Dengan demikian maka akan
membantu bagi anak berkebutuhan khusus dalam membentuk karakter,
kepribadian, keterampilan dan kemandirian yang setara layaknya anak pada
umumnya. Hal ini selaras dengan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Bicara tentang pendidikan di sekolah, maka tidak bisa lepas dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) karena sangat penting untuk
memperkuat pondasi keimanan dan ketakwaan peserta didik yang telah
ditanamkan di lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak
melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan
tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
Muatan materi PAI memiliki kompleksitas yang cukup tinggi. Karena di
dalamnya harus memuat berbagai komponen antara lain adalah akidah, akhlak,
fikih, Al Quran, hadis, dan sejarah Islam. Karena itulah guru PAI dituntut untuk
memiliki kompetensi yang memadai sehingga semua komponen tersebut dapat
dicerna dan dipahami oleh peserta didik sesuai kemampuannya baik oleh
115
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring
AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar E-ISSN : 2808-4918 P-ISSN : 2088-5116
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
116
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring
AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar E-ISSN : 2808-4918 P-ISSN : 2088-5116
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
Agama Islam (PAI) di kelas IX-F SMP Negeri 266 Jakarta secara siginifikan
mampu menjawab kebutuhan individu peserta didik. Melalui layanan tersebut,
anak berkebutuhan khusus dididik bersama-sama anak lainnya (reguler) untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dengan demikian anak
berkebutuhan khusus bisa mendapatkan kesempatan dan peluang yang sama
dengan anak reguler untuk memperoleh pelayanan pendidikan di sekolah.
METODE PENELITIAN
Penelitian best practice ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini melihat secara alamiah bagaimana
berbagai proses dan realita yang terjadi di lapangan. Peneliti sebagai human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasi berperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam), maka
peneliti harus berinteraksi dengan sumber data.
Teknik pengumplan data dengan wawancara, observasi, studi dokumen,
dan diskusi kelompok terarah. Wawancara adalah proses untuk memperoleh
penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab, secara
langsung maupun melalui media, dengan atau tanpa menggunakan pedoman.
Observasi merupakan kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
menyajikan gambaran riil suatu peristiwa untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Studi dokumen merupakan metode pengumpulan data kualitatif
yang berbentuk dokumentasi. Sedangkan diskusi kelompok terarah
dimaksudkan untuk mengungkap makna sebuah maslah dari suatu diskusi
terpusat, untuk menghindari pemaknaan yang salah hanya dari seorang peneliti.
Peneliti menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
PEMBAHASAN
Untuk menerapkan program layanan bagi PDBK dalam pembelajaran
daring PAI, ada beberapa tahapan yang penulis lakukan. Pada tahap awal
penulis menyiapkan instrumen untuk melakukan identifikasi bagi seluruh
peserta didik di kelas 9F sebagai objek pelaksanaan program. Adapun format
instrumen yang penulis pakai adalah format yang disusun oleh tim ahli dan
biasa digunakan untuk PDBK secara nasional. Karena penerapan ini dilakukan
pada saat pembelajaran daring, maka penulis mengaplikasikan format
instrumen identifikasi tersebut ke dalam aplikasi google form, agar semua siswa
dapat mengisinya dari rumah masing-masing.
117
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring
AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar E-ISSN : 2808-4918 P-ISSN : 2088-5116
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
118
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring
AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar E-ISSN : 2808-4918 P-ISSN : 2088-5116
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
119
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring
AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar E-ISSN : 2808-4918 P-ISSN : 2088-5116
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
120
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring
AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar E-ISSN : 2808-4918 P-ISSN : 2088-5116
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Volume II, Nomor 1, April 2022
program layanan bagi PDBK. Bentuk layanan ini merupakan hal baru bagi
penulis selama mengabdi menjadi guru, dan baru kali ini mendapatkan
kesempatan untuk mengikuti pelatihan mengenai PDBK.
Saran
Program layanan ini dapat diterapkan oleh guru mata pelajaran lain, agar
terjadi peningkatan kualitas layanan yang diterima oleh peserta didik khususnya
PDBK di sekolah inklusif.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto. (2018). Merancang Identifikasi, Asesmen, Planning Matriks, dan Layanan
Kekhususan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif, Surabaya:
Jakad Publishing
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Modul Bimtek Guru Pembimbing
Khusus GTK Pendidikan Inklusif, Jakarta:
Priyatiningsih, Titi. (2020). Kupas Tuntas Best Practice, Beserta Contoh Karya
Terbaik, Salatiga: Griya Media
121
Implementasi Program Layanan Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Secara Daring