Anda di halaman 1dari 2

Fenomena:

Gagal Jantung/Payah Jantung (fungsi jantung lemah) adalah ketidakmampuan

jantung memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh yang ditandai dengan sesak

nafas pada saat beraktifitas dan/atau saat tidur terlentang tanpa bantal, dan/atau

tungkai bawah membengkak. Didefinisikan sebagai penyakit gagal jantung jika

pernah didiagnosis menderita penyakit gagal jantung (decompensatio cordis) oleh

dokter atau belum pernah didiagnosis menderita penyakit gagal jantung tetapi

mengalami gejala/riwayat: sesak napas pada saat aktifitas dan sesak napas saat

tidur terlentang tanpa bantal dan kapasitas aktivitas fisik menurun/mudah lelah

dan tungkai bawah bengkak (Kemenkes RI, 2013).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa di

Indonesia wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan

yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 persen dan di Jawa timur sebesar

0,19% (Kemenkes RI, 2013).

Gagal jantung kongestif disebabkan karena kelainan otot jantung,

aterosklerosis koroner, hipertensi sitemik, peradangan dan penyakit miokardiun

degeneratif, penyakit jantung lain, dan faktor sistemik (Kasron, 2012). Gagal

jantung menyebabkan curah jantung menurun, sehingga terjadi hipertrofi ventrikel

yang menyebabkan pemendekan miokardium. Hal ini akan menurunkan pengisian

ventrikel kiri, sehingga aliran darah ke jantung dan otak tidak adekuat, suplai

darah dan oksigen ke seluruh tubuh juga tidak adekuat. Suplai oksigen yang tidak

adekuat mengakibatkan kelemahan fisik yang menimbulkan intoleransi aktivitas


(Muttaqin, 2014). Apabila masalah ini tidak diatasi akan menimbulkan

kelemahan secara umum (Nurarif & Kusuma, 2016).

Peran perawat dalam mengatasi intoleransi aktivitas dengan mencatat

frekuensi, irama jantung dan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan

aktivitas, membatasi aktivitas dengan meningkatkan istirahat, menganjurkan

untuk tidak mengejan, mengevaluasi tanda vital, mempertahankan penambahan

oksigen, selama aktivitas, mengkaji EKG, dispnea, sianosis, kerja nafas, dan

frekuensi nafas (Muttaqin, 2014).

Judul:

Asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gagal jantung kongestif dengan

intoleransi aktivitas

Anda mungkin juga menyukai