Anda di halaman 1dari 19

BERANGKAI DAN PINDAH SILANG

( Laporan Praktikum Genetika)

Oleh :

Siti Nurlela Wati

2017061020

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Berangkai dan Pindah Silang

Tanggal praktikum : Kamis,7 oktober 2021

Tempat Praktikum : Laboraturium Botani 1

Tujuan Praktikum : Untuk meniru dan melihat hasil pindah silang.

Nama : Siti Nurlela Wati

NPM : 2017061020

Jurusan :Biologi

Fakultas :Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok : 2 (Dua)

Bandar Lampung, 7 Oktober 2021

Menyetuhui,

Asisten

Aura Priscilla Sabatini

NPM:1817021009
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peristiwa dimana beberapa gen bukan alel terdapat pada satu


kromosom yang sama dinamakan berangkai. Berangkai ada 2
macam yaitu berangkai sempurna dan berangkai tidak sempurna.
Berangkai sempurna terjadi apabila tidak ada pindah silang antara
gen-gen pada satu kromosom, sedangkan berangkai tidak
sempurna terjadi bila ada pindah silang(crossing over ) antara
gen-gen dalam satu kromosom. Dua gen dikatakan saling
terangkai apabila kedua gen tersebut terletak di dalam satu
kromosom dan dalam proses pembelahan meiosis, kedua gen
tersebut tidak sepenuhnya terpisah secara bebas mengikuti
Hukum Mendel. Hal ini disebabkan karena kedua gen tersebut
menunjukkan tendensi saling menempel satu sama lain.

Pindah silang merupakan salah satu kejadian dalam ilmu genetika


dimana kromosom tidak berpasanngan dengan kromosom
homolognya. Peristiwa pindah silang sangat umum terjadi pada
saat pembentukan gamet pada kebanyakan makhluk. Pindah
silang terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang
terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua
kromatid. Pindah silang umumnya terjadi pada kromatid-
kromatid tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad
kromatid.

Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada


kromatid kromatid yang lain. Peristiwa pindah silang
memungkinkan untuk terjadinya semakin banyak variasi antar
individu.Dengan adanya pindah silang maka terbentuk genotip
tipe parental dan tipe rekombinan dan didapatkan nilai pindah
silang.Untuk mengetahui terjadinya pindah silang dan
persentasenya maka dilakukan imitasi yang menggambarkan
peristiwa pindah silang.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Membuat tiruan peristiwa pindah silang
2. Untuk Menunjukkan hasil dari pindah silang
II. TINJAUAN PUSTKA

Materi genetik suatu individu akan diturunkan kepada keturunannya dengan


tujuan untuk mempertahankan sifat-sifat indukan yang dimiliki. Pewarisan
sifat tersebut terjadi melalui proses reproduksi yang melibatkan induk jantan
dan betina. Dimana induk betina maupun jantan membawa sifatnya (gen)
masing-masing. Gen dianggap sebagai satu unit keturunan dan tidak dapat
membelah, yang diwariskan dari ke generasi-generasi berikutnya. Gen dikenal
sebagai suatu daerah kecil pada kromosom. Di mana tidak terlihat adanya
pindah silang atau pematahan kromosom. Suatu gen tertentu dari suatu
individu dapat diwariskan melalui gametnya kepada 50 persen dari
keturunanya (Nusantari 2014).Dengan adanya reproduksi maka gen-gen induk
betina dan jantan akan berkombinasi sehingga terdapat kemungkinan
keturunan yang dihasilkan mempunyai gen-gen baru yang merupakan gen
rekombinan dari gen-gen yang dibawa oleh induk betina dan jantan. Dalam
sebuah kromosom dapat dijumpai gen lebih dari satu. Gen-gen yang terdapat
pada kromosom yang sama disebut gen-gen berangkai (linked genes)
sedangkan fenomenanya disebut berangkai (linkage) (Susanto, 2011: 76).

Crossing over atau pindah silang adalah proses pemilihan posisi string secara
acak dan menukar karakter-karakter stringnya. Fungsi crossing over adalah
menghasilkan kromosom anak dari kombinasi materi-materi dua gen
kromosom induk. Probabilitas crossing over (Pc) ditentukan untuk
mengendalikan frekuensi crossing over (Hardi et al. 2014). Menurut
(Alfadianto et al. 2017)
Rekombinasi dan pindah silang akan menghasilkan rekombinasi antara gen
yang disebabkan oleh perubahan segmen kromosom homolog. Pindah silang
(crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid-kromatid
bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang
sangat umum terjadi pada saat pembentukan gamet pada kebanyakan
makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang
terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid
(Campbell,2011). Pada waktu kromosom hendak memisah (yaitu pada anafase
I), kromatid-kromatid yang bersilang itu melekat dan putus pada bagian
kiasma, kemudian tiap potongan itu melekat pada kromatid sebelahnya secara
timbal balik. Berhubung dengan itu gen-gen yang terletak di bagian yang
pindah itu akan berpindah pula ke tempat kromatid sebelahnya (Suryo, 2013).

Setiap cerossing over menampakkan suatu ciasma atau konvigurasi bentuk


persialngan antara kromosom homolog yang bisa diamati selama meiosis
(Jonnes, 2010). Chiasma (jamak: Chiasmata) adalah suatu kondisi yang
menyebabkan terjadinya segregasi kromosom-kromosom homolog yang akan
menyebabkan perubahan kromosom dari diploid menjadi haploid (Petter
Portin, 2012). Dalam pindah silang, yang terjadi ketika kromosom-kromosom
homolog tereplikasi berpasangan saat profase meiosis I, sekumpulan protein
mengontrol pertukaran segmen-segmen bersesuaian dari satu kromatid
maternal dan satu kromatid paternal. Akibatnya, bagian-bagian ujung dua
kromatid nonsaudara bertukar tempat setiap kali pindah silang. Pindah silang
terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang terjadi pada saat
kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid (Campbell, 2011).

Pindah silang terjadi pasca duplikasi kromosom, pada profase 1 meiosis kedua
kromosom homolog mengalami duplikasi menjadi empat buah kromatid.
Empat buah kromatid membentuk sinapsis yang dinamakan tetrad. Saat tetrad
102 _ Buku Ajar terbentuk, pindah silang terjadi. Bukti pindah silang terjadi
sesudah kromosom homolog mengalami duplikasi diperoleh dari hasil analisis
genetik pada percobaan kapang. Kapang Neurospora crassa. sering digunakan
dalam keperluan analisis genetik karena dalam fase reproduksi aseksual
terjadi askosopra haploid yang akan mengalami mitosis sehingga
berkecambah dan tumbuh menjadi miselium multisel yang juga haploid
(Zukiaturrahman 2011).
III.METODELOGI

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan kamis,7 Oktober 2021 pukul 15.00 WIB secara
daring dari rumah masing-masing.

B. Alat dan bahan


Alat-alat yang digunakan diantaranya alat tulis,kertas.
Bahan-bahan yang digunakan diantaranya plastisin.

C. Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja dari percobaan ini adalah:
1. Siapkan alat dan bahan alat tulis,kertas dan plastisin.
2. Buatlah yang menyerupai kromosom dari plastisin warna biru dan orange.
3. Setelah jadi siap melakukan peragaan pindah silang.
a. Jenis pindah silang tunggal
1. PST (2,3) jadi percobaan pertama dengan jenis pindah silang
tunggal 2,3 menindahkan lengan kromosm nomor.2 sebelah kanan
ke lengan kromosom nomor 3 sebelah kiri.
2. PST (3,4) langkahnya dimana lengan kromosom no.3 dipindahkan
ke lengan kromosom nomor 4 sebelah kiri.
b. Jenis pindah silang ganda
1. PSG (2,3),(2,3) dimana lengan kromosom nomor 2 sebelah kanan
dipindahkan ke lengan kromosom nomor 3 sebelah
kanan,kemudian lengan kromosm nomor 2 seblah kiri dipindahkan
ke lengan kromosom kesebalh kanan nomor 3.
2. PSG (2,3),(1,4) dimana lengan kromosom nomor 2 sebelah kanan
dipindahkan ke lengan kromosom nomor 3 sebelah
kanan,kemudian lengan kromosm nomor 1 seblah kiri dipindahkan
ke lengan kromosom kesebelah kanan nomor 4.
3. PSG (1,2),(3,4) dimana lengan kromosom nomor 1 sebelah kanan
dipindahkan ke lengan kromosom nomor 2 sebelah
kanan,kemudian lengan kromosm nomor 3 seblah kiri dipindahkan
ke lengan kromosom kesebelah kanan nomor 4.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Jenis pindah silang (PS) Gambar konfigurasi kromosom


Sebelum PS Sesudah PS
PS tunggal antara kromatid
2&3

PS tunggal antara kromatid 3 &


4

PS ganda antara kromatid


2 & 3 dan 2 & 3

PS ganda antara kromatid


2 & 3 dan 1 & 4
PS ganda antara kromatid
1 & 2 dan 3 & 4

B. Pembahasan
 jenis persilangan (ganda dan tunggal).
Yang dimaksud dengan Persilangan (bahasa
inggris: hybridization atau crossing)dalam biologi adalah perkawinan
antar individu ataupun populasi yang berlainan secara genetik untuk
menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada
keturunannya. Pindah silang adalah crossing over ialah proses penukaran
segmen dari kromatid-kromatid bukan kakak beradik dari sepasang
Kromosom homolog. Peristiwa pindah silang biasanya terjadi pada setiap
gametogenesis pada setiap makhluk hidup seperti tumbuhan hewan dan
manusia pindah silang terjadi ketika meiosis 1 akhir profase 1 atau
permulaan metafase 1 yaitu pada saat kromosom telah menggandakan
menjadi dua kromatid pada saat kromosom akan memisahkan yaitu pada
anafase 1 kromatid yang bersilang akan melekat dan putus di bagian
kiasma kemudian tiap potongan itu melekat pada kromatid sebelahnya
secara timbal balik. Gen-gen yang terletak pada bagian an yang pindah itu
itu Akan berpindah pula tempatnya kromatid sebelah suatu proses yang
dinamakan pindah silang atau crossing over menghasilkan kromosom
individual yang menggabungkan gen-gen yang diwariskan dari kedua
orang tua pindah silang terjadi selama profase meiosis Kromosom
homolog muncul sebagai pasangan profase 1 perlengkapan protein yang
dinamakan kompleks synaptonemal menggabungkan kromosom sehingga
terikat kuat satu dengan yang lainnya pernyataan homolog satu sama lain
dengan gen.

1. Pindah silang tunggal.


Menurut Suryo (2013), pindah silang tunggal merupakan pindah silang
yang terjadi pada satu tempat. Dengan terjadinya pindah silang itu akan
terbentuk 4 macam gamet. Dua macam memiliki gamet memiliki gen
yang sama dengan gen yang dimiliki induk (parental) maka dinamakan
gamet tipe parental. Dua gamet lainnya merupakan gamet baru yang
terjadi sebagai akibat adanya pindah silang. Gamet ini dinamakan gamet
tipe rekombinasi tipe parental dibentuk jauh lebih banyak dibandingkan
dengan gamet tipe rekombinasi.

2. Pindah silang ganda


Pindah silang yang terjadi pada dua tempat. Jika pindah silang ganda
dalam bahasa Inggris berlangsung di antara dua buah gen yang terangkai,
maka terjadinya pindah silang ganda itu tidak akan nampak dalam fenotip,
sebab gamet yang dibentuk hanya dari Tipe parental dan tipe rekombinasi
akibat pindah silang tunggal. Akan tetapi di antara gen a dan b masih ada
gen ketiga misalnya gen a dan b akan nampak.

Menurut Suryo (2013), jika pindah silang ganda (double crossing over)
berlangsung di antara dua buah gen yang terangkai, maka terjadinya
pindah silang ganda ini tidak akan tampak pada fenotip, sebab gamet-
gamet yang dibentuk hanya dari tipe parental saja atau dari tipe
rekombinansi atau tipe parental dan tipe rekombinansi akibat pindah
silang tunggal. Akan tetapi, misalkan di antara gen A dan gen B masih ada
gen ketiga, misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda antara
gen A dan gen B akan tampak. Pindah silang ganda yang terjadi pada
kromosom (2-3)(2-3) membentuk hasil kromosom dengan 4 macam gamet
yaitu: Kromatid 1: ABCD,Kromatid 3: aBCd,Kromatid 2: AbcD Kromatid
4: abcd Dimana hasil yang diperoleh 50% merupakan tipe gamet parental
dan 50% tipe gamet rekombinan. Pada uji ketiga dipindah silang ganda
pada kromosom (1-3)(2-4). Pindah silang pertama dilakukan pada
kromosom 1 dan 3, dan yang kedua pada kromosom 2 dan 4.
Menghasilkan kromosom seperti ini

Pindah silang umumnya terjadi pada kromatid-kromatid tengah yaitu


kromatid nomor 2 dan 3 dari tetrad kromatid. Tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-kromatid yang lain
(Campbell, 2011).

 Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang :


1. Temperatur, temperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur
normal.Temperatur tinggi akan mempercepat proses homologi dan tahap
diploten saat meiosis sehingga memperbesar frekuensi pindah silang.
Sedangkan temperatur rendah justru memperpanjang tahap pakiten.
Semakin lama tahap pakiten berlangsung maka terbentuknya rekombinasi
akan semakin besar.
2. umur, makin tua satu individu makin kurang mengalami pindah silang.
3. Zat kimia,zat-zat kimia tertentu
4. Penyinaran dengan sinar - X.
5. Jarak antara gen-gen terangkai. Makin jauh,makin besar kemungkinan
pindah silang.
6. Jenis kelamin. Umumnya pindah silang terjadi pada individu jantan
maupun betina. Namun demikian ada perkecualian, yaitu pada ulat sutera
(Bombix mori) yang betina tidak pernah terjadi pindah silang,
V.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Berangakai atau peristiwa dimana beberapa gen yang berbeda alelnya


terdapat bersama pada sebuah kromosom. Ada dua macam berangkai, yaitu
sempurna dan tidak sempurna. Pada berangkai tidak sempurna menyebabkan
pindah silang, yaitu gen-gen yang letaknya berjauhan dalam satu kromosom
mengalami perubahan letak, karena terjadi penukaran segmen dari kromatid-
kromatid pada sepasang kromosom homolognya.
2. Pindah silang terbagi menjadi dua jenis yaitu pindah silang tunggal dan
pindah silang ganda.
3. Beberapa factor yang menyebabkan pindah silang diantarnya
temperature,umur,zat kimia,penyinaran,jaran anatara gen, dan jenis kelamin.
DAFTAR PUSTKA

Alfandianto, A., Nugroho, Y. A., Setiafindari, W. 2017. Penjadwalan Produksi


Menggunakan Pendekatan Algoritma Genetika di PT Pertani (PERSERO)
Cabang I Yogyakarta. Jurnal Disprotek 8(2): 1-7

Effendi,Yunus,2020, Buku Ajar Genetika Dasar, ISBN: 978-623-7961-58-1 E-ISBN:


978-623-7961-59-8 EBook, Penerbit Pustaka Rumah C1nta, Sawitan, Kota
Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Mardiyah, R., Romdhini, M.U., Irwansyah. 2018. Penerapan Algoritma Genetika


dalam Penjadwalan Penerbangan di Bandara Internasional Lombok. Eiden
Mathematics Journal.

Mustami, M.K. 2013. Genetika. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

Nusantari, Elya. 2014. Genetika: Belajar Genetika dengan Mudah dan Komprehensif.
Yogyakarta : Depublish Publisher.

Zukiaturrahman A. 2011. Mekanisme Berangkai dan Pindah Silang pada Alel.


Program Studi Kedokteran Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan. Malang:
Universitas Brawijaya.

Buku Suryo,2008-2011.
LAMPIRAN
Resume Video

Berangkai dan pindah silang

Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel atau nukleus bagian
kromosom terdiri dari kromatid dan sentromer lengan pendek dan lengan panjang
berdasarkan letak sentromernya

Ada empat Bentuk kromosom :

1. Telosentrik yaitu kromosom yang mempunyai 1 buah lengan dengan


sentromer di ujung lengan.
2. Akrosentrik yaitu kromosom yang mempunyai dua buah lengan yang satu
jauh lebih panjang dari yang lain
3. Submetasentrik yaitu kromosom yang mempunyai dua buah lengan yang satu
sedikit lebih pendek dari yang lain.
4. Metasentrik yaitu kromosom yang mempunyai dua buah lengan yang sama
panjang tipe dan jumlah kromosom.

Tipe dan jumlah kromosom

kromosom manusia dibedakan menjadi dua tipe yaitu Autosom dan Gonosom.
Autosom sering disebut kromosom tubuh atau kromosom somatik sedangkan
Gonosom adalah sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin yaitu X dan Y.

Gen terangkai atau berangkai pada autosom adalah gen-gen bukan sealel yang
terdapat pada kromosom yang sama.

Ada dua macam gen berangkai pertama Rangkai tidak sempurna, gen-gen terangkai
pada satu kromosom yang letaknya tidak berdekatan satu sama lain sehingga
mengalami perubahan letak hal ini disebut crossing over atau pindah silang. Dan yang
kedua adalah Rangkai sempurna Yaitu gen yang terangkai letaknya amat berdekatan
sehingga selama meiosis gen-gen itu tidak mengalami perubahan letak lalu gen-gen
itu bersama-sama menuju ke gamet.
Pindah silang adalah proses pertukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan kakak
beradik atau non sister kromatid dari sepasang Kromosom homolog. Berikut ini
contoh pindah silang pada meiosis:

Pindah silang dibagi menjadi dua, yang pertama pindah silang tunggal yaitu pindah
silang yang terjadi pada suatu tempat pada pindah silang ini dihasilkan 4 macam
gamet yaitu dua gamet parental yang memiliki sifat seperti induknya dan 2 gamet
rekombinan yang merupakan hasil pindah silang.

Yang kedua pindah silang ganda yaitu pindah silang yang terjadi pada dua tempat jika
terjadi pada dua buah gen terangkai maka hasil pindah silang tidak akan terlihat pada
fenotip karena gamet yang terbentuk hanya dari Tipe parental saja tipe rekombinan
saja atau tipe parental rekombinan lalu jika terjadi pada gen a dan b ada gen ketiga
misal Gen C maka hasil pindah silang akan terlihat pada fenotip.

Anda mungkin juga menyukai