Anda di halaman 1dari 8

Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSANMENENTUKAN


KUALITASBIBIT IKAN GURAMEDI PEKON SUKOSARI
MENGGUNAKAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0

Marilin Kristina, Sulantiwi


STMIKPringsewu Lampung
Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id
E-mail : marilin_kristina@yahoo.com, Sulantiwi@yahoo.co.id

Abstrak
Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar
ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Salah satunya di pekon Sukosari yang saya tempati ini.
Merupakan salah satu ikan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae. Ikan
gurame adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini
dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi.Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang
sudah cukup dikenal dan banyak diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurame memiliki
kelebihan yaitu rasa daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah
lama dikenal orang dan telah banyak dibudidayakan.Untuk menentukan jenis bibit gurame saya
menggunakan aplikasi visual basic 6.0, jadi dengan mudah kita mengetahui kualitas bibit gurame
dengan aplikasi ini.

Kata kunci :Kualitas Gurame, SPK, Visual Basic

1. PENDAHULUAN gurame muda jauh lebih menarik


1.1 Latar Belakang dibandingkan gurame dewasa (Sitanggang
Secara morfologi, ikan ini memiliki garis dan Sarwono, 2001). Sedangkan pada ikan
lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, muda terdapat delapan buah garis tegak.
bersisik stenoid serta memiliki gigi pada Bintik gelap dengan pinggiran berwarna
rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari kuning atau keperakan terdapat pada bagian
lemah pertama sirip perut merupakan benang tubuh diatas sirip dubur dan pada dasar sirip
panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. dada terdapat bintik hitam (Susanto, 2001).
Tinggi badan 2,0 s/d 2,1 kali dari panjang Ikan gurame tergolong dalam ordo
standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis Labirynthici yang memiliki alat pernapasan
tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai 10 tambahan yang disebut labirin, yaitu lipatan-
buah dan pada daerah pangkal ekor terdapat lipatan epitelium pernapasan yang
titik hitam bulat (Balai Budidaya Air Tawar merupakan turunan dari lembar insang
Sukabumi, 2002). pertama, sehingga ikan dapat mengambil
Gurame juga memiliki bentuk fisik khas oksigen langsung dari udara. Adanya alat
badannya pipih, agak panjang dan lebar. pernapasan tambahan ini memungkinkan
Badan itu tertutup sisik yang kuat dengan ikan gurami dapat hidip dalam perairan yang
tepi agak kasar. Mulutnya kecil, letaknya kadar oksigennya rendah (Departemen
miring tidak tepat dibawah ujung moncong. pertanian, 1999).
Bibir bawah terlihat menonjol sedikit
dibandingkan bibir atas. Ujung mulut dapat 1.2 Rumusan masalah
disembulkan sehingga tampak monyong. Dengan melihat latar belakang diatas penulis
Penampilan gurame dewasa berbeda dengan mengambil sebuah rumusan masalah sebagai
yang masih muda. Perbedaan itu dapat berikut :
diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna,
bentuk kepala dan dahi. Warna dan perilaku

26
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

Bagaimanakah cara menentukankualitasbibit b. Sistem pendukung keputusan membantu


ikan gurame? pengambil keputusan dalam hal
penghematan waktu yang dibutuhkan untuk
1.3 Batasan Masalah memecahkan berbagai masalah terutama
Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis masalah yang sangat kompleks dan tidak
dapat menyimpulkan batasan masalah dalam teratur.
penelitian ini, yaitu ini hanya sebatas ruang
2.2 Pengertian Ikan Gurame
lingkup ikan gurame pada pekon sukosari
Ikan gurami merupakan ikan asli Asia
dan aplikasi yang dibangun menggunakan Tenggara yang penyebarannya meliputi
Microsoft Visual Basic 6.0. beberapa wilayah Indonesia seperti Pulau Jawa,
Sumatra & Kalimantan. Pada habitat awalnya
1.4 Manfaat Penelitian ikan ini merupakan asli sungai ataupun rawa,
a. Pembuatan Sistem Pendukung ikan gurami merupakan herbivora atau
Keputusan mempermudah masyarakat pemakan daun-daunan, dan termasuk ikan
dalam menentukan kualitas bibit yang mempunyai alat pernapasan tambahan
gurame. berupa labirint.Ikan gurami terkenal dengan
b. Sebagai sarana latihan dan pertumbuhan yang lambat sehingga hal ini
pengembangan wawasan bagi penulis memberikan peluang bagi para pembudidaya
dalam penerapan teori sebagai dasar untuk lebih mengembangkan cara budidaya
penelitian. yang baik, praktis dan efisien untuk
c. Memperoleh pengetahuan dan mempercepat laju pertumbuhan ikan gurami.
wawasan yang lebih tentang ikan Kegiatan pemeliharaan ikan gurami terbagi
Gurame (Osphronemus gouramy). atas segmentasi pemeliharaan yang panjang,
mulai dari proses pemijahan yang
menghasilkan telur hingga proses pendederan
2. TINJAUAN PUSTAKA mencapai beberapa tahapan pendederan. Ikan
2.1 Sistem Pendukung Keputusan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi
Sistem Pendukung keputusan adalah suatu yang sudah cukup dikenal dan banyak diminati
sistem berbasis komputer yang menghasilkan di Indonesia. Hal ini karena ikan gurame
berbagai alternatif keputusan untuk membantu memiliki kelebihan yaitu rasa daging yang
manajemen dalam menangani berbagai enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif
permasalahan yang terstruktur ataupun tidak stabil. Ikan ini sudah lama dikenal orang dan
terstruktur dengan menggunakan data dan telah banyak dibudidayakan (Balai
model. Sistem Pendukung Keputusan Pembenihan dan Budidaya Ikan Gurame ;
(SPK)/Decision Support Sistem (DSS) Magelang)
pertama kali dikemukakan Oleh G. Anthony
Gorry dan Michael S Scoot Morton pada tahun 2.3 Bologis Ikan Gurame
1971, konsep ini pertama kali diungkapkan a. Klasifikasi ikan gurame
dengan istilah Management Decision Sistem. Ikan gurame (Osphronemus gouramy)
Sistem tersebut adalah suatu sistem berbasis merupakan salah satu jenis ikan air tawar
komputer yang ditujukan untuk membantu yang dibudidayakan di kolam dan
pengambil keputusan dengan memanfaatkan merupakan ikan asli Indonesia yang
data dan model tertentu untuk memecahkan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta
berbagai persoalan yang tidak terstruktur. salah satu jenis ikan yang senang tinggal
Istilah DSS mengacu pada suatu sistem yang diperairan yang tenang, terbenam, dan
memanfaatkan dukungan komputer dalam dalam seperti kolam, rawa, telaga, danau
proses pengambilan keputusan. Penulis serta waduk (Djuhanda, 1981; Rusdi,
menggunakan Sistem Pendukung Keputusan 1988).
Aplikasi Visual Basic 6.0.Keuntungan sistem Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai
pendukung keputusan adalah sebagai berikut: berikut :
a. Sistem pendukung keputusan memperluas  Ikan gurami angsa, memiliki panjang
kemampuan untuk pengambil keputusan tubuh sampai dengan 65 cm dan berat
dalam memproses data atau inspirasi bagi tubuh bisa mencapai 6 - 12 kg per ekor.
pemakainya. Warna tubuh abu - abu dengan sisik

27
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

relatif lebar. Di daerah sunda biasa


dikenal sebagai gurami soang atau b. Kebiasaan Hidup
gurami galunggung. Di alam, gurame mendiami perairan yang
 Gurami Jepang atau nama lainnya tenang dan tergenang seperti rawa, situ,
adalah gurami jepun, panjang tubuh dan danau. Di sungai yang berarus deras,
lebih pendek dibandingkan gurami jarang dijumpai ikan gurame.
angsa. Memiliki warna tubuh abu - Kehidupannya yang menyukai perairan
abu kemerahan terutama ada ujung bebas arus itu terbukti ketika gurame
sirip - siripnya. Memiliki bentuk sisik sangat mudah dipelihara di kolam-kolam
kecil dan berat mencapai 3.5 kg dan tergenang.
panjang maksimal 45 cm. Walau gurame dapat dibudidayakan di
 Gurami Bluesafir, memiliki ciri fisik dataran rendah dekat pantai, perairan yang
hampir sama dengan gurami yang lain paling otimal untuk budidaya adalah yang
namun memilii warna merah muda terletak pada ketinggian 50 - 40 m diatas
cerah. Berat maksimum mencapai 2 kg permukaan laut seperti di Bogor, Jawa
per ekor. Produktivitas telur mencapai Barat. Ikan ini masih bertoleransi sampai
5000 - 7000 butir. pada ketinggian 600 m diatas permukaan
 Gurami Paris, warnanya merah muda laut seperti di Banjarnegara, Jawa Tengah.
cerah tetapi kepalanya berwarna putih Yang jadi patokan adalah suhu air
dan terdapat bintik - bintik hitam dilingkungan hidupnya. Suhu ideal untuk
diseluruh tubuh. Berat maksimum ikan gurami adalah 24 – 28 0C
mencapai 1,5 kg, dengan produktivitas (Sitanggang dan Sarwono, 2001).
telur 5000 - 6000 butir. c. Kualitas Air
 Gurami perselen, memiliki warna Air untuk mengairi komplek kolam harus
merahmuda cerah dengan ukuran tersedia setiap saat, kalau perlu tersedia
kepala relatif kecil. Kelebihannya sepanjang tahun. Volume air jangan
adalah dalam menghasilkan telur berlebihan, karena dapat mengakibatkan
jumlahnya bisa mencapai 10.000 butir banjir. Debit air merupakan jumlah air yang
setiap kali pemijahan. Gurami jenis ini mengalir dalam saluran dihitung dengan
adalah yang paling sering dicari ukuran liter per detik. Untuk pemeliharaan
sebagai benih unggul. Berat induknya gurame secara tradisional pada kolam
mencapai 1 - 2 kg. khusus, debit air yang diperkenankan
 Gurami Bastar, tubuh jenis gurami ini adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk
agak kehitaman tetapi warna pemeliharaan secara polikultur (semi
kepalanya putih. Bentuk sisik nya agak intensif) debit air yang paling ideal adalah
lebar, laju pertumbuhannya termasuk antara 6-12 liter/detik (Sitanggang dan
cepat namun jumlah telur yang Sarwono, 2001).
dihasilkan tidak terlalu banyak hanya Kehidupan organisme akuatik termasuk
2000 - 3000 butir setiap kali ikan sangat dipengaruhi oleh faktor
pemijahan. lingkungan seperti : suhu, oksigen terlarut,
 Gurmi kapas, memiliki warna putih karbondioksida bebas, derajat keasaman
keperakan mirip kapas dengan bentuk (pH), dan salinitas. Oleh karena itu, faktor-
sisik yang cukup besar. Benih gurai faktor tersebut harus dikendalikan dalam
jenis ini dapat tumbuh dengan cepat budidaya ikan (Wardoyo, 1981).
dan dapat mencapai 1 kg dalam waktu d. Pakan Tambahan
sekitar 13 bulan semenjak menetas. Upaya untuk mencarikan pengganti daun-
Priduktifitas telurnya bisa mencapai daun yang disukai gurame sekaligus
3000 butir setiap kali pemijahan. merupakan kunci untuk membongsorkan
tubuh gurame, yang dianggap cukup efektif
 Gurami batu, memiliki warna hitam dewasa ini ada dengan menyediakan
dengan sisik yang kasar. makanan tambahan yang mempunyai
Pertumbuhannya cenderung lambat kandungan protein yang cukup tinggi. Pada
dibandingkan jenis yang lain. Beratnya kegiatan Kerja Praktek ini ada 3 jenis
hanya mencapai 0,5 kg dalam waktu makanan tambahan, yaitu Pellet, Keong
13 bulan semenjak menetas. Emas, dan Serangga (Jangkrik).

28
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

e. Pellet gurame adalah ular, belut, katak, dan


Pellet merupakan makanan tambahan bagi burung pemakan ikan. Dilihat dari jenis
gurame yang sudah dikenal. Bahan pemangsa air menurut Heinz dan Kline
pembentuk pellet tidak lain adalah (1973), musuh utama ikan gurame terbagi
campuran dari berbagai bahan makanan atas ikan liar pemangsa dan beberapa jenis
seperti tepung ikan, tepung darah, tepung ikan pemelihara. Untuk menghindarai ikan
daging, tepung daun, tepung dedak, dan gurame dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa
lain sebagainya. Antara bahan yang tinggi pemasukan air dipasang serumbung dan
kandungan proteinnya dicampurkan dengan saringan ikan agar hama tidak masuk ke
bahan makanan yang rendah dengan dalam kolam.
perbandingan tertentu, sehingga didapatkan Jenis penyakit yang sering mengganggu
kandungan protein seperti yang dalam budidaya ikan gurame adalah
dikehendaki. Dan bentuk pellet seperti penyakit bintik putih (White spot) yang
butiran-butiran kapur tulis namun disebabkan jenis protozoa Ichthyopthirius
ukurannya lebih kecil. multifilis yang menyerang benih dan induk
ikan gurame. Protozoa ini menjadi parasit
Keong Emas (Pomacea sp.) merupakan yang sulit diberantas karena kehadirannya
salah satu hama penting pada pertanaman sering kali diliputi oleh lendir yang sulit
padi sawah. Sebagai hewan yang menyukai ditembus oleh larutan obat (Kabata, 1985).
habitat perairan, maka kehidupan dan Mereka menyerang ikan dibawah selaput
pergerakan (mobilitas) keong emas sangat lendir ikan yang merupakan benteng
dipengaruhi oleh keadaan air pada pertahanan utama bagi ikan (Kabata, 1985).
habitatnya. Dengan tersedianya keong emas Selain itu, jenis penyakit yang juga sering
dalam jumlah yang banyak pada alam menyerang induk ikan gurame adalah
khususnya pada area persawahan, maka Argulus indicus. Parasit ini tergolong
keong emas dapat dimanfaatkan sebagai Crustacea tingkat rendah yang hidup
pakan tambahan untuk ikan selain hanya sebagai ektoparasit. Menurut Radiopoetro
berperan sebagai hama padi (1983), Argulus indicus menempel pada
sirip atau sisik pada induk ikan gurame.
Serangga sebagai makanan tambahan g. Induk Ikan Gurami
gurame bisa juga memanfaatkan potensi Pada ikan gurame perbedaan kelamin
serangga yang suka berkeliaran dimalam jantan dengan betina bisa dilihat dari
hari. Pada kenyataannya, sekalipun gurame perbedaan bentuk dahi, warna dasar sirip
termasuk ikan herbivora (pemakan dada, warna dagu dan kepekaan pangkal
tumbuhan), mereka tidak menolak apabila ekor (Susanto, 1989).
suatu ketika (tanpa disengaja) ada serangga h. Kolam Pemeliharaan Induk Ikan Gurami
yang terjatuh ke dalam kolam. Untuk dan Bila dihubungkan dengan lingkungan
karena itulah maka kita bisa memanfaatkan hidupnya, ikan gurame merupakan ikan
serangga yang banyak disekitar kita sebagai yang senang mendiami badan perairan
makanan gurame yang murah, namun yang relatif tenang. Kolam sebagai media
tinggi kandungan proteinnya. pemeliharaan ikan gurame juga salah satu
f. Hama dan Penyakit hal yang sangat penting. Dalam
Hama dan penyakit pada budidaya ikan pemeliharaan induk ikan gurame,
gurame sering menimbulkan kegagalan keberadaan kolam hendaknya dekat
serta kerugian besar. Adapun beberapa hal dengan sumber air yang berupa mata air,
yang menyebabkan timbulnya penyakit sungai atau pompa air. Tempat yang
berupa kesuburan kolam dampak dari paling ideal adalah lembah yang dasarnya
pemupukan, makanan, kepadatan ikan yang mendatar di kaki kedua lereng sungai
tinggi serta kualitas air yang buruk (Kabata, yang berlenggak-lenggok ditengah
1985). dataran (Tim Lentera, 2002).
Hama adalah hewan yang berukuran lebih Sebagai ikan yang senang mendiami
besar dan mampu menimbulkan gangguan perairan yang tenang, keberadaan arus
pada ikan. Beberapa pemangsa utama ikan hendaknya tidak terlalu mendominasi.
gurame dari jenis hama yang sering Namun menurut Asmawi (1983), arus
ditemukan pada usaha budidaya ikan dapat digunakan dalam pemeliharaan

29
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

induk dengan syarat debit airnya tidak pupuk kandang yang sudah matang. Agar
terlalu deras. Arus air yang terlalu deras tidak menjadi racun Bagi ikan gurame.
akan mengganggu aktivitas gurame yang kemudian air kolam ditambah sedikit demi
memiliki badan pipih, sehingga sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm
berenangnya yang memang sudah lambat dan terus diatur sampai ketinggian 80-120
akan semakin lebih lambat. Gurame yang cm tergantung kepadatan ikan..setelah air
terganggu ketenangannya akan menjadi berubah warna menjadi hijau terang baru
stress, marah, dan mengamuk serta benih ikan gurame di tebar.
mengacak-acak dasar kolam.
Air yang mengalir ke dalam kolam 2.5Menebar BenihGurame
sebaiknya diendapkan terlebih dahulu, Penebaran benih Sebelum benih ditebar
karena dikhawatirkan air yang masuk perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih
banyak mengandung bahan-bahan atau ikan tidak dalam kondisi stres saat berada
unsur-unsur kimia yang dapat dalam kolam.
mengganggu metabolisme ikan serta Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus
dapat menyebabkan timbulnya hama dan dalam plastik yang masih tertutup rapat
penyakit pada kolam yang pada akhirnya dimasukan kedalam ember besar yang berisi
akan menyerang induk ikan gurame. air dari kolam penebaran yang telah diberi
Selain itu, sumber air yang terlalu banyak obat tetrasiclin, biarkan sampai dinding plastik
mengandung bahan kimia juga akan mengembun. Ini tandanya air kolam dan air
menganggu keinginan induk ikan gurame dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu
untuk memijah. dibuka plastiknya dan di biarkan dalam ember
sampai benih terlihat dalam kondisi
baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan
dalam kolam secara perlahan-lahan.
2.4 Syarat budidaya ikan gurame
2.6 Pemberian Pakan
a. Persiapan kolam ikan gurame Makanan pokok ikan gurame berupa pelet
pembesaran ikan gurame dapat dilakukan yang dapat diatur gizinya, namun di daerah
di kolam tanah maupun kolam permanen, yang agak sulit memperoleh pelet, daun-
Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk daunan merupakan alternatif yang sangat baik
menumbuhkan makanan alami dalam untuk dijadikan makanan ikan gurame.
jumlah yang cukup.seperti plangton dll Ikan gurame merupakan jenis ikan pemakan
b. persiapan di kolam permanen tumbuhan (herbivora).akan tetapi Ketika pada
bersihkan kolam dari lumut dan kotoran ukuran benih ikan gurame bersipat carnivora,
sampai benar-benar bersih lalu di cat pakai oleh sebab itu jenis pakan yang diberikan pada
air kapur terus dikeringkan.satu hari waktu gurame ukuran benih yaitu berupa kutu
kemudian isi air dengan kedalaman 30-40 air (Daphnia), cacing sutra. Sifat herbivora
cm.dan diberi prebiotik penumbuh plangton. pada ikan gurame yaitu terjadi ketika ikan
Hal dikarenakan makanan ikan gurame gurame telah dewasa. Adapun jenis pakan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang biasa diberikan pada ikan gurame yaitu
tambahan atau buatan sebagai berikut :
c. Persiapan kolam tanah 1. Daun talas/ daun keladi
Seperti halnya kolam permanen, kolam 2. Daun Sente
tanah dikeringkan terlebih dahulu Setelah 3. Daun singkong
dasar kolam benar-benar kering dasar 4. Daun kangkung
kolam perlu dikapur dengan kapur dengan 5. Daun ubi jalar
dosis 20kg per 100 meter persegi. Hal ini 6. Daun pepaya
untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat 7. Tauge : tauge kacang hijau, tauge, kacang
untuk membunuh hama maupun patogen merah, tauge dari bibit padi muda
yang masih tahan terhadap proses 8. Labu
pengeringan. Setelah kering dan berisi air 9. Pakan buatan (pellet)
air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2- 10. Jagung rebus
3 hari, sambil diberi obat prebiotik 11. Dedak
penumbuh plagton atau bisa memakai 12. Ampas tahu

30
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

13. Bungkil kacang  Mulai dipijahkan umur 2 tahun

2.7 Kriteria gurame betina dan jantan 3 METODE PENELITIAN


a. Gurame betina Subyek penelitian yang akan dibahas
 Dahi dempak (papak) adalah “Sistem Pendukung Keputusan
 Dasar sirip dada gelap kehitaman Menentukan Kualitas Ikan Gurame di Pekon
 Jika ditempatkan di tempat yang datar Sukosari menggunakan Visual Basic 6.0”.
ekor bergerak-gerak.
Implementasi yang dilakukan yaitu
 Bentuk bibir tipis
i. Gurame Jantan menggunakan perangkat lunak dengan bahasa
 Dahi menonjol pemrograman Visual Basic 6.0. Diantaranya
 Dasarsirip dada terang keputuhan adalah Tampilan awal, Proses dan Output.
 Dagu kuning
 Jika ditempatkan ditempat datar ekor 4 PEMBAHASAN
akan naik. 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem yaitu
 Bentuk bibir tebal
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi
Untuk menjamin kualitas ikan konsumsi yang
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
baik, perlu penyediaan induk unggul karena
Bibit Ikan gurame Berbasis Aplikasi
dari induk unggul akan menghasilkan benih
unggul pula. Induk unggul dan benih dapat Visual Basic 6.0. Meliputi : Panjang
diperoleh dari BBI atau dari Unit Pembenihan Gurame, Berat Gurame, Warna Gurame.
Rakyat (UPR). Di Sukosari, induk unggul oleh
BBI setempat digolongkan ke dalam empat 4.2 Tampilan Awal
kriteria induk yaitu unggulan 1, unggulan 2, Data yang perlu di input kan dalam rancangan
unggulan 3 dan unggulan 4 yang dibedakan sistem ini adalah data Gurame. Sistem ini
berdasarkan pada frekuensi memijah dan dirancang untuk dapat melakukan olah data
banyaknya telur yang dihasilkan. Penyediaan kakaonya.
induk unggul oleh BBI dapat menjamin
kualitas induk yang dipelihara oleh 4.3 Proses
pembudidaya yang selanjutnya mempengaruhi Sistem yang dirancang dapat memberikan
produksi telur dan benih ikan. Untuk output berupa : Jenis bibit induk gurame.
memperbaiki mutu induk yang dihasilkan
dilakukan perbaikan genetik induk dengan 4.4 Output (Keluaran/Hasil)
cara perkawinan silang (cross breeding) untuk Sistem ini harus dapat memberikan output
menjamin pertumbuhan dan daya tahan yang berupa kesimpulan jenis gurame bibit unggul.
tinggi terhadap penyakit, dan tidak Dengan menentukan ikan gurame yang
diperkenankan perkawinan satu turunan (in
berkualitas atau tidak.
breeding). Memilih induk yang baik dilakukan
dengan memperhatikan ciri-ciri sebagai
4.5 Analisis
berikut :
Berdasarkan data-data yang didapatkan dari
a. Ciri induk gurami betina dan jantan yang
berbagai sumber baik dari para petani sebagai
baik
pakar, sistem yang akan dibuat membahas
 Betina
tentang kualitas bibit gurame yang di uji
 Warna badan terang
berdasarkan Panjang Gurame, Berat Gurame,
 Perut membulat Warna Gurame.
 Susunan sisik teratur
 Badan relatif panjang
 Mulai dipijahkan umur 2 tahun
 Jantan
 Warna badan Gelap
 Perut dekat anus lancip
 Susunan sisik teratur
 Gerakannya lincah

31
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

4.3 Tampilan Awal Menguji program (debugging) dan


Data yang perlu di input kan dalam rancangan menghasilkan program akhiran
sistem ini adalah data ikan gurame. berakhiran EXE yang bersifat
executable, atau dapat langsung
dijalankan

5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1 Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulakan sebagai berikut :
Tubuh ikan gurame (Osphronemus
gouramy) memiliki garis lateral tunggal,
lengkap dan tidak terputus, bersisik
stenoid serta memiliki gigi pada rahang
Gambar 1. Menu Masuk
bawah. Sirip ekor membulat. memiliki
4.4 Proses dan Output (Keluaran/Hasil) bentuk fisik khas badannya pipih, agak
Sistem yang dirancang dapat memberikan panjang dan lebar. Badan itu tertutup
output berupa jenis gurame bibit unggul sisik yang kuat dengan tepi agak kasar.
2 Habitat ikan gurame di alam mendiami
perairan yang tenang dan tergenang
seperti rawa, situ, dan danau.
3 Ikan gurame memiliki 6 macam varietas
atau strain berdasarkan daya produksi
telur, kecepatan tumbuh, ukuran/bobot
maksimal gurame dewasa. Masing-
masing adalah Angsa (soang, geese
gourami), Jepun (jepang, japonica),
Blausafir, Paris, Bastar (pedaging), dan
Porselan.berdasarkan warna terdapat
Hitam, Albino (putih), dan Belang.
Gambar 2.FormProses dan hasinya 4 Kehidupan organisme akuatik termasuk
ikan sangat dipengaruhi oleh faktor
4.6 Definisi visual basic lingkungan seperti : suhu, oksigen
Menurut Andi sunyoto (2007 : 1), Visual terlarut, karbondioksida bebas, derajat
Basic 6.0 merupakan salah satu software keasaman (pH), dan salinitas. Oleh
pembuat program aplikasi yang sangat karena itu, faktor-faktor tersebut harus
handal. Software ini diambil dari nama dikendalikan dalam budidaya ikan.
bahasa pemrograman yaitu visual basic. 5 Pakan tambahan bagi ikan gurame
Bahasa pemrograman adalah bahasa-bahasa
yang dapat di mengerti oleh komputer untuk adalah pelet, keong mas dan serangga.
melakukan tugas-tugas tertentu. 6 Penyakit bintik putih (White spot) yang
disebabkan jenis protozoa
Menurut Adi Kurniadi (2003 : 6), Ichthyopthirius multifilis yang
beberapa kemampuan atau manfaat Visual menyerang benih dan induk ikan
basic diantaranya adalah seperti :
gurame.
1. Untuk membuat program aplikasi berbasis
windows.
5.2 Saran
2. Untuk membuat objek-objek pembantu
Saran untuk pengembangan selanjutnya
program seperti kontrol ActiveX, file Help,
pada aplikasi ini adalah :
aplikasi Internet, dan sebagainya.
1. Aplikasi sistem pendukung keputusan
pemilihan bibit ikan gurame berbasis

32
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

aplikasi Visual Basic 6.0untuk


pengembangan selanjutnya harus bisa
berjalan pada sistem operasi lainnya
tidak hanya dapat berjalan pada sistem
operasi Visual Basic 6.0saja.
2. Aplikasi harus bisa memberikan
informasi tentang bibit ikan gurame
secara keseluruhan.
3. Aplikasi dapat menampilkan detail
perhitungan dari metode yang
digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Informasi Teknik Perikanan.


Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi.
Sukabumi.
Asmawi, S. 1983. Pemeliharaan Ikan
Dalam Keramba. Gramedia, Jakarta.
Departemen Pertanian. 1986. Budidaya
Gurami. Balai Informasi Pertanian Jawa
Barat. Bandung.
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Armico,
Bandung.
Heinz, H. R. and Kline. 1973. Fish
Panthology. FFA Publication Inc. West
Sylvania Aveneu, Neptune, New Jersey.
512 pp.
Kabata, Z. 1985. Parasit and Diseases Fish
Culture in The Tropic. Taylor and Francis,
London.
Radiopoetro. 1983. Zoology Vertebrata.
Erlangga, Jakarta. 56 pp.
Rusdi, T. 1988. Usaha Budidaya Gurami.
Simplek, Jakarta. 73 pp.
Sitanggang, M. dan Sarwono, B. 2001.
Budidaya Gurami (Edisi Revisi). Penebar
Swadaya. Jakarta.
Susanto, Heru. 1989. Budidaya Ikan Gurame.
Penebar swadaya. Jakarta.
Tim Lentera. 2002. Cermat dan Tepat
Memasarkan Gurami. Agromedia Pustaka,
Jakarta.
Wardoyo, S.T. 1981. Kualitas Air Untuk
Keperluan Pertanian dan Perikanan.
Analisis Dampak Lingkungan, Bogor.

33

Anda mungkin juga menyukai