MAKALAH
OLEH :
Sebagai Salah Satu Komponen Penilaian Pada Mata Kuliah Ekologi Tanaman
Lanjutan Program Magister Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan
ini.Makalah ini berjudul “AERENKIM TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) dan Jagung
(Zea mays L. )” sebagai salah satu syarat pemenuhan komponen penilaian pada mata
kuliah Ekologi Tanaman Lanjutan, Program Studi Magister Ilmu Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Riau, Riau. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah yaitu Dr. Ir. Arman Effendi AR, MP. yang telah
penulisan.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
makalah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................................1
Tujuan Penulisan...............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB II.
Organ pada tumbuhan berbiji dibangun oleh sel yang tersusun oleh berbagai
xilem, dan floem. Parenkhim terdapat pada dijumpai hampir di setiap bagian
tumbuhan pada batang, akar serta pada tangkai daun. Parenkhim berkembang dari
meristem dasar dan ada juga dari jaringan pembuluh berkembang dari prokambium
gabus. Parenkhim memiliki jenis dan fungsi beraneka ragam pada akar, batang, daun
dan tangkai daun. Adanya perbedaan pada diameter parenkhim yang nyata antara
perlakuan perendaman dan tidak direndam pada waktu pemaparan medan magnet
pada hampir semua organ tumbuhan. Jaringan ini dicirikan dengan sel-sel hidup yang
tidak menunjukkan spesialisasi dan dapat terlibat dalam berbagai proses fisiologi
aerenkim memiliki banyak ruang antar sel yang memungkinkan tumbuhan menyimpan
udara. Jaringan tersebut dapat ditemukan pada Angiospermae yang tumbuh pada
habitat akuatik, semi –akuatik atau tanah, mengandung banyak air. Pada organ daun
dan batang tumbuhan akuatik memiliki bentuk jaringan arenkim yang berbeda pada
jaringan arenkim akar. Perbedaan tersebut ada pada struktur jaringan dimana ruang
antarselnya besar dan tersusun secara longitudinal dan terkadang memiliki sel
(Evert, ray F. 2006. Esau’s Plant Anatomy. New Jersey: Jhon wiley & sons.,
Publication)
pori udara yang baik dan memfasilitasi difusi internal gas-gas yang dibutuhkan untuk
proses fisiologi tumbuhan. Sealin itu, aerenkim yang berasosiasi dengan diafragma
memberikan sokongan untuk menahan tekanan mekanis pada organ akar, batang
BAB IV
Respirasi sangat sensitif terhadap kondisi tergenang air. Dalam kondisi ini, akar
pertukaran gas antara tumbuhan dan atmosfer. Ketika tanaman tidak dapat menerima
tingkat oksigen yang cukup untuk respirasi, mereka membentuk aerenkim di akarnya
yang berfungsi sebagai penampung oksigen pada tanaman yang terendam. Aerenkim
terbentuk pada jagung ( Zea mays) akar sebagai respons terhadap berbagai jenis stres
seperti genangan air, gangguan mekanis, kekeringan dan kekurangan nutrisi. Etilen
memainkan peran penting dalam pembentukan aerenkim. Dalam kondisi tergenang air,
ia dapat terakumulasi dalam jaringan yang terendam dan menginduksi gen yang
terlibat dalam pembentukan aerenkim. Gen ini terkait dengan pensinyalan kalsium,
degradasi dinding sel dan spesies oksigen reaktif (ROS). Dalam ulasan ini, penulis
memfokuskan pada temuan terbaru tentang aerenkim pada akar jagung dan
Haythem, 2017)
Pada akar jagung, aerenkim lysigenous dibentuk oleh kematian sel di korteks
pencernaan sel longitudinal dan radial yang dipisahkan oleh sel hidup yang menempel
pada prasasti dan epidermis. Dinding dan isi sel yang dicerna benar-benar hilang.
Aerenkim dapat diinduksi sebagai respons terhadap stres atau terbentuk secara
BAB V
DAMPAK CEKAMAN GENANGAN DAN KEKERINGAN TERHADAP
JARINGAN AERENKIM
Tanaman jagung memerlukan curah hujan rata-rata 25 mm/minggu. Kondisi
tergenang/flooded dapat terjadi pada curah hujan tinggi dan pengaturan drainase lahan
beberapa penurunan status energy pada sel perakaran dan mempengaruhi proses-