Anda di halaman 1dari 8

AERENKIM TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) dan Jagung (Zea mays L.

MAKALAH

OLEH :

DICKY KURNIAWAN/ 2010241704

Sebagai Salah Satu Komponen Penilaian Pada Mata Kuliah Ekologi Tanaman
Lanjutan Program Magister Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau

PROGRAM PASCASARJANA ILMU PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan

berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

ini.Makalah ini berjudul “AERENKIM TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) dan Jagung

(Zea mays L. )” sebagai salah satu syarat pemenuhan komponen penilaian pada mata

kuliah Ekologi Tanaman Lanjutan, Program Studi Magister Ilmu Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Riau, Riau. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada dosen pengampu mata kuliah yaitu Dr. Ir. Arman Effendi AR, MP. yang telah

mengajarkan tentang mata kuliah tersebut.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dalam

penulisan.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun sebagai bahan perbaikan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.Semoga

makalah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan perkembangan ilmu

pengetahuan.

Pekanbaru, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................................1
Tujuan Penulisan...............................................................................................1

BAB II.JARINGAN PARENKIM TANAMAN.........................................................

BAB III. AERENKIM PADA TANAMAN PADI....................................................

BAB IV. AERENKIM PADA TANAMAN JAGUNG...............................................

BAB V. DAMPAK CEKAMAN GENANGAN DAN KEKERINGAN


TERHADAP JARINGAN AERENKIM TANAMAN PADI DAN
JAGUNG.......................................................................................................

BAB VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB II.

JARINGAN PARENKIM TANAMAN

Organ pada tumbuhan berbiji dibangun oleh sel yang tersusun oleh berbagai

jaringan, seperti jaringan epidermis, periderm, parenkhim, kolenkim, sklerenkim,

xilem, dan floem. Parenkhim terdapat pada dijumpai hampir di setiap bagian

tumbuhan pada batang, akar serta pada tangkai daun. Parenkhim berkembang dari

meristem dasar dan ada juga dari jaringan pembuluh berkembang dari prokambium

gabus. Parenkhim memiliki jenis dan fungsi beraneka ragam pada akar, batang, daun

dan tangkai daun. Adanya perbedaan pada diameter parenkhim yang nyata antara

perlakuan perendaman dan tidak direndam pada waktu pemaparan medan magnet

yang sama (Mayangsari, 2015).

Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar tumbuhan yang dapat ditemukan

pada hampir semua organ tumbuhan. Jaringan ini dicirikan dengan sel-sel hidup yang

tidak menunjukkan spesialisasi dan dapat terlibat dalam berbagai proses fisiologi

tumbuhan. Jaringan Parenkim memiliki peran seperti fungsi asimilasi (untuk

berfotosintesis), menyeimpan cadangan makanan , serta penyimpanan udara. Jaringan

parenkim yang berfungsi sebagai penyimpan udara disebut jaringan aerenkim.Jaringan

aerenkim memiliki banyak ruang antar sel yang memungkinkan tumbuhan menyimpan

udara. Jaringan tersebut dapat ditemukan pada Angiospermae yang tumbuh pada

habitat akuatik, semi –akuatik atau tanah, mengandung banyak air. Pada organ daun

dan batang tumbuhan akuatik memiliki bentuk jaringan arenkim yang berbeda pada

jaringan arenkim akar. Perbedaan tersebut ada pada struktur jaringan dimana ruang
antarselnya besar dan tersusun secara longitudinal dan terkadang memiliki sel

berbentuk bintang yang disebut aktinekim (Eveer, 2006).

(Evert, ray F. 2006. Esau’s Plant Anatomy. New Jersey: Jhon wiley & sons.,
Publication)

Adanya jaringan aerenkim menyebabkan tumbuhan memiliki system ruang

pori udara yang baik dan memfasilitasi difusi internal gas-gas yang dibutuhkan untuk

proses fisiologi tumbuhan. Sealin itu, aerenkim yang berasosiasi dengan diafragma

memberikan sokongan untuk menahan tekanan mekanis pada organ akar, batang

ataupun daun (Rudall, 2007).

Rudall, Paula J. 2007. Anatomy of Flowering Plants. New York: Cambridge


auniversity Press)

BAB IV

AERENKIM PADA TANAMAN JAGUNG

Respirasi sangat sensitif terhadap kondisi tergenang air. Dalam kondisi ini, akar

tanaman mengalami kekurangan oksigen. Faktanya, genangan air mengurangi

pertukaran gas antara tumbuhan dan atmosfer. Ketika tanaman tidak dapat menerima

tingkat oksigen yang cukup untuk respirasi, mereka membentuk aerenkim di akarnya

yang berfungsi sebagai penampung oksigen pada tanaman yang terendam. Aerenkim

terbentuk pada jagung ( Zea mays) akar sebagai respons terhadap berbagai jenis stres

seperti genangan air, gangguan mekanis, kekeringan dan kekurangan nutrisi. Etilen
memainkan peran penting dalam pembentukan aerenkim. Dalam kondisi tergenang air,

ia dapat terakumulasi dalam jaringan yang terendam dan menginduksi gen yang

terlibat dalam pembentukan aerenkim. Gen ini terkait dengan pensinyalan kalsium,

degradasi dinding sel dan spesies oksigen reaktif (ROS). Dalam ulasan ini, penulis

memfokuskan pada temuan terbaru tentang aerenkim pada akar jagung dan

menjelaskan mekanisme pembentukannya dalam kondisi tergenang air (Rajhi dan

Haythem, 2017)

Pada akar jagung, aerenkim lysigenous dibentuk oleh kematian sel di korteks

tengah di zona di belakang akar apikal. Aerenkim lisegineosa dikembangkan oleh

pencernaan sel longitudinal dan radial yang dipisahkan oleh sel hidup yang menempel

pada prasasti dan epidermis. Dinding dan isi sel yang dicerna benar-benar hilang.
Aerenkim dapat diinduksi sebagai respons terhadap stres atau terbentuk secara

konstitutif (Gunawardena et al., 2001).

BAB V
DAMPAK CEKAMAN GENANGAN DAN KEKERINGAN TERHADAP
JARINGAN AERENKIM
Tanaman jagung memerlukan curah hujan rata-rata 25 mm/minggu. Kondisi

tergenang/flooded dapat terjadi pada curah hujan tinggi dan pengaturan drainase lahan

yang kurang baik. Cekaman genangan mengakibatkan masalah serius pada

pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Genangan mengakibatkan terhambatnya

suplay oksigen ke akar melalui penghambatan respirasi akar, yang mengakibatkan

beberapa penurunan status energy pada sel perakaran dan mempengaruhi proses-

proses metabolisme vital tanaman (Swarti et al, 2013).

Anda mungkin juga menyukai